Definisi
ADA (American Diabetes Association) 2010 :
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok
penyakit
metabolik
dengan
karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
WHO 1980 : diabetes melitus merupakan sesuatu
yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban
yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat
dikatakan sebagai suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat
dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi
insulin
Epidemiologi
WHO prevalensi DM di dunia akan
meningkat dari 8,4 juta tahun 2000
menjadi 21,2 juta lebih pada tahun 2030.
Indonesia menduduki peringkat ke-7 di
dunia diantara 10 negara terbanyak yang
menderita DM pada tahun 1995 yaitu
sebanyak 4,5 juta, dan diperkirakan
meningkat pada tahun 2025 menjadi
urutan ke 5 sebanyak 12,4 juta.
20
40
60
80
100
Sekresi Insulin
Patofisiologi DM I
pankreas tidak
mampu
menghasilkan
insulin karena
hancurnya sel-sel
beta pulau
langerhans.
sehingga pasien
akan mengalami
peningkatan dalam
berkemih (poliuri)
rasa haus
(polidipsia).
metabolisme
protein dan
lemak
terganggu
konsentrasi
glukosa dalam
darah
meningkat ,
glukosuria
(glukosa dalam
darah) +
pengeluaran
cairan dan
elektrolit
<<(diuresis
osmotic)
penurunan berat
badan akan muncul
gejala peningkatan
selera makan
(polifagia)
Patofisiologi DM II
Retensi Insulin
Gangguan Sekresi Insulin
Gejala Klasik DM
Polifag
ia
Polidipsi
PENURUNAN BB
Poliuri
Gejala Lain DM
GatalGatal
MATA
KABUR
LUKA
TAK SEMBUH
Melahirkan
Bayi Besar
Lem
as
Kesemutan
RENCANA PEMERIKSAAN
DM TIPE 1
DM TIPE 2
Mudah terjadi
ketoasidosis
Pengobatan harus
dengan insulin
Onset waktu akut
Biasanya kurus
Biasanya pada usia
muda
Berhubungan dengan
HLA DR3 & DR 4
Didapatkan islet cell
antibody ( ICA)
Riwayat keluarga
diabetes (+) pada
10%
30 50 % kembar
Pilar Penatalaksanaa DM
tipe 2
1.Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
Latihan Jasmani
Prinsip latihan jasmani bagi Diabetes:
Frekuensi =teratur 3-5x/mgg
Intensitas = ringan dan sedang (60-70% max
Heart Rate)
Durasi = 30-60 mnt
Jenis latihan = latihan jasmani bersifat aerobik
u/ meningkatkan kemampuan kardiorespirasi
seperti jalan, jogging, berenang dan
bersepeda.
Max Heart Rate = 220 - umur
Intervensi Farmakologi
No.
Golongan
Mekanisme kerja
Dosis dan
sediaan
ES-KI
1.
Sulfonil ureaGlibenclamid
Insulin secretagous :
ATP-sensitive K
channel
S:2,5-5mg/tab
DH:2,5-15mg
LK:12-24jam
F:1-2x/hari a.c
ES:hipoglik
emi
KI:pasien
hepar&
ginjal
2.
MeglitinidRepaglinid
Insulin secretagous
S:1mg/tab
DH:1,5-6mg
LK:F:3x/hari a.c
ES: ggn GI
KI :
gangguan
fungsi
ginjal dan
hati
3.
BiguanidMetformin
ES: gjala
GI
KI: hamil,
pasien
hepar,
ginjal, ph.
No.
Golongan
Mekanisme
kerja
Dosis dan
sediaan
ES-KI
4.
Tiazolidinedion - Mengaktifkan
pioglitazone
PPAR-g, terbentuk
GLUT baru
S:15-30mg/tab
DH:15-45mg
LK:24 jam
F:1x sehari
ES: BB,
edema
KI:ggal jtg
3-4
5.
Penghambat glikosidase
(acarbose)
Mengurangi
absorbsi glukosa di
usus halus
S:50-100mg
DH:100-300mg
LK:F:3x bersama
suapan I
ES:
kembung,
flatulens
Insulin
Menggantikan
insulin endogen
ES :
hipoglikem
ia
Perlemaka
n
bag.suntik
an reaksi
alergi
Dosis :
a. Pasien DM muda 0,751,5 U/kgbb kerja sedang
2x/hr
b. DM dewasa kurus 8-10
U kerja sedang 20-30 m
sblm mkan pagidan 4-5 U
sblm makan malam
c. DM dewasa gemuk 20 U
pagi hari dan 10 U sblm
Indikasi insulin
Penurunan berat
badan yang cepat
Hiperglikemia berat
yang disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia
hiperosmolar non
ketotik
Hiperglikemia dengan
asidosis laktat
Komplikasi
Pencegahan
GULA DARAH
harus dikendalikan
seawal & sebaik mungkin
Mencegah
Komplikasi
Bagaimana sikap
seorang diabetisi
yang benar
Referensi