Anda di halaman 1dari 21

Perhitungan Struktur

Jembatan Beton Bertulang Anak Sungai Mahakam Di Desa Loa Pari Kec Tenggarong
Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara

Beton Bertulang Sungai Tiga Pulau Kecmatan Loa Kulu Desa jongai Kartanegara
Jumadi
Program Studi Teknik Sipil
INTISARI
Transportasi merupakan bagian penting dari kehidupan manusia salah satunya adalah
jembatan dimana jembatan merupakan penghubung antara daerah yang terpisakan oleh
bentang alam seperti sungai sehingga untuk memperlancar transportasi dibutuhkan kan
jembatan beton bertulang yang kuat untuk menunjangnya.Jembatan awalnya jembatan
kayu, karena jembatan ini sudah tidak layak pakai. Oleh karena itu perlu untuk
meningkatkan kemampuannya jembatan

didesain ulang menjadi jembatan beton

bertulang. Setelah dilakukan analisis berdasarkan peraturan pembebanan jembatan yang


berlaku di Indonesia maka di peroleh dimensi struktur serta diameter tulangan yang akan
dipakai .jembatan ini sendiri direncanakan dengan panjang 18 m. agar menghasilkan
jembatan bisa digunakan sesuai dengan umur rencananya maka dalam perhitungan nya
harus dilkakukan dengan teliti serta memperhatikan standar-standar yang sudah
ditentukan.
Kata Kunci: jembatan kayu, transportasi, jembatan beton bertulang, pembebanan

jembatan.

346

Structure calculation Reinforced Concrete Bridge Anak Sungai Mahakam Di Desa


Loa Pari Kec Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara
tan Loa Kulu Desa jongai Kartanegara
Jumadi
Program Studi Teknik Sipil
ABSTRACT

Transportation is an essential part of human life one of which is the bridge where the
bridge is a link between the area terpisakan by the landscape like a river so as to facilitate
the transport needs strong reinforced concrete bridge to menunjangnya.Jembatan first
wooden bridge, because this bridge have been unsuitable . Therefore it is necessary to
improve its ability to bridge the redesigned into a reinforced concrete bridge. After the
analysis is based on the loading bridge rules that apply in Indonesia then obtained
dimensional structure and diameter of reinforcement to be used .jembatan itself is planned
with a length of 18 m. in order to produce the bridge could be used in accordance with the
age of the plan then in its calculation must dilkakukan carefully and pay attention to the
standards that have been determined.

Keywords: wooden bridges, transportation, reinforced concrete bridges, loading bridges.

347

PENGANTAR
J Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting

bagi pergerakan lalu lintas dan mendorong peningkatan serta perekonomian penduduk
suatu daerah. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute atau lintasan
transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan
kereta api, dan perlintasan lainya.
Melihat pentingnya fungsi dari suatu jembatan maka pembuatan jembatan harus
memenuhi persyaratan jembatan yang ada. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
pembuatan jembatan adalah ketahanan jembatan tersebut dalam menahan beban yang
bekerja baik yang di sebabkan oleh manusia ataupun kendaraan yang melintas di atas
jembatan.
Jembatan yang dijadikan objek dalam penelitian ini terletak dan dibangun di atas
Anak Sungai Mahakam di wilayah Desa Loa Pari Keamatan Tenggarong Seberang,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Desa Loa Pari adalah desa yang
penduduknya bermata pencarian di sektor pertanian dan perkebunan.
Kondisi jembatan di Desa Loa Pari ini sudah tidak layak di lalui, selain
membahayakan, komposisi struktur jembatan juga tidak sangat mendukung karena
jembatan ini hanya menggunakan batang - batang pohon yang di susun dan di sejajarkan
dan itupun sudah terlihat kering dan sebagian batang pohon sudah lapuk. dilakukan
Penelitian yaitu merencanakan struktur jembatan beton bertulang, agar mendapat
kelayakan konstruksi jembatan dan keamanan serta kenyamanan pengguna jembatan di
Desa Loa Pari Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah mengadakan analisa perhitungan bangunan jembatan
guna mendapatkan gambaran pembangunan jembatan yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Bina Marga dengan perhitungan :
Perencanaan jembatan bangunan atas
Perencanaan jembatan bangunan bawah
METODE PERENCANAAN
Data Penelitian ini yang akan dibahas adalah perencanaan struktur atas (yang
meliputi tiang sandaran, trotoar, plat lantai dan Balok T) dan struktur bawah jembatan
(yang meliputi abutment, tiang pancang). Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai
berikut:

348

Mulai
Data Perhitungan
Perhitungan

Pembebanan
Tidak

Kontrol
Ya
Analisis Struktur Jembatan
Beton Bertulang
Tidak
Kontrol
Ya
Perhitungan Perencanaan
Lantai Kendaraan
Tidak
Kontrol
Ya
Perhitungan Dimensi
Penampang Struktur
Jembatan

Tidak

Kontrol
Ya
Perhitungan

Struktur

Atas
Tidak

Kontrol
Ya
Perhitungan Struktur
Bawah

Tidak

Kontrol
Ya
Hasil

Desain

Selesai

Gambar 1. Alur perencanaan Jembatan


DATA PERRENCANAAN JEMBATAN

349

HASIL PEMBAHASAN
Perhitungan Struktur Atas
a) Perhitungan Tiang Sandaran
Tiang sandaran menggunakan material beton bertulang ukuran penampang 15 cm x
15 cm sedangkan untuk tingginya adalah 1 m untuk baja tulangannya digunakan baja
tulangan D 12 mm sedangkan sengkangnya mengunakan tulangan Polos 16 mm.

Gambar 2. Detail Penulangan tiang sandaran

b) Perhitungan Trotoar
Trotoar direncanakan menggunakan mutu beton 25 mpa dengan tebal 15 cm dan
lebar 1 m. Pembebanan yang digunakan dalam perencanaan trotoar adalah beban
vertikal terpusat (p) dan Beban Vertikal merata (q . b2
).

c) Perhitungan Plat Lantai Jembatan


Plat Lantai menggunakan beton bertulang dengan tebal 20 cm dan mutu beton 25
350

mpa. Beban yang diperhitungan dalam perencanaan plat lantai jembatan menurut
RSNI T-02-2005 :
d) Perhitungan balok T
Balok T direncanakan dengan lebar 0,60,753 m dan tinggi 1,5 m untuk jarak 1,38 m
sedangkan mutu beton yang digunakan adalah 25 mpa. Beban yang diperhitungkan
dalam perencanaan Balok T adalah sebagai
berikut :
1. Berat sendiri (MS)
2. Beban mati tambahan
3. Beban lajur (D)
4. Beban truck (T)
5. Gaya rem (TB)
6. Beban angin (EW)
7. Pengaruh temperatur (ET)
8. Beban gempa (EQ
9.
10.
11. Pembesian balok T
12.
ultimit balok

Mu =Momen rencana
= 4354,82 KNm

13. fc
24,9 Mpa

= Mutu beton

14. fy
=

=Mutu baja tulangan


390 Mpa

15. ts
200 mm

= Tebal slab beton =

16. b
750 mm

= Lebar balok

17. h
1500 mm

= Tinggi balok

18. Lebar sayap balok diambil nilai yang terkecil dari

= 2450 mm

19. S

= 1830 mm

20. 12. ts
mm

= 12 . 200 =

2400

21. d
sayap balok

=Diambil lebar efektif


= 1830 mm

22. d
terhadap sisi luar beton

=Jarak pusat tulangan


= 50 mm

23. Es
=

=Modulus elastis baja


200000 Mpa
351

24. b
(600+fy)

= b1 . 0,85 . fc/ fy . 600/

25. = 0,85. 0,85 24,9 / 390 .600 / (600+ 390)

= 0,0279

26. Rmax
1/2.0.75.b.fy/(0.85.fc')]

= 0,75 . b . fy.[1-

27. = 0,75 0,0279 . 390 (1-1/2. 0,75 . 0,0279 .390/(0,85. 24,9))


28. = 6,597
29. f
lentur

=Faktor reduksi kekuatan


= 0,8

30. d

=Tinggi efektif balok T

31. = h - d'
32. = 1500 50

= 1450 mm

33. Mn

=Momen nominal rencana

34. Mn

= Mu/

35. = 4354,82 / 0,8

= 5443,522 KNm

36. Faktor tahanan momen


37. Rn

= Mn . 106 / (beff . d2)

38. = 5443,522 .10 6(1830. 14502)

= 1,415

39. Rn < Rmax = 1,415 < 6,597


40.
41. Rasio tulangan yang diperlukan
42.

= 0.85 . fc / fy . [ 1 - (1 2 . Rn / ( 0.85 . fc ))]

43. = 0,85 . 24,9 / 390 .(1-(1-2. 1,415/(0,85 . 24,9))


44. = 0,0038
45.

min

=Rasio tulangan minimum

46. = 1.4 / fy
47. = 1,4 / 390
48. As

=Luas tulangan yang diperlukan

49. = . beff . d
50. Diameter tulangan yang digunakan
51.

As1

= 0,00359

= 9971,25 mm2
D 32

= 0,25. . D2
352

52. = 0,25. 3,14 . 322


53. As

= 804,25 mm2

=Jumlah tulangan yang diperlukan

54. = As1 . n
55. = 804,25 . 12

= 9650,973 buah

56. Digunakan tulangan

12 D 32

57. td
=

=Tebal selimut beton


50 mm

58. ds
digunakan

=Diameter sengkang yang


= 13 mm

59. n
baris

=Jumlah tulangan tiap


= 6

60. X
tulangan

= Jarak bersih antara

61. = ( b nt . D - 2 . td - 2 . ds) / (nt - 1)


62. = ( 750 6 . 32 -2 . 50 -2 . 13) (6-1)

= 86,4 mm

63. Untuk menjamin agar Girder bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30%
tulangan tarik , sehingga :
64. As'

= 30% . As

65. = 0,3 . 9650,973


66. = 2895,2918 mm2
67. Digunakan tulangan

6 D 32

68.
69.
70.
71. 4.3.5.13 Kontrol kapasitas momen ultimit
0.003

Cc a

ts
h

72.
75. Ts
200 mm

Ts
b

73. Gambar 4.15 Tegangan dan regangan


74.
= Tebal slab beton =
353

76. B
= Lebar efektif sayap
=1830 mm
77. b = Lebar badan Girder
= 750 mm
78. h = Tinggi Girder
= 1500 mm
79. d= Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton
= 50 mm
80. d = Tinggi efektif balok T
= 1450 mm
81. As
= Luas tulangan =
9650,97 mm2
82. fc
= Kuat tekan beton
=
24,9 Mpa
83. fy= Kuat leleh baja
= 390 Mpa
84. Untuk garis netral berada di dalam sayap Balok T , maka : Cc > Ts
85. Cc
= Gaya internal tekan beton pada sayap
86. = 0,85 . fc' . B. ts
87. = 0,85 . 24,9 . 1830 . 200
= 7746390 N
88. Ts
= As . fy
89. = 9650,97 . 390
= 3763879,33N
90. Gaya internal tarik baja tulangan
91. Cc
> Ts Garis netral di dalam sayap
92. a = As . fy / ( 0,85 . fc' .B )
93. = 9650,97. 390 (0,85 . 24,9 . 1830)
= 97,18 mm
94. C = Jarak garis netral
95. = a / b1
= 114,33 mm
96. es
= Regangan pada baja tulangan tarik
97. = 0.003 * (d - c) / c
98. = 0,003 . (1450 114,33 ) /114,33
= 0,0350
99.
< 0,03
100. Mn = Momen nominal
101.
= As . fy . ( d - a / 2 ) . 10-6
102.
=9650,97.390 (1450-97,18 /2).10-6
103.
= 5274,743 KNm
104. Kapasitas momen ultimit = f * Mn = 0,8 . 5274,743
= 4219,7941 KNm
105.
106. 4.3.5.14 Tulangan geser
107. Vu
rencana
108. Fc
=
109. Fy
390 Mpa
110.
geser
111. b
750 mm
112. d
=
113. Vc
beton
114.
= ( fc') / 6 . b * d . 10-3
115.
=( 24,9 ) / 6 . 750 . 1450 . 10-3

= Gaya geser ultimit


= 909,62 KN
= Kuat tekan beton
24,9 Mpa
= Kuat leleh baja =
= Faktor reduksi kekuatan
= 0,75
= Lebar balok T =
= Tinggi efektif balok T
1450 mm
= Kuat geser nominal

354

116.
= 904,436 KN
117. . Vc
= 678,327
118. . Vs
= Vu - . Vc
119.
= 909,62 - 0,75 . 904,436
=
231,291 KN
120. Vs
= Gaya geser yang dipikul
tulangan geser
121.
=231,291 . 0,75
122.
= 308,387KN
123.
124.
Kontrol dimensi Girder terhadap kuat geser maksimum :
125. Vsmax
= 2 / 3 . fc' . [ b . d ] . 10-3
126.
= 2/3 . 24,9 . (750 . 1450 ) .10-3
127.
= 3167,743 KN
128.
Vs < Vsmax
129.
Dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser,
130.
Digunakan sengkang berpenampang
2 D 13
131.
Luas tulangan geser sengkang,
132. Av = 0,25 . . D2 . n
133.
= 0,25 .3,14 . D2 .n
134.
= 265 ,465 mm2
135. S = Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan
136.
= Av . fy . d / Vs
137.
= 265 ,465 .390 . 1450 / 308,387
138.
= 486,791 mm
139.
Digunakan sengkang
2 D 13
140.
Pada badan balok T dipasang tulangan susut minimal dengan rasio
tulangan,
141. sh = 0,001
142. Ash
= Luas tulangan susut
143.
= h . b . d
144.
= 0,001 . 750 . 1450
145.
= 1087,5 mm2
146.
Diameter tulangan yang digunakan
D 13
147.
148. n = Jumlah tulangan susut yang diperlukan
149.
= Ash / ( /4 . D2 )
150.
= 1087,5 /(3.14 /4 . 132)
151.
= 8,19 buah
152.Digunakan tulangan
6 D 13
153.Perhitungan Struktur Bawah
a) Abutment
154.

Data struktur atas

155.
159.

Lebar jalur lalu lintas


Lebar trotoar

156.
b

157.
2.

160.

161.

158.
m
162.
355

1.
m

164.
b
163.

Lebar median

167.

168.
b
172.
t

Lebar total jembatan

171.

169.
7.
173.
0.

Tebal slab lantai jembatan

175.

176.
t

177.
0.

180.
t

181.
0.

184.
t

185.
0.

Tebal lapisan aspal

179.

Tebal trotoar

183.

Tebal genangan air

187.

188.
L

Panjang bentang jembatan

191.

189.
18

192.

193.
5.

196.

197.
0.

Lebar Lantai Kendaraan

195.
200.

165.
0.

Lebar balok memanjang


199.
Tabel 1. Data Struktur Atas

166.
m
170.
m
174.
m
178.
m
182.
m
186.
m
190.
m
194.
m
198.
m

Dimensi Abutment
0.49

h1

0.8

h2

10
2

0.71

h3

0.29

h4

1
11

0.75
h7

0.60

h9

h5

1.74

13

0.32

12

2.64
h8 0.32

5
6

h10 0.60

o
Bx
Bx/2

1.43

2.85

Bx/2

1.43

201.

202.

Gambar 3. Dimensi Abutment

203.Tabel 2 Data dimensi abutment


356

204.
No
210.
h1
216.
h2
222.
h3
228.
h4
234.
c
239.
h7
245.
h9
251.
H

205.
(m)
211.
0.75
0
217.
0.75
0
223.
0.70
0
229.
0.30
0
235.
0.75
0
240.
0.30
0
246.
0.60
0
252.
3.85
0

208.
N

206.
Notasi

(m)

212.
ts

213.

0.20

214.
b1

215.
0.300

218.
tb

219.

1.50

220.
b2

221.
0.300

226.
b3

227.
0.600

232.
b4

233.
0.900

237.
b5

238.
1.000

0.32

243.
bx

244.
2.800

0.60

249.
by

250.
8.500

3.00

255.
b0

256.
0.800
259.
25
KN/
m3
262.
26.11
KN/
m3

0
0

224.
tbr

225.

230.
h5

0.75

231.

1.74
0

236.
241.
h8

242.

247.
h10

248.

253.
h6

254.

0
0
0

258.
w
257.

Berat jenis beton bertulang


261.
w

260.

209.
(m)

207.

Berat jenis tanah


264.
tw

263.
Dua kali Tebal wing wall
266.
Leta
k titik
275.
berat
267.
268.
269.
270.
271. 272. 273.
274. o
abutment
278.
Let 279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
x1 =
0 - (b1 + b4)
291.
Let 292.
293.
294.
295.
296.
297. 298.
x2 = o - [b5 +
(b3/2)]
301. 302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313. 314.
Let
x3 = o -

265.
1.000 m

276.
o

277.
1.400 m

289.
x1

290.
0.200 m

299.
x2
315.
x3

300.
0.100 m
316.
0.400 m
357

b5
317.
318.Tabel 3 Parameter berat baigan dan momen pada abutment
322.
323.
321.
Len
Mo
Ber
g
m
320.
Parameter
a
a
e
319.
berat bagian
t
n
n
Notasi
331.
325.
326. 327.
328.
KN
b
h
Sh
di
329.
330.
.
KN
m
m
332.
Abut
m
e 333. 334.
335. 336.
337.
338.
339.
340.
nt
348.
346.
8
342.
343. 344.
245
5
341.
0
3
1.
345.
.
347.
.
1
-1
4
0.4
9
356.
5
350.
351. 352.
354.
8
349.
0
1
1.
353.
89.
355.
.
2
-1
3
0.7
0
358.
359. 360.
357.
0
0
0.
361.
362.
363.
364.
3
-1
9.6
0.7
-6.2
366.
367. 368.
370.
372.
365.
0
0
1.
369.
95.
371.
38.
4
1
6
0.4
3
380.
2
374.
375. 376.
378.
3
373.
0
0
0.
377.
28.
379.
.
5
-1
7
0.8
0
388.
1
386.
0
382.
383. 384.
114
9
381.
0
0
1.
385.
.
387.
.
6
-1
8
1.0
0
389.
390.
391. 392.
393.
394.
395.
396.
7
1
0
0.
1
34.
0.7
24.
358

398.
1

397.
8

399.
0

400.
1.

401.
1

0
402.
127
.
5

9
404.
89.
3
408.
1
2
9
.
7

403.
0.7

406.
744
.
8
407.
405.
Jumlah
1
409.Tabel 4 Paremeter berat bagian wing wall

410.
412.
413.414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
W 411.

440.
9
448.
10
456.
11
464.
12
472.
13
480.
14
488.
1

441.
0

442.
0

449.
1

450.
1

457.
1

458.
0

465.
0

466.
0

473.
1

474.
0

481.
1

482.
0

489.

451.
1
459.
1
467.
0.
475.
1
483.
0.
490.
0.

ateral
stop
block

495.

443.
1

444.
452.
460.
468.
476.
484.
491.
-

445.
3.8

446.
0.7

447.
2.4

453.
66.5

454.
1.5

455.
99.8

461.
10.5

462.
1.5

463.
15.8

469.
1.1

470.
0.7

471.
0.7

477.
31.9

478.
1.4

479.
43.0

485.
6.4

486.
1.4

487.
8.6

492.
10.0

493.
1.0

494.
10.0
498.
1
8
0
.
3

496.
130.
1
2
497.
Jumlah
5
499. Tabel 5 Parameter berat bagian tanah

500.
Ta 501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
16

530.
0

531.
0

532.
1.

533.
-

534.
33.2

535.
0.7

536.
21.6
359

537.
17
545.
18

553.
19

561.
20

577.
580.
583.
586.

543.
0.8

550.
9.99

551.
0.7

538.
0

539.
2

540.
1.

541.
-

546.
0

547.
0

548.
0.

549.
-

554.
0

555.
0

556.
1.

557.
-

558.
99.8
7

559.
1.0

562.
0

563.
0

564.
0.

565.
-

566.
29.9
6

567.
1.0

569.
574.

542.
292.
9
5

Elem
en
Abut
ment
Wing
wall
Tana
h
Juml
ah

570.
466.
0
571.
Jumlah
6
573. Tabel 6 Rekap berat dan momen
575.

3
8
7
544.
234.
3
6
3
552.
6.49
1
6
560.
94.8
7
7
2
568.
28.4
6
3
2
572.
3
8
5
.
8
3
4

Berat

576.

Momen

578.

744.813

579.

-129.660

581.

130.125

582.

-180.306

584.

466.064

585.

-385.834

587.

1341.001

588.

-695.801

589.
590. Tabel 7 Beban total berat sendiri struktur dan momen
593.
1341
.
592.
591.
Beban akibat berat sendiri struktur
0
PM
bawah
0

594.
K
360

595.
Momen akibat berat sendiri struktur
bawah

599.
Beban total akibat
berat sendiri struktur

604.
Momen total akibat
berat sendiri struktur

600.PMS =
PMS1 +
PMS2

605.MMS=MM
S1+MMS2

596.
M

601.
PM

606.
M

597.
6
9
5
.
8
0
602.
3793
.
5
0
607.
4
5
0
.
5
5

598.
K

603.
K

608.
K

609.
610.

Beban Yang Bekerja Pada Abutment

611.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Beban yang bekerja pada abutment adalah sebagai berikut :


Berat sendiri struktur atas
Berat sendiri struktur bawah
Beban mati tambahan
Beban tekanan tanah
Beban lajur D
Beban pedestrian
Gaya rem (TB)
Pengaruh temperatur (ET)
Pengaruh angin (EW)
engaruh beban gempa
Gesekan pada perletakan (FB)

612.

Kesimpulan

1. Berdasarkan Perhitungan pembebanan jembatan RSNI T 02 2005 diperoleh


perencanaan sebagai berikut :
613.
Tabel 8 Jenis Jenis beban
614. 615. Jenis Jenis Beban
No
618. 619. Beban truk
1
622. 623. Beban mati tambahan
2
626. 627. Beban angin

616. Berat

617. Satuan

620. 157,5

621. KN

624. 2,91

625. KN/m

628. 1,764

629. KN/m
361

3
630.
4
634.
5
638.
6
642.
7
646.
8
650.
9
654.
10

631. Berat total beban mati 632. 117,843


tambahan
635. Beban angin total pada 636. 67,129
abutment
639. Beban tekanan tanah
640. 1386,578
643. Berat sendiri
atas
647. Berat sendiri
bawah
651. Berat Balok T

633. KN/m
637. KN
641. KN/m

struktur 644. 4905,00

645. KN

struktur 648. 1341,001

649. KN

655. Berat sendiri breast wall


658.

652. 5063

653. Kg

656. 441,1

657. KN

Sumber : Hasil perhitunganDar

1. Dimensi hasil perhitungan struktur atas jembatan beton bertulang sebagai berikut :
659.
660.
T 02
No
664.
1
668.
2
672.
3
676.
4
680.
5
684.
6
688.
7
692.
8
696.
9
700.
10
704.
11
708.

Tabel 9 Dimensi dan penulangan


Struktur atas jembatan beton
661. Dimensi dan
penulangan

662. Dimensi

663. Satuan

665. Panjang Jembatan

666. 18

667. m

669. Lebar Jembatan

670. 7.5

671. m

674. 1.830

675. m

677. Tebal Plat lantai

678. 20

679. cm

681. Tebal Trotoar

682. 15

683. cm

685. Lebar trotoar

686. 1

687. m

690. 15/15

691. cm

694. 1.50

695. m

697. Lebar balok T

698. 75

699. cm

701. Diameter tualangn balok


T
705. Diameter
tulangan
diafragma
709. Diameter
tulangan

702. 32

703. mm

706. 25`

707. mm

710. 16

711. mm

673. Jarak antar balok T

689. Lebar dan panjang Tiang


sandaran
693. Tinggi balok T

362

12
712.
13
716.
14
720.
15
724.
16
728.
17
732.
18

trotoar
713. Diameter tulangan tiang
sandaran
717. Mutu
beton
tiang
sandaran
721. Mutu beton trotoar

714. 12

715. mm

718. 20,75

719. Mpa

722. 25

723. Mpa

726. 25

727. Mpa

729. Mutu beton balok T

730. 24,9

731. Mpa

733. Mutu beton diafragma

734. 24,9

735. Mpa

725. Mutu beton plat lantai

736.
Sumber : Hasil perhitungan
1. Dimensi hasil perhitungan penulangan Struktur bawah jembatan beton bertulang
ialah sebagai berikut :
737.
Tabel 10 Dimensi hasil perhitungan penulangan struktur bawah
738.
No
742.
1
746.
750.
2
754.
3
758.
4
762.
5
766.
770.
6
774.
7
778.
8
782.
9
786.
10
790.
11
794.
12
798.

739. Dimensi Penulangan


Struktur bawah
743. Mutu beton breast wall

740. Dimensi

741. Satuan

744. 20,75

745. Mpa

747.
748.
751. Diameter
tulangan 752. 25
breast wall
755. Geser pada breast wall 756. 37869

749.
753. mm

759. Diameter
tulangan 760. 16
geser breast wall
763. Mutu beton back wall
764. 20,75

761. mm

767.
768.
771. Diameter tulangan back 772. 19
wall
775. Geser pada back wall
776. 91104

769.
773. mm

779. Diameter
tulangan 780. 13
geser back wall
783. Mutu beton Wing wall 784. 20,75

781. mm

787. Diameter
tulangan 788. 22
Wing wall
791. Gaya geser Wing wall
792. 25623

789. mm

795. Diameter
tulangan 796. 13
geser wing wall
799. Diameter Pancang
800. 500

797. mm

757. N

765. Mpa

777. N

785. Mpa

793. N

801. mm
363

13
802.

Sumber : Hasil perhitungan


803.
804.

805.
806.

Saran

Adapun saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan perhitungan sebaiknya kita memperhatikan beban-beban yang


bekerja pada jembatan agar struktur jembatan menjadi kuat dan sesuai dengan
umur rencananya.
2. Dalam perhitungan pembebanan sebaiknya kita memperhatkan standar-standar
beban yang ada dalam peraturan SNI Jembatan.
3.
4.

364

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. DAFTAR PUSTAKA
44.
45.
46. RSNI T-02-2005 Standar Pembebanan Untuk Jembatan, Badan Standarisasi
47.

Nasional,
Jakarta.

48.

49. RSNI T-12-2004


50.

Perencanaan

Struktur Beton

Untuk

Konstruksi

Jembatan, Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.

51.

52. SNI 20-2833-2008 Standar


Jembatan, Badan

Perencanaan

Ketahanan

Gempa

Untuk

53.

Standarisasi Nasional, Jakarta.

54.

55.

SNI 03-1725-1989 Tata Cara Perencanaan Jembatan Jalan Raya,

Badan Standarisasi
56.
Nasional Indonesia, Jakarta.
57. Supriyadi Bambang, 2007. Jembatan, Vol 4.Yogyakarta.
58.

59.

Wuaten, H.M., 2007. Struktur Tahan

Gempa, Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik,
60.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
61. Wuaten, H.M., 2008. Struktur Beton Bertulang, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik,
62.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
63.

Anda mungkin juga menyukai