Anda di halaman 1dari 18

(

)

          
( TEGUHLAH WAHAI UHUD )
TEGUHLAH TEGUHLAH DI ZAMAN TARAJUAT
( KEUNDURDIRIAN DARI MANHAJ AL HAQ )

PENULIS

ASY SYAIKH ABU MUHAMMAD AL MAQDISIY

ALIH BAHASA

ABU SULAIMAN AMAN ABDURRAHMAN

T A U H I D

D A N

-1-

J I H A D

Segala puji hanya milik Allah Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah,
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya.
Dari Abdullah ibnu Amr radliyallahu anhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam berkata:

 + , +


 ( 
 
*
" 
   
 
     %  & '
   
& - 
   
          !
 #    $  


   ! 5
2
 / .  
 3.
 
 
 4
 
 5
 
  & % ! :& ,    . * / 

Sesungguhnya hati bani Adam itu semuanya berada di antara dua jemari dari jemari-jemari Ar
Rahman seperti satu hati yang Dia bolak-balikan sekehendak-Nya, terus beliau bersabda:
Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati arahkanlah hati kami terhadap ketaatan KepadaMu. (HR Muslim no. 2654)
Ya Allah Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati arahkanlah hati kami terhadap
ketaatan kepada-Mu
Wa badu:
Sesungguhnya orang yang mentadabburi ayat-ayat Al-Quranul Adhim mengetahui
bahwa di antara metode musuh-musuh agama ini sepanjang masa adalah membuat tipu daya
dengan syubhat dan syahwat dalam rangka memalingkan para pembawa dakwah ini dari
ajaran-ajaran pokoknya dan kaidah-kaidahnya:

!$# 3tu t3tu


Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik
pembalas tipu daya [QS. Al Anfal: 30]
Sedangkan orang yang mashum adalah orang yang dijaga oleh Allah taala
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada kita dan menghati-hatikan
kita dari mudah berbaliknya hati manusia akhir zaman dan cepatnya tarajuat mereka karena
banyaknya godaan (fitnah) dan lemahnya iman di jiwa manusia, di mana beliau bersabda:




 : & 9
  83 7 . ,! 6     
8  : 
     ! +  ! " 4

 
  8  <  (,   8 (,   8  <  % + ;!
Sesungguhnya menjelang kiamat itu ada banyak fitnah yang bagaikan potongan-potongan
malam yang gelap gulita, di mana seorang pria di dalamnya pagi-pagi menjadi mumin dan di
sore hari dia menjadi kafir, dan di sore hari dia mumin dan pagi hari dia menjadi kafir. (HR
Abu Dawud dan At Tirmidzi).
Al Hasan Al Bashri berkata: Demi Allah kami telah melihat mereka, seseorang dari
mereka pergi di pagi hari dengan dua dirham dan pulang sore hari dengan dua dirham seraya
menjual diennya dengan bayaran yang lebih kecil dari harga kambing.
Ya Allah sesungguhnya kami memohon keteguhan kepada-Mu sampai kami berjumpa
dengan-Mu
-2-

Allah azza wa jalla menjaga hamba-hamba-Nya yang beriman dengan karunia-Nya dan
dengan barakah ketaatan mereka dan ihsan mereka:

|mM}$# ) |mM}$# !#ty_ y


Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula) [QS. Ar Rahman: 60]

4 =9$# !$# u ( tzF$# u $u9$# 4upt:$# M/$V9$# s)9$$/ (#t#u %!$# !$# Mm6sV
!$tt $t !$# ytu
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan)
di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa
yang Dia kehendaki [QS. Ibrahim: 27]
Dan tidak ragu lagi bahwa sebab terbesar keteguhan di atas al haq adalah berpegang
teguh kepada Kitabullah yang telah menjelaskan jalan kaum muminin bagi kita dan telah
memisahkannya dari jalan-jalan kaum mujrimin serta telah mengingatkan kita perihal metodemetode para thaghut dalam memperdaya dakwah dan para duat. Allah taala berfirman:

t==9 2t0u Yu (#t#u %!$# |Mm7s[9 d,pt:$$/ i/ )9$# y s9t %


Katakanlah, Ruhul Qudus (Jibril) telah menurunkan Al-Quran itu dari Tuhanmu dengan
kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah [QS. An Nahl: 102]
Saya teringat akan ayat ini dan ayat-ayat semisalnya yang menjadi teman penghibur
saya di sel isolasi dan yang membantu saya terhadap keteguhan dan kekokohan di atas ujian
(mihnah)
Sungguh Al-Quran telah merubah mihnah (ujian) saya menjadi minhah (pemberian yang
baik) dan telah menjadikan bagi saya hal yang dibenci menjadi hal yang dicintai serta bencana
menjadi hadiah istimewa. Maka hanya milik Allah lah segala pujian atas nikmat iman, islam dan
Al-Quran. Dan saya dahulu selalu meneriakkan dengan lantang:
Ya Allah andai tidak ada Engkau tentu kami tidak mendapat hidayah
Dan kami tidak kuat bersabar serta kami tidak bisa shalat
Sungguh para thaghut telah aniaya terhadap kami semua
Dan bila mereka menginginkan fitnah maka kami menolaknya
Maka turunkanlah ketenangan kepada kami semua
Dan teguhkanlah pendirian kami bila kami berhadapan (dengan mereka)
Dengannya saya getarkan sel pengisolasian dan dengannya saya pecahkan kesunyian penjara
Ya Allah sebagaimana Engkau telah menghibur pemenjaraan saya dan khalwat saya
dengan Al-Quran, maka jadikanlah ia Ya Allah sebagai teman penghibur di kuburan saya dan
teguhkanlah hati saya dengannya
-3-

Al-Quranul Karim adalah kalam Rabbil Alamin, ia adalah pemberi hibah terbesar bagi
keteguhan, karena ia adalah tali Allah yang kokoh dan ikatan-Nya yang paling kuat. Barangsiapa
Al-Quran tidak membuatnya teguh dan ia malah tetap merasa kesepian bersamanya dan tidak
terhibur kecuali dengan ucapan makhluk maka hendaklah bertakbir empat kali terhadap
hatinya, karena apalagi yang bisa meneguhkannya setelah Kalamullah yang menjaga dari
berbagai fitnah dan tipu daya syaithan-syaithan manusia dan jin, yang menjelaskan bagi oranng
mumin sabilul muminin dan menjabarkan baginya sabilul mujrimin serta mengisahkan ke
hadapannya kabar-kabar kaum yang teguh dari kalangan para nabi, duat dan shalihin yang
mana kafilah-kafilah mereka telah berlalu di perjalanan zaman

x8y#x / Mm7sV $t 9$# !$t6/r& y7n=t !) y.u


Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) agar dengan kisah itu
Kami teguhkan hatimu. [QS. Huud: 120]
Sebagaimana Al-Quran itu adalah melindungi dari syahawat dan membantah segala
syubuhat
Ia juga adalah pembimbing kepada:

tGn y$)u 7t x$)


Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon
pertolongan. [QS. Al Fatihah: 5]
Meminta tolong kepada Allah, mengadu kepada-Nya, meminta kemenangan kepadaNya, tsiqah terhadap-Nya, tawakal kepada-Nya dan selalu bersandar kepada-Nya, semua itu
tergolong hal yang membantu terhadap keteguhan di zaman mughriyat (godaan iming-iming
kemudahan), keberbalikan dan tarajuat
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata yang maknanya bahwa si hamba bila mengetahui
bahwa Allah subhanahu wa taala itu yang membolak-balikan hati, dan bahwa Dia itu
membatasi antara seseorang dengan hatinya, dan bahwa Dia taala itu setiap hari di dalam
kesibukan seraya melakukan apa yang Dia kehendaki dan memutuskan apa yang Dia inginkan,
dan bahwa Dia itu memberi hidayah orang yang dikehendaki-Nya, menyesatkan orang yang
dikehendaki-Nya, mengangkat orang yang dikehendaki-Nya dan merendahkan orang yang
dikehendaki-Nya, maka dia tidak merasa aman dari kemungkinan Allah membalikkan hatinya
dan membatasi antara dirinya dengan hatinya serta menyesatkannya setelah Dia
meluruskannya. Oleh sebab itu ia bersimpuh kepada Tuhannya dan berlindung kepada-Nya
selalu, dan oleh sebab itu Allah memuji hamba-hamba-Nya yang mumin dengan sebab ucapan
dan doa mereka:

$ooKyy ) yt/ $ot/=% ? $o/u

-4-

Ya Tuhan kami janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau
berikan petunjuk kepada kami [QS. Ali Imran: 8]
Dan dengan sebab ucapan mereka:

x69$# s)9$# n?t $t$#u $ot#y%r& Mm7rOu #Z(9| $un=t r& !$o/u
Ya Tuhan kami limpahkanlah kesabaran kepada kami, teguhkanlah kaki kami dan tolonglah
kami atas orang-orang kafir [QS. Al Baqarah: 250]
Dan sungguh kebanyakan doa Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah:

  !
2
  / . ( 
 =
 
 - 
    

Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku di atas dien-Mu (HR Tirmidzi
no. 2140)
Meminta pertolongan Allah Ar Rahman, bersandar kepada-Nya dan tsiqah dengan-Nya
adalah tergolong faktor terbesar keteguhan di zaman taqallubat (keberbalikan dari manhaj) dan
tarajuat;

u9y n1u zt ) (
tH x.
Sekali-kali tidak akan (tersusul), sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi
petunjuk kepadaku [QS. Asy Syuara: 62]
Dan di antara hal itu adalah selalu mengingat Allah dan selalu menggerakkan lisan
dengan mengingat-Nya, karena ia adalah tergolong faktor terbesar (datangnya) ketenangan
hati dan keteguhannya di hadapan musuh.

>=)9$# ys? !$# 2/ r&


hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang [QS. Ar Radu: 28]

s=? 3=y9 #Z(@W2 !$# (#2$#u (#F6O$$s Zt G)s9 #s) (#t#u %!$# $yr't
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian bertemu pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah dan sebutlah (nama Allah banyak-banyak agar kalian beruntung. [QS. Al Anfal: 45]
Dan di antara faktor terbesar pemompa keteguhan adalah; hidup dalam rangka nushrah
(membela) dienillah dan menjadikan hal itu sebagai fokus pikiran utama pada seseorang. Allah
taala berfirman:

/3t#y%r& Mm6s[u .(t !$# (#(s? )

-5-

jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan
kedudukan kalian [QS. Muhammad: 7]
Dan berfirman:

$\GG7Vs? xr&u ; #Z(@yz t%s3s9 / tt $t (#=ys r& s9u


Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih
baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). [QS. An Nisa: 66]
Kami memohon kepada Allah taala agar menjadikan hal itu fokus utama pikiran kami
dan menjadikan kami sebagai orang-orang yang melakukannya serta tidak menggantikan kami.
Allah taala berfirman:

t%!$# n<) (#x.s? u (@t/ =ys? $y/ ) 4 (#ts? u y7yt z>$s? tu |N& !$yx. )tG$$s
(|? O u!$u9r& !$# i 6s9 $tu $9$# 3ytGs (#n=s
Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana yang telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sungguh Dia itu Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah
kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu
tidak akan diberi pertolongan [QS. Huud: 112-113]
Sedangkan makna istiqamah itu adalah tetap terus di atas al haq dan teguh di atasnya
sampai mati;

t= Fr&u ) sC u
dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim [QS. Ali Imran: 102]
Keteguhan di atas manhaj itu adalah bukti terhadap kebenarannya dan mengajak
makhluk untuk tsiqah dengannya dan mengikutinya, dan ia adalah bayaran atau pajak
kemenangan dan pijakan keberhasilan serta jalan yang menghantarkan kepada kejayaan,
keberkuasaan dan tamkin.

t% $uGt$t/ (#%2u ( (#(y9| $s9 $t=r'/ u Zr& ] $o=yy_u


Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberikan petunjuk
dengan perintah Kami tatkala mereka bersabar dan mereka yakin terhadap ayat-ayat
Kami [QS. As Sajadah: 24]
Sufyan berkata: Dengan kesabaran dan yaqin diraihlah imamah (kepemimpinan) di
dalam dien ini.
-6-

Keteguhan adalah jalan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang agung dan sasaransasaran yang tinggi, di mana orang muslim yang berjuang untuk menghambakan manusia
kepada Rabbul Alamin dan mengeluarkan mereka dari penghambaan diri kepada makhluk, dan
dia bercita-cita untuk mengangkat diennya dan meninggikan panjinya adalah sangat
membutuhkan kepada keistiqamahan dan keteguhan. Sungguh wasiat Rasulullah kepada
sahabatnya adalah:


& 3,
   ' :+

 & - * =
Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, dan istiqamahlah. (HR Abu Dawud no. 1327)
Dan keteguhan itu mengundang tambahan keteguhan; di mana keteguhan ulama di atas
dien mereka dan ketidakunduran diri mereka di hadapan iming-iming, tekanan dan ujian adalah
mengajak manusia untuk mentauladani hal itu dan teguh di atasnya, sedang taraju (sikap
undur diri dari manhaj al haq) walaupun dengan satu langkah saja adalah akan disusul dengan
langkah-langkah dan tarajuat yang tidak terhitung
Sayyid Quthub semoga Allah merahmatinya dan meninggikan kedudukannya- berkata
pada ayat ini setelah menuturkan upaya-upaya percobaan kaum musyrikin untuk tawar
menawar dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap banyak urusan dien dan
dakwahnya, di antaranya meninggalkan celaan terhadap tuhan-tuhan mereka dan ajaran-ajaran
yang dianut leluhur mereka dan hal lainnya beliau berkata yang ringkasnya percobaanpercobaan ini yang mana Allah melindungi Rasul-Nya darinya, yaitu percobaan-percobaan para
pemegang kekuasaan terhadap para pembawa dakwah, adalah percobaan pemberian imingiming kepada mereka agar mereka menyimpang walau sedikit dari istiqamah dakwah dan
kekokohannya, dan mereka ridla dengan solusi jalan tengah yang mana mereka memperdaya
para duat itu dengannya dengan imbalan materi yang melimpah. Dan di antara para pembawa
dakwah itu ada orang yang terpalingkan dengannya dari dakwahnya karena ia melihat
masalahnya sepele. Para pemegang kekuasaan itu tidak menuntut kepadanya untuk
meninggalkan dakwahnya secara total, namun mereka menuntut perubahan yang sedikit agar
kedua pihak bisa bertemu di tengah jalan, dan kadang syaithan masuk terhadap pembawa
dakwah dari celah ini, di mana ia membayangkan bahwa kebaikan dakwah itu ada pada
pengambilan simpati penguasa kepadanya walau dengan tanazul (pelepasan) dari satu sisi
prinsip dari (manhaj) dakwah itu! Akan tetapi inhiraf (penyimpangan) sedikit di awal jalan akan
berakhir dengan inhiraf total di akhir perjalanan. Sedangkan pembawa dakwah yang menerima
pasrah dalam satu bagian darinya walau itu sedikit dan (menerima) penyingkiran satu sisi
darinya walau itu kecil, adalah dia itu tidak kuasa untuk berhenti (dari pemasrahan lanjutan)
saat ia menerimanya di awal langkah karena kesiapan jiwanya untuk taslim (pasrah) adalah
semakin bertambah setiap kali ia kembali melangkah ke belakang! Sedangkan para penguasa
itu menjebak para pembawa dakwah secara perlahan-lahan, di mana bila mereka menyerah
pada suatu bagian maka mereka telah kehilangan haibah (wibawa) dan kekebalan mereka, dan
para penguasa pun mengetahui bahwa kesinambungan tawar menawar dan penaikan harga
(bayaran) akan berakhir dengan tanazul, taslim dan kekalahan dan bila kekalahan menjalar
dalam lubuk jiwa, maka kekalahan itu tidak akan berbalik menjadi kemenangan!
-7-

Di samping ini dan itu bahwa taraju (keundurdirian dari al haq) itu adalah menyedihkan
hati kaum muminin dan menyenangkan mata orang-orang musyrik, sedangkan keteguhan
orang mumin di atas al haq itu mencabik-cabik hati musuh-mush agama ini dan menjengkelkan
mereka, padahal sudah maklum bahwa membuat mereka jengkel itu adalah amal shalih yang
dengannya Allah mengistimewakan makhluk yang paling dicintai-Nya setelah para rasul, di
mana Dia berfirman:

u$39$# 5 xu9
Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan (kekuatan) orang-orang
mukmin. [QS. Al fath: 29]
Dan berfirman:

r'/ (#7xt u !$# t (#=ytGt r& >#{@F{$# zi m;ym tu uy9$# L{ t%2 $t


4 x=| yt / s9 |=G. ) 5it 9$ut u u$69$# t $Yt st u
ts9$# t_r& !$# ;)
(dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan
tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi
mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang
berbuat baik). [QS. At Taubah: 120]
Oleh karena itu tidaklah aneh bila musuh-musuh dien ini merasa bahagia dengan
tarajuat penganutnya dan keterpurukan-keterpurukan mereka di berbagai negeri, di mana ini
adalah tergolong hal terbesar yang selalu mereka angan-angankan.

2(t (#)Gs?u (#(9s? )u ( $y/ (#mtt thy 37? )u s? u|ym 3|sC )


t =yt $y/ !$# ) 3 $x x.
jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa
bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka
tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh Allah Maha Melihat segala apa yang
mereka kerjakan [QS. Ali Imran: 120]
Bahkan mereka itu merencanakan strategi siang malam dalam rangka mendapatkan
tarajuat semacam ini agar dengannya mereka bisa melemahkan barisan, mencerai-beraikan
persatuan dengannya, menelikung dakwah dengannya dan menggembosi jihad dengannya.
Bagi mereka sama saja apakah tarajuat ini mereka dapatkan dengan cara tekanan,
pengekangan, penindasan, pemaksaan, dan qital
-8-

(#stG$# ) 6 t .t 4Lym 3t=Gs) t9#tt u


Mereka tidak akan berhenti memerangi kalian sampai kalian murtad dari agama kalian, jika
mereka sanggup [QS. Al Baqarah: 217]
Ataupun mereka membuat-buatnya atau mengada-adanya dengan makar, kebusukan,
tipu daya dan pemalsuan

tz#u (#.$#u $y9$# t_u (#t#u %!$# n?t t& %!$$/ (##u =tG39$# r& i x!$ Ms9$s%u
t_t =ys9
Dan segolongan Ahli Kitab berkata (Kepada sesamanya), Berimanlah kalian kepada apa yang
diturunkan kepada orang-orang beriman pada awal siang dan ingkarilah di akhirnya, agar
mereka kembali (kepada kekafiran) [QS. Ali Imran: 72]
Tarajuat ini bukanlah puncak angan-angan mereka dan mereka itu tidak berhenti di situ
atau merasa cukup dengannya; akan tetapi:

(#stG$# ) 6 t .t 4Lym 3t=Gs) t9#tt u


Mereka itu tidak akan berhenti memerangi kalian sampai kalian murtad dari agama kalian,
jika mereka sanggup [QS. Al Baqarah: 217].

[!#uy t3tFs (#xx. $yx. t3s? s9 (#u


Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga
kamu menjadi sama (dengan mereka) [QS. An Nisa: 89]
Dan semua itu bukanlah hal yang aneh, karena Al-Quran telah menjelaskannya kepada
kita dengan penjelasan yang sangat gamblang; akan tetapi yang sangat mengherankan adalah
tarajuat itu diangan-angankan dan diharapkan serta diinginkan dari kami atau dari selain kami
oleh orang yang intisab kepada dien ini dan ikut nebeng dengan dakwah mubarakah ini serta
berpenampilan dengan penampilan penganutnya dari kalangan ghulah (orang-orang yang
ghuluw dalam takfier) yang tidak pernah mencium aroma ilmu dan tidak pernah mengecap rasa
(manis) pemahaman, atau orang yang sehasrat dengan mereka dari kalangan yang masih
mendengarkan ucapan mereka, di mana mereka itu menebarkan isu setelah bebasnya duat,
ulama dan mujahidin dari penjara orang-orang zalim setelah Allah meneguhkan merekabahwa kebebasan itu tidak terjadi kecuali setelah adanya akad kerja sama dengan musuhmusuh Allah dalam rangka tarajuat yang berisi hujatan pada jihad dan mujahidin, tanpa ada
sedikit pun bukti atas hal itu yang membuktikan kebenaran isu mereka itu kecuali sekedar
celotehan-celotehan kosong dan angan-angan yang batil karena sikap hasud dari diri mereka
terhadap apa yang Allah karuniakan kepada para duat itu berupa keteguhan dalam mihnah
(ujian), kematangan dalam pemahaman dan kejelasan dalam pandangan; atau (karena) tulisan-9-

tulisan yang belum bisa dicerna oleh akal-akal mereka yang dangkal dan tidak bisa dikuasai oleh
pemahaman-pemahaman mereka yang sempit dan pandangan mereka yang pendek
Oleh sebab itu saya ingin mengingatkan mereka itu dan yang lainnya dari kalangan
lawan, musuh dan para pencela yang mengharapkan dan menginginkan keterpurukan dan
tarajuat para duat dan mujahidin, dan saya katakan kepada mereka di awal kemunculan lagi
saya di dunia maya setelah lama mendekam di penjara bahwa di sana ada tsawabit (hal-hal
baku) di dalam dien dan dakwah kami yang wajib diketahui oleh orang yang jauh dan orang
yang dekat, musuh dan teman, orang yang dicintai dan orang yang dibenci, orang yang loyal
dan orang yang memusuhi, serta orang yang mencintai dan orang yang hasud; bahwa tidak ada
taraju darinya dan tidak ada pilihan walaupun leher-leher dipenggal dan walaupun binasa atau
cerai-berai orang-orang yang dicintai;

r& u(z@:$# s9 t3t r& #r& &!uu !$# |s% #s) >u u 99 t%x. $tu
Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan mukminah, apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi pilihan (yang lain) bagi mereka
tentang urusan mereka. [QS. Al Ahzab: 36]
Di saat keluarga saya datang kepada saya dengan membawa kabar meninggalnya sang
ayah rahimahullah sedang saya berada di sel isolasi setelah penungguan, janji-janji dan
penangguhan-penangguhan pemberian kesempatan untuk melihatnya sebelum wafatnya di
hari-hari sakitnya yang terakhir, maka saya katakan kepada mereka sungguh para kaki tangan
thaghut itu bisa saja mengeluarkan saya untuk melihatnya sebelum wafatnya supaya di harihari sakitnya yang terakhir, maka saya katakan kepada mereka sungguh para kaki tangan
thaghut itu bisa saja mengeluarkan saya untuk melihatnya sebelum wafatnya supaya saya bisa
ada di sisinya dalam detik-detik akhir kehidupannya, dan tatkala mereka tidak melakukan hal
itu karena dugaan mereka bahwa saya akan melakukan tawar menawar atau melemah di
hadapan tekanan ini atau mengangkat bendera putih; maka saya katakan kepada kalian dan
kepada mereka: Demi Allah seandainya keluarga saya meninggal semuanya satu demi satu; ibu
saya, anak-anak saya, istri-istri saya, saudara-saudara saya dan semuanya, janganlah kalian
bermimpi saya taraju dari satu huruf pun yang saya yakini dan saya menganutnya di hadapan
Allah bahwa itu adalah haq dari dien saya walaupun saya harus menjalani sisa hidup saya di
dalam sel isolasi.
Karena sesungguhnya ayahku, ibuku dan keluargaku
Bagi dien Muhammad adalah perisai yang baku
Dan saya katakan hal ini di hadapan mereka dan hendaklah mereka menyampaikannya
kepada tuan-tuan mereka, dan ini saya sekarang mengulangnya juga
Sebagaimana saya ingin menenangkan orang-orang yang mencintai saya dan ikhwan
saya dan memberikan kabar gembira kepada mereka akan nikmat istiqamah di atas manhaj,
sikap tidak ada perubahan dan penggantian (prinsip) dan bahwa saya ini dengan pertolongan
Allah tidak akan mundur dan tidak akan meminta mundur walaupun hal itu harus saya tebus
- 10 -

dengan menghabiskan sisa umur hidup saya di dalam sel saya yang telah akrab dengan saya dan
saya telah akrab dengannya serta ia terbiasa dengan saya dan saya terbiasa dengannya, juga
saya telah menjadi temannya dan ia telah menjadi teman saya
Selku sahabat terbaik yang menemaniku di suatu masa
Saat manusia-manusia durjana disembah bagaikan berhala
Bila suatu hari aku berpisah dan meninggalkannya
Maka senapanku wahai ibu adalah sahabatku kedua
Dan yang saya minta dari mereka adalah doa agar saya teguh dan mendapatkan husnul
khatimah
Ini adalah apa yang Allah karuniakan kepada kami berupa nikmat keteguhan dalam
pemenjaraan, dan karunia seluruhnya adalah milik Allah saja sedang saya berlepas diri dari daya
dan kekuatan kecuali dengan sebab Allah subhanah. Dan saya memohon kepada-Nya
keteguhan sampai hari pertemuan dengan-Nya. Bila hal itu telah membuat jengkel musuhmusuh Allah, maka tidak aneh dan tidak mengherankan; adapun bila hal itu telah membuat
jengkel dan terus membuat jengkel segolongan orang yang intisab kepada dien ini lagi merasa
penganut dakwah (tauhid) ini, maka sungguh sangat mengherankan sekali! Mana loyalitas
mereka kepada dien dan kepada kaum muminin? Dan mana kecintaan mereka terhadap
kejayaan dien dan keteguhan kaum muminin? Dan mana kepedulian mereka terhadap dien
kaum muslimin? Apakah hati mereka telah mati atau terpuruk ? ataukah hasud dan dengki
telah memakan hati mereka dan menodainya sehingga ia tidak lagi mengetahui hal maruf dan
tidak mengingkari kemungkaran
Dan bila saja mereka masih tersedak dengan kejengkelan mereka, maka saya katakan
kepada mereka dan kepada musuh-musuh dien juga dan kepada setiap pencela terhadap
dakwah kami: Matilah kalian dengan kedongkolan kalian, karena syiar kami insya Allah adalah:
kukuh di zaman keterpurukan keteguhan walaupun para thaghut membenci teguh sampai
mati dengan izin Allah Ia dan yang lainnya adalah teriakan yang diingat dan diketahui
dengan baik oleh setiap saudara saya yang dipenjara di tahun-tahun pemenjaraan saya karena
teriakan itu menenteramkannya dan mendongkrak semangatnya saat saya ucapkan di lobang
sel isolasi saya dengan sekeras mungkin suara saya dengannya saya menggetarkan sel-sel
penjara dan dengannya saya meneguhkan hati saya dan hati ikhwan saya; dan ini saya sekarang
mengulangnya dan menguatkannya setelah pengekangan (pemenjaraan) dilepaskan dari diri
saya seraya menyiapkan diri saya untuk kembali lagi ke sel saya di setiap saat seraya tegap
dengan keteguhan saya dengan karunia Allah saja Barangsiapa terganggu dengan hal itu atau
menjadi jengkel dengannya, maka hendaklah di mati terpukul dengan kejengkelannya, karena
dengan izin Allah tidak ada pengganti dan daya dari hal itu
Dan saya katakan sebagaimana yang telah saya katakan kepada sebagian muhaqqiq
(penyidik) dalam momen yang berulang-ulang: Apakah kamu mengenal Kim Sung Miung
orang Korea Selatan? Sesungguhnya dia itu dengan izin Allah tidak akan lebih teguh dari saya!
Dan saat dia ditanya tentangnya! Saya telah mengenalnya bahwa dia itu penganut ideologi
komunis yang kosong, namun demikian dia itu adalah narapidana komunis terlama yang
- 11 -

dipenjara di Korea Selatan di atas ideologi komunisnya di suatu sel seukuran lemari pakaian
selama 44 tahun yang di dalam tempo waktu itu dia tidak mundur walau sesaat pun dari
keimanannya terhadap ideologi komunis sampai dia dibebaskan dan dia tetap di atas prinsipnya
walaupun Komunis sudah runtuh dan Uni Soviet sudah cerai berai serta jutaan orang-orang
Komunis meninggalkan ideologi mereka. Dan organisasi Amnesti Internasional telah
menganggapnya sebagai narapidana politik terlama.1 Orang tua tujuh puluh tahunan ini keluar
dari selnya yang telah menghabiskan masa muda dan sisa umurnya di dalamnya untuk
mengatakan kepada dunia walaupun badannya sudah lemah yang sudah tidak bisa berdiri
normal lagi sehingga ia bersandar kepada teman-temannya agar bisa berdiri di hadapan kamera
para wartawan, dia berdiri seraya mengatakan dengan lisan keadaannya kepada dunia
seluruhnya dan kepada orang-orang yang memenjarakannya secara khusus: Sesungguhnya
kalian telah melemahkan badan saya dan mematahkan tulang dan punggung saya, namun
kalian tidak bisa dan tidak akan bisa melemahkan keinginan saya dan mematahkan semangat
saya!
Maka waktu itu saya katakan kepada para penyidik dan yang lainnya: Apakah sah atau
masuk akal orang yang kosong (iman) ini lebih kuat keinginannya dari penganut aqidah
samawiyyah yang lebih keras dan lebih tinggi dari gunung-gunung yang kokoh, yang
berhubungan dengan Rabb-nya lagi bersandar kepada Tuhan-nya? Maadzallah maka taraju
macam apa yang kalian tunggu?!
Borgollah tanganku dan memarkanlah rusukku
Dengan rotan dan di atas pisau letakkan leherku
Kau takkan bisa walau sesaat mengekang pikiranku
Atau mencopot iman dan cahaya keyakinanku
Karena cahaya ada di hatiku dan hatiku di Tangan Tuhanku
Dan Tuhankulah Penolong dan Pelindungku
Aku kan hidup berpegang dengan tali aqidahku
Dan kan mati tersenyum demi kehidupan agamaku
Dorongan-dorongan kekuatan semangat ini tidak meninggalkan saya di dalam sel isolasi
saya, ia mengokohkan keinginan saya dan menambahkan kepada diri saya kekukuhan,
keyakinan dan keteguhan. Dan di saat saya ditimpa kebosanan rutinitas, kegiatan yang selalu
serupa dan berlalunya hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan dan tahun demi
tahun, maka saya selalu mengingat kerugian-kerugian saya yang fatal dan besar di dunia dan di
akhirat bila saya patah semangat karena pemenjaraan, dan (juga) cemoohan musuh terhadap
dakwah ini serta kegembiraan lawan dengan keterpurukan dan kekalahan penganutnya
terutama di zaman ngetrennya tarajuat, maka saya pun semakin bersemangat di atas
keteguhan di dalam menjalani mihnah (ujian) ini demi menjaga tsagr (celah) ini yang
diamanatkan kepada saya jangan sampai musuh masuk darinya atau dipermainkan oleh tangan
orang-orang yang mencela

Lihat Jurnal Ad Dustur Al Urduniyyah tanggal 16/8/1995 M

- 12 -

Sebagaimana saya selalu mengingat orang yang lebih dahsyat keadaan dan ujiannya
daripada saya dari kalangan saudara-saudara saya yang dipenjara di berbagai belahan bumi
yang tidak diberi sedikit pun hak (yang sewajarnya), sehingga hal itu menambahkan kepada diri
saya keteguhan, semangat yang kuat, kekokohan dan kebersikukuhan, dan menambahkan pula
kepada diri saya sikap penganggapan enteng dan penganggapan kecil terhadap bencana yang
saya jalani. Saya teringat saudara-saudara saya di sel gelap Baghram dan saudara-saudara saya
di penjara Abu Gharib, saudara-saudara saya di Guantanamo, saudara-saudara saya di penjarapenjara Rahasia yang tidak pernah melihat matahari dan tidak pernah seorang pun melihat
mereka di dalamnya, dan saya teringat saudara-saudara saya di penjara-penjara Yahudi,
Komunis, Murtaddin dan yang lainnya, dan saya teringat saudaraku habibiy Abu Mujahid Jamal
Rafat Al Utaibiy rahimahullah dan semoga Allah mengumpulkan kami dengannya di surga Al
Firdaus Al Ala di saat ia ditahan di penjara-penjara Keamanan Politik di Suriah di dalam sel
isolasi terpencil yang berbau busuk lagi gelap yang dipenuhi lumut sedang Mushhaf dilarang di
sana, saya teringat bagaimana ia sangat merindukan setiap ayat yang sampai
kependengarannya dari masjid-masjid yang jauh dan ia pun mengulang-ulangnya sampai
menghafalnya; dan suatu kali ia memberanikan diri meminta mushhaf maka jawabannya adalah
semprotan dan pukulan serta tumpahan berbagai macam penyiksaan terhadapnya di samping
cercaan-cercaan kotor dan humpatan-humpatan busuk Saya teringat ucapannya sedang ia
mengatakan sungguh saya telah mengatakan kepada penjaga saat mereka menyeret saya ke sel
saya setelah mereka memukuli (saya); Demi Allah seandainya kalian memberikan mushhaf
kepada saya tentu saya tidak akan meminta (apapun) di sel kalian ini walau saya mendekam
seribu tahun di dalamnya!. Ya Allah jadikanlah kami dan dia tergolong orang-orang yang
Engkau cintai dan mereka mencintai Engkau
Mengingat hal ini dan yang semisalnya adalah menambah kepada diri saya perasaan
menganggap ringan ujian yang saya alami dan memperkenalkan kepada saya akan nikmat Allah
terhadap saya, di mana Dia menjadikan Al-Quran sebagai penghibur dan teman saya di dalam
mihnah (ujian).
Sesungguhnya Allah itu adalah Maha Kaya dan Dia tidak membutuhkan diri kita, jihad
kita dan keteguhan kita, dan itu semua adalah manfaatnya bagi diri kita, dengannya Allah
meninggikan kita dan menjayakan kita, dan barangsiapa cenderung kepada dunia dan taraju
(undur diri dari manhaj Al haq) atau berpaling maka Allah akan mengganti mereka dengan
kaum yang lain yang lebih baik dari mereka kemudian tidak menjadi seperti mereka Ya Allah
Ya Ghafur Ya Wadud gunakanlah kami (dalam ketaatan kepada-Mu) dan jangan gantikan kami

t9$# n?t A'!r& t6tu :t 5s)/ !$# A't t|s t 3 s?t t (#t#u t%!$# $pr't
4 !$to t ? !$# s y79s 4 5I sts9 t$ss u !$# 6y pg ts39$# n?t >r&
=t u !$#u
- 13 -

Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang lemah lembut terhadap orang mumin lagi bersikap keras terhadap orangorang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al Maidah: 54]
Dan di akhir, saya umumkan dengan lantang di hadapan musuh-musuh saya
sebagaimana hal itu yang selalu saya lakukan dengan karunia Allah; Tidak ada taraju dan tidak
ada tanazul dari ajaran-ajaran yang baku dan aqidah, dan tidak ada musawamah (tawar
menawar/negosiasi) terhadap dien ini dan insya Allah kami tidak akan memberikan peluang
bagi seorang pun untuk masuk menembus dari tsaghr (celah dien) yang mana kami telah
menghabiskan hidup kami, umur kami dan waktu kami di dalam menjaganya sampai Allah
menjayakan dien-Nya atau kami mati dalam menjaganya Dan barangsiapa mengharapkan
selain itu dari kami, maka dia itu orang ngaco yang mimpi lagi miskin. Itu dikarenakan bayaran
yang dia berikan atau akan dia berikan kepada kami tidak dan tidak akan memenuhi
kebahagiaan kami dan tidak akan bisa memuaskan cita-cita kami; sungguh kami bercita-cita ke
surga yang luasnya (seluas) langit dan bumi, dan tidak akan memenuhi kebahagiaan kami atau
kami menjual diri kami kecuali dengan bayaran semisal ini. Dan bila dia memilikinya maka
silahkan melakukan tawar-menawar dan silakan turun ke pelelangan, namun sekali lagi dia
tidak memilikinya maka silahkan dia bahagia sendiri dengan hadiah dan impiannya, kemudian
hendaklah dia mengemasi dagangannya dan hendaklah dia cepat tersadar dari impiannya terus
cepat ia berlindung dengan sikap diam dan kerugian

!$# 6y =Gs) 4 syf9$# s9 r'/ m;ur&u |r& 9$# 3u(tI$# !$# ) *


!$# y/ 4nr& tu 4 #u)9$#u gM}$#u 1uG9$# $y)ym n=t #u ( =tF)u t=G)us
y9$# x9$# u 9su 4 / t$t/ %!$# 3u;/ (#(6tF$$s 4
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka
membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan AlQuran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung [QS. At
Taubah: 111]
Dan sebelum saya mengakhiri, saya membisikkan di telinga ikhwan kami yang telah
aniaya terhadap kami dan tidak henti-hentinya menuduh kami dengan apa yang digoreskan
oleh pena-pena aniaya dan kedengkian dan bahkan kebohongan, baik saat kami berada dalam
penahanan dan di balik tembok penjara di mana pada saat itu mereka perang tanding melawan
bayang-bayang dan khayalan dan mereka pun merasa bahagia karena tidak ada seorang pun
yang membantah sikap aniaya mereka dan membongkar kebohongan mereka itu, ataupun
- 14 -

setelah kami keluar di mana mereka menyibukkan kami dengan selentingan dan isu-isu
mereka
Saya katakan: Silahkan kalian melontarkan sedikit atau banyak dari hal itu kepada kami;
karena kalian tidak akan bisa memalingkan kami dengan sikap aniaya kalian itu dari kebenaran
dengan pertolongan Allah, dan kalian tidak akan bisa mengembalikan kami dengan isu-isu
kalian itu dari jalan yang lurus sebab kami mentauladani dan mengikuti langkah-langkah kaum
yang tidak terusik oleh orang yang menyelisihi dan menggembosi mereka sampai datang
ketentuan Allah sedang mereka teguh dan nampak di atas al haq
Saya tutup ini dengan suatu hikayat dan contoh bagi penentangan yang pernah saya
baca di sebagian buku tentang seorang kakek lanjut usia warga Prancis yang keluar sendirian
dalam demonstrasi tahun 1968 M, dan tatkala kepolisian Prancis berusaha membujuknya dan
meyakinkannya agar ia pulang kembali ke rumahnya, maka ia menancapkan yafithah-nya di
pangkuannya dan ia terus diam maka si komandan (polisi) berkata kepadanya: Apakah
engkau wahai orang tua mengharapkan bisa merubah dunia dengan yafithah ini segalanya
sudah berakhir dan orang-orang juga sudah kembali menuju kegiatan hidup mereka maka si
orang tua itu menjawab: Tidak wahai anakku, aku tidak bisa merubah satu qisysyah pun dari
posisinya di dunia ini akan tetapi engkau, jenderal Digul dan bintang-bintang ini pun
semuanya tidak bisa merubah saya!
Tidak dicela mengambil pelajaran dengan hal semacam ini dan mengambil penyemangat
terhadap keteguhan dengannya. Sungguh Imam Ahlus sunnah Wal Jamaah telah mengambil
pelajaran dari peminum khamar yang berkata kepadanya tatkala beliau dihadirkan ke hadapan
khalifah untuk dites (keyakinannya): Hai Ahmad teguhlah dan jangan keluh kesah dari pukulan,
demi Allah sungguh aku telah didera karena sebab khamar atau maksiat kepada Allah 100 kali;
maka apa ruginya engkau didera karena Dzat Allah? Ia itu hanyalah sabetan yang pertama
Dan Imam Ahmad telah menuturkan bahwa hal ini adalah tergolong faktor pendorong
peneguhannya dan beliau selalu menyebutkannya dengan kebaikan dan memintakan ampunan
(kepada Allah) baginya
Dan lebih baik dari itu adalah kisah-kisah ujian dan keteguhan yang mana para sahabat
Rasulullah menjadikannya sebagai contoh yang paling menakjubkan, itulah Bilal ditelentangkan
di pasir panas Mekkah seraya dijadikan mainan anak-anak kecil setelah ia merasakan berbagai
macam penyiksaan dan batu besar diletakkan di atas dadanya, namun beliau tidak lebih dari
mengucapkan: Ahad... Ahad dan mengatakan: Andai aku mengetahui ucapan yang makin
membuat geram mereka tentu aku mengucapkannya!!! sungguh ia adalah keinginan yang
tak ada bandingannya yang mencemoohkan penyiksaan dan di hadapannya hancur luluh
keinginan-keinginan para tirani itu. Dan ini Khabbab dihempaskan ke atas bara api sehingga
bara api itu padam oleh cairan yang meleleh dari punggungnya, namun hal itu tidak
mengurungkannya dari diennya atau mematahkan keteguhannya. Dan itu Sumayyah, ia adalah
wanita yang lemah yang tidak memiliki keluarga besar (melindungi) dan tidak memiliki
kekuatan, ia mendapatkan tumpahan penyiksaan-penyiksaan yang mana pria-pria perkasa tidak
bisa kokoh di hadapan penyiksaan-penyiksaan semacam ini, dan ia melihat suaminya disiksa
- 15 -

juga sampai terbunuh serta (melihat) puteranya di hujani beragam penyiksaan sampai patah
tulang-tulang rusuknya, namun hal itu tidak menambahnya kecuali kebersikukuhan dan
keteguhan yang mengalahkan (mental) para thaghut dan melenyapkan akal mereka serta
mengeluarkan mereka dari kenormalannya maka si pemimpin kekafiran (Abu Jahal) pun
menusuknya dengan tombak di tempat kesuciannya sebagai bentuk pengumuman akan
kekalahannya di hadapan wanita yang lemah ini di waktu di mana ia (Sumayyah) dengan
pengorbanannya itu mengumumkan kepada dunia seluruhnya perihal keteguhannya,
kekokohannya dan kemenangan imannya terhadap kekafiran dan tirani, dan mentalqinkan
kepada alam semuanya pelajaran-pelajaran kejayaan (iman) dan keteguhan Dan ini Hubaib
Ibnu Zaid utusan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Musailamah, ia teguh di
hadapan Musailamah Al Kadzdzab sedang para algojonya mengiris dan memotong-motong
anggota badannya sepotong demi sepotong, namun hal itu tidak mengurungkannya dari
agamanya dan imannya, dan tidak menggoncangkan keteguhannya Dan selain mereka sangat
banyak dari kalangan yang menghiasi sejarah umat kita dengan ketegaran mereka dan
kekokohan mereka dan memberikan kepada kita contoh-contoh paling menakjubkan bagi
keteguhan sampai mati, seraya dengan hal itu mereka mengingat apa yang diingatkan kepada
mereka dan ditarbiyahkan di atasnya oleh kekasih kita shallallahu alaihi wa sallam saat beliau
mengisahkan kepada mereka kabar berita orang-orang yang teguh di tengah kondisi keadaan
mereka yang gelap, di mana beliau berkata:

 # / . "D     ! ; % + $;  B



+ $ ;   ,
? @ <  &   
  
   

  
    C ( ! A  + ;!
   
    . 2 !? FG      9
  4
  E 4    A
  C ? H 3! *
 .     ! 


    !

   



 
 
 ,  / 3
 @  I =

   D
  /! 
 J ? ! * I 5

 !
  ; $ 3, 3 &   !   K / . 
 $  
  
  

Sungguh telah terjadi pada umat sebelum kalian, seorang laki-laki di seret terus digalikan
lobang baginya di tanah kemudian ia dimasukkan ke dalamnya kemudian dihadirkan gergaji
dan diletakkan di atas kepalanya kemudian dibelah menjadi dua bagian, dan ia dicabik-cabik
dengan sisir besi antara daging dan tulangnya, namun hal itu tidak mengurungkannya dari
diennya. Demi Allah, sungguh benar-benar Allah taala akan menyempurnakan urusan (dien) ini
sampai pengendara dari Sana berjalan menuju Hadramaut dan ia tidak takut kecuali kepada
Allah dan (tidak takut kecuali) terhadap serigala menyerang kambing-kambingnya, akan tetapi
kalian ini tergesa-gesa (HR Al Bukhari no. 6943)
Dan sejarah telah mencatatkan bagi kita setelah itu contoh-contoh yang banyak dari
keteguhan salaf kita di hadapan tirani, yang mengabadikan penyebutan mereka. Di dalamnya
mereka mentauladani para pendahulu itu seraya mereka mengingat dan mengikuti selalu hadits
Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

 
  %G ! 
 
+N ;   4  !  .   LM   
 ,
 3 F% F  E  J; &   /! +


- 16 -

Penghulu para syuhada itu Hamzah ibnu Abdil Muthallib dan orang yang mendatangi
penguasa yang durjana terus ia memerintahkannya dan melarangnya, kemudian ia
dibunuhnya (HR Hakim no. 4884)
Ini Said ibnu Jubair kokoh tegar di hadapan kezhaliman Al Hajjaj sampai ia dibunuh,
dan ini juga Sufyan Ats Tsauriy dan Thawus mereka tidak takut di jalan Allah celaan orang yang
suka mencela. Dan Al Imam Ahmad kokoh tegar di hadapan Al Makmun dan fitnahnya serta (di
hadapan) orang-orang yang sejalan dengan Al Makmun dari kalangan yang membela paham
Jahmiyyah dan Mutazilah, maka ia teguh kokoh seteguh gunung-gunung yang terpancang di
atas aqidahnya sehingga ia menjadi imam Ahlus Sunnah tanpa ada yang menyangkal, dan beliau
pernah berkata tentang pengalamannya dan (tentang) apa yang menyemangatinya untuk teguh
di hadapan ujian: Saya tidak pernah mendengar suatu ucapan sejak saya jatuh dalam urusan
ini yang lebih berkesan dari ucapan seorang arab badui yang menasehati saya dengannya, dia
berkata: Hai Ahmad bila Al haq membunuhmu maka matilah kamu dalam keadaan syahid dan
bila kamu hidup maka kamu hidup terpuji maka dengan ucapan itu ia menguatkan hati saya
Dan itu Ibnu Taimiyyah, ia tidak gentar terhadap kepongahan Tattar atau ia tunduk di
hadapan penguasaan para penguasa zamannya atau ia terpengaruh dengan kezaliman lawanlawannya Dan itu juga Al Izz ibnu Abdissalam Sulthanul ulama, ia terang-terangan
mengingkari kerusakan Mamalik, dan Asy Syahid An Nabulsiy menyampaikan khutbah perihal
Ubaidiyyin seraya mengumumkan keberlepasan diri dari kebatilan dan kekafiran mereka lagi
mengompori (manusia) agar melawan mereka, maka ia dibawa kepada penguasa Ubaidiy terus
si raja bertanya kepadanya: Apa kamu telah mengatakan bahwa bila saya memiliki sepuluh
panah, tentu saya tembak Romawi dengan sembilan panah dan saya tembak Ubaidiyyin
dengan yang kesepuluh? Maka ia menjawab: Tidak, namun yang telah saya katakan tentu
saya tembak Ubaidiyyin dengan sembilan panah dan tembak Romawi dengan yang kesepuluh.
Maka ia pun diperintahkan (agar disiksa), dan ia pun dikuliti badannya hidup-hidup seraya ia
membaca Al-Quran, dan hal itu tidak mengurungkannya dari aqidahnya atau menggoncangkan
keteguhannya sampai-sampai orang yahudi yang sedang mengulitinya iba kepadanya dan dia
menusuknya di jantungnya dengan belatinya agar mengakhiri penderitaannya maka syaikh pun
meninggal sebagai syahid di atas keadaan ini
Mereka adalah kaumku dan para kekasihku, dan mereka adalah panutanku dan
tauladanku; maka apa perkiraan musuh-musuh Allah yang menanti-nanti lagi mengharapkan
tarajuat kami terhadap orang yang mana mereka tadi adalah panutannya, tauladannya dan
contohnya??
Dan kafilah itu panjang dan panjang dan tidak habis sampai Allah mewarisi bumi dan
seisinya, dan dalam mengingat sikap-sikap mereka itu terdapat ibrah, pelajaran dan peringatan
bagi orang yang menginginkan keteguhan di zaman iming-iming, taqallubat dan tarajuat
Ya Allah sesungguhnya kami mencintai mereka dan mencintai keteguhan dan kejujuran
mereka, maka janganlah Engkau halangi kami dari mentauladani mereka dan dari keteguhan di
atas dien-Mu yang haq. Ya Allah yang memalingkan hati palingkanlah hati kami ke atas ketaatan
kepada-Mu. Ya Allah teguhkanlah kami dengan Al Qaul Ats Tsabit di dalam kehidupan dunia dan
- 17 -

di akhirat. Ya Allah baikkanlah penghujung kehidupan kami dan jadikanlah hari terbaik kami hari
perjumpaan dengan-Mu Amin

Ditulis oleh Abu Muhammad Al Maqdisiy


Pertengahan Ramadlan tahun 1429 dari hijrah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
Penterjemah : Abu Sulaiman Aman Abdurrahan, 25 Dzul Hijrah 1432 H

- 18 -

Anda mungkin juga menyukai