(3131030027)
Servita Widya K W
(3113030049)
Nanda Pramono R
(3113030067)
Rachmi Wulan
(3113030135)
BIODATA KELOMPOK 7
1. Nama : Ahmad Utanaka
NRP
: 3113030027
NRP
: 3113030049
NRP
: 3113030067
NRP
: 3113030135
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah Islam: rekayasa
genetika dan produk teknologi dengan judul Operasi Plastik dalam Pandangan
Islam. Makalah ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa
pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam, sehingga dengan adanya makalah ini
dapat membantu penulis untuk memahami lebih dalam tentang rekayasa genetika
dan produk teknologi dalam islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung
dan membantu atas terselesaikanya penulisan makalah Islam: rekayasa genetika
dan produk teknologi ini, yaitu:
1. Dr. Choirul Mahfud, M.Pd.I selaku dosen pengajar.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara vinansial maupun nonvinansial.
3. Dan teman-teman Bangunan Transportasi 2013.
Penulis menyadari laporan ini belum sempurna dan penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun. Atas segala bantuannya penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BIODATA KELOMPOK 7....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHUUAN .........................................................................................1
1.1
1.2
1.3
Tujuan ........................................................................................................2
2.2
BAB 3 ANALISIS...................................................................................................9
3.1
3.2
3.3
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................14
4.1
Kesimpulan ..............................................................................................14
4.2
Saran ........................................................................................................14
iii
BAB 1 PENDAHUUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi dalam berbagai bidang sangat pesat
khususnya di bidang rekayasa genetika. Dalam agama islam pun menganjurka n
bahkan mengharuskan setiap orang untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Menurut islam ilmu yang dipelajar harus bermanfaat bagi seluruh umat yang ada di
semesta. Jika Ilmu tersebut tidak bermanfaat maka islam melarang untuk
mempelajari ilmu tersebut. Rekayasa genetika juga ilmu yang memiliki fungs i yang
banyak. Akan tetapi juga memiliki fungsi yang berbahaya jika disalah gunakan.
Salah satu contoh fungsi rekayasa genetika yaitu bisa mengembang biakan makhluk
hidup dengan cepat dan banyak dikarenakan rekayasa genetika tersebut bisa
menciptakan makhluk hidup dengan skala besar hanya dengan satu indukan saja
serta anak tersebut memiliki sifat dan DNA yang sama persis sama induknya. Jika
ilmu ini diterapkan pada manusia akan berbahaya dikarenakan manusia tersebut
akan memiliki ciri, sifat serta DNA yang sama persis dengan yang dikembang
biakan atau bisa disebut cloning.
Adapun Perkembangan teknologi ini dalam bidang kulit dan kecantikan.
Salah satu contoh perkembangan tersebut yai tu adanya kosmetik bahkan sampai
adanya bedah plastik untuk memperindah tubuh seseorang. Jika menggunaka n
kosmetik untuk memper indah tubuh itu sih wajar-wajar saja, jika sudah sampai
menggunakan bedah plastik itu yang tidak diperbolehkan dalam hukum islam.
Bedah plastik atau mengubah bentuk tubuh seseorang secara permanen itu dilarang
didalam hukum islam. Ada juga para pakar hukum islam memperbolehkan bedah
plastik dengan kondisi-kondisi tertentu. Tetapi sebagian besar orang melakukan
bedah plastik untuk kepentingan dirinya sendiri yaitu memperindah bentuk
tubuhnya.
genetika
sebagai ilmu
pengetahuan
dimula i
menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor
Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang
1 Genetika,
2011, 1
Genetika 2011, 2
3 Zakrinal Purnama, 2009
2
tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanam kacang ercis (Pisum
sativum).4
2.1.2 Perkembangan Teknologi
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang
budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memilik i
karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi
karena memiliki potensi merusak dan potensi kekuasaan.5
Dunia sedang berubah, setiap hari manusia tampak terus maju ke tingkatan
otonomi yang lebih besar. Kemajuan sains dan penemuan-penemuan teknologi
membuat manusia menjadi berlebihan sehingga orang sering kali mendistorsi fakta
modernitas dengan apa yang semestinya lebih merupakan ideologi modernis me.
Tentu saja ini merupakan persoalan pada abad ke dua satu ini. Membandingka n
dunia Barat yang secara permanen dikendalikan oleh ledakan sains dan teknologi,
dengan dunia Muslim yang tak pelak lagi masih terpaku pada masa-masa gemila ng,
terpengaruh pada tradisi-tradisi yang bercampur dengan kebudayaan tentu sangat
menarik. Sebagai muslim kita harus berusaha agar dapat menentukan apa yang
sebenarnya dicakup oleh konsep modernitas. Pertama, kita harus mengkaji prinsip prinsip dasar agama Islam. Kedua, Wawasan agama Islam. Dan yang terakhir
adalah Nilai-Nilai dan Tujuan agama Islam. Dari ketiga hal diatas itulah merupakan
jalan yang ditekankan oleh harapan apapun dan sebagai kerja sama untuk hidup di
masa depan.6
Dominique Wolton mengikhtisar bagaimana spektrum gagasan modernitas,
Modernitas ditandai oleh ketidakpercayaan, jika bukan penolakan terhadap tradisi,
keutamaannya diberikan kepada individu dan kepentingan kebebasan yang tidak
dapat diabaikan.
Genetika, 2011, 5
5 Material Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, 2004, 94-95
6
Kenyataannya modernitas dipengaruhi oleh orang luar negeri. Orang luar negeri
seperti negara Korea menjalani dan menganggap modernitas sebagai suatu revolusi.
Bedah palstik yang banyak dilakukan di Korea merupakan suatu revolusi yang
sudah menjadi hal yang biasa dilakukan bagi warga negaranya. Dengan menila i
kenyataan ini, dapat ditemukan bahwa modernitas telah memberikan segalanya
bagi manusia, dari kebiasaan, hingga pengetahuan dan teknologi hingga teknologi. 7
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan dan teknologi
terdapat hubungan yang harmonis yang disebut Dinul Islam yang memiliki 3 unsur
pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Dalam Q.S. Ibrahim (14) : 24-25
Ini gambaran bahwa antara iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang
utuh. Iman di identikkan dengan dengan akar pohon yang menopang tegaknya
ajaran islam. Ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan dan cabangcabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon yang di
identikkan dengan teknologidan seni. Iptek yang dikembangakan di atas nilai-nila i
iman dan ilmu akan menghasilkan amal shalih, bukan kerusakan alam.
maupun
lingkungan,
dan dilakukan
untuk
kemaslahatan.9
Allah juga telah menciptakan manusia dengan potensi akal untuk memaha mi
elemen- elemen alam, menyelidiki dan menggunakan benda-benda dalam bumi dan
langit demi kebutuhannya. Allah SWT dalam QS. 17 (Al Isra) 70 berfirman:
(artinya) : Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka didaratan dan dilautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan
8
9
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
Dalam ayat tersebut, Al-Quran sakhhara yang artinya menundukkan atau
merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya ini dengan segala manfaat yang
dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya
berada di bawah manusia.
dimuka bumi
teknologinya serta menggali segala mineral dan minyak yang terpendam dalam
bumi.
Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam
hendaknya memiliki dasar dan motif bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah
untuk memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan di dunia sebagai jembatan untuk
petunjuk dari Rasulullah. Tapi dalam menghadapi dunia yang terus berkembang ini,
manusia
BAB 3 ANALISIS
3.1 Definisi Bedah Plastik
Kata PLASTIK pada "bedah plastik" berasal dari kata bahasa Latin,
PLASTICOS, yang artinya "to mold" atau "untuk membentuk. Jadi, bedah
plastik merupakan ranah disiplin kedokteran bedah yang memanfaatkan potensi
sifat sifat fleksibilitas jaringan untuk tujuan perbaikan kecacatan fisik dan fungs i
anggota tubuh manusia yang rusak akibat luka bakar, kecelakaan, atau cacat bawaan
melalui prosedur operasi, misalnya bibir sumbing, keloid, dan sebagainya. Atau
untuk tujuan penyempurnaan (harmonisasi) bentuk anggota tubuh yang secara fisik
normal dan sehat menjadi lebih indah, misalnya membuat hidung mancung,
melebarkan
kelopak
mata,
memperbesar/memperkecil
payudara,
world society dan global societyharus dipandang dan dipahami sebagai proses
wajar yang tak terhindarkan yang diakibatkan oleh semakin majunya peradban
manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 10
Sayangnya masyarakat Islam telah tertular penyakit dari masyarakat
modern yaitu bedah plastik. Masyarakat modern telah menjadikan nilai-nilai agama
telah berhenti fungsinya sebagai acuan moral bagi tingkah laku pribadi dan
masyarakat. Berapa banyak jumlah uang dan materi lainnya yang telah dihabiskan
di dunia demi melakukan bedah plastik. Sedangkan untuk mengeluarkan uang demi
di jalan yang benar saja pun belum tentu mau. 11
10
11
10
untuk
memperbaiki cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau
cacat yang datang kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran,
atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan. (M. AlMukhtar asy-Syinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah,
Abdullah Al-Hazmi, Al-Wajiz fi Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 12; Hani` alJubair, Al-Dhawabith al-Syariyyah li al-Amaliyyat al-Tajmiiliyyah, hal. 11; Walid
bin Rasyid as-Saidan, Al-Qawaid al-Syariyah fi al-Masa`il Al-Thibbiyyah, hal. 59).
Allah. SWT berfirman dalam surat Ar Rad ayat 11 yang artinya
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Seseorang yang melakukan perubahan pada dirinya sendiri (seperti bedah
plastik) berarti ia mementingkan kepentingan duniawi kecuali jika memang
terdapat kebutuhan
harus
12
11
(artinya) : dan akan aku (syaithan) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka mengubahnya. (QS An-Nisaa` : 119). Ayat ini datang sebagai
kecaman (dzamm) atas perbuatan syaitan yang selalu mengajak manusia untuk
melakukan berbagai perbuatan maksiat, di antaranya adalah mengubah ciptaan
Allah (taghyir khalqillah). Operasi plastik untuk mempercantik diri termasuk dalam
pengertian mengubah ciptaan Allah, maka hukumnya haram. (M. Al-Mukhtar asySyinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 194).
Selain itu, terdapat hadis Nabi SAW yang melaknat perempuan yang
merenggangkan gigi untuk kecantikan (al-mutafallijat lil husni). (HR Bukhari dan
Muslim). Dalam hadis ini terdapat illat keharamannya, yaitu karena untuk
mempercantik diri (lil husni). (M. Utsman Syabir, Ahkam Jirahah At-Tajmil fi AlFiqh Al-Islami, hal. 37). Imam Nawawi berkata,Dalam hadis ini ada isyarat bahwa
yang haram adalah yang dilakukan untuk mencari kecantikan. Adapun kalau itu
diperlukan untuk pengobatan atau karena cacat pada gigi, maka tidak apa-apa.
(Imam Nawawi, Syarah Muslim, 7/241). Maka dari itu, operasi plastik untuk
mempercantik diri hukumnya adalah haram. Wallahu alam.
12
Kalau bedah plastik yang sifatnya bedah rehabilitasi, maka itu justru
dianjurkan dalam Islam, sebab hal itu mutlak dibutuhkan. Misalnya bibir sumbing
atau kasus Lisa, yang cukup menyedot perhatian khalayak. Wajahnya tak lagi
berbentuk selayak orang yang normal. Bayangkan kalau Lisa tidak di operasi, hal
itu akan menjadi beban fisik dan psikologis tersendiri baginya.
Sedangkan apabila kasusnya merubah-rubah apa yang telah diciptakan oleh
Allah,hal itu jelas telah melampaui batas kewajaran. Allah telah mengingatkan kita
agar jangan sampai melebihi batas. Seperti dalam firman berikut yang artinya:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
Barangsiapa
yang membunuh
seorang manusia,
(membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka
seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya dan Barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka
Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi (Al-Maidah : 32)
13
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Islam memperbolehkan adanya rekayasa genetika dan perkembangan
teknologi untuk memperoleh kesejahteraan dijalan Allah SWT serta
tidak menyimpang dari ajaran agama dan etika.
2. Bedah plastik dilakukan guna memperbaiki bagian tubuh yang dianggap
kurang baik dengan menggunakan kulit bagian tubuh lain yang dianggap
lebih bagus
3. Islam menganjurkan bedah plastic untuk dilakukan apabila bertujuan
untuk memperbaiki keadaan cacat sejak lahir,
14
DAFTAR PUSTAKA
Fawzy, A. (n.d.). Bedah Plastik. Retrieved from bedah-plastik.com: http://bedahplastik.com/
Mansoer, H. H., Hasanah, U., Mujilan, H., Syahidin, & Alba, H. (2004). Materi
Instruksional Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departeman Agama RI.
Muhibbin, Z., Wahyuddin, Achmad, Ilyas, Muhtarom, M., & Saifulloh, M.
(2012). Pendidikan Agama Islam Membangun Karakter Madani.
Surabaya: Litera Jannata Pustaka.
Pengertian Operasi Plastik. (2013). Retrieved from OperasiPlastiks.com:
http://operasiplastiks.com/pengertian-operasi-plastik/
Susanto, A. H. (2011). Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taher, T. (2004). Menjadi Muslim Moderat Beragama di Tengah Pencaturan
Global. Jakarta: Penerbit HIkmah.
Zubair, & Saenong, I. B. (2003). Menjadi Modern Bersama Islam. Jakarta:
Penerbit Teraju.
Zuhro, L. (2013, Oktober 27). Ketahui Jenis - Jenis Bedah Plastik. Retrieved from
Vemale.com: http://www.vemale.com/body-and- mind/cantik/40636ketahui-jenis-jenis-bedah-plastik.html
15
LAMPIRAN
Foto dokumentasi wawancara
16
Reza Rachmadani H
Pertanyaan :
Sekarang ada dokter bedah plastik untuk melakukan bedah plastik, apakah dosa
untuk mencari uang ?
Jawaban : (Rachmi Wulan)
Dilihat dari tujuannya, kalau tujuannya semata mata hanya untuk uang dan bukan
untuk membantu sesuai dengan tujuan profesinya maka tidak baik. Karena,
sesungguhnya bedah plastik itu dilakukan untuk menolong orang orang yang
mempunyai cacat fisik sejak lahir maupun akibat kecelakaan.
Adi Firmansyah P
Pertanyaan :
Produser yang menyuruh artisnya untuk melakukan medah plastik, bagaimana
menurut kalian ?
Jawaban : (Ahmad Utanaka)
Untuk artis artis sekarang tidak harus operasi plastik untuk tampil lebih menarik.
Karena, sekarang ini sudah banyak fasilitas perawatan tubuh yang bisa membuat
artis tersebut tampil lebih menarik, seperti perawatan SPA, salon, make up, dan
lain sebagainya.
Elya Gestina S
Pertanyaan :
Bagaimana jika suami menyuruh istrinya untuk melakukan bedah plastik ?
Jawaban : (Servita Widya K W)
Istri memang diharuskan untuk menuruti semua perkataan suami, tetapi jika
seorang suami menyuruh istrinya untuk bedah plastik, sedangkan kita tahu bahwa
bedah plastik itu haram jika untuk mempercantik diri, maka sang istri memberika n
pengertian kepada suami bahwa bedah plastik itu haram jika untuk mempercantik
diri, mempercantik diri bisa diaplikasikan dengan merias diri memakai make up dan
memakai baju yang bagus.
17
Cahya Arif P
Pertanyaan :
Misalnya ada kasus seseorang bedah plastik untuk tujuan kesehatan, tapi orang
tersebut kemudian tebar pesona karena hasil operasi tersebut bagus. Bagaima na
menurut pendapat kalian ?
Jawaban : (Nanda Pramono R)
Jika niat awalnya untuk tujuan kesehatan, maka hal tersebut diperbolehkan. Karena
tujuan akhirnya hanya untuk tebar pesona itu sama saja tidak diperbolehkan oleh
agama.
18