Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Laboratorium Fisika Pendidikan


Inovasi Alat Percobaan Gaya Gesek

Kelompok 9 :
1. Nevi Isadhora
2. Nila Muna Intana
3. Riza Lantika Rahmadhani

(4201413052)
(4201413076)
(4201413079)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan observasi di laboratorium fisika dasar dan laboratorium
pendidikan Universitas Negeri semarang. Di antara alat-alat tersebut ditemui
kendala terutama pada saran dan perlengkapan pada alat.
Alat alat yang menurut kami memiliki kekurangan yang harus diperbaiki
dan diinovasikan sehingga menjadi lebih efektif, efisien, dan mudah untuk
digunakan antara lain :
1. Ayunan Matematis
Pada Ayunan Matematis kekurangan pada alat ayunan matematis
adalah simpangan yang digunakan dalam mengayunkan tali tidak akurat,
karena menggunakan busur derajat yang dipegang manual menggunakan
tangan saat mengambil sudut simpangan, sehingga kurang akurat.
Solusi : Sebaiknya dirancang sebuah alat ayunan matematis dengan
busur derajat yang sudah menempel pada statif, sehingga sudut simpangan
sudah tepat.
2. Ayunan Fisis
Pada Ayunan Fisis juga kekurangannya pada penggunaan busur
derajat yang dipegang manual dengan menggunakan tangan saat
mengambil sudut simpangan, sehingga tidak akurat.
Penggunaan benda tegar yang menggunakan kayu sebagai
papannya juga dapat membuat luka pada praktikan.
Solusi : Sebaiknya dirancang sebuah alat ayunan fisis dengan busur
derajat yang sudah menempel pada statif, sehingga sudut simpangan sudah
tepat dan mengganti papan kayu pada ayunan fisis dengan papan plastik.
3. Mesin Atwood
Pada mesin Atwood, kekurangan yang terdapat pada penggunaan
stopwatch. Data yang diperoleh secara manual mempunyai perbedaan
persentase yang tinggi terhadap teori. Hal tersebut disebabkan ketika
melakukan pengambilan data secara manual, dalam pengaktifan dan
penon-aktifan stopwatch tidak bertepatan dengan beban mulai bergerak
dan beban berhenti bergerak, dengan kata lain terdapat selisih waktu

yang terhitung oleh stopwatch antara pengaktifannya dengan beban


yang akan bergerak dan

penon-aktifan stopwatch terhadap beban

ketika berhenti bergerak.


Solusi : Dirancang suatu sistem otomatisasi dengan menggunakan
sinar laser pada titik-titik yang akan diamati waktunya mulai dari titik A,
titik B dan titik C. Kemudian dihubungkan pada suatu rangkaian digital
yang kemudian hasilnya dapat ditampilkan di komputer. Sistem
diharapkan dapat

dengan otomatis

mengaktifkan stopwatch

ini

ketika

beban mulai bergerak dan menon-aktifkan stopwatch ketika beban


berhenti bergerak.
4. Gaya Gesek
Pada percobaan gaya gesek, hanya bisa divariasi terhadap
permukaan saja, tapi tidak bisa variasi sudut karena bentuk dari bidang
miringnya sendiri.
Solusi : Dirancangan suatu percobaan Bidang Miring yang dapat
divariasikan terhadapat sudut dan permukaannya, sehingga diharapkan
percobaan ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai
pengaruh sudut dan jenis permukaan terhadap koefisien gesekan.
5. Indeks Bias
Pada percobaan Indeks Bias memiliki kekurangan dalam
mengamati pembelokan cahaya yang dilakukan menggunakan mata.
Solusinya : Dalam percobaan ini mengganti penggunaan mata
dengan menggunakan sinar laser agar lebuh akurat dalam mengamati
pengamatan pembelokan cahaya yang terjadi pada plan paralel dan prisma.
Berdasarkan ide-ide diatas, kami memilih 1 ide yang akan dibahas yaitu alat
percobaan Gaya Gesek yang diterapkan pada Bidang Miring. Pemilihan alat
peraga Gaya Gesek didasarkan pada belum sempurnanya alat praktikum yang
digunakan saat ini dikarenakan alat praktikum Gaya Gesek saat ini kurang efisien.
Hal ini disebabkan karena pada alat tersebut hanya dapat dilakukan pengamatan
pada jenis permukaan (tingkat kekasaran). Sehingga kami memiliki ide untuk
merancang rangkaian alat percobaan Gaya Gesek agar menjadi lebih efisien dan
efektif saat digunakan dalam percobaan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa memilih alat percobaan Gaya Gesek untuk diperbaiki?

2. Bagaimana inovasi yang dibuat untuk perbaikan alat percobaanGaya


Gesek?
3. Bagaimana rancangan alatpercobaan Gaya Gesek?
C. Tujuan
1. Mengetahui Alasan Memilih Percoban Gaya Gesek Sebagai Percobaan
yang Perlu Diperbaiki.
2. Mengetahui Inovasi yang Dibuat Untuk Perbaikan Alat Percobaan Gaya
Gesek.
3. Mengetahui Rancangan Alat percobaan Gaya Gesek.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alasan Memilih Percobaan Gaya Gesek


Dasar Teori : Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda
atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek
antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu di
mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam
fluida.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang
berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian
yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak
dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas
lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan
slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak
dapat tercipta parasut.
Asal gaya gesek
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan
yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya
elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan
yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek)
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan
tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan
tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
Jenis-jenis gaya gesek

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan
antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti
(menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya
gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda
yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek
spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai
gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah
benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya
dinotasikan dengan s, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek
kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum
benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum
gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya
normal f = s Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat
memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih
kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu
benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut
namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum
akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis
tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga
digunakan gaya gesek kinetis.
Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif
satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya
dinotasikan dengan k dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis
untuk material yang sama.
Pada percobaan Bidang Miring, hanya bisa divariasi terhadap permukaan
saja, tapi tidak bisa variasi sudut karena bentuk dari bidang miringnya sendiri.

Solusi : Dirancangan suatu percobaan Bidang Miring yang dapat


divariasikan terhadapat sudut dan permukaannya, sehingga diharapkan percobaan
ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pengaruh sudut dan
jenis permukaan terhadap koefisien gesekan.
B. Inovasi yang dibuat dalam alat percobaan Gaya Gesek
Inovasi yang kami lakukan adalah dengan merangkai alat percobaan Gaya
Gesek menjadi lebih efektif dan efesien sehingga praktikan lebih mendalami
materi gaya gesek.
Alat percobaan Gaya gesek yang kami buat terdiri dari alat dan bahan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Papan ukuran 20 x 115 cm


Papan ukuran 20 x 100 cm
Balok kayu dengan 4 sisi yang jenis permukaannya berbeda
Jenis permukaan (kayu, amplas, logam, plastik/bahan karet)
Engsel pintu
Busur
Penyait busur

C. Rancangan Alat Percobaan Gaya Gesek

D. Langkah Percobaan Gaya Gesek


Variasi Sudut
1. Letakkan balok di atas bidang miring pada posisi mendatar.

2. Atur posisi engsel agar posisi kau sesuai dengan sudur yang
diinginkan, misal mulai dari sudut 30.
3. Lepaskan balok dan pada saat yang sama mulai mengaktifkan
stopwatch untuk mengukur selang waktu sampai beban pemberat
menyentuh lantai.
4. Catat selang waktu ini sebagai t!
5. Ulangi percobaan untuk sudut yang besar, dengan mengatur posisi
engsel.

Variasi Jenis Permukaan.


1. Pilih dan letakkan balok dengan jenis permukaan yang diinginkan di
atas bidang miring pada posisi mendatar.
2. Atur posisi engsel agar posisi sudut 30.
3. Lepaskan balok dan pada saat yang sama mulai mengaktifkan
stopwatch untuk mengukur selang waktu sampai beban pemberat
menyentuh lantai.
4. Catat selang waktu ini sebagai t!
5. Ulangi percobaan untuk jenis permukaan alas yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai