Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AGAMA ISLAM

OPERASI PLASTIK DALAM PANDANGAN ISLAM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7


Ahmad Utanaka

(3131030027)

Servita Widya K W

(3113030049)

Nanda Pramono R

(3113030067)

Rachmi Wulan

(3113030135)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

BIODATA KELOMPOK 7
1. Nama : Ahmad Utanaka

NRP

: 3113030027

Kelas : Bangunan Transportasi 2013 ( I )


Prodi : Diploma III Teknik Sipil

2. Nama : Servita Widya K

NRP

: 3113030049

Kelas : Bangunan Transportasi 2013 ( I )


Prodi : Diploma III Teknik Sipil

3. Nama : Nanda Pramono R

NRP

: 3113030067

Kelas : Bangunan Transportasi 2013 ( I )


Prodi : Diploma III Teknik Sipil

4. Nama : Rachmi Wulan

NRP

: 3113030135

Kelas : Bangunan Transportasi 2013 ( I )


Prodi : Diploma III Teknik Sipil

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah Islam: rekayasa
genetika dan produk teknologi dengan judul Operasi Plastik dalam Pandangan
Islam. Makalah ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa
pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam, sehingga dengan adanya makalah ini
dapat membantu penulis untuk memahami lebih dalam tentang rekayasa genetika
dan produk teknologi dalam islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung
dan membantu atas terselesaikanya penulisan makalah Islam: rekayasa genetika
dan produk teknologi ini, yaitu:
1. Dr. Choirul Mahfud, M.Pd.I selaku dosen pengajar.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara vinansial maupun nonvinansial.
3. Dan teman-teman Bangunan Transportasi 2013.
Penulis menyadari laporan ini belum sempurna dan penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun. Atas segala bantuannya penulis mengucapkan terima
kasih.

Surabaya,24 November 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI
BIODATA KELOMPOK 7....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHUUAN .........................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................................1

1.2

Rumusan Masalah .....................................................................................1

1.3

Tujuan ........................................................................................................2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................3


2.1

Konsep Rekayasa Genetika dan Perkembangan Teknologi ......................3

2.2

Rekayasa Genetika dan Perkembangan Teknologi dalam Islam...............6

BAB 3 ANALISIS...................................................................................................9
3.1

Definisi Bedah Plastik ...............................................................................9

3.2

Jenis Bedah Plastik ....................................................................................9

3.3

Hukum Agama Islam : Bedah Plastik .....................................................10

BAB 4 PENUTUP.................................................................................................14
4.1

Kesimpulan ..............................................................................................14

4.2

Saran ........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15


LAMPIRAN ..........................................................................................................16

iii

BAB 1 PENDAHUUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi dalam berbagai bidang sangat pesat
khususnya di bidang rekayasa genetika. Dalam agama islam pun menganjurka n
bahkan mengharuskan setiap orang untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Menurut islam ilmu yang dipelajar harus bermanfaat bagi seluruh umat yang ada di
semesta. Jika Ilmu tersebut tidak bermanfaat maka islam melarang untuk
mempelajari ilmu tersebut. Rekayasa genetika juga ilmu yang memiliki fungs i yang
banyak. Akan tetapi juga memiliki fungsi yang berbahaya jika disalah gunakan.
Salah satu contoh fungsi rekayasa genetika yaitu bisa mengembang biakan makhluk
hidup dengan cepat dan banyak dikarenakan rekayasa genetika tersebut bisa
menciptakan makhluk hidup dengan skala besar hanya dengan satu indukan saja
serta anak tersebut memiliki sifat dan DNA yang sama persis sama induknya. Jika
ilmu ini diterapkan pada manusia akan berbahaya dikarenakan manusia tersebut
akan memiliki ciri, sifat serta DNA yang sama persis dengan yang dikembang
biakan atau bisa disebut cloning.
Adapun Perkembangan teknologi ini dalam bidang kulit dan kecantikan.
Salah satu contoh perkembangan tersebut yai tu adanya kosmetik bahkan sampai
adanya bedah plastik untuk memperindah tubuh seseorang. Jika menggunaka n
kosmetik untuk memper indah tubuh itu sih wajar-wajar saja, jika sudah sampai
menggunakan bedah plastik itu yang tidak diperbolehkan dalam hukum islam.
Bedah plastik atau mengubah bentuk tubuh seseorang secara permanen itu dilarang
didalam hukum islam. Ada juga para pakar hukum islam memperbolehkan bedah
plastik dengan kondisi-kondisi tertentu. Tetapi sebagian besar orang melakukan
bedah plastik untuk kepentingan dirinya sendiri yaitu memperindah bentuk
tubuhnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pandangan islam terhadap ilmu rekayasa genetika dan
perkembangan teknologi ?
2. Apa itu bedah plastik ?
3. Bagaimana hukum islam tentang bedah plastik ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap ilmu rekayasa genetika dan
perkembangan IPTEK
2. Untuk mengetahui apa itu bedah plastik.
3. Untuk mengetahui hukum islam tentang bedah plastik.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA


2.1 Konsep Rekayasa Genetika dan Perkembangan Teknologi
2.1.1 Rekayasa Genetika
Secara etimologi kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin,
yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal mula
kejadian meskipun pada batas batas tertentu memang ada kaitannya juga dengan
hal itu. Genetika ialah ilmu yang memepelajari seluk beluk ahli informasi hayati
dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati
tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat di antara individ u
organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu
tentang pewarisan sifat.1
Rekasaya genetika adalah pembentukan kombinasi materi genetik yang baru
dengan cara penyisipan

molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga

menginginkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu


sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang.2
Penelitian tentang rekayasa genetika telah dimulai pada awal 1950-an.
Rekayasa genetika dapat diaplikasikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan usaha
untuk mengubah struktur, transmisi dan efek gen yang mengarah pada hereditas.
Rekayasa genetika pada dasarnya mampu mengubah genotip suatu makhluk hidup
dengan cara meletakkan gen yang tidak pernah dimiliki sebelumnya,3
Sejarah perkembangan

genetika

sebagai ilmu

pengetahuan

dimula i

menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor
Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang

1 Genetika,

2011, 1
Genetika 2011, 2
3 Zakrinal Purnama, 2009
2

tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanam kacang ercis (Pisum
sativum).4
2.1.2 Perkembangan Teknologi
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang
budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memilik i
karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi
karena memiliki potensi merusak dan potensi kekuasaan.5
Dunia sedang berubah, setiap hari manusia tampak terus maju ke tingkatan
otonomi yang lebih besar. Kemajuan sains dan penemuan-penemuan teknologi
membuat manusia menjadi berlebihan sehingga orang sering kali mendistorsi fakta
modernitas dengan apa yang semestinya lebih merupakan ideologi modernis me.
Tentu saja ini merupakan persoalan pada abad ke dua satu ini. Membandingka n
dunia Barat yang secara permanen dikendalikan oleh ledakan sains dan teknologi,
dengan dunia Muslim yang tak pelak lagi masih terpaku pada masa-masa gemila ng,
terpengaruh pada tradisi-tradisi yang bercampur dengan kebudayaan tentu sangat
menarik. Sebagai muslim kita harus berusaha agar dapat menentukan apa yang
sebenarnya dicakup oleh konsep modernitas. Pertama, kita harus mengkaji prinsip prinsip dasar agama Islam. Kedua, Wawasan agama Islam. Dan yang terakhir
adalah Nilai-Nilai dan Tujuan agama Islam. Dari ketiga hal diatas itulah merupakan
jalan yang ditekankan oleh harapan apapun dan sebagai kerja sama untuk hidup di
masa depan.6
Dominique Wolton mengikhtisar bagaimana spektrum gagasan modernitas,
Modernitas ditandai oleh ketidakpercayaan, jika bukan penolakan terhadap tradisi,
keutamaannya diberikan kepada individu dan kepentingan kebebasan yang tidak
dapat diabaikan.

Genetika, 2011, 5

5 Material Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, 2004, 94-95
6

Menjadi Modern Bersama Islam, 2003, 1 3

Kenyataannya modernitas dipengaruhi oleh orang luar negeri. Orang luar negeri
seperti negara Korea menjalani dan menganggap modernitas sebagai suatu revolusi.
Bedah palstik yang banyak dilakukan di Korea merupakan suatu revolusi yang
sudah menjadi hal yang biasa dilakukan bagi warga negaranya. Dengan menila i
kenyataan ini, dapat ditemukan bahwa modernitas telah memberikan segalanya
bagi manusia, dari kebiasaan, hingga pengetahuan dan teknologi hingga teknologi. 7
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan dan teknologi
terdapat hubungan yang harmonis yang disebut Dinul Islam yang memiliki 3 unsur
pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Dalam Q.S. Ibrahim (14) : 24-25

(artinya) : (24) Maka kamu perhatikan bagaimana ALLAH telah membuat


perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya menjulang ke langit, (25) Pohon itu memberikan buahnya pada setiap
musin dengan seizing tuhannya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia
supaya mereka selalu ingat.

Ini gambaran bahwa antara iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang
utuh. Iman di identikkan dengan dengan akar pohon yang menopang tegaknya
ajaran islam. Ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan dan cabangcabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon yang di
identikkan dengan teknologidan seni. Iptek yang dikembangakan di atas nilai-nila i
iman dan ilmu akan menghasilkan amal shalih, bukan kerusakan alam.

Menjadi Modern Bersama Islam, 2003, 5 7

2.2 Rekayasa Genetika dan Perkembangan Teknologi dalam Islam


Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu akal dan wahyu. Keduanya
tidak boleh tidak boleh dipertentangkan. Ilmu yang bersumber dari wahyu Allah
bersifat abadi (perennial knowledge) dan tingkat kebenaran mutlak (absolute).
Sedangkan ilmu yang bersumber dari akal pikiran manusia bersifat perolehan
(acquired knowledge), tingkat kebenaran nisbi (relatives), oleh karenanya tidak ada
istilah final dalam suatu produk ilmu pengetahuan. Sehingga setiap saat selalu
terbuka kesempatan untuk melakukan kejian ulang, perbaikan dan pengembanga n. 8
Islam, menganjurkan kita untuk selalu menggunakan akal dalam memaha mi
agama. Karena, pemahaman yang benar hanya tercipta jika manusia menggunaka n
akal tersebut untuk berfikir dengan cara yang benar. Begitupula dengan ilmu
rekayasa genetika.
Rekayasa genetika boleh digunakan terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan
mikroba (jasad renik) dengan syarat tidak menggunakan gen atau bagian lain yang
berasal dari tubuh manusia serta tidak membahayakan (tidak menimbulka n
mudharat),

baik pada manusia

maupun

lingkungan,

dan dilakukan

untuk

kemaslahatan.9
Allah juga telah menciptakan manusia dengan potensi akal untuk memaha mi
elemen- elemen alam, menyelidiki dan menggunakan benda-benda dalam bumi dan
langit demi kebutuhannya. Allah SWT dalam QS. 17 (Al Isra) 70 berfirman:

(artinya) : Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka didaratan dan dilautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan

8
9

Pendidikan Agama Islam Membangun Karakter Madani, 2012, 123


FMUI Tentang Rekayasa Genetika dan Produknya, 5

Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
Dalam ayat tersebut, Al-Quran sakhhara yang artinya menundukkan atau
merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya ini dengan segala manfaat yang
dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya
berada di bawah manusia.

Peran manusia sebagai khalifah

dimuka bumi

menyebabkan alam semesta tunduk dalam kepemimpinan manusia yang sejalan


dengan maksud Allah SWT. Dalam QS. 13(Ar Radu) : 2 Allah berfirman:

(artinya) : Allah lah Yang meninggikan langit tanpa tiang(sebagaimana) yang


kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, manundukkan matahari dan
bulan. Masing- masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur
urusan(makhluk Nya), menjelaskan tanda- tanda(kebesaranNya), supaya kamu
meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.
Dengan kemampuan akal, ilmu, dan teknolginya manusia dapat meniru
segala kekuatan beraneka makhluk, manusia dengan kapal udara dan jet dapat
terbang ke udara seperti burung.

Manusia dapat menembus bumi dengan

teknologinya serta menggali segala mineral dan minyak yang terpendam dalam
bumi.
Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam
hendaknya memiliki dasar dan motif bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah
untuk memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan di dunia sebagai jembatan untuk

mencari keridhaan Allah sehingga terwujud kebahagiaan di dunia dan di akhirat.


Allah berfirman dalam Q.S. Al Bayyinah yang artinya, Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
Ayat pertama dalam Al-Quran adalah perintah iqrabismirabikallad zi
khalaq (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan). Hal ini bermakna
ketundukan manusia bukan kepada alam dan segala yang diciptakan, melainka n
pada penguasa Alam. Allama bil qalam (yang mengajar dengan qalam). Makna
qalam terus berkembang sepanjang jalan, mulai dari alat tulis sederhana,sampai arti
qalam di abad modern ini, sepeti mesin tik,computer,mesin percetakan,cetak jarak
jauh,internet, dan handphone yang beraneka fungsinya yang terus berkembang.
Qalam adalah alat tulis dan alat perekam,sebagai lambing teknologi.
Dalam Islam segala amal perbuatan(manusia muslim) senantiasa di kaitkan
dengan keridhaan Allah.

Dalam masalah ibadah senantiasa memperhatika n

petunjuk dari Rasulullah. Tapi dalam menghadapi dunia yang terus berkembang ini,
manusia

diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk di kembangkan dengan

memperhatikan batasan-batasan yang telah di tentukan.

BAB 3 ANALISIS
3.1 Definisi Bedah Plastik
Kata PLASTIK pada "bedah plastik" berasal dari kata bahasa Latin,
PLASTICOS, yang artinya "to mold" atau "untuk membentuk. Jadi, bedah
plastik merupakan ranah disiplin kedokteran bedah yang memanfaatkan potensi
sifat sifat fleksibilitas jaringan untuk tujuan perbaikan kecacatan fisik dan fungs i
anggota tubuh manusia yang rusak akibat luka bakar, kecelakaan, atau cacat bawaan
melalui prosedur operasi, misalnya bibir sumbing, keloid, dan sebagainya. Atau
untuk tujuan penyempurnaan (harmonisasi) bentuk anggota tubuh yang secara fisik
normal dan sehat menjadi lebih indah, misalnya membuat hidung mancung,
melebarkan

kelopak

mata,

memperbesar/memperkecil

payudara,

memperbesar/memperkecil pantat, lipo suction, dan sebagainya.


3.2 Jenis Bedah Plastik
Dilansir dari plasticsurgerynut.com, berikut adalah jenis- jenis bedah plastik
yang banyak dilakukan atau yang populer di kalangan masyarakat :
1. Abdominoplasty atau tummy tuck untuk membuat perut lebih kencang.
2. Blepharoplasty untuk membentuk kembali kelopak mata bagian atas
atau bawah.
3. Pembesaran payudara, reduksi payudara dan mengangkat payudara
untuk memperbesar, mengurangi dan membentuk kembali payudara.
4. Augmentasi pantat dilakukan baik untuk mengangkat atau memperbesar
bokong melalui penyisipan implan.
5. Chemical peel dilakukan untuk meningkatkan dan menghaluskan kulit
wajah yang dipengaruhi oleh jerawat , bintik , bekas luka atau kerutan.
6. Botox untuk meminimalkan keriput dengan menghilangkan kelebihan
kulit wajah.
7. Sedot lemak untuk menghilangkan lemak dari bagian tubuh yang
berbeda , biasanya perut , pantat dan paha.
9

8. Rhinoplasty untuk membentuk kembali hidung dan memberikan bentuk


yang lebih indah sesuai keinginan.
9. Otoplasty untuk membentuk kembali telinga , sebagian besar untuk
membawa telinga lebih dekat ke kepala.
10. Augmentasi dagu untuk membentuk kembali dagu menggunaka n
implan.
11. Augmentasi pipi untuk membentuk kembali tulang pipi menggunaka n
implan
3.3 Hukum Agama Islam : Bedah Plastik
Dalam menghadapi tantangan globalisasi perlu dilakukan yaitu mengajak
umat islam mengenal makna yang sebenarnya dari globalisasi serta implikas inya
bagi kehidupan umat dan bangsa dalam berbagai aspek. Globalisasi sebagai suatu
proses pada akhirnya akan membawa seluruh

penduduk planet bumi menajdi

world society dan global societyharus dipandang dan dipahami sebagai proses
wajar yang tak terhindarkan yang diakibatkan oleh semakin majunya peradban
manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 10
Sayangnya masyarakat Islam telah tertular penyakit dari masyarakat
modern yaitu bedah plastik. Masyarakat modern telah menjadikan nilai-nilai agama
telah berhenti fungsinya sebagai acuan moral bagi tingkah laku pribadi dan
masyarakat. Berapa banyak jumlah uang dan materi lainnya yang telah dihabiskan
di dunia demi melakukan bedah plastik. Sedangkan untuk mengeluarkan uang demi
di jalan yang benar saja pun belum tentu mau. 11

10
11

Menjadi Muslim Moderat, 2004, 9


Menjadi Muslim Moderat, 2004, 34

10

Hukum operasi plastik ada 2, yaitu mubah dan haram.


3.3.1 Operasi Plastik yang mubah
Operasi plastik

yang mubah adalah operasi yang bertujuan

untuk

memperbaiki cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau
cacat yang datang kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran,
atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan. (M. AlMukhtar asy-Syinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah,

hal. 183; Fahad bin

Abdullah Al-Hazmi, Al-Wajiz fi Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 12; Hani` alJubair, Al-Dhawabith al-Syariyyah li al-Amaliyyat al-Tajmiiliyyah, hal. 11; Walid
bin Rasyid as-Saidan, Al-Qawaid al-Syariyah fi al-Masa`il Al-Thibbiyyah, hal. 59).
Allah. SWT berfirman dalam surat Ar Rad ayat 11 yang artinya
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Seseorang yang melakukan perubahan pada dirinya sendiri (seperti bedah
plastik) berarti ia mementingkan kepentingan duniawi kecuali jika memang
terdapat kebutuhan

yang sangat mendesak.

Seorang yang beriman

harus

memperhatikan secara seimbang antara kepentingan akhirat dengan kepentinga n


duniawi.12
Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini hukumnya
adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk berobat (altadawiy). Nabi SAW bersabda, Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit,
kecuali Allah menurunkan pula obatnya. (HR Bukhari, No.5246). Nabi SAW
bersabda pula,Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya
Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya. (HR
Tirmidzi, no.1961).

12

Menjadi Modern Bersama Islam, 2003, 40

11

3.3.2 Operasi Plastik yang Diharamkan


Adapun operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan semata-mata
untuk mempercantik atau memperindah wajah atau tubuh, tanpa ada hajat untuk
pengobatan atau memperbaiki suatu cacat. Contohnya, operasi untuk memperinda h
bentuk hidung, dagu, buah dada, atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan
tanda tua di wajah, dan sebagainya.
Dalil keharamannya dalam firman Allah SWT sebagai berikut :

(artinya) : dan akan aku (syaithan) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka mengubahnya. (QS An-Nisaa` : 119). Ayat ini datang sebagai
kecaman (dzamm) atas perbuatan syaitan yang selalu mengajak manusia untuk
melakukan berbagai perbuatan maksiat, di antaranya adalah mengubah ciptaan
Allah (taghyir khalqillah). Operasi plastik untuk mempercantik diri termasuk dalam
pengertian mengubah ciptaan Allah, maka hukumnya haram. (M. Al-Mukhtar asySyinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 194).
Selain itu, terdapat hadis Nabi SAW yang melaknat perempuan yang
merenggangkan gigi untuk kecantikan (al-mutafallijat lil husni). (HR Bukhari dan
Muslim). Dalam hadis ini terdapat illat keharamannya, yaitu karena untuk
mempercantik diri (lil husni). (M. Utsman Syabir, Ahkam Jirahah At-Tajmil fi AlFiqh Al-Islami, hal. 37). Imam Nawawi berkata,Dalam hadis ini ada isyarat bahwa
yang haram adalah yang dilakukan untuk mencari kecantikan. Adapun kalau itu
diperlukan untuk pengobatan atau karena cacat pada gigi, maka tidak apa-apa.
(Imam Nawawi, Syarah Muslim, 7/241). Maka dari itu, operasi plastik untuk
mempercantik diri hukumnya adalah haram. Wallahu alam.

12

Kalau bedah plastik yang sifatnya bedah rehabilitasi, maka itu justru
dianjurkan dalam Islam, sebab hal itu mutlak dibutuhkan. Misalnya bibir sumbing
atau kasus Lisa, yang cukup menyedot perhatian khalayak. Wajahnya tak lagi
berbentuk selayak orang yang normal. Bayangkan kalau Lisa tidak di operasi, hal
itu akan menjadi beban fisik dan psikologis tersendiri baginya.
Sedangkan apabila kasusnya merubah-rubah apa yang telah diciptakan oleh
Allah,hal itu jelas telah melampaui batas kewajaran. Allah telah mengingatkan kita
agar jangan sampai melebihi batas. Seperti dalam firman berikut yang artinya:

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
Barangsiapa

yang membunuh

seorang manusia,

bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka
seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya dan Barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka
Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi (Al-Maidah : 32)

13

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Islam memperbolehkan adanya rekayasa genetika dan perkembangan
teknologi untuk memperoleh kesejahteraan dijalan Allah SWT serta
tidak menyimpang dari ajaran agama dan etika.
2. Bedah plastik dilakukan guna memperbaiki bagian tubuh yang dianggap
kurang baik dengan menggunakan kulit bagian tubuh lain yang dianggap
lebih bagus
3. Islam menganjurkan bedah plastic untuk dilakukan apabila bertujuan
untuk memperbaiki keadaan cacat sejak lahir,

tapi tidak untuk

mempercantik diri maka hukumnya haram.


4.2 Saran
1. Masyarakat penganut ajaran agama Islam hendaknya sadar akan
batasan-batasan dalam hal rekayasa genetika dan perkembangan
teknologi. Allah SWT tidak akan membatasi seseorang untuk memilik i
ilmu lebih asalkan masih dalam atas ajarannya.
2. Operasi plastik seharusnya digunakan untuk mereka-mereka yang benar
membutuhkan karena kekurangan fisik seperti cacat bawaan, bukan
untuk mempercantik diri. Karena jikalau mereka melakukan operasi
plastik untuk mempercantik diri sama saja mereka tidak puas dengan
apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.

14

DAFTAR PUSTAKA
Fawzy, A. (n.d.). Bedah Plastik. Retrieved from bedah-plastik.com: http://bedahplastik.com/
Mansoer, H. H., Hasanah, U., Mujilan, H., Syahidin, & Alba, H. (2004). Materi
Instruksional Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departeman Agama RI.
Muhibbin, Z., Wahyuddin, Achmad, Ilyas, Muhtarom, M., & Saifulloh, M.
(2012). Pendidikan Agama Islam Membangun Karakter Madani.
Surabaya: Litera Jannata Pustaka.
Pengertian Operasi Plastik. (2013). Retrieved from OperasiPlastiks.com:
http://operasiplastiks.com/pengertian-operasi-plastik/
Susanto, A. H. (2011). Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taher, T. (2004). Menjadi Muslim Moderat Beragama di Tengah Pencaturan
Global. Jakarta: Penerbit HIkmah.
Zubair, & Saenong, I. B. (2003). Menjadi Modern Bersama Islam. Jakarta:
Penerbit Teraju.
Zuhro, L. (2013, Oktober 27). Ketahui Jenis - Jenis Bedah Plastik. Retrieved from
Vemale.com: http://www.vemale.com/body-and- mind/cantik/40636ketahui-jenis-jenis-bedah-plastik.html

15

LAMPIRAN
Foto dokumentasi wawancara

16

Daftar Pertanyaan dan Jawaban

Reza Rachmadani H
Pertanyaan :
Sekarang ada dokter bedah plastik untuk melakukan bedah plastik, apakah dosa
untuk mencari uang ?
Jawaban : (Rachmi Wulan)
Dilihat dari tujuannya, kalau tujuannya semata mata hanya untuk uang dan bukan
untuk membantu sesuai dengan tujuan profesinya maka tidak baik. Karena,
sesungguhnya bedah plastik itu dilakukan untuk menolong orang orang yang
mempunyai cacat fisik sejak lahir maupun akibat kecelakaan.

Adi Firmansyah P
Pertanyaan :
Produser yang menyuruh artisnya untuk melakukan medah plastik, bagaimana
menurut kalian ?
Jawaban : (Ahmad Utanaka)
Untuk artis artis sekarang tidak harus operasi plastik untuk tampil lebih menarik.
Karena, sekarang ini sudah banyak fasilitas perawatan tubuh yang bisa membuat
artis tersebut tampil lebih menarik, seperti perawatan SPA, salon, make up, dan
lain sebagainya.

Elya Gestina S
Pertanyaan :
Bagaimana jika suami menyuruh istrinya untuk melakukan bedah plastik ?
Jawaban : (Servita Widya K W)
Istri memang diharuskan untuk menuruti semua perkataan suami, tetapi jika
seorang suami menyuruh istrinya untuk bedah plastik, sedangkan kita tahu bahwa
bedah plastik itu haram jika untuk mempercantik diri, maka sang istri memberika n
pengertian kepada suami bahwa bedah plastik itu haram jika untuk mempercantik
diri, mempercantik diri bisa diaplikasikan dengan merias diri memakai make up dan
memakai baju yang bagus.

17

Cahya Arif P
Pertanyaan :
Misalnya ada kasus seseorang bedah plastik untuk tujuan kesehatan, tapi orang
tersebut kemudian tebar pesona karena hasil operasi tersebut bagus. Bagaima na
menurut pendapat kalian ?
Jawaban : (Nanda Pramono R)
Jika niat awalnya untuk tujuan kesehatan, maka hal tersebut diperbolehkan. Karena
tujuan akhirnya hanya untuk tebar pesona itu sama saja tidak diperbolehkan oleh
agama.

18

Anda mungkin juga menyukai