Anda di halaman 1dari 142

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN NERACA PANAS

Neraca Panas
Basis perhitungan

: 1 Jam operasi

Satuan panas

: Kilo Kalori

Suhu referensi

: 25 C

Perhitungan Cp (kal/mol C) menggunakan nilai setiap gugusnya.

Tabel LB-1 Harga Cp setiap gugusan


Gugus

Harga

- CH3

8,8

- CH2 -

6,2

- CH =

5,3

- COOH

19,1

C=

2,9

2,9

14,5

C O
Sumber : Lyman, 1980 dan Reid

Nilai kapasitas panas (Cp) untuk komponen:


1.Cp (Minyak kelapa) trigliserida ( CH2OOCR CHOOCRCH2OOCR
)
= CH2OOC(CH2)14CH3CHOOC(CH2)14CH3CH2OOC (CH2)14CH3
= 44 (-CH2-) + 3(-COO=) + 3(-CH3-)+1(-CH=)
= 44 (6,2) + 3( 14,5 ) +3 (8,8) + 1 (5,3)
o

= 348 kal /mol C

Universitas Sumatera Utara

Tabel LB-2 Panas Reaksi Pembentukan ( Hf )


0

Komponen
Minyak kelapa
(trigliserida)
KOH
Sabun
Gliserol

Hf

Satuan

-121,18

KJ/kmol

(Baileys, 1983)

-114,96
0,0475
139,8

kcal/kmol
kcal/kmol
kcal/kmol

(Perry, 1999)
(Wekiepedia, 2008)
(Reklaitis, 1993)

Tabel LB-3 Data Kapasitas Panas (Cp) Digunakan :


Komponen
Minyak kelapa
(trigliserida)
KOH
Sabun cair
Gliserol

Cp

Satuan

0,348

kcal/kmol

(Baileys, 1983)

0,75
0,476
0,576

kcal/kmol
kcal/kmol
kcal/kmol

(Perry, 1999)
(Wekiepedia, 2008)
(Reklaitis, 1993)

LB-1 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Minyak kelapa (T-101)

Minyak
kelapa
P = 1 atm
0
T = 30 C

Air panas
masuk
P = 1 atm
0
T = 100 C

T-101
Air panas
keluar
P = 1 atm
0
T = 75 C

1
V-1

Minyak
kelapa
P = 1 atm
0
T = 60 C

Gambar LB-I Tangki Minyak Kelapa

Panas Masuk
Q = m . Cp . t
o

Jumlah panas masuk (Q masuk) pada 30 C adalah:

Tabel LB-4 Neraca Panas Masuk Pada Tangki Minyak kelapa


Komponen

Cp (kkal/

(kg/jam)

kg C)

( C)

(kkal/jam)

125

0,348

217,5

Minyak Kelapa
(Trigliserida)
Total

Qin

125

Qin

217,5

= 217,5 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal


= 910,02 kJ/jam

Panas Keluar
o

Jumlah panas yang keluar (Qkeluar) pada 60 C adalah:

Tabel LB-5 Neraca Panas Keluar Pada Tangki Minyak kelapa


Komponen

Cp (kkal/

(kg/jam)

kg C)

( C)

(kkal/jam)

125

0,348

35

1.522,5

Minyak Kelapa
(Trigliserida)
Total

Qout

125

1.522,5

= 1.522,5 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal


= 6.370,14 kJ/jam

Panas yang dilepas air panas (Qh):


Qh = Qout Qin = 6.370,14 kJ/jam 910,02 kJ/jam
= 5.460,12 kJ/jam

Dari Tabel steam Smith, 2001 diperoleh:


Tekanan (atm) : 1
0

Tin (C )
0

Tout (C )

: 100

Hin (kJ/kg)

: 419,1

: 75

Hout (kJ/kg)

: 314,0

Kebutuhan Air Pemanas adalah :

Qout

m
h

Qh = Qout - Qin

Qh
H in H out

. .........(1)

Sehingga
mh

5.460,12 kJ / jam
419,1 kJ / kg 314,0 kJ / kg

mh 5.460,12 kJ /
105,1 jam kJ /
kg

= 51,9516 kg/jam

LB-2 Perhitungan Neraca Panas pada Reaktor (R-101)

KOH
P = 1 atm
0
T = 30 C
Minyak
kelapa
P = 1 atm
0
T = 60 C

Air panas
masuk
P = 1 atm
0
T = 100 C

R-101
Air panas
keluar
P = 1 atm
0
T = 90 C

Sabun cair + gliserol + Impurities


P = 1 atm
0
T = 90 C
P-101

Gambar LB-2 Reaktor

Panas Masuk

Q = m . Cp . t
o

Jumlah panas masuk (Q masuk) pada 60 C dan 30 C adalah:

Tabel LB-6 Neraca Panas Masuk Pada Tangki Reaktor


Komponen
Minyak Kelapa
(Trigliserida)

m (kg/jam)
1

F`

Cp (kkal/
F2

125

KOH

26,0545

Total

125

26,0545

Qin

T
o

Qin

kg C)

( C)

(kkal/jam)

0,348

35

1.522,5

0,75

97,7043
1.620,2043

= 1.620,2043 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal


= 6.778,9347 kJ/jam

Panas Keluar
o

Jumlah panas yang keluar (Qkeluar) pada 90 C adalah:

Tabel LB-7 Neraca Panas Keluar Pada Tangki Reaktor


m

Cp (kkal/

(kg/jam)

kg C)

( C)

(kkal/jam)

Sabun

136,1027

0,476

65

4.211,0175

Gliserol

14,1967

0,576

65

531,5244

Impurities

0,7551

0,458

65

22,4793

Total

151,0545

Komponen

Qout

= 4.765,0212 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal


= 19.936,8487 kJ/jam

Qout

4.765,0212

Menghitung Panas Reaksi


Reaksi :

RCO

OCH2

RCO

OCH

RCO

OCH2

Trigliserida
(Minyak Kelapa)

3 KOH

r1

3 RCOOK

Alkali

CH2

OH

CH

OH

CH2

OH

Sabun

Gliserol

Minyak yang bereaksi = 125 kg/jam


125
Mol minyak

806

= 0,1550 kmol/jam

=
Perhitungan panas reaksi
0

Q H HR H 298 HP

(Smith, 2001)

........(2)

dimana:
0

H 298 vi H fi
vi H fi
i
produk i

0
H
n Cp 298 T
R
i H
i
i

0
H P ni Cpi T 298
H
i

reak tan

Perhitungan sesuai dengan persamaan 2, maka:


0

H R = H P = 0 kJ/jam
Q = H

298

= 3 ( sabun ) + 1 (gliserol ) 1 ( minyak ) + 3 ( KOH )


= 3 ( 1,9915 ) + 1 (584,9232 ) 1 ( -121,18 ) + 3 ( -480,9926 )
= 5,9745 + 584,9232 + 121,18 - 1.442,9778
= -730,9001 J/kmol sukrosa
= -730,9001 0,1550 = -113,2895 kJ/jam

Panas yang dilepas air panas (Qh):


Qh = Qout + Qreaksi Qin
= 19.936,8487 kJ/jam + (-113,2895) kJ/kg 6.778,9347 kJ/jam
= 13.044,6245 kJ/jam

Dari Tabel steam Smith, 2001 diperoleh:


Tekanan (atm) : 1
0

Tin (C )
0

Tout (C )

: 100

Hin (kJ/kg)

: 419,1

: 90

Hout (kJ/kg)

: 377

Kebutuhan Air Pemanas adalah :


Qh = Qout - Qin

Qh

m
h

H in

..........(1)

H out

Sehingga
13.044,6245 kJ / jam
mh
419,1 kJ / kg 377 kJ / kg

m
jam
h

13.044,6245 kJ /
42,1 kJ / kg

= 309,8485 kg/jam

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

LC-1 Tangki Bahan Baku Minyak Kelapa (T101)


Fungsi

: Penyimpanan minyak kelapa untuk kebutuhan selama


3 hari
o

Kondisi

: T = 60 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-1 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku Minyak Kelapa
3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Minyak kelapa

125

920

0,1358

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 125 kg/jam

Kebutuhan bahan 3 hari = 125 kg/jam x 8 jam/hari x 3 hari


= 3000 kg

Volume bahan untuk 3 hari


=

3000 kg
3
920 kg/m

3,2609 m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 3,2609 m = 3,9130 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)


Hh

D
H

L Hc

Gambar LC.1 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


1
2
D H ; asumsi, D : H = 3 : 4
Vs =
4
4
Maka H = D
3
1
4
3
2
Vs = D . D D
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

3,9130 m

5 3
= 12 D

= 1,4408 m

= 1,9210 m

24

D 2

24

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 1,4408 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

1,4408 m = 0,3602 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

24

1,4408 m 3 = 0,3913

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (3,9130 2(0,3913)) m = 3,1304 m


Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 1,9210 m

3,1304 m 3
1,4408 m

L = Hh + H = 2 (0,3602) + 1,9210 = 2,6414 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 920 kg/m x 9,8 m/det

x 2,6414 m = 23.815,1923 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 23.815,1923 Pa
= 25.005,9520 Pa = 25 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P

=
inc

25 kPa x 1,4408 m x 39,37 inc

0,125

= 0,135 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 25 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


OD

icr
OA

sf

ID

t
r

Gambar LC.2 Ukuran Tutup Tangki

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,3602 0,0142 0,0381 = 0,3079 m

Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:


r = b + AC

AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,4408 / 2 = 0,7204 m
= b

maka r
(r b)

r 2br + b

BC AB

= (r icr) (a icr)
2

= (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,3079) r

= 0,3079 + 2r (0,0142) + 0,7204 2(0,7204)(0,0142)


= 1m

f. Jaket tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Ditetapkan jarak jaket (j)

= 3/16 in = 0,0047 m

Diameter dalam jaket (D1)

= D + (2 x Tebal bejana)
= 1,4408 + (2 x 0,0047)
= 1,4502 m

Diameter luar jaket (D2)

= 2 j + D1
= ( 2 x 0,0047) + 1,4502
= 1,4596 m

Luas (A)

2
2

2
1

4
2
2
= /4 ( 1,4596 1,4502 )
= 0,0214 m

LC-2 Tangki Bahan Baku KOH (T102)


Fungsi

: Penyimpanan KOH 36% untuk kebutuhan selama


3 hari
o

Kondisi

: T = 30 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-2 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku KOH


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

KOH

26,0545

1222

0,0045

Total

26,0545

0,0045

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 26,0545 kg/jam

Kebutuhan bahan 3 hari = 26,0545 kg/jam x 8 jam/hari x 3 hari


= 625,3080 kg

Volume bahan untuk 3 hari


=

0,5117 m

625,308 kg
3
1222 kg/m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,5117 m = 0,6141 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


1
Vs =

D 2H ;

Maka H =
Vs =

1
4

4
3
2

asumsi, D : H = 3 : 4

D .

4
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

24

D3 2
D

24

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

0,6141 m

5 3
= 12 D

= 0,7771 m

= 1,0362 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,7771 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

0,7771 m = 0,1943 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

24

0,7771 m 3 = 0,0614

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (0,6141 2(0,0614)) m = 0,4912 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 1,0362 m

0,4912 m 3
0,7771 m

L = Hh + H = 2 (0,1943) + 1,0362 = 1,4247 m


Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L
3

= 1222 kg/m x 9,8 m/det

(Brownell dan Young, 1979)


2

x 1,4247 m = 17.062,1566 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 17.062,1566 Pa

= 17.915,2644 Pa = 17,9152
kPa

Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P
17,9153 kPa x
=
inc

0,7771m x 39,37
inc
m

0,125

= 0,128 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 17,9153 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,1943 0,0142 0,0381 = 0,1420 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

(Brownell dan Young, 1979)

AC = BC 2 AB2

AB = a icr
BC = r icr

a = D/2 = 0,7771 / 2 = 0,3886 m


= b BC 2 AB2

maka r
(r b)

= (r icr) (a icr)
2

2
2

r 2br + b = (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,1420) r

= 0,1420 + 2r (0,0142) + 0,3386 2(0,3386)(0,0142)

= 0,6638 m

LC-3 Reaktor (R101)


Fungsi

: Tempat terjadinya reaksi penyabunan (saponifikasi)

Kondisi

: T = 90 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup

elipsoidal Bahan konstruksi


364 Jumlah

: Stainless Steel, SA-240 tipe

: 1 unit

Tabel LC-3 Komposisi Bahan Dalam Reaktor

Komponen

F masuk

F keluar

Densitas

Volume

(kg/jam)

(kg/jam)

(kg/m )

(m )

Minyak kelapa

F1
125

F2
-

F3
-

920

0,1358

KOH

26,0545

1222

0,0212

Sabun cair

136,1027

1029

0,1322

Gliserol

14,1967

1261

0,0112

Impurities

0,7551

2965

0,002

Total

125

26,0545

151,0545

Densitas campuran =

massa campuran
volume campuran

151,0545
0,3006

0,3006

1060,482 kg/m3
= 66,2035 lbm/ft

Perhitungan :
a. Volume

Bahan masuk

Kebutuhan bahan 0,75 jam = 151,0545 kg/jam x 4 jam

= 151,0545 kg/jam

= 604,218 kg

Volume bahan masuk


604,218 kg
3
1060,482 kg/m

0,5697 m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,5697 m = 0,6837 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Gambar LC.3 Ukuran Reaktor

Volume shell tangki (VS)


1
2
D H ; asumsi, D : H = 3 : 4
Vs =
4
4
Maka H = D
3
1
4
3
2

D
.
D

D
Vs =
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

24

D 2

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

0,6837 m

5 3
= 12 D

= 0,8055 m = 2,6426 ft

= 1,0740 m = 3,5235 ft

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,8055 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

0,8055 m = 0,2014 m
=
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

3
D 240,8055 m 3 = 0,0684
24

Volume tutup tangki (Vh) =

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (0,6837 2(0,0684)) m = 0,5470 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

= 1,0740 m

0,5470 m 3
0,8055 m

L = Hh + H = 2 (0,2014) + 1,0740 = 1,2753 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 1060,482 kg/m x 9,8 m/det

x 1,2753 m = 13.254,1780 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 13.254,1780 Pa
= 13.916,8869 Pa = 13,9168 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 18750 Psia = 129.276,750 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,05 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P

=
in

13,9168 kPa x 0,8055 m x 39,37 inc


m

0,5

= 0,145 in

2 x129.276,75 x 0,85 1,2 x 13,9168 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam

a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,2014 0,0381 0,0142 = 0,1491 m

Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:


r = b + AC
AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,8055/2 = 0,4027 m
= b

maka r
(r b)

r 2br + b

BC AB

= (r icr) (a icr)
2

= (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,1491) r

= 0,1491 + 2r (0,0142) + 0,4027 2(0,4027)(0,0142)


= 0,6755 m

f. Jaket tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Ditetapkan jarak jaket (j)

= 5/8 in = 0,0158 m

Diameter dalam jaket (D1)

= D + (2 x Tebal bejana)
= 0,8055 + (2 x 0,0158)
= 0,8371 m

Diameter luar jaket (D2)

= 2 j + D1
= ( 2 x 0,0158) + 0,8055
= 0,8687 m

Luas (A)

2
2

2
1

4
2
2
= /4 (0,8687 0,8371 )
= 0,0423 m

g. Pengaduk
Jenis

: 3 Blade propeller agitator

Kecepatan putar (n)

: 480 rpm = 8 rps

Effisiensi motor

: 80 %

Dasar pemilihan anchor/gate paddle agitators :


- Merupakan tipe yang umum digunakan.
- Dapat digunakan pada posisi mana saja didalam tangki.
- Kecepatan putar 400 1750 rpm.
Standar sistem pengadukan :
Da : D = 1 : 3
C:D

W : Da = 1 : 5

= 1 :3

(Geankoplis, 1997)

Diameter blade (Da) = 1/3 x D = 1/3 x 2,6426 ft = 0,8808 ft


Lebar blade (W)

= 1/5 x Da = 1/5 x 0,8808 ft = 0,1761

ft
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (C) = 1/3 x D = 1/3 x 2,6426 ft = 0,8808 ft

= 55,5165 Cp
= 0,0373 lbm/ft.s

Daya untuk pengadukan :


Bilangan Reynold (NRe) :
N Re

(Geankoplis, 1997)

n Da

N Re

8 0,8808
66,2035

= 11.015,8171

0,0373

Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1983.garis 4 diproleh : Np = 1


Np.n 3.Da .
5

Daya motor (P) =

gc

3
5
3
1. (8/ s) . (0,8808 ft) . 66,2035 lbm/ft = 558,5118 ft.lbf/s

32,174 lbm.ft/lbf.s

Karena effisiensi motor, = 80 %


P =

558,5118
0,8

698,1397 lb / ft sec

= 1,2 hp
Digunakan motor penggerak dengan daya 1,5 hp

LC-4 Pompa Separator (P101)


Fungsi

: Memompakan sabun cair, gliserol dan impurities dari


reactor ke separator

Jenis

: Sentrifugal Pump

Bahan konstruksi : Commercial Steel


Jumlah

: 1 buah

Data :
0

Temperatur

= 90 C

Laju alir massa (F)

= 151,0545 kg/jam
= 333,0147 lbm/jam
3

Densitas

= 1060,482 kg/m = 66,2035 lbm/ft

Viskositas

= 55,5165 cp= 0,0373 lbm/ft.det

Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
Q=

= 333,0147 lbm/jam
66,2035 lbm/ft

= 5,0301 ft /jam x

1 jam
3600 detik

= 0,0013 ft /det x 7,481 gal/ ft x 60 det/menit


= 0,6271 gpm
Diameter optimum :
opt

= 3,9 (Q)

0,45

. ()

= 3,9 (0,0013)

0,13

0,45

(Peters dkk, 2004)

. (66,2035)

0,13

= 0,3381 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal

= 1/2 in

Schedule

= 40

Diameter dalam (ID)

= 0,622 in = 0,0518 ft = 0,0157 m

Diameter luar (OD)

= 0,840 in = 0,07 ft = 0,0213 m


2

Luas penampang dalam (A) = 0,00211 ft

Kecepatan linier, V = Q

A
Bilangan Reynold, NRe =

0,0013ft /det

DV

0,00211ft

= 0,61 ft/det

66,2035 lbm/ft3 x 0,0518 ft x 0,61ft/det


0,0373 lbm/ft.det

= 56,9148
Karena NRe < 2100, maka aliran laminar.
1,1244
64
64
Karena aliran laminar, maka f
N 56,9148
Re

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)

= 16,404 ft

L2 = 1 x 13 x 0,0518 ft

= 0,6734 ft

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0518 ft

= 4,662 ft

1 buah sharp edge entrance (K= 0,3 ; L/D = 12)


L4 = 1 25 0,0518 ft

= 0,6216 ft

1 buah sharp edge exit (K= 0,9 ; L/D = 35)


L5 = 1 90 0,0518 ft

= 1,813 ft
L

Faktor gesekan (F)


2
1,1244 0,61 ft/det (24,174 ft)
fV
=
= L
2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0518 ft
2gc D
2

= 3,0346 ft.lbf/lbm
Kerja pompa

Wf =

Z.g
v
+ 2
gc
2

= 24,174 ft

+ F
Wf = Z + F ft.lbf/lbm
dengan Z = 20 ft, maka Wf = 20 + 3,0346 = 23,0346 ft.lbf/lbm

sehingga,
Ws = Wf Q
3

Ws = 23,0346 ft.lbf/lbm 0,0013 ft /s 66,2035 lbm/ft

Ws = 1,982 ft.lbf/s = 0,003 hp


efisiensi pompa = = 60%, maka
P=

Ws

0,003

= 0,006 hp

0,6

Pompa yang digunakan adalah = 0,5 hp

LC-5 Separator (S101)


Fungsi

: Untuk memisahkan sabun cair dengan gliserol dan


impurities

berdasarkan

gaya

gravitasi.

Lama

pemisahan 10 menit.
o

Kondisi

: T = 90 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-4 Komposisi Bahan Dalam Separator


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Sabun cair

136,1027

1029

0,1323

Gliserol

14,1967

1261

0,0113

Impurities

0,7551

2965

0,0002

Total

151,0545

Perhitungan :
Waktu pemisahan air diperkirakan 10 menit.
0,1438
3
= 0,024 m
a. Volume larutan, Vl =

0,1438

6
Volume tangki , V =

1,2 x 0,1438
6

0,024
Fraksi volume =

0,0287

= 0,0287 m

= 0,8362

Untuk fraksi 0,8362 maka H/D = 0,78 (Tabel 10-64 Perrys 1999)
sin . cos )
(Perrys, 1999)

2
Volume tangki : Vt = L.R
57,30
( Dimana cos = 1-2 (H/D)
Cos = 1 - (2 x 0,78) = -0,56
= 124,05 derajat
Asumsi panjang L = 2 m
2

Maka, volume tangki : Vt = L.R (

57,30

sin . cos )

124,05 sin 124,05 . cos 124,05)


57,30

0,0287

= 2.R (

0,0287

= 2 . R (1,7011)

= 0,0918 m

R (radius) = 0,0918 m
D (diameter) = 0,1836 m = 0,6023 ft
Hc (tinggi cairan ) = 0,1432 m = 0,4698 ft

2,492 ( impurities umpan)

Laju pemisahan, Vr =

(Wallas, 1988)

impurities

2,492 (1,3 1,06) = 0,0264 ft/min


=
18,5165

Waktu pemisahan, Wr =

(Hc) . D
Vr
0,4698 x 0,6023

0,0264

= 10,72 menit

(Wallas, 1988)

b. Tebal Shell Tangki


PD
t 2SE
Tebal shell,
1,2P

Cc

(Peters, 2003)

Joint efficiency (E)

= 0.8

(Peters, 2003)

Allowable stress (S)

= 87218,714 kpa

(Brownell,1959)

Allowable corrosion (Cc) = 1/8 in/10 thn

(Perry, 1999)

Maka, tebal shell:


(21,6185 kpa) (0,1836 m) (39,37 in)
t 2(87218,714 kpa)(0,8) 1,2(21,6182
kpa)

0,125

0,125 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell,1959)

Tebal head,
Diameter tutup

= diameter tangki

Ratio axis

= L:D
= 1: 4
Hh
1
=
D 0,1836 = 0.046 m
D
4

Lh

= 0,1836 m

Lt (panjang tangki)

= Ls + Lh

Ls (panjang shell)

= 2 m 2(0,046 m) = 1,908 m

Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal
tutup 3/16 in.

LC-6 Tangki Timbun Gliserol (T103)


Fungsi

:Penyimpanan

gliserol

hasil

pemisahan

kebutuhan 3 hari
o

Kondisi

: T = 90 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas datar dan tutup elipsoidal

untuk

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-5 Komposisi Bahan Dalam Tangki Timbun Gliserol


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Gliserol

14,1399

1261

0,0112

Impurities

0,7551

2965

0,0002

Total

14,895

0,0114

Perhitungan :
a. Volume

Bahan masuk = 14,895 kg/jam

Bahan masuk selama 3 hari = 14,895 kg/jam x 8 jam/hari x 3 hari


= 357,48 kg

Volume bahan untuk 3 hari


=

357,48 kg
3
1.306,5789 kg/m

0,2736 m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,2736 m = 0,3283 m

Hh

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)Hc


D

Gambar LC.4 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


1
2
D H ; asumsi, D : H = 3 : 4
Vs =
4
4
Maka H = D
3
1
4
3
2
Vs = D . D D
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

24

D 2

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
5 3
= 12 D

0,3283 m
D

= 0,6308 m

= 0,8410 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,6308 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=

(walas, 1988)

0,6308 m = 0,1577 m
4

d. Tebal Shell Tangki


Volume tutup tangki (Vh) =

(Brownell dan Young, 1979)

3
3
D 24 0,6308 m = 0,0328
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (0,3283 2(0,0328) m = 0,2955 m

V Shell
c

Tinggi cairan (Hc) =

4
= 0,9461 m

0,2955 m 3

0,6308 m

L = Hh + H = 2 (0,1577) + 0,8410 = 0,9987 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 1.306,5789 kg/m x 9,8 m/det

x 0,9987 m = 12.787,7377 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 12.787,7377 Pa
= 13.427,1246 Pa = 13,4271 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P
13,4271 kPa x
=
inc

0,6308 m x 39,37
inc
m

0,125

= 0,127 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 13,4271 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in

Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :


Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m

icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m


Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf

Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,1577 0,0142 0,0381 = 0,1054 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,6308 / 2 = 0,3154 m
= b

maka r
(r b)

r 2br + b

BC AB

= (r icr) (a icr)
2

= (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,1054) r

= 0,1054 + 2r (0,0142) + 0,3154 2(0,3154)(0,0142)


= 0,6168 m

LC-7 Pompa Tangki pencampur (P102)


Fungsi

: Memompakan sabun cair dari separator ke tangki


pencampur

Jenis

: Sentrifugal Pump

Bahan konstruksi : Commercial Steel


Jumlah

: 1 buah

Data :
Temperatur

= 90 C

Laju alir massa (F)

= 136,1594 kg/jam
= 300,0520 lbm/jam
3

Densitas

= 1029,0966 kg/m = 64,2442 lbm/ft

Viskositas

= 39,7 cp= 0,0266 lbm/ft.det

Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
Q=

= 300,0520 lbm/jam
64,2442 lbm/ft

= 4,6704 ft /jam x

1 jam
3600 detik

= 0,0012 ft /det x 7,481 gal/ ft x 60 det/menit


= 0,5823 gpm
Diameter optimum :
opt

= 3,9 (Q)

0,45

. ()

= 3,9 (0,0012)

0,13

0,45

(Peters dkk, 2004)

. (64,2442)

0,13

= 0,324 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih
pipa : Ukuran pipa nominal

= 3/8 in

Schedule

= 40

Diameter dalam (ID)

= 0,493 in = 0,0410 ft = 0,0125 m

Diameter luar (OD)

= 0,675 in = 0,0562 ft = 0,0171 m


2

Luas penampang dalam (A) = 0,00133 ft


Kecepatan linier, V =

Q
ft
A

Bilangan Reynold, NRe =

DV

0,0012

/det = 0,923 ft/det

0,0013ft

64,2442 lbm/ft3 x 0,0410 ft x 0,923 ft/det


0,0266 lbm/ft.det

= 91,3982

Karena NRe < 2100, maka aliran laminar.


0,7
64
64
Karena aliran laminar, maka f
N 91,3982
Re

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)

= 16,404 ft

L2 = 1 x 13 x 0,0410 ft

= 0,5330 ft

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0410 ft

= 3,69 ft

1 buah sharp edge entrance (K= 0,7 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0410 ft

= 1,025 ft

1 buah sharp edge exit (K= 2,5 ; L/D = 90)


L5 = 1 90 0,0410 ft

= 3,69 ft
L

= 25,342 ft

Faktor gesekan (F)


2
0,7 0,923 ft/det (25,342 ft)
fV
F = L
=
2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0410
2gc D
ft
2

= 5,322 ft.lbf/lbm

Kerja pompa

Wf =

Z.g
v + F
+ 2
gc
2

Wf = Z + F ft.lbf/lbm
dengan Z = 20 ft, maka Wf = 20 + 5,322 = 25,322 ft.lbf/lbm
sehingga,

Ws = Wf Q
3

Ws = 25,322 ft.lbf/lbm 0,0014 ft /s 59,2343 lbm/ft


Ws = 2,1 ft.lbf/s = 0,0038 hp

efisiensi pompa = = 60%, maka


P=

Ws

0,0038

= 0,006 hp

0,6

Pompa yang digunakan adalah = 0,5 hp

LC-8 Tangki Bahan Baku EDTA (T104)


Fungsi

: Penyimpanan EDTA untuk kebutuhan selama 6 hari

Kondisi

: T = 30 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-6 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku EDTA


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

EDTA

24,5086

860

0,0286

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 24,5086 kg/jam

Kebutuhan bahan 6 hari = 24,5086 kg/jam x 8 jam/hari x 6 hari


= 1.176,4128 kg

Volume bahan untuk 6 hari


1.176,4128 kg
3
=
860 kg/m

1,3679 m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 1,3679 m = 1,6415 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


; asumsi, D : H = 3 : 4
1
2

D
Vs =
H
4
Maka H =
Vs =

1
4

4
3
2

D .

4
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

24

D 2

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

1,6415 m

5 3
= 12 D

= 1,0786 m

= 1,4381 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 1,0786 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

1,0786 m = 0,2696 m
=
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)

24

1,0786 m 3 = 0,1642

= V - 2.Vh
3

= (1,6415 2(0,1642)) m = 1,3132 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 1,4381 m

1,3132 m 3
1,0786 m

L = Hh + H = 2 (0,2696) + 1,4381 = 1,9773 m


Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 860 kg/m x 9,8 m/det

x 1,9773 m = 16,665.0775 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 16,665.0775 Pa
= 17,498.3314 Pa = 17,4983 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P
x 1,2584 m x 39,37
inc
17,4983 kPa
=
inc

0,125

= 0,1303 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 17,4983 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m

icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m

Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,2696 0,0142 0,0381 = 0,2173 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,0786 / 2 = 0,5393 m
= b

maka r
(r b)

r 2br + b

BC AB

= (r icr) (a icr)
2

= (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,2173) r

= 0,2173 + 2r (0,0142) + 0,5393 2(0,5393)(0,0142)


= 0,8078 m

LC-9 Tangki Bahan Baku Gliserin (T105)


Fungsi

: Penyimpanan Gliserin untuk kebutuhan selama 6 hari

Kondisi

: T = 30 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-7 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku Gliserin


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Gliserin

2,7231

1261

0,0007

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 2,7231 kg/jam

Kebutuhan bahan 6 hari = 2,7231 kg/jam x 8 jam/hari x 6 hari


= 130,7088 kg

Volume bahan untuk 6 hari


=

0,1037 m

130,7088 kg

1261 kg/m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,1037 m = 0,1244 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


1
2
D H ; asumsi, D : H = 3 : 4
Vs =
4
4
Maka H = D
3
1
4
3
2
Vs = D . D D
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D

24

D 2

24

0,1244 m

5 3
= 12 D

= 0,4564 m

= 0,6085 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,4564 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

0,4564 m = 0,1141 m
=
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

24

0,4564 m 3 = 0,0124

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (0,1244 2(0,0124)) m = 0,0995 m


Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 0,6085 m

0,0995 m 3
0,4564 m

L = Hh + H = 2 (0,1141) + 0,6085 = 0,8367 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 912,28 kg/m x 9,8 m/det

x 0,8367 m = 10.340,3076 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 10.340,3076 Pa
= 10.857,3230 Pa = 10,8573 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa

Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P
10,8573 kPa x
=
inc

0,4564 m x 39,37
inc
m

0,125

= 0,126 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 10,8573 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,1141 0,0142 0,0381 = 0,0618
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

(Brownell dan Young, 1979)

AC = BC 2 AB2
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,4564 / 2 = 0,2282 m

maka r

= b BC 2 AB2

(r b)

= (r icr) (a icr)

2
2

r 2br + b = (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,0618) r

= 0,0618 + 2r (0,0142) + 0,2282 2(0,2282)(0,0142)

= 0,6296

LC-10 Tangki Bahan Baku Pewangi (T106)


Fungsi

: Penyimpanan Parfum untuk kebutuhan selama 6 hari

Kondisi

: T = 30 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-8 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku Pewangi


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Pewangi

0,6807

912,28

0,0007

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 0,6807 kg/jam

Kebutuhan bahan 6 hari = 0,6807 kg/jam x 8 jam/hari x 6 hari


= 32,6736 kg

Volume bahan untuk 6 hari


=

0,0358 m

32,6736 kg

912,28 kg/m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,0358 m = 0,0430 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


; asumsi, D : H = 3 : 4
1
2

D
Vs =
H
4
Maka H =
Vs =

1
4

4
3
2

D .

4
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

24

D 2

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
5 3
= 12 D

0,0430 m
D

= 0,3203 m

= 0,4270 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,3203 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=

(walas, 1988)

0,3203 m = 0,0801 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh

24

0,3203 m 3 = 0,0043

= (0,0430 2(0,0043)) m = 0,0344 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 0,4270 m

0,0344 m 3
0,3203 m

L = Hh + H = 2 (0,0801) + 0,4270 = 0,5872 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 912,28 kg/m x 9,8 m/det

x 0,5872 m = 5.249,3584 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 5.249,3584 Pa
= 5.511,8263 Pa = 5,5118 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P

=
inc

5,5118 kPa x 0,3203 m x 39,37 inc

0,125

= 0,125 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 5,5118 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in

Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :


Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m

icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m


Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,0801 0,0142 0,0381 = 0,0278 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,3203 / 2 = 0,1601 m
= b BC 2 AB2

maka r
(r b)

= (r icr) (a icr)
2

2
2

r 2br + b = (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,0278) r

= 0,0278 + 2r (0,0142) + 0,1601 2(0,1601)(0,0142)

= 0,9052

LC-11 Tangki Pencampur (TP101)


Fungsi

: Mencampur sabun cair dengan gliserin, EDTA, dan


pafum.
o

Kondisi

: T = 90 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-9 Komposisi Bahan Dalam Tangki Pencampur


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Sabun cair

136,1594

1029

0.1328

EDTA

24,5086

860

0.0285

Gliserin

2,7231

1261

0.0022

Parfum

0,6807

912,28

0.0007

Total

164,0718

0,1637
3

Densitas campuran =

massa campuran
volume campuran

1002,2712 kg /m

164,0718
0,1637

= 62,5696 lbm/ft

Perhitungan :
a. Volume

Bahan masuk = 164,0718 kg/jam

Kebutuhan bahan 0,16 jam = 164,0718 kg/jam x 4 jam/hari


= 656,2872 kg

Volume bahan untuk 1 hari


=

0,6548 m

656,2872 kg

1002,2712 kg/m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 0,6548 m = 0,7858 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


1
2
D H ; asumsi, D : H = 3 : 4
Vs =
4
4
Maka H = D
3
1
4
3
2
Vs = D . D D
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

24

D 2

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

0,7858 m

5 3
= 12 D

= 0,8437 m = 2,768 ft

= 1,1249 m = 3,6905 ft

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 0,8437 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

0,7858 m = 0,2109 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

24

24

0,7858 m 3 = 0,0786

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
3

= (0,7858 2(0,0786)) m = 0,6286 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 1,1249 m

1,3778 m 3
0,8437 m

L = Hh + H = 2 (0,2109) + 1,1249 = 1,3359 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 1.002,2712 kg/m x 9,8 m/det

x 1,3359 m = 13.121,2194 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 13.121,2194 Pa
= 13.777,2804 Pa = 13,7772 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA
Tebal Shell Tangki :
(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P

13,7772 kPa x 0,8437 m x 39,37 inc m

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x

13,7772

kPa
inc

0,125

= 0,146 in

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf

Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam

a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,2109 0,0142 0,0381 = 0,1586 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
AC = BC 2 AB2

Dimana :

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,8437/2 = 0,4219 m
= b BC 2 AB2

maka r
(r b)

= (r icr) (a icr)

r 2br + b = (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )


2

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,1586) r

= 0,1586 + 2r (0,0142) + 0,4219 2(0,4219)(0,0142)

= 0,692 m

f. Pengaduk
Jenis

: 3 Blade propeller agitator

Kecepatan putar (n)

: 480 rpm = 8 rps

Effisiensi motor

: 80 %

Dasar pemilihan anchor/gate paddle agitators :


- Merupakan tipe yang umum digunakan.
- Dapat digunakan pada posisi mana saja didalam tangki.
- Kecepatan putar 400 1750 rpm.
Standar sistem pengadukan :
Da : D = 1 : 3
C:D

W : Da = 1 : 5

= 1 :3

(Geankoplis, 1997)

Diameter blade (Da) = 1/3 x D = 1/3 x 2,768 ft = 0,9226 ft


Lebar blade (W)

= 1/5 x Da = 1/5 x 0,9226 ft = 0,1845

ft
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (C) = 1/3 x D = 1/3 x 2,768 ft = 0,9226 ft

= 46,9 Cp

= 0,0315 lbm/ft.s

Daya untuk pengadukan :


Bilangan Reynold (NRe) :
N Re

n Da

(Geankoplis, 1997)

8 0,9226
62,5696

N Re

= 13.526,0102

0,0315

Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1983.garis 4 diproleh : Np = 0,98


Np.n 3.Da .
5

Daya motor (P) =

gc

0,98 . (8/ s) . (0,92263 ft) . 62,5696


lbm/ft
32,174 lbm.ft/lbf.s

= 652,2612 ft.lbf/s

Karena effisiensi motor, = 80 %


P =

652,2612
0,8

815,3266 lb / ft sec

= 1,4 hp
Digunakan motor penggerak dengan daya 1,5 hp

LC-12 Pompa Produk (P103)


Fungsi

: Memompakan sabun cair dari tangki pencampuran ke


tangki timbun produk

Jenis

: Sentrifugal Pump

Bahan konstruksi : Commercial Steel


Jumlah

: 1 buah

Data :
0

Temperatur

= 70 C

Laju alir massa (F)

= 164,0718 kg/jam

= 361,7126 lbm/jam
3

Densitas

= 1002,2712 kg/m = 62,5696 lbm/ft

Viskositas

= 46,9 cp= 0,0315 lbm/ft.det

Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
Q=

= 361,7126 lbm/jam
62,5696 lbm/ft

= 5,7809 ft /jam x

1 jam
3600 detik

= 0,0016 ft /det x 7,481 gal/ ft x 60 det/menit


= 0,7207 gpm
Diameter optimum :
opt

= 3,9 (Q)

0,45

. ()

= 3,9 (0,0016)

0,13

0,45

(Peters dkk, 2004)

. (62,5696)

0,13

= 0,369 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih
pipa : Ukuran pipa nominal

= 3/8 in

Schedule

= 40

Diameter dalam (ID)

= 0,493 in = 0,0410 ft = 0,0125 m

Diameter luar (OD)

= 0,675 in = 0,0562 ft = 0,0171 m


2

Luas penampang dalam (A) = 0,00133 ft


Kecepatan linier, V =

Q
ft
A

Bilangan Reynold, NRe =

DV

0,0016

/det = 1,2307 ft/det

0,0013ft

62,5696 lbm/ft x 0,0410 ft x 1,2307 ft/det


=
0,0315 lbm/ft.det
= 100,2335

Karena NRe < 2100, maka aliran laminar.


0,64
64
64
Karena aliran laminar, maka f
N 100,2335
Re

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

= 16,404 ft

1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)


L2 = 1 x 13 x 0,0410 ft

= 0,5330 ft

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0410 ft

= 3,69 ft

1 buah sharp edge entrance (K= 0,7 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0410 ft

= 1,025 ft

1 buah sharp edge exit (K= 2,5 ; L/D = 90)


L5 = 1 90 0,0410 ft

= 3,69 ft
L

= 25,342 ft

Faktor gesekan (F)


2
0,64 1,2307 ft/det (25,342 ft)
fV
=
L
2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0410 ft
2gc D
2

F
=

= 9,3114 ft.lbf/lbm

Kerja pompa

Wf =

Z.g
v + F
+ 2
gc
2

Wf = Z + F ft.lbf/lbm
dengan Z = 20 ft, maka Wf = 20 + 9,3114 = 29,3114 ft.lbf/lbm
sehingga,
Ws = Wf Q
3

Ws = 29,3114 ft.lbf/lbm 0,0016 ft /s = 62,5696 lbm/ft


Ws = 2,9344 ft.lbf/s = 0,005 hp
efisiensi pompa = = 60%, maka

P=

Ws

0,005

= 0,008 hp

0,6

Pompa yang digunakan = 0,5 hp

LC-13 Tangki Timbun Produk (T107)


Fungsi

: Untuk menyimpan produk (sabun cair) selama 3 hari.

Kondisi

: T = 90 C, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas datar dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-10 Komposisi Bahan Dalam Tangki Produk


3

Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m )

Volume (m )

Sabun cair

136,1594

920

0.1480

EDTA

24,5086

860

0.0285

Gliserin

2,7231

1261

0.0022

Parfum

0,6807

912,28

0.0007

Total

164,0718

0,1794
3

Densitas campuran = massa campuran


volume campuran
Perhitungan :

914,5415 kg /m

164,0718
0,1794

a. Volume

Bahan masuk = 164,0718 kg/jam

Bahan masuk 3 hari = 164,0718 kg/jam x 8 jam/hari x 3 hari


= 3.937,7232 kg

Volume bahan untuk 3 hari


=

3.937,7232 kg
3
914,5415 kg/m

4,3057 m

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


3

= 1,2 x 4,3057 m = 5,1668 m

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Hh

Hc

Gambar LC.6 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


1
Vs =

D 2H ;

Maka H =
Vs =

1
4

4
3
2

asumsi, D : H = 3 : 4

D .

4
3

Volume tutup tangki (Vh)

Di
Vh =
3

(Walas, 1988)

24

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Vh =

D 2

8
3

24

10 3 5 3
= 24 D 12 D
3

5,1668 m

5 3
= 12 D

= 1,5806 m

= 2,1075 m

24

D 2

24

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 1,5806 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

1,5806 m = 0,3952 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)


3
D
1,5806 m 3 = 0,5167
24
24

Volume tutup tangki (Vh) =

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - Vh
3

= (5,1668 0,5167) m = 4,6501 m

Tinggi cairan (Hc) =

V Shell
c

4
= 2,371 m

4,6501m 3

1,5806 m

L = Hh + H = 0,3952 + 2,1075 = 2,5027 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)


3

= 914.5415 kg/m x 9,8 m/det

x 2,5027 m = 22.430,3844 Pa

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 22.430,3844 Pa
= 23.551,9039 Pa = 23,5519 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,8

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


(Brownell dan Young, 1979)
PD
T = C 2SE 1,2P
x 1,5806 m x 39,37
inc
23,5519 kPa
=

0,125 inc = 0,1355 in

2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 23,5519 kPa

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius
pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,3952 0,0142 0,0381 = 0,3424 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

AC = BC 2 AB2
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,5806 / 2 = 0,7903 m

maka r

(Brownell dan Young, 1979)

= b BC 2 AB2

(r b)
2

r 2br + b

= (r icr) (a icr)
2

2
2

= (r 2r(icr) + icr ) (a 2a(icr) + icr )

2br

= b + 2r(icr) + a 2a(icr)

2 (0,3424) r

= 0,3424 + 2r (0,0142) + 0,7903 2(0,7903)(0,0142)

= 1m

LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
UTILITAS
LD-1 Bak Pengendapan (BP201)
Fungsi

: Menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari


air tanah

Bentuk

: Bak dengan permukaan persegi

Konstruksi

: Beton kedap air

Jumlah

: 1 unit
o

Densitas air pada suhu 30 C : 1000 kg/m

Direncanakan lama penampungan 2 jam, maka :


Jumlah air masuk

= 2 jam 974,6215 kg/jam


= 1.949,243 kg

Faktor keamanan

= 20 %
1,2
1.949,443

Volume bak

= 2,339 m

1000

=
Panjang (p)

= 3 tinggi bak (t)

Lebar (l)

= 2 tinggi bak (t)

Maka,
V

=plt

2,339

= 6t

2,339
3

= 0,7305 m

6
diperoleh :
t

= 0,7305 m = 1 m

= 2,1915 m = 3 m

= 1,4610 m = 2 m

Luas bak

= 2,1915 x 1,4610 = 3,2017 m

LD-2 Klarifier (Kl201)


Fungsi

: Memisahkan

endapan

yang

terbentuk

karena

penambahan alum dan soda abu.


Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-53 Grade B
Jumlah

: 1 buah

Tipe

: continous thickener

Jumlah air yang diklarifikasi = 7.796,972 kg/hari


Reaksi : Al2(SO4)3 + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2SO4
Jumlah Al2(SO4)3 yang tersedia = 48,4 kg/hari
BM Al2(SO4)3 = 342 kg/kmol
Jumlah Al2(SO4)3 adalah,
48,4
342

= 0,1415 kmol/hari

Jumlah Al(OH)3 yang terbentuk,


2 x 0,1415 kmol/hari = 0,283 kmol/hari
BM Al(OH)3 = 78 kg/kmol
Jumlah Al(OH)3 adalah,
0,283
78

= 0,0036 kg/hari

Sifat-sifat bahan (Perry, 1997):


3

Densitas Al(OH)3 = 2.420 kg/m (pada suhu 30 C, tekanan 1 atm)

Denssitas Na2CO3 = 2.710 kg/m

Jumlah Na2CO3 diperkirakan sama dengan jumlah Al(OH)3 yang terbentuk.

Massa Na2CO3

Massa Al(OH)3

Total massa

= 0,0036 kg/hari
= 0,0036 kg/hari
= 0,0073 kg/hari

Volume Na2CO3

Volume Al(OH)3

0,0036
2.420
0,0036
2.710

-6

= 1,3 x 10 m
-7

Volume total

-6

= 1,4 x 10 m

= 2,7 x 10 m

Denssitas partikel = 0,0073


1,4x10

= 52.142,8571 kg/m = 5,2142 gr/liter

Terminal Setting Velocity dari Hk. Stokes


D x(s )g
2

Ut

(Ulrich, 1984)

18

Dimana,
D

= diameter partikel = 20 mikron = 0,002 cm

= densitas air = 0,999 gr/liter

= densitas partikel = 2,5641 gr/liter

= viscositas air = 0,007 gr/cm.s

= percepatan gravitasi = 980 gr/cm

(Perry, 1997)

(Kern, 1950)
2

Sehingga setting velocity,


2

Ut

0,002 x(2,5641 0,999)980


= 0,04869 m/sek
18x0,007

Diameter Klarifier

Dimana,

CxKxm

12

0,25

(Brown, 1978)

= kapasitas klarifier = 7.796,972 kg/hari (17.189,2045 lb/hari)

= konstanta pengendapan = 995

= putaran motor direncanakan 1,5

rpm D = diameter klarifier, ft


Maka diameter klarifier,
17.189,2045 x 995 x1,5 0,25

= 4,9871 ft = 1,52 m

12

Tinggi klarifier = 1,5 x D


= 1,5 x 4,9871 ft = 7,4806 ft = 2,28 m

H
Tinggi konis,
h

= 0,33 x 4,9871 ft = 1,6457 ft = 0,5 m

Waktu Pengendapan
t

Hx30,48 4,9871 x 30,48


U t x3600 0,0487 x 3600 = 0,867 jam

Daya Klarifier
4

D x H x (27 D x m )

Wk

415 x t

=
= 2 hp

Tebal dinding klarifier


Tekanan cairan dalam klarifier,
P

= 4,9871 x 7,4806 x (27 4,9871 x1,5 )


415 x 0,867

= P operasi + gh
3

= 14,696 psi + 0,995 gr/cm x 980 cm/s x 364,5727 cm

= 14,696 psi + 3.554,948 dyne/cm


= 14,7473 psi

Maka,
t=

t=

PxD

(Brownell,1959)

(C x
f x E 0,6 P
n)

14,7473 x 4,9871 x12

+ (0,0125 x 10)

12.650 x 0,85 0,6


x14,7473

t = 0,2071 in
(dipilih tebal dinding standar 0,3 inchi)

LD-3 Sand Filter (SF201)


Fungsi

: Menyaring air yang berasal dari clarifier

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan

: Carbom Steel SA-53 Grade B

Laju alir massa

: 974,6215 kg/jam

Densitas air pada

: 1000 kg/m

Tangki direncanakan menampung air setiap jam


Faktor keamanan

: 20 %

Maka,
Volume air
=

974,6215 kg/jam 0,25 jam

1000 kg/m

= 0,2436 m

Volume tangki= 1,2 0,2436 = 0,2923 m

Direncanakan perbandingan tinggi penyaring dengan diameter (Hs : D) = 2:1


tinggi head dengan diameter (Hh : D)
= 1:6
2
2
3
3
Vs =
D Hs =
D (2D) =
D = 1,57 D
4
4
2
3
3
Vh =
D = 0,131 D
(Walas, 1988)
24
1979)
Vt = Vs + 2 Vh

0,24

(Brownell dan Young,

= 1,57 D
+ 2 (0,131
3

D)
D

0,2923
3

1,832

= 0,5424 m = 1,7796 ft

Hs = 2 D

= 2 (0,5424)

= 1,0848 m

Hh = 1/6 D

= 1/6 (0,5424) = 0,0904 m

Tinggi pasir = 1,0875 m


Sehingga, tinggi tangki = 1 + 2 (0,0904) + 1,0875 = 2,2683 m
Volume air

= 0,2436 m
D
3

V shell

= 0,1671 m

=
Tinggi air (Ha)= 0,1671
0,5
0,2

= 0,4177 m

Tebal dinding tangki


Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B
Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s)

= 12750 Psi

Efisiensi sambungan (E)

= 0,8

Faktor korosi

= 1/8 in

Tekanan operasi, Po

= 1 atm

= 14,7 psi

Faktor keamanan tekanan = 20 %


Tekanan desain, P

= 1,2 Po

= 17,64 psi

Tebal dinding tangki


PD
t = 2SE 1,2P CA
(17,64)(0,5424) 39,37
in
=
2(12750)(0,8)
1,2(17,64)

(Brownell dan Young, 1979)

0,125 = 0,142 in

Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young dipilih tebal tangki 3/16 in.

LD-4 Pompa Sumur Bor (P201)

Fungsi

: Memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial Steel

Kondisi operasi
o

Temperatur

: 30 C

Densitas air

: 1000 kg/m = 62,4302 lbm/ft

Viskositas air

: 1 cp = 6,71 10 lbm/ft.s

-4

1999) Laju alir massa (F)

(Perry, 1999)

(Perry,
: 974,6215

kg/jam = 2.148,6505 lbm/jam


F
2 lbm/jam = 34,4168 ft3/jam
Laju alir volume, Q :
=
3

62,4302 lbm/ft
3

= 0,0095 ft /s

0,45

Diameter optimum, Do: 3,9 Q

0,13

= 3,9 (0,0095)

(Peters dkk, 2004)

0,45

(62,4302)

0,13

= 0,82 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :
Ukuran pipa nominal

: 1 in

Schedule pipa

: 40

Diameter dalam (ID)


Diameter luar (OD)

Luas penampang dalam (Ai)

(Geankoplis, 1997)

: 1,049 in

= 0,0872 ft = 0,0266 m

: 1,315 in

= 0,1095 ft

: 0,006 ft

0,0095 /
Kecepatan linier, v = Q =
s
ft
2
Ai
0,006
ft

= 1,583 ft/s

Bilangan Reynold, N
=

Re

vD

(62,4302)(1,583)(0,0872)
6,71.10

= 13.282,1506
Untuk

commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust

(1980), diperoleh :

= 0,0022

D
Pada NRe = 13.282,1506 dan
D
diperoleh f = 0,0242

= 0,0022 dari Appendix C-3 Foust (1980)

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus

= 10 m

2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)


L2 = 2 x 13 x 0,0209

= 0,2717 m

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0209

= 1,881 m

1 buah sharp edge entrance (K= 0,6 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0209

= 0,5225 m

1 buah sharp edge exit (K= 60 ; L/D = 250)


L5 = 1 250 0,0209

= 5,225 m
L

= 17,9 m
= 58,7263 ft

Faktor gesekan (F)


0,0242 1,583

fV L

ft/det

(58,7263 ft)

2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0872 ft

2gcD

= 1,3942 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
W Z
f

gc

2gc

Tinggi pemompaan (Z) = 30 ft

32,174ft/det

Wf = 30 ft

2
2

32,174ft.lbm/lbf.det

+ 0 + 0 + 1,3942 ft.lbf/lbm

= 31,3942 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa

(Petters dkk, 2004)

QWf

62,4302bm/ft

0,0095 ft

/det31,3942

ft.lbf/lbm 0,8

= 18,8945 ft.lbf/det x

1HP

= 0,0342 Hp

550ft.lbf/det
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 Hp

LD-5 Pompa Bak Pengendapan (P202)


Fungsi

: Memompa air dari bak pengendapan ke clarifier

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial Steel

Kondisi operasi
o

Temperatur

: 30 C

Densitas air

: 1000 kg/m = 62,4302 lbm/ft

Viskositas air

: 1 cp = 6,71 10 lbm/ft.s

Laju alir massa (F)

: 974,6215 kg/jam = 2.148,6505 lbm/jam


F
2 lbm/jam = 34,4168 ft3/jam
:

Laju alir volume, Q


=

-4

62,4302 lbm/ft

(Perry, 1999)
(Perry, 1999)

= 0,0095 ft /s

0,45

Diameter optimum, Do: 3,9 Q

0,13

= 3,9 (0,0095)

(Peters dkk, 2004)

0,45

(62,4302)

0,13

= 0,82 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :

(Geankoplis, 1997)

Ukuran pipa nominal

: 1 in

Schedule pipa

: 40

Diameter dalam (ID)

: 1,049 in

= 0,0872 ft = 0,0266 m

Diameter luar (OD)

: 1,315 in

= 0,1095 ft

Luas penampang dalam (Ai)

: 0,006 ft

0,0095 /
Kecepatan linier, v = Q =
s
ft
2
Ai
0,006
ft

= 1,583 ft/s

Bilangan Reynold, N

Re

vD

= (62,4302)(1,583)(0,0872)
6,71.10
= 13.282,1506

Untuk

commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust

(1980), diperoleh :

= 0,0022

D
Pada NRe = 13.282,1506 dan

= 0,0022 dari Appendix C-3 Foust (1980)

diperoleh f = 0,0242

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)

=5m

L2 = 2 x 13 x 0,0209

= 0,2717 m

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0209

= 1,881 m

1 buah sharp edge entrance (K= 0,6 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0209

= 0,5225 m

1 buah sharp edge exit (K= 60 ; L/D = 250)


L5 = 1 250 0,0209

= 5,225 m
L

= 12,9 m
= 42,3229 ft

Faktor gesekan (F)


2

fV L

0,0242 2,081
ft/det

2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0872 ft

2gcD

= 1 ft.lbf/lbm

Dari persamaan neraca energi :


W Z
f

g
gc

(42,3229 ft)

2gc

Tinggi pemompaan (Z) = 15 ft

32,174ft/det

Wf = 15 ft

2
2

32,174ft.lbm/lbf.det

= 16 ft.lbf/lbm

+ 0 + 0 + 1 ft.lbf/lbm

Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa

(Petters dkk, 2004)

QWf

62,4302bm/ft

0,0077 ft

/det16 ft.lbf/lbm

0,8

1HP

= 9,6142 ft.lbf/det x

550ft.lbf/det

= 0,0174 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 Hp

LD-6 Pompa Clarifier (P203)


Fungsi

: Memompa air dari clarifier ke sand filter

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial Steel

Kondisi operasi
o

Temperatur

: 30 C

Densitas air

: 1000 kg/m = 62,4302 lbm/ft

Viskositas air

: 1 cp = 6,71 10 lbm/ft.s

Laju alir massa (F)

: 974,6215 kg/jam = 2.148,6505 lbm/jam


F
2 lbm/jam = 34,4168 ft3/jam
:

Laju alir volume, Q


=

-4

62,4302 lbm/ft

(Perry, 1999)
(Perry, 1999)

= 0,0095 ft /s

0,45

Diameter optimum, Do: 3,9 Q

0,13

= 3,9 (0,0095)
0,13

= 0,82 in

0,45

(Peters dkk, 2004)


(62,4302)

Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :


Ukuran pipa nominal

: 1 in

Schedule pipa

: 40

(Geankoplis, 1997)

Diameter dalam (ID)

: 1,049 in

= 0,0872 ft = 0,0266 m

Diameter luar (OD)

: 1,315 in

= 0,1095 ft

Luas penampang dalam (Ai)

: 0,006 ft

0,0095 /
Kecepatan linier, v = Q =
s
ft
2
Ai
0,006
ft
Bilangan Reynold, N

Re

vD

= 1,583 ft/s

= (62,4302)(1,583)(0,0872)

6,71.10

= 13.282,1506
Untuk

commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust

(1980), diperoleh :

= 0,0022

D
Pada NRe = 13.282,1506 dan

D = 0,0022 dari Appendix C-3 Foust (1980)

diperoleh f = 0,0242

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)

= 10 m

L2 = 2 x 13 x 0,0209

= 0,2717 m

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0209

= 1,881 m

1 buah sharp edge entrance (K= 0,6 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0209

= 0,5225 m

1 buah sharp edge exit (K= 60 ; L/D = 250)


L5 = 1 250 0,0209

= 5,225 m
L

= 17,9 m
= 58,7263 ft

Faktor gesekan (F)

fV L

=
2gcD

0,0242 1,583
ft/det

(58,7263 ft)

2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0872 ft


= 1,3942 ft.lbf/lbm

Dari persamaan neraca energi :


W Z
f

gc

2gc

Tinggi pemompaan (Z) = 30 ft

2 + 0 + 0 + 1,3942 ft.lbf/lbm
32,174ft.lbm/lbf.det

Wf = 30 ft

32,174ft/det

= 31,3942 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa

(Petters dkk, 2004)

QWf

62,4302bm/ft

0,0095 ft

/det31,3942

ft.lbf/lbm 0,8

1HP

= 18,8945 ft.lbf/det x

550ft.lbf/det

= 0,0342 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 Hp

LD-7 Pompa Sand Filter (P204)


Fungsi

: Memompa air dari sand filter ke berbagai keperluan

Jenis

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial Steel

Kondisi operasi
o

Temperatur

: 30 C

Densitas air

: 1000 kg/m = 62,4302 lbm/ft

Viskositas air

: 1 cp = 6,71 10 lbm/ft.s

Laju alir massa (F)

: 974,6215 kg/jam = 2.148,6505 lbm/jam


F
2 lbm/jam = 34,4168 ft3/jam
:

Laju alir volume, Q


=

-4

62,4302 lbm/ft
3

= 0,0095 ft /s

(Perry, 1999)
(Perry, 1999)

0,45

Diameter optimum, Do: 3,9 Q

0,13

= 3,9 (0,0095)

(Peters dkk, 2004)

0,45

(62,4302)

0,13

= 0,82 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :

(Geankoplis, 1997)

Ukuran pipa nominal

: 1 in

Schedule pipa

: 40

Diameter dalam (ID)

: 1,049 in

= 0,0872 ft = 0,0266 m

Diameter luar (OD)

: 1,315 in

= 0,1095 ft

Luas penampang dalam (Ai)

: 0,006 ft

0,0095 /
Kecepatan linier, v = Q =
s
ft
2
Ai
0,006
ft
Bilangan Reynold, N
=

Re

vD

= 1,583 ft/s

(62,4302)(1,583)(0,0872)
6,71.10

= 13.282,1506
Untuk

commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust

(1980), diperoleh :

= 0,0022

D
Pada NRe = 13.282,1506 dan

= 0,0022 dari Appendix C-3 Foust (1980)

D
diperoleh f = 0,0242

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:

Pipa lurus

2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)


L2 = 2 x 13 x 0,0209

=5m

= 0,2717 m

3 buah elbow 90 (L/D = 30)


L3 = 3 x 30 x 0,0209

= 1,881 m

1 buah sharp edge entrance (K= 0,6 ; L/D = 25)


L4 = 1 25 0,0209

= 0,5225 m

1 buah sharp edge exit (K= 60 ; L/D = 250)


L5 = 1 250 0,0209

= 5,225 m

= 12,9 m
= 42,3229 ft

Faktor gesekan (F)


0,0242 2,081

fV L

ft/det

(42,3229 ft)

2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0872 ft

2gcD

= 1 ft.lbf/lbm

Dari persamaan neraca energi :


W Z
f

gc

2gc

Tinggi pemompaan (Z) = 15 ft

2 + 0 + 0 + 1 ft.lbf/lbm
32,174ft.lbm/lbf.det

Wf = 15 ft

32,174ft/det

= 16 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa

(Petters dkk, 2004)

QWf

62,4302bm/ft

0,0077 ft

/det16 ft.lbf/lbm

0,8

= 9,6142 ft.lbf/det x

1HP

550ft.lbf/det

= 0,0174 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 Hp

LD-7 Pengolahan Limbah


a. Bak penampung

Fungsi

: Tempat menampung air buangan sementara

Bentuk

: Persegi panjang

Jumlah

: 1 unit

Laju volumetrik air buangan

= 4,8392 m /hari

Waktu penampungan air buangan

= 7 hari

Volume air buangan

= 4,8392 x 7 hari = 33,8744 m

Direncanakan digunakan 1 buah bak penampung


Bak terisi 80 %, maka volume bak

= 33,8744/0,8 = 42,343 m

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:


- Panjang bak (p) = 2 x lebar bak (l)
- Tinggi bak (t)

= lebar bak (l)

Maka:
Volume bak

=p x l x t

42,343 m = 2 x l x l
Lebar bak

= 3,48546 m

Jadi dimensi bak


Panjang

= 2 x 3,48546 = 6,9709 m

Lebar

= 3,48546 m

Tinggi

= 3,48546 m

Luas bak

= 6,9709 x 3,48546 = 24,2964 m

b. Bak pengendapan
Fungsi

: Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan

Bentuk

: Persegi panjang

Jumlah

: 1 unit
3

Laju volumetrik air buangan

= 4,8392 m /hari

Direncanakan kecepatan overflow maksimum

= 6 m /m hari

Waktu tinggal air buangan

= 8 jam

= 1 hari
3

Volume bak
Luas bak, A
=

= 4,8392 m /hari x 1 hari = 4,8392 m


4,8392 m3 hari
2
6 m3
0,8065 m
m 2hari

A =D

0,8065
D = 4

12

3,14

= 0,5068 m

Kedalaman bak, h = V/A = 4,8392/1,97 = 2,5 m

c. Bak penetralan
Fungi

: Tempat menetralkan pH limbah yang bersifat asam (limbah


dianggap bersifat asam)

Bentuk

: Persegi panjang

Jumlah

: 1 unit

Laju volumetrik air buangan

= 4,8392 m /hari

Waktu penampungan air buangan= 1 hari


3

Volume bak

= 4,8392 m /hari x 1 hari = 4,8392 m

Direncanakan menggunakan 1 buah bak penetralan dengan volume 80%


Volume bak

= 4,8392 /0,8 = 6,05 m

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:


- Panjang bak (p) = 2 x lebar bak (l)
- Tinggi bak (t)

= lebar bak (l)

Maka:
Volume bak
6,05 m

Lebar bak

=p x l x t
=2x l x l
= 1,822 m

Jadi dimensi bak


Panjang

= 2 x 1,822

= 3,6441 m

Lebar

= 1,822 m

Tinggi

= 1,822 m

Luas bak

= 3,6441 x 1,822 = 6,6395 m

Air buangan dari pabrik yang menghasilkan bahan-bahan organik. Maka air
limbah tersebut harus dinormalkan dari keadaan asam sampai mencapai pH=7.
untuk menetralkan air limbah menggunakan soda abu (Na 2CO3). Kebutuhan soda
abu untuk menetralkan limbah organik = 0,15 gram soda abu/30 ml air limbah
yang mempunyai pH = 5 (laboratorium Kimia analitik FMIPA, USU, 1999).
3

Jumlah air buangan = 4,8392 m /hari = 4.839.200 ml/hari


Kebutuhan soda abu = 4.839.200 ml/hari x (0,15 gr/30 ml)
= 24.196 gr/hari = 24,2 kg/hari

d. Pengolahan Limbah Dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)


Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated
sludge (sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent
dengan BOD yang lebih rendah (20-30 mg/l) (Perry, 1999).
Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana flok lumpur aktif
(lumpur yang mengandung mikroorganisme mikroflora dan mikrofauna)
tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung O2.

Biasanya

mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran seperti bakteri


(Sphaerotilus natans, Thiothrix sp, lactobacillus sp, Peloploca sp, dan lain-lain),
protozoa, fungi (Leptomitus sp, Geotrichum cdanidum, dan lain-lain), rotifera,
dan nematoda. Flok lumpur aktif ini sendiri merupakan makanan bagi
mikroorganisme ini sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.
Data:
3

Laju alir volumetrik air buangan (Q) = 4,8392 m /hari = 1.278,37 gal/hr
BOD5 influent (So)

= 760 mg/l

Efisiensi reaktor (E)

= 95 %

(Hammer, 1986)
(Metcalf dan Eddy, 1991)

Koefisien cell yield (Y) = 0,8 mgvss/mg BOD5


Koefisien endogenous decay (Kd)

= 0,025 hari

Mixed liquor suspended solid

= 450 mg/l

-1

(Metcalf dan Eddy, 1991)


(Metcalf dan Eddy, 1991)

Mixed liquor volatile suspended solid (X) = 340


mg/l Waktu tinggal sel (Qc)
1. Penentuan BOD5 Effluent (S)
S S
E o
x 100 %
So
SS
o

= 7 hari

(Metcalf dan Eddy, 1991)

ESo
100

S 760

95 x 760
100

S = 38 mg/l (BOD5 effluent (s) maksimum = 50 mg/l)


2.Penentuan volume aerator (Vr)
ec. Q. Y (So S)
Vr X. (1 Kd. e )
c

(Metcalf dan Eddy, 1991)

(7 hari) . (4,8392 m /hari) . (0,8) . (760 38) mg/l

(340 mg/l) (1 0,025 x 7)


= 220,55 m

3.Penentuan ukuran kolom aerasi


Tinggi cairan dalam aerator

= 4,57 m

Perbandingan lebar dan tinggi = 1,5 :1

(Metcalf dan Eddy, 1991)


(Metcalf dan Eddy, 1991)

Jadi, lebar = 1,5 x 4,57 m = 6,855 m


V =pxlxt
3

220,55 m = p x 4,57 m x 6,855 m


p

220,55
31,327

= 7,0402 m

Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air (Metcalf dan Eddy,


1991). Jadi, ukuran aerator, sebagai berikut:

Panjang

= 7,0402 m

Lebar

= 10,5603 m

Tinggi

= 4,57 + 0,5 = 5,07 m

4.Penentuan jumlah flok yang disirkulasi


(Qr) Dimana :
Qw

= Debit alir Sludge

Xr

= Masa padatan resirkulasi (yang diolah kembali)

Qc

= Debit alir limbah olahan

Xc

= Masa padatan limbah olahan

Perhitungan:

(Metcalf dan Eddy, 1991)

Qc

= Q = 1.278,37 galon/hari

Xe

= 0,001 X = 0,001 x 340 mg/l = 0,34 mg/l

Xr

= 0,999 X = 339,66 mg/l

Px

= Qw + Xr

Yobs

Yobs

Y
1 kd c
0,8
1 0,025 x 7

= 0,68

Px

= 0,68 x 1.278,37 (760-38) mg/l = 627.628,5352

gal.mg/l.hari Neraca massa pada bak sedimentasi


Akumulasi
0

= Jumlah massa masuk jumlah massa keluar


= (Q + Qr) X - Qe Xe - Qw Xr
= QX + QrX - Q (0,001 X) - Px

Qr

QX 0,001 1 Px
=
X
1.278,37 x 340 0,001 1
=

627.628,5352
340
3

= 568,8747 m

5. Penentuan waktu tinggal di aerator ()

Vr

Q
m3

220,55 m
4,8392

hari

= 45,5 hari = 46 hari

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan sabun cair ini digunakan
asumsi sebagai berikut:
1. Perusahaan beroperasi selama 300 hari dalam setahun.
2. Kapasitas bahan baku maksimum adalah 1 ton/hari
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan terpasang (HPT)
4. Harga alat disesuaikan dengan basis

Mei 2008, dimana nilai tukar dollar

terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.130,-

(Harian Analisa 21 Mei 2008)

LE.1 Modal Investasi Tetap


LE.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Biaya Tanah
Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 50.000,-/m
Harga tanah seluruhnya

(Besitang, 2008)

= 7500 m x Rp 50.000,-/m
= Rp 375.000.000,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya


Biaya perataan tanah= 0,05 x Rp 375.000.000,-

(Peters dkk , 2004)

= Rp 18.750.000,Total biaya tanah

= Rp 375.000.000,- + Rp 18.750.000,= Rp 393.750.000.-

B. Harga Bangunan
Perincian harga bangunan dapat dilihat pada Tabel LE1 berikut:
Tabel LE 1 Perincian harga bangunan
2
Nama Bangunan
Luas (m )

Harga (Rp/m )

Jumlah (Rp)

Area Proses

500

3.000.000

1.500.000.000

Kantor

150

2.000.000

300.000.000

Parkir

900

500.000

450.000.000

Tempat Ibadah

70

1.000.000

70.000.000

Kantin

40

500.000

20.000.000

Pembangkit Listrik

24

500.000

12.000.000

Pengolahan air

500

1.000.000

500.000.000

Laboratorium

70
50

1.500.000

105.000.000

500.000

25.000.000

500.000

4.500.000

1200

1.000.000

1.200.000.000

Gudang Peralatan

130

1.500.000

195.500.000

Taman

300

300.000

90.000.000

Total

3.643

Pengolahan Limbah
Pos Keamanan
Jalan

4.471.500.000

C. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut :
I X

Cx = Cy yx
2
I . X 1

Dimana :

Cx
Cy
Ix
Iy
X1
X2

= Harga alat pada tahun pembelian (2008)


= Harga alat pada kapasitas yang tersedia
= Index harga pada tahun 2008
= Index harga pada tahun yang tersedia
= Kapasitas alat yang tersedia
= Kapasitas alat yang diinginkan

= Faktor eksponensial untuk jenis alat yang tersedia

Untuk menghitung semua harga peralatan pada pabrik, digunakan Metoda


Marshall R Swift Equipment Cost Index. Index yang digunakan adalah
Chemichal Engineering Plant Cost Index (Peters dkk, 2004).

Tabel LE 2 Data Index Harga Chemical Engeneering (CE)


Index

Tahun

(Yi)

Xi

Xi2

Yi2

Xi . Yi

1993

964,2

929681,64

964,2

1994

993,4

986843,56

1986,8

1995

1027,5

1055756,25

3082,5

1996

1039,1

16

1079728,81

4156,4

1997

1056,8

25

1116826,24

5284,0

1998

1061,9

36

1127631,61

6371,4

1999

1068,3

49

1141264,89

7478,1

2000

1089,0

64

1185921,00

8712,0

2001

1093,9

81

1196617,21

9845,1

2002

1102,5

10

100

1215506,25

11025,0

Total

10496,6

55

385

11035777,46

58905,5

Sumber: Peters dkk, 2004

Untuk mencari Index harga pada tahun 2008 digunakan Metoda Regresi
Koefisien Korelasi, yaitu :
r

(n.
X i .Y2 i ) ( X i2.Yi ) 2
2
{(n. X ( X ) } x{n.Y (Y ) )}
i

= 0,97
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linear
antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
Persamaan Regresi Linear.
Persamaan umum Regresi Linear adalah Y = a + b X
Dengan :

= Index harga pada tahun yang dicari (2008)

= Variabel tahun ke n

a, b

= Tetapan persamaan regresi

dimana a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus :


a

( X i 2 x Y ) ( X x X . Y )
i
i
i
i
2
2
(n . Xi ) ( Xi )

= 971,38

(385 x10496,6) (55 x


=
58905,5)
2
(10 x 385) 55
b

(n x X i . Yi ) ( X i x Yi )

(n . Xi ) ( Xi )

(10 x 58905,5) (55


=
x10496,6)
2
(10 x 385) 55

= 14,23

Dengan demikian harga Index pada tahun 2008 (n =16 tahun, maka X = 16)
adalah:
Y = 971,38 + (14,23 x 16)
= 1199,06
Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya (m) dianggap 0,6 (Peters dkk,
2004).

Contoh perhitungan estimasi harga peralatan:


Nama alat

: Tangki minyak kelapa

Jumlah

: 1 buah

Volume tangki (X2)

: 3,9130 m

Untuk tangki Minyak Kelapa, volume tangki yang disediakan


3

X1

= 4 m

Cy

= US$ 14.000

Ix

= 1199,06

Iy

= 1102,5

= 0,57

Maka harga tangki pada tahun 2008 :


0,57

1199,06

3.123,072
Cx = US$ 14.000 x

1102,5

= US$ 15.036 x Rp 9.130,= Rp 137.278.680,Dengan cara yang sama perkiraan harga alat proses yang lainnya dapat dilihat
pada Tabel LE 3 dan Tabel LE 4 untuk perkiraan harga peralatan proses pada
Pabrik Pembuatan Sabun mandi cair dari minyak kelapa ini adalah.

Tabel LE 3 Perkiraan Harga Peralatan Proses


No

Nama Alat

Unit

Tangki Minyak kelapa

137.278.680

137.278.680

Tangki KOH

38.138.955

38.138.955

Reaktor

189.364.054

189.364.054

Separator

12.249.555

12.249.555

Tangki timbun gliserol

35.786.242

35.786.242

Tangki EDTA

64.286.224

64.286.224

Tangki Gliserin

21.431.644

21.431.644

Tangki Parfum

11.697.280

11.697.280

Tangki Pencampur

62.004.362

62.004.362

10

Tangki Produk

164.132.816

164.132.816

11

Pompa 101*

1.300.000

1.300.000

12

Pompa 102*

1.300.000

1.300.000

13

Pompa 103*

1.300.000

1.300.000

Total
Sumber: Peters dkk, 2004
* PT Sinak Teknik, 2008

13

Harga/Unit (Rp)

Harga Total (Rp)

718.838.168

Tabel LE 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas


No

Nama Alat

Unit

Harga/Unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

Bak Pengendapan

2.000.000

2.000.000

Sand Filter

6.300.000

6.300.000

Menara Air*

975.000

975.000

12

Pompa 201*

1.300.000

1.300.000

13

Pompa 202*

1.000.000

1.000.000

14

Pompa 203*

1.000.000

1.000.000

16

Pompa 204*

1.000.000

1.000.000

Total

25

13.575.000

Sumber: Peters dkk, 2004


* PT Sinar Teknik, 2007

Total harga peralatan

= Rp 718.838.168,- + Rp 13.575.000,= Rp 732.413.168,-

Harga peralatan di atas masih merupakan perkiraan. Untuk harga alat sampai di lokasi
pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut (Peters dkk, 2004):
-

Biaya transportasi

= 5%

Biaya asuransi

= 1%

Bea masuk

= 15 %

PPn

= 10 %

PPh

= 10 %

Biaya gudang di pelabuhan

= 0,5 %

Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %

Transportasi lokal

= 0,5 %

Biaya tak terduga

= 0,5 %

Total

= 43 %

Alat dengan tanda ( * ) adalah harga OTR dan tidak dikenakan biaya tambahan

Maka alat yang dikenakan biaya tambahan adalah


= 732.413.168,- - 9.175.000,- = 723.238.168,Harga alat impor sampai ke lokasi pabrik

= 1,43 x Rp 723.238.168,= Rp 1.034.230.580,-

Harga total alat = Rp 1.034.230.580,- + Rp 9.175.000,- = Rp.1.043.405.580,Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari harga peralatan

(Peters dkk, 2004)

Biaya pemasangan = 0,1 x Rp 1.043.405.580,= Rp 104.340.558,D. Harga peralatan terpasang (HPT)


= Rp 1.043.405.580,- + Rp 104.340.558,= Rp 1.147.746.138,E. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 % dari HPT
(Peters dkk, 2004)
Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,13 x Rp 1.147.746.138,= Rp 149.206.997,F. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT.

(Peters dkk, 2004)

Biaya perpipaan = 0,8 x Rp 1.147.746.138,- = Rp 918.196.910,G. Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT.
Biaya instalasi listrik = 0,1 x Rp 1.147.746.138,-

(Peters dkk, 2004)


= Rp 114.774.613,-

H. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT.

(Peters dkk, 2004)

Biaya insulasi = 0,08 x Rp 1.147.746.138,= Rp 91.819.691 ,I. Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT.

(Peters dkk, 2004)

Biaya inventaris kantor = 0,01 x Rp 1.147.746.138,= Rp 11.477.461,J. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 % dari HPT.

(Peters dkk, 2004)


Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,01 x Rp 1.147.746.138,= Rp 11.477.461,K. Sarana Transportasi
Tabel LE 5 Biaya Sarana Transportasi
Jenis kendaraan Unit

Jenis

Harga/unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

Mobil Manajer

1 Innova E Standar

153.300.000

153.300.000

Mobil Dinas

1 Avanza E Standar

118.700.000

118.700.000

Truk

1 Dyna 6 roda Chassis 140 PS

182.200.000

182.200.000

Total
Sumber: Autobild, 2008

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K
= Rp 3.946.312.439,-

LE.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari MITL = 0,07 x Rp 3.946.312.439,= Rp 276.241.870,B. Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 8 % dari MITL = 0,08 x Rp 3.946.312.439,= Rp 315.704.995,C. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 % dari MITL = 0,02 x Rp 3.946.312.439,= Rp 78.926.248,D. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 % dari MITL = 0,1 x Rp 3.946.312.439,= Rp 394.631.243,Total MITTL

= A+ B + C + D
= Rp 1.065.504.356,-

454.200.000

Total MIT

= MITL + MITTL
= Rp 3.946.312.439,-+ Rp. 1.065.504.356,= Rp 5.011.816.795,-

LE.2 Modal Kerja


Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (90 hari).

LE.2.1 Persediaan Bahan Baku


a. Persediaan Bahan Baku Proses
1. Minyak Kelapa
Kebutuhan

= 125 kg/jam

Harga/kg

= Rp 35.000,-

Harga total

= 90 hari x 8 jam/hari x 125 kg/jam x Rp 35.000/kg

(www.Okezone.com)

= Rp 3.150.000.000,-

2. KOH 36%
Kebutuhan

= 26,0545 kg/jam

Harga/liter

= 125.000,-

Harga total

26,0545 kg/hari x 90 hari x 8 jam/hari


1,222 kg/ltr

(CV.Rudang Jaya, 2008)

x 125.000 /liter Rp 1.918.907.528

3. EDTA
Kebutuhan

= 24,5086 kg/jam

Harga/liter

= 150.000,-

Harga total

24,5086 kg/hari x 90 hari x 8 jam/hari


0,860 kg/ltr

(CV.Rudang Jaya, 2008)

x 150.000 /liter Rp 3.077.824.186

4. Gliserin
Kebutuhan

= 2,7231 kg/jam

Harga/liter

= 32.000,-

(CV.Rudang Jaya, 2008)

Harga total

2,7231 kg/hari x 90 hari x 8


jam/hari

x 32.000 /liter Rp 49.754.340

1,261 kg/ltr

5. Parfum
Kebutuhan

= 0,6807 kg/jam

Harga/liter

= 320.000,-

Harga total

0,6807 kg/hari x 90 hari x 8 jam/hari


0,912 kg/ltr

(CV.Rudang Jaya, 2008)

x 320.000 /liter Rp 171.966.315

b. Persediaan Bahan Baku Utilitas


1. Kaporit
Kebutuhan

= 0,02048 kg/hari

Harga

= Rp 8.000,-/kg

Harga total

= 90 hari x 0,02048 kg/hari x Rp 8.000,-/kg = Rp 14.745,-

(CV. Rudang Jaya, 2008)

2. Solar
Kebutuhan

= 9,944 ltr/hari

Harga

= Rp 7.500,-/ltr

Harga total

= 90 hari x 9,944 ltr/jam x Rp 7.500,-/ltr

(Pertamina, 2008)

= Rp 6.712.200,-

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah
Rp 8.375.179.314,Total biaya persediaan bahan baku 1 tahun adalah = Rp 33.500.717.256,-

LE.2.2 Kas
1. Gaji Pegawai
Tabel LE 6 Perincian Gaji Pegawai
No

Jabatan

Jumlah

Gaji/bulan (Rp)

Gaji Total (Rp)

Manajer

4.500.000

4.500.000

Keuangan

2.500.000

2.500.000

Kepala Bagian Umum

3.500.000

3.500.000

Karyawan Legal

1.300.000

1.300.000

Karyawan Humas

1.300.000

1.300.000

Karyawan Perekrutan

1.300.000

1.300.000

Karyawan Administrasi

950.000

1.900.000

Karyawan Kebersihan

600.000

2.400.000

Karyawan Transportasi

950.000

1.900.000

10

Karyawan Keamanan

1.000.000

4.000.000

11

Karyawan Pemasaran

1.300.000

5.200.000

12

Karyawan Proses

1.100.000

8.800.000

13

Karyawan Laboratorium

1.300.000

1.900.000

Total

33

40.500.000

Total gaji pegawai selama 3 bulan = 3 x Rp 40.500.000,- = Rp 121.500.000,-

2. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai = 0,1 x Rp 121.500.000,= Rp 12.150.000,3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai = 0,1 x Rp 121.500.000,= Rp 12.150.000,-

4. Pajak Bumi dan Bangunan


Menurut UU No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997:
Objek Pajak

Luas (m )

NJOP (Rp)
Per m
Jumlah
2

Bumi
Bangunan

5000
3643

100.000
300.000

500.000.000
1.092.900.000

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB


= Rp 500.000.000,- + Rp 1.092.900.000,- = Rp 1.592.900.000,Bangunan yang tidak kena pajak adalah tempat ibadah yaitu sebesar 100 m
NJOP Tidak Kena Pajak

= 200 x Rp 300.000,-

(Perda Sumatera

Utara)
= Rp 60.000.000,NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 1.592.900.000,- Rp 60.000.000,= Rp 1.532.900.000,Nilai Jual Kena Pajak = 20 % x Rp 1.532.900.000,= Rp 306.580.000,Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang = 0,05 % x Rp 306.580.000,= Rp 15.329.000,Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan = (3/12) x Rp 15.329.000,= Rp 3.832.250,Tabel LE 7 Perincian Biaya Kas
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Biaya

Jumlah (Rp)

Gaji Pegawai
Administrasi Umum
Pemasaran
Pajak Bumi dan Bangunan
Total

121.500.000
12.150.000
12.150.000
3.832.250
149.632.250

LE.2.3 Piutang Dagang


IP
PD 12 HPT
dimana:

PD

= Piutang dagang

IP

= Jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)

HPT

= Hasil penjualan tahunan

1. Produksi sabun cair


Harga jual sabun cair

= 164,0718 kg/jam
= Rp 150.000 /kg

Produksi sabun cair per tahun adalah:


x 330
= 433.146 kg/tahun
kg
hari
jam
= 164,0718
jam
tahun x 8 hari
Hasil penjualan sabun cair per tahun adalah
= 433.146 kg x Rp 125.000 /kg
= Rp 54.143.250.000,-

2. Produksi gliserol
Harga jual gliserol

= 14,895 kg/jam
= Rp 47.016 /kg

(www.Okezone.com)

Produksi gliserol per tahun adalah:


= 14,895 kg
hari
jam = 39.323 kg/tahun
x 330
jam
tahun x 8 hari
Hasil penjualan gliserol per tahun adalah
= 39.323 kg x Rp 47.016 /kg = Rp 1.848.810.168,-

Maka harga total penjualan per tahun:


= Rp 54.143.250.000,- + Rp 1.848.810.168,= Rp 55.992.060.168,-

3
Piutang Dagang

12

x Rp 55.992.060.168,-

=
= Rp 13.998.015.042,-

Tabel LE 8 Perincian Modal Kerja


No.
1.
2.
3.

Jenis Biaya
Bahan baku proses dan utilitas
Kas
Piutang Dagang
Total

Jumlah (Rp)
8.375.179.314
149.632.250
13.998.015.042
22.522.826.606

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja

= Rp 5.011.816.795,- + Rp 22.522.826.606,= Rp 27.534.643.401,-

Modal ini berasal dari:


1. Modal sendiri

= 60 % dari total modal investasi


= 0,6 x Rp 27.534.643.401,= Rp 16.520.786.040,-

2. Pinjaman dari Bank

= 40 % dari total modal investasi


= 0,4 x Rp 27.534.643.401,= Rp 11.013.857.360,-

LE.3. Biaya Produksi Total


LE.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga
Gaji total = (12 + 1) x Rp 40.500.000,- = Rp 526.500.000,B. Bunga Pinjaman Bank
Diperkirakan 19 % dari modal pinjaman bank
= 0,19 x Rp 11.013.857.360,= Rp 2.092.632.898,C. Depresiasi dan Amortisasi
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
D

dimana:

PL
n

= Depresiasi per tahun

= Harga awal peralatan

= Harga akhir peralatan

= Umur peralatan (tahun)

Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami


penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak
langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.

Biaya amortisasi diperkirakan 20 % dari MITTL, sehingga


Amortisasi = 0,2 x Rp 1.065.504.356,= Rp 213.100.871,-

Tabel LE 9 Perkiraan Biaya Depresiasi


Komponen

Biaya (Rp)

Bangunan
Peralatan proses
Peralatan utilitas
Instrumentasi dan kontrol
Perpipaan
Instalasi listrik
Insulasi
Inventaris kantor
Perlengkapan kebakaran
Sarana Transportasi

4.471.500.000
718.838.168
13.575.000
149.206.997
918.196.910
114.774.613
91.819.691
11.477.461
11.477.461
454.200.000
Total

Umur
(tahun)

Depresiasi (Rp)

30
10
10
10
15
20
15
5
20
20

Sumber: Peters dkk, 2004

Total biaya depresiasi dan amortisasi


= Rp 335.864.549,- + Rp 213.100.871,- = Rp 548.965.420,-

D. Biaya Tetap Perawatan


-

Perawatan mesin dan alat-alat


proses Diperkirakan 10 % dari HPT
= 0,1 x Rp 1.147.746.138,- = Rp 114.774.613,-

Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan
= 0,1 x Rp 4.471.500.000,= Rp 447.150.000,-

Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan
= 0,1 x Rp 454.200.000,-

149.050.000
71.883.816
1.357.500
14.920.699
61.213.127
5.738.730
6.121.312
2.295.492
573.873
22.710.000
335.864.549

= Rp 45.420.000,-

Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol
= 0,1 x Rp 149.206.997,= Rp 14.920.699,- Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan
= 0,1 x Rp 918.196.910,= Rp 91.819.691,- Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik
= 0,1 x Rp 114.774.613,= Rp 11.477.461,- Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi
= 0,1 x Rp 91.819.691,= Rp 9.181.969,- Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor
= 0,1 x Rp 11.477.461,= Rp 1.147.746,- Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran
= 0,1 x Rp 11.477.461,- = Rp 1.147.746,-

Total biaya perawatan = Rp 737.039.925,-

E. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost)


Diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap
= 0,2 x Rp 5.011.816.795,= Rp 1.002.363.359,-

F. Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan


Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan
= 0,1 x Rp 1.002.363.359,= Rp 100.236.335.,-

G. Biaya Asuransi
- Asuransi pabrik diperkirakan 1 % dari modal investasi tetap
= 0,01 x Rp 5.011.816.795,= Rp 50.118.167,- Asuransi karyawan 1,54 % dari total gaji karyawan
(Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 2,54 % dari gaji karyawan, dimana
1% ditanggung oleh karyawan dan 1,54 % ditanggung oleh perusahaan)
= 0,0154 x (12/3) x Rp 40.500.000,= Rp 2.494.800,Total biaya asuransi = Rp 52.612.967,-

H. Pajak Bumi dan Bangunan


PBB = Rp 3.832.250,Total Biaya Tetap

= A+ B + C + D + E + F + G + H
= Rp 5.064.183.154,-

LE.3.2 Biaya Variabel


A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
= Rp 33.500.717.256,B. Biaya Variabel Pemasaran
Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran.
= 0,1 x Rp 12.150.000,- = Rp 1.215.000,C. Biaya Variabel Perawatan
Diperkirakan 10 % dari biaya tetap perawatan.
= 0,1 x Rp 737.039.925,= Rp 73.703.992,-

D. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan
= 0,05 x Rp 1.002.363.359,= Rp 50.118.167,Total biaya variabel = Rp 33.625.754.415,Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 5.064.183.154,- + Rp 33.625.754.415,= Rp 38.689.937.569,-

LE.3.3 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan


A. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak = Total penjualan Total biaya produksi
= Rp 55.992.060.168,- Rp 38.689.937.569,= Rp 17.302.122.599,B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan Keputusan Menkeu RI Tahun 2004, pasal 17, tentang Tarif Pajak
Penghasilan adalah:
- Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %.
- Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 %.
- Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %.
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 % x Rp 50.000.000,-

= Rp

5.000.000,-

- 15 % x Rp (100.000.000,- - 50.000.000,-)

= Rp

7.500.000,-

- 30 % x Rp (17.302.122.599,- 100.000.000,-)

= Rp

5.160.636.779-

= Rp

5.173.136.779,-

Total PPh

C. Laba setelah pajak


Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 17.302.122.599,- Rp 5.173.136.779,= Rp 12.128.985.820,-

LE.4 Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak

PM
=

x 100 %

total penjualan
Rp 17.302.122.599,- x 100 %

PM
=

Rp 55.992.060.168
= 30,9 %

Profit margin sebesar 30,9 % menunjukkan keuntungan perusahaan yang


diperoleh tiap tahunnya.

B. Break Even Point (BEP)


BEP =

Biaya Tetap

x 100 %

Total Penjualan Biaya


Variabel
x100%

Rp 5.064.183.154,.

BEP =

Rp 55.992.060.168 Rp 33.625.754.415,
= 22,64 %

BEP merupakan titik keseimbangan penerimaan dan pengeluaran dari suatu


pabrik/unit dimana semakin kecil BEP maka perusahaan semakin baik. BEP
biasanya tidak lebih dari 50 %, maka dari hasil diatas diketahui pendapatan dan
pengeluaran sebanding.
Kapasitas produksi sabun cair pada titik BEP = 164,0718 kg x 22,64 %
= 37,1458 kg
Kapasitas produksi gliserol pada titik BEP

= 14,895 kg x 22,64 %
= 3,3722 kg

Nilai penjualan pada titik BEP

= 22,64 % x Rp 55.992.060.168,= Rp 12.676.602.422,-

C. Return On Network (RON)


RON =

Laba setelah pajak


Modal Sendiri x 100 %

RON =

Rp 12.128.985.820,
Rp 16.520.786.040, x 100 %

= 73,41 %

D. Pay Out Time (POT)


ROI =

Laba setelah pajak


Total Modal
Investasi Rp

ROI =
POT =

12.128.985.820
Rp
27.534.643.401,
1
ROI

POT =

= 0,44

x 1 Tahun

1
0,44x 1 Tahun = 2,27 Tahun

POT selama 2,27 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan
asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.

E. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
-

Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun

Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun

Masa pembangunan disebut tahun ke nol

Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10


Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi
Dari hasi perhitungan diperoleh IRR sebesar 49,10 %

60000000000

Biaya (Rp)

50000000000
40000000000

Penjualan Biaya tetap Biaya variabel


Biaya produksi

30000000000
20000000000

BEP = 22,64 %

10000000000
0
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90100

Kapasitas Produksi (%)

Gambar LE.1 Break Even Chart Pabrik Pembuatan Sabun Cair

LE-21

Universitas Sumatera Utara

Tabel LE-10 Data Perhitungan Internal Rate Of Return (IRR)


Tahun
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Laba sebelum
pajak
0
17.302.122.599
19.032.334.859
20.935.568.345
23.029.125.179
25.332.037.697
27.865.241.467
30.651.765.614
33.716.942.175
37.088.636.392
40.797.500.032

Pajak

Laba sesudah
pajak

0
5.173.136.779
5.690.450.457
6.259.495.503
6.885.445.053
7.573.989.558
8.331.388.514
9.164.527.365
10.080.980.102
11.089.078.112
12.197.985.923

0
12.128.985.820
13.341.884.402
14.676.072.842
16.143,680.126
17.758.048.139
19.533.852.953
21.487.238.248
23.635.962.073
25.999.558.280
28.599.514.108

Depresiasi
0
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549
335.864.549

Net
Cash Flow

P/F
i = 49%

-27.534.643.401
12.464.850.369
13.677.748.951
15.011.937.391
16.479.544.675
18.093.912.688
19.869.717.502
21.823.102.797
23.971.826.622
26.335.422.829
28.935.378.657

1
0.6711
0.4504
0.3023
0.2029
0.1362
0.0914
0.0613
0.0412
0.0276
0.0185

Jumlah

IRR 49%

= 49,10 %

2.742.419.680
2.742.419.680 (
308.082.144)

(54% 49%)

PV
i = 49 %
-27.534.643.401
8.365.671.389
6.160.870.659
4.538.140.519
3.343.490.815
2.463.775.591
1.815.825.380
1.338.482.260
986.758.738
727.551.734
536.495.997
2.742.419.680

P/F
i = 54%
1
0.6494
0.4217
0.2738
0.1778
0.1155
0.0750
0.0487
0.0316
0.0205
0.0133

PV
i = 54 %
-27.534.643.401
8.094.058.681
5.767.308.547
4.110.310.041
2.929.964.273
2.088.954.045
1.489.592.125
1.062.359.370
757.766.429
540.572.325
385.675.420
-308.082.144

LE-22

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai