Pengertian
Pengembangan dari penumatik
Prinsip kerja : media kerja (tenaga penggerak = energi penumatik
Media kontrol = sinyal elektrik maupun elektronik
Prinsip Kerja
Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari
fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang
digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta
hidrolik, yang menggunakan cairan.
Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama
ke segala arah. Dalam
sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup
masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya.
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada
dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama
keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak
dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat
terkompresi (compressible fluid).
Gambar 1 Prinsip kerja pneumatika, gerakan disebabkan oleh adanya tekanan udara.
Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara
lain :
Dapat dimampatkan
unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik
oli) yang lebih dikenal sebagai Air Service Unit
Sistem perpipaan
Bersih
Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem pengadaan dan
pendistribusian udara.
Aktuator yang paling banyak digunakan pada rangkaian pneumatik adalah silinder.
Silinder dapat bergerak
maju (extend) atau mundur (retract) dengan cara mengarahkan aliran udara
bertekanan ke satu sisi dari piston menggunakan katup pengatur arah.
Gambar 3 Rangkaian dasar pengendali silinder kerja tunggal pada keadaan (i) mundur
dan (ii) maju.
Gambar 3 menunjukkan rangkaian pengendali silinder kerja tunggal menggunakan
katup, yaitu katup 3/2 dengan pegas. Pada saat katup tidak aktif, ruang dalam silinder
terhubung dengan atmosfer, sehingga karena adanya gaya pegas silinder dalam
keadaan mundur seperti ditunjukkan pada Gambar 3(a). Jika katup diaktifkan maka
udara bertekanan akan masuk ke silinder dan menghasilkan gaya tekan yang
mengatasi gaya pegas sehingga silinder akan bergerak maju seperti terlihat pada
Gambar 3(a).