Anda di halaman 1dari 55

Presentasi Laporan Kasus

Preeklampsia Berat

Nama
: Fera Susanti
Pembimbing : dr. Achmad Djaenuddin, Sp.OG

Identitas Pasien:

Nama Lengkap
: Ny. S
Jenis Kelamin
: Wanita
Tempat / tanggal lahir : 21 Agustus 1985
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SD

Identitas Suami

Nama Lengkap : Tn. M


Jenis Kelamin : Laki laki
Tempat /tanggal lahir : 03 Juli 1981
Status Perkawinan : Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta

Keluhan Utama

Os datang dari Poli


kebidanan RSUD
Cengkareng karena
tekanan darah tinggi.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli
kebidanan RSUD
Cengkareng dengan
rujukan dari puskesmas
karena tekanan darah
tinggi.

Tekanan darah setiap


kali pemeriksaan sekitar
160/90mmHg, dan
rutin mengkonsumsi
obat darah tinggi

Menyangkal adanya
keluhan mual, muntah,
kaki bengkak, nyeri ulu
hati dan kejang selama
kehamilan.

Pasien mengeluh sering


pusing, tidak sesak dan
jantung tidak berdebardebar

Tidak merasakan
adanya pandangan
kabur. Pasien
merasakan gerakan
janin aktif.

Resume (cont)
Umur kehamilan pasien
sudah 9 bulan. HPHT 23
Juli 2015. Ini merupakan
kehamilannya yang ketiga
dan menyangkal riwayat
keguguran.

Pasien menyangkal
memiliki riwayat hipertensi
diluar kehamilan. Pasien
kontrol kehamilan tiap
bulan ke bidan sampai usia
kehamilan 9 bulan.

Pasien menyangkal
mengkonsumsi obat-obatan
selain obat darah tinggi,
alkohol, dan rokok selama
hamil ataupun sebelum
hamil.

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
-

Riwayat Haid
Menarche
: 12 tahun
Siklus
: Teratur/28
Lama
: 7 Hari
HPHT
: 23/07/2015
Taksiran Persalinan : 30/04/2016

RIWAYAT OBSTETRI

G3P2A0 hamil 36
minggu

RIWAYAT PERSALINAN
Anak

Tahun

Jenis

Umur

Jenis

ke

Persalin

Kelamin

Kehamila

Persalin

Penolong Hidup /

Berat bayi

Nifas Ibu

Mati

2001

Laki-laki

39mgg

normal

bidan

hidup

3100 gr

Baik

2003

Perempuan

39mgg

normal

bidan

hidup

2200 gr

Baik

Status Perkawinan
Status
: Menikah
Pernikahan ke : 1
Lama
: 12 tahun

RIWAYAT KB

Pasien menggunakan
kontrasepsi suntik setiap 3 bulan
namun sudah 2 tahun sudah
tidak menggunakan kontrasepsi

RIWAYAT ANTE NATAL CARE

Pasien kontrol kehamilan


pada bidan puskesmas kurang
lebih sebanyak 10 kali.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tinggi badan
: 155 cm
Berat badan
: 63 kg

Tanda vital

Tekanan Darah : 150/90 mmHg


Nadi
: 82 kali/menit
Nafas
: 22 kali/menit, torakoabdominal
Suhu
: 36,5 0C

STATUS OBSTETRI
Inspeksi
Abdomen tampak membuncit, tampak
linea nigra dan striae gravidarum
Palpasi
TFU 2 jari dari processus xiphoideus
Leopold I :Teraba lunak, tidak bulat, tidak
melenting
Leopold II :Teraba keras, memanjang di
kanan
Leopold III :Teraba bagian keras, bulat,
melenting
Leopold IV : Divergen, belum masuk PAP
His
: Tidak ada

Auskultasi
DJJ + , 148x/menit
Taksiran Berat
Janin
(32-12) x 155 = 3100
gram

Pemeriksaan Genital
Anogenital
Inspeksi : vulva dan vagina tenang, lendir
dan darah tidak ada, edema -, varises -, anus
tidak membuka, perineum tidak menonjol.
Pemeriksaan dalam (VT)
Tidak dilakukan

Kimia Darah
Hb
Ht
Lekosit
Trombosit

: 12,6 g/dl
: 38 %
: 12,400/ul
: 311 000/ul

Elektrolit
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida ( Cl)

: 137 mEq/L
: 4.30 mEq/L
: 107 mEq/L

( 12 16g/dL)
( 35 45 % )
(4000 10 000 /uL)
(140 000- 400 000/ uL)
(135 147)
(3.5-5.0)
(96-108)

Golongan Darah dan Rhesus


Golongan darah : O
Rhesus
: +/Pos
Fungsi Ginjal
Ureum
Creatinin
Magnesium
Albumin

: 14,0 mg/dL
: 0.80 mg/dL
: 2,0 mmol/L
: 3,8 g/dL

Fungsi Hati
SGOT
SGPT

: 21 U/L
: 13 U/L

Masa Pembekuan
Protrombin time : 10
APTT
: 31

(16.6 48.5)
(0.51 0.95)

(<32)
(<33)
(9,9 11,8 menit)
(31 -47 menit)

Urinalisis
Warna :
Kuning

Kejernihan :
Agak keruh

Berat jenis :
1,025

pH : 7,0

Glucose :
Negatif

Bilirubin :
Negatif

Keton :
negatif

Darah : ++

Proteinuria
: +++

Nitrit :
Negatif

Leukosit
esterase :
Negatif

Cardiotocography

Resume

Diagnosis
Ibu: G3 P2 A0 hamil 36 minggu preterm dengan
Preeklampsia Berat
Janin: tunggal, hidup, intra uterin, letak memanjang,
presentasi kepala.

Penatalakasanaan

PROGNOSIS
Ibu : dubia ad bonam
Bayi : dubia ad bonam

Follow up
S
26
April Pusing.
2016
Jam 14.00

O
Ku: baik, Kes: CM
TD: 160/110
N : 82
RR: 21
S: 36.4

A
G3P2A0 hamil 36
mgg Pre Eklampsia
Berat
Janin tunggal
hidup,
intrauterine,

P
Observasi KU, TTV, DJJ
Deksamethason 6 mg 2x1 IM
Nifedipin 10mg 3x1 tab
Infus RL +MgSo4 6 g 16tpm
Rencana

seksio-cesaeran

kerana tidak ada penurunan


tekanan darah setelah diberi

presentasi kepala

27 April Nyeri tempat


2016
operasi,
Jam 08.00 Mobilisasi ASI +

terapi medika mentosa


P3A0 masa nifas hari Observasi KU, TTV

Ku: baik, Kes: CM


TD: 140/90
pertama post-SC atas
N : 78
indikasii Pre
RR: 23
S: 36.7
Eklampsia Berat
Tinggi fundus 1 jari
di atas pusat
Mobilisasi
Lochia rubra +

Inisiasi menyusui dini


Diet pada ibu menyusui
Mobilisasi
Nifedipine 10 mg 3x1

28 April
2016
Jam
08.00

29 April
2016
Jam
08.00

Nyeri pada tempat


operasi berkurang
Mobilisasi +
BAK 3-4x/hari
normal
ASI +

Ku: baik, Kes: CM


TD: 140/90
N : 78
RR: 23
S: 36.7
Tinggi fundus 1 jari
di atas pusat
Mobilisasi
Lochia rubra +

P3A0 masa nifas

Observasi KU, TTV

hari kedua post-SC

Inisiasi menyusui dini

atas dengan Pre

Diet pada ibu menyusui

Eklampsia Berat

Mobilisasi
Nifedipine 10 mg 3x1

Nyeri pada tempat


operasi berkurang
Mobilisasi +
BAK 3-4x/hari
normal
ASI +

Ku: baik, Kes: CM


TD: 140/90
N : 78
RR: 23
S: 36.7
Tinggi fundus di
pusat
Mobilisasi
Lochia rubra +

P3A0 masa nifas

Nifedipine 3x10 mg
Rencana Pulang

hari ketiga post-SC


dengan Pre
Eklampsia Berat

29

Hipertensi dalam kehamilan

1. Gestational hypertension
2. Preeklampsia
3. Eklampsia
4. Preeklampsia superimposed
5. Hipertensi khronis

30

Gestational hypertension
TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama kali pada
saat kehamilan
Tanpa diikuti proteinuria
Disebut juga Transient hypertension, jika:
- tidak timbul preeklampsia
- TD kembali normal 12 mggu postpartum

31

Preeklamsia
Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul setelah
umur kehamilan 20 mgg pada wanita yang
sebelumnya mempunyai tekanan darah yang normal,
disertai dengan proteinuria
Tidak harus disertai udema
Proteinuria : 300mg/24jam atau dipstik +1

32

Eklampsia

PE disertai kejang dan atau koma


Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
Setiap kejang pada wanita hamil, fikirkan eklamsia,
kecuali ada penyebab kejang lain
Kejang dapat timbul berulang-ulang
DD : epilepsi
Gangguan otak : meningitis, ensefalitis

33

PE superimposed pada hipertensi khronis


Hipertensi khronis sebab apapun merupakan
predisposisi PE-E superimposed
PE superimposed : timbulnya proteinuria pada wanita
dengan riwayat hipertensi kronis sebelumnya
Hipertensi khronis:
- timbul sebelum hamil
- timbul sebelum hamil 20 minggu
- menetap sampai 12 mgg post partum

Complications

38

Pengukuran tekanan darah


Hipertensi
nilai absolut 140/90 mmHg
peningkatan 30/15 mmHg tak lagi dipakai
TD diastolik 90 mmHg

posisi duduk dengan lengan setinggi jantung


ukuran cuff sesuai
sfigmomanometer air raksa akurat
bunyi Korotkoff I dan IV direkam
konfirmasi TD dalam 4 jam kecuali bila sangat tinggi

39

Faktor predisposisi

Paritas : nullipara
Genetik
Umur < 20 th, >35 th
Riwayat/hipertensi khronis
Riwayat penyakit ginjal
Gemelli
Penyakit kollagen
Obesitas

40

PER dan PEB


Disebut preekalmpsia berat apabila
terdapat satu atau lebih tanda
berikut :
- TD 160/110mmHg pada 2
pemeriksaan yang berjarak 4-6 jam,
dengan pasien dalam keadaan
istirahat.
- Proteinuria 5g/24 jam, atau
dipstik +3
- Oliguria
- udema paru
- cerebral or visual disturbance
- Pulmonary edema
- nyeri perut kanan atas
- gangguan fungsi hepar
- Trombositopenia
- IUGR

Disebut Preeklamsia Ringan apabila


- TD diastolik 90-110mmHg
- Proteinuria sampai ++
- Tidak ada tanda-tanda lain dari PEB

PER dapat dengan cepat


meningkat menjadi PEB,
dengan risiko kejang

41

Hellp syndrome
Hellp syndrome : hemolysis (H), Elevated liver enzym
(EL), Low platelets (LP
Laboratoris
- Trombosit : <100.000
- SGOT > 72 IU/L
- Bilirubin > 1,2mg/dl
- LDH > 600 IU/mL

42

Organ yang terpengaruh


Ginjal: proteinuria, hiperurecimia, hipokalsiuria,
ureum dan kreatinin
Hepar: SGOT, SGPT, nyeri epigastrium
Susunan syaraf pusat: pusing, perdarahan
Jantung: gagal ventrikel kiri
Paru: edema paru
Janin & plasenta: hipoksia, solusio plasenta

43

Obat-obatan
Prinsip Tx PEB:
1) mencegah kejang
2) kontrol TD
3) terminasi kehamilan
Obat-obatan:
-MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang
-Antihipertensi: jika khawatir perdarahan otak
-Diuretika: jika ada edema paru
Pencegahan:
- diit rendah garam tidak terbukti mencegah preeklamsi
- aspirin, antioksidan, calcium, minyak ikan

44

Perawatan pasien PEB


Perawatan pasien PEB ideal dilakukan di unit pelayanan
tertier, untuk penanganan ibu dan bayi yang optimal
Pasang infus dengan jarum besar, ukur keseimbangan cairan,
jangan sampai terjadi overload cairan
Pasang kateter urin untuk memantau urin output dan
proteinuria
Observasi tanda-tanda vital, refleks dan Djj setiap jam
Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru
Oksigenasi
Jika tekanan diastolik lbh dari 110mmHg berikan
antihipertensi
Jangan tinggalkan pasien sendirian!

Anti Hipertensi

46

Profilaksis Kejang
Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
Tidak berhubungan
proteinuria

langsung

dengan

derajat

hipertensi

atau

Jumlah yang harus diterapi banyak untuk mencegah kejang


MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis kejang
diindikasikan

47

49

Penanganan Kejang
Jika ibu tidak sadar atau kejang, MINTALAH PERTOLONGAN,
segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat
Lakukan penilaian keadaan umum, termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari tahu riwayat
penyakit dahulu dari pasien atau keluarga
Jika pasien tidak bernafas atau pernafasan dangkal
- periksa dan bebaskan jalan nafas
- Jika tidak bernafas mulai ventilasi dengan masker
dan
balon
- Jika pasien bernafas beri oksigen 4-6 l/menit
melalui
masker atau kanul nasal

50

Penanganan kejang
Jika pasien kejang
- baringkan pada sisi kiri, untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi muntahan
- bebaskan jalan nafas, berikan oksigen
- hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
- lakukan pengawasan ketat
- Jika diagnosis eklamsia berikan magnesium sulfat
- Jika penyebab kejang belum diketahui, tangani sebagai eklamsia sambil mencari penyebab
lain
Jika pasien tidak sadar/koma
- bebaskan jalan nafas
- baringkan pada sisi kiri
- ukur suhu
- periksa apakah ada kaku tengkuk

51

Persalinan- Pengobatan
Persalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu dan
morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35 minggu
mengoptimalkan status ibu sebelum intervensi persalinan
Tunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin dan
lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin
memungkinkan
Hipertensi gestasional merupakan penyakit progresif,
manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada
penyakit yang berat atau dugaan gawat janin

52

Persalinan
Terminasi kehamilan dilakukan dengan
memperhatikan kondisi ibu dan janin. Indikasi
terminasi bisa oleh karena faktor ibu (misal eklamsi,
Hellp syndrome, udema paru) dan atau faktor janin
(misal fetal distress)
Pilihan cara persalinan tergantung oleh kematangan
servik, faktor kondisi ibu dan janin vaginal atau SC
Pada PER induksi persalinan dilakukan setelah 37
minggu

53

Prosedur rujukan
Perawatan pasien preeklamsia membutuhkan rumah
sakit dengan fasilitas laboratorium, perawatan
perinatal yang baik, fasilitas ICU dan Ruang operasi
Stabilkan kondisi ibu sebelum pasien dirujuk, dengan
pemberian antihipertensi bila T 160/110, pemberian
oksigen, pemberian SM
Pasang infus kristaloid untuk tujuan pemberian obatobatan, perhatikan tetesan infus
Ibu dirujuk disertai oleh tenaga kesehatan dengan
membawa peralatan dan obat-obatan untuk persiapan
terjadinya kejang dijalan

Anda mungkin juga menyukai