Anda di halaman 1dari 13

Artikel

Sejarah Perkembangan Ilmu


Administrasi Negara

Syakdiah Arifin
2.c (SORE)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Artikel Perkembangan Sejarah Ilmu Administrasi Negara ,meskipun banyak
kekurangan

didalamnya.

Dan

juga

saya

berterima

kasih

pada

Ibu

Dilla

Erlianti,S.Sos.MA.Si selaku Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara


yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Artikel ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,saya berharap adanya kritik,saran dan
usulan

demi

perbaikan

makalah

yang

telah

saya

buat

dimasa

yang

akan

datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga

Artikel

sederhana

ini

dapat

dipahami

bagi

siapapun

yang

membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa datang.

Dumai,09 Maret 2016

Penyusun

INDONESIA

Berbicara tentang perkembangan ilmu administrasi negara di Indonesia, kita


tidak bisa lepas dari sejarah administrasi negara di dunia, karena dari Negaranegara di dunia tersebut lah yang menjadi pemicu atau menjadi titik awal munculnya
administrasi negara di Indonesia.
Di Indonesia itu sendiri, administrasi Negara Indonesia ada setelah melalui
perjuangan yang panjang melawan penjajah belanda, tepatnya pada tanggal 17
agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian
dibentuklah pemerintahan Negara Repubik Indonesia, setelah itu terjadilah peralihan
system administrasi pemerintah colonial belanda menjadi system administrasi
Negara Indonesia.
Indonesia yang tidak mempunyai sebuah pengalaman dalam praktek
administrasi, mengharuskan Negara Indonesia memngembangkan ilmu administrasi
Negara dan memberikan pendidikan bagi administrator-administrator yang kurang
mempunyai pengalaman dalam bidang tersebut.
System Administrasi Negara Indonesia tidak berada pada posisi hampa
udara, melainkan dilahirkan, bertumbuh dan berkembang dalam ekologis yang
dinamis.
Sejarah perkembangan adminstrasi Negara Indonesia dibagi menjadi empat
periode, yaitu tahun 1945-1950: periode 1950-1959; periode 1959-1966 serta
periode tahun 1966 sekarang.
Dimana pada setiap periode tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan
pada system administrasi Negara. Pada periode 1945-1950 system administrasi
Negara belum berkembang, dikarenakan belum adanya atau diadakan sebuah

kegiatan-kegiatan penyempurnaan, karena pada saat itu bangsa Indonesia itu


sendiri

berada

dalam

kondisi

perjuangan

memenangkan

perang

dan

mempertahankan kemerdekaan.
Namun pada perkembangannya, yakni pada periode 1950-1959, pemerintah
mulai menyempurnakan system administrasi Negara Indonesia. Namun belum
banyak usaha-usaha yang dilakukan dalam menyempurnakan, dikarenakan
berbagai faktor dan cara pendekatan yang digunakan pada masa itu, dan
dikarenakan juga pada masa itu system politik Indonesia menganut system
parlementer yang liberal, yang menyebabkan tidak berkembangnya bidang
administrasi, politik, keamanan, maupun ekonomi.
Pada tahun ini pemerintah mendatangkan seorang utusan dari Amerika
Serikat untuk mengadakan penelitian mengenai administrasi kepegawaian. Setelah
melakukan penelitian keseluruh Indonesia, akhirnya mereka merumuskan suatu
saran kepada pemerintah Republik Indonesia, diantaranya pemerintah perlu
mendirikan lembaga pendidikan administrasi yang nantinya dapat digunakan
mendidik pegawai-pegawai dan para administrator pemerintah. Kemudian pada
tahun 1957 dibentuk Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai lembaga yang
hingga kini punya peran yang menentukan terhadap penampilan birokrasi Indonesia.
Namun setelah tahun 1959 perkembangan system admnistrasi Indonesia
sangat mengecewakan dan menghawatirkan, karena system administrasi Negara
tersebut menyimpang dari landasan idiil pancasila dan landasan konstitusional UUD
1945 dengan segala implikasinya yang negative. Yaitu tepatnya pada periode 19591966, dan juga merupakan suatu hasil yang buruk dalam pemerintahan tersebut.

Pada periode 1969 sampai saat sekarang ini, pemerintah memberikan


perhatian yang sungguh-sungguh dalam perkembangan system administrasi Negara
indonesia, terutama pada masa pemerintahan Orde Baru. Sejak Replita I sampai
dengan Replita IV, pemerintah Orde Baru telah bnyak melakukan sebuah
penyempurnaan terhadap sistem administrasi negara indonesia. Dalam setiap
Replita dikatakan bahwa penyempurnan sistem administrasi negara indonesia
dianggap menjadi salah satu usaha yang penting yang akan dilakukan secara terus
menerus.
Mulai

saat

itulah

perkembangan

administrasi

negara

difikirkan

dan

direncanakan. Seterusnya administrasi negara indonesia tidak lagi dikembangankan


sifat-sifat legalistis seperti di eropa, melainkan sifat-sifat administrasi moderen yang
banyak dikembangkan di Amerika Serikat, yakni bersifat pragmatis dan praktis.
Aspek administrasi tidak lagi terbatas pada pengetahun hukum saja, melainkan
berwawasan agak luas meliputi berbagai pengaruh dari baik ilmu-ilmu sosial naupun
non sosial.

EROPA
Administrasi Negara modern yang dikenal saat ini merupakan produk dari
suatu masyarakat feodal yang tumbuh subur di negara-negara Eropa. Negaranegara di daratan Eropa yang semuanya dikuasai oleh kaum feodal, bangsawan dan
kaum ningrat kerajaan berusaha untuk mengkokohkan pemerintahannya. Dengan
semakin tumbuhnya perkembangan masyarakat, sentralisasi kekuasaan dan
pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki menimbulkan suatu kebutuhan
untuk mendapatkan korps administrator yang cakap, penuh dedikasi, stabil, dan
integritas.

Korps administrator ini pada gilirannya nanti akan menjadi tenaga spesialis
pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka pada tataran pemerintahan
nasional. Kebutuhan akan suatu sistem mulai dirasakan, yakni suatu sistem untuk
menata sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban pemerintahan.
Salah satu perwujudan kebutuhan suatu sistem penataan pemerintahan
yang sistematis tersebut di Prusia dan Austri dikenal dengan sistem kameralisma
(cameralism). Sistem ini dapat dikatakan sebagai awal mulanya administrasi negara.
Kameralisame

ini

dirancang

untuk

mencapai

efisiensi

manajemen

yang

tersentralisasi dan paternalistik, yang ditandai oleh corak perekonomian yang


merkantilistik. Gejala diperlukannya sistem penataan administrasi pemerintahan
seperti di Prusia dan Austria tersebut, kemudian diperkuat di prancis sekitar abad ke18 dengan usaha-usaha untuk mengembangkan teknologi dan enjinering

Walaupun unsur-unsur kameralisme dan teknologi Prancis telah memberikan


pengaruh yang signifikan terhadap administrasi negara di berbagai negara Eropa
pada waktu itu. Akan tetapi, esensi dari unsur-unsur tersebut tampaknya
mulaimemudar ketika terjadi Revolusi Prancis dan juga ketika zaman Napoleon. Titik
berat perhatian mulai beralih diberikan kepada hak-hak individu dan kewajibankewajiban negara untuk melindungi hak-hak tersebut. Sistem perekonomian laisezzfaire mulai dimanjakan.
Kondifikasi hukum dan perkembangan-perkembangan di bidang lain yang
memimpin kearah terciptanya suatu kemerdekaan untuk berbeda pendapat dalam
negara danadministrasi mulai mewarnai admnistrasi pemerintahan waktu itu.

Esensi ini pada kemudian hari menimbulkan suatu rasa kewajiban dan
loyalitas kepada negara melalui suatu usaha penafsiran dan aplikasi hukum yang
adil

(fair-handed),

dan

kebutuhan

untuk

menetapkan

keabsahan

dalam

mengungkapkan keinginan-keinginan kepada pemerintah.


Suatu ungkapan pendapat yang menyarankan agar pejabat-pejabat tinggi
yang permanen (senior permanent officer) seharusnua dididik terlebih dahuli di
bidang hukum, merupakan suatu kenyataan atas esensi tersebut. Timbullah waktu
itu suatu ungkapan yang menyatakan sebgaia berikut

Negara adalah berkuasa, sentralisasi dan abasi (durable), Adapun birokrasi


yang berorientasi legalistik haruslah mengabdikan kepada fungsi yang menjamin
adanya stabilitas yang langgeng dan mampu menyatakan untuk melindungi
keinginan-keinginannya

Pandangan yang legalistik dari sistem negara dan birokrasinya ini terdapat
pada hampir sebagian besar negara-negara Eropa Barat, dan dalam kadar
derajatnya yang lebih kecil terdapat pula pada negara-negara Eropa Timur demikian
pula pada negara-negara baru bekas jajahan dari negara-negara Eropa tersebut.
Inggris Raya dan Amerika Serikat pada gilirannya mengembangkan sistem
administrasi negaranya yang sangat berbeda satu sama lain dengan sistem di
daratan Eropa tersebut. Kedua negara ini tidak maumengadopsi pandangan mistik
Eropa mengenai negara dan meninggalkan tradisi kodifikasi tata hukumnya. Inggris
telah lama mempercayakan tanggungjawab administrasi pemerintahannya pada
cara perwakilan dari para bangsawan dan orang-orang yang berpindidikan tinggi.

Sampai dengan akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagian besar kaum
bangsawan berasal dari tuan tanah di pedesaan (rural-estate). Baru pada waktu
diadakan perombakan pegawai-pegawai pemerintahan di abad ke-19, maka
kemudian hampir sebagian besar administrator berasal dari kaum pedagang
(mercantile) dan klas-klas usahawan di kota-kota. Selanjutnya pada akhir abad ke19, mereka telah mulai menerapkan proses seleksi yang berlandaskan pada ujian
yang bersifat kompetitif yang keras darilulusan-lulusan universitas, terutama dai
Oxford dan Cambridge.

Dalam ujian-ujian ini diajukanbeberapa materi di antaranya hukum


administrasi seperti yang terjadi di daratan Eropa, dan spesialisasi-spesialisasi
lainnya yang bertalian secara langsung dengan administrasi negara yang masih
terpusat pada sifat-sifat klasik dan kemanusiaan. Cara rekruitment untuk memasuki
dinas-dinas administrasi pemerintahan di Inggris ini masih berlangsung dengan
perubahan disana-sini, sampai akhir tahun 1060-an. Sistem ini dirancang untuk
memperoleh administrator-administrator yang generalis, cerdas dan mempunyai
prespektif profesional. Mereka mempelajari administrasi dan segala kegiatan untuk
mengadministrasikan pekerjaan.
Administrasi telah lebih banyak dipelajari sebagai suatu hal yang bisa
meberikan pelayanan terhadap pemberian saran dan kebijaksanaan kepada
menteri, dan sedikti dopelajari sebagai proses manajemen ke dalam (internal
management) dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara lainnya. Pada
umumnya administrasi negara di Inggris lebih bersifat sentralisasi dengan sistem
pengawasan yang terpusatkan dalam Departemen Keuangan.

Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi).
Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar
kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya. Karena
pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai keturunan
dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan pengabdian
kepada tuhan.

Tiongkok Kuno
Zaman

tiongkok

kuno,

administrasi

pada

zaman

ini

berkembang

sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang


khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat
baik. Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka system administarsi pun
meminjam dari system ini dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini
menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap
administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.

Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman
sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan
perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi
mempunyai wilayah yang sangat luas.

Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi
hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi
(berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga
kekuasaan berada ditangan rakyat. Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan
zaman sekarang yaitu:
o Pria
o Dewasa
o Lahir di Athena
o Orang tua warga Athena

Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena 75%
dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang atau
budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang disebut
dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer diserahkan
kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang
yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi
pegawai negeri tanpa bayaran.

Amerika Serikat
Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada zaman
itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan) dari amerika
serikat, mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi
efesiensi perusahaan dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada saat itu dia
melihat bahwa efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas pekerjanya
rendah karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak
produktif, kemudian dia melakukan studi yang dikenal dengan time and motion study
untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh kaum buruh serta gerak-gerik
mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh tingkat bawah. Hasil
studinya dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of scientific
management, yang diterbitkan pada tahun 1911.
Sejak Revolusi Amerika, ada tiga perubahan pokok yang memberikan pengaruh
terhadap administrasi negaranya.

Ketiganya itu ialah:


1) Terdapatnya dua sistem kepartaiannya
2) Invasi yang luas yang oleh partai-partai politik ini terhadap urusan-urusan
administrasi pemerintahan
3)

Terdapatnya

usaha

untuk

menggalakkan

spesialisasi,

diversifikasidan

profesionalitas di semua jabatan.


Tiga perubahan tersebut dapat dikatakan sebagai karakteristik yang mewarnai
administrasi negara Amerika Serikat sampai sekarang ini.

PRANCIS
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di prancis timbul pula
seorang ahli pertambangan yang bernama Hendry fayol yang bekerja pada salah
satu perusahan tambang disana, yang pada saat itu perusahaan terancam oleh
kehancuran. Sebagai seorang ahli fikir, fayol mencari sebab-musabab dari
kegagalan perusahaan itu untuk mencapai tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis
dalm bukunya pada tahun 1916 dengan judul administration generalle et industrielle,
yang diterjemahkan dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan judul general
and industrial management (seharusnya general and industrial administration). Dari
teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan sendiri, maka perusahaan
berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat dikembangkannya.
Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh itu terhadap administrasi,
maka f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan manajemen ilmiah, sedangkan
Hendry fayol diberi julukan bapak teori administrasi modern.

DAFTAR PUSTAKA
Pasalong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik., Bandung: Alfabeta.
Drs. Buyung, Bulizar, Sistem Administrasi Negara Indonesia, Universitas Terbuka,
1996.
Sumber : http://artipengetahuan.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-ilmuadministrasi.html
http://www.kompasiana.com/johari-upb/ilmu-administrasi
negara_552a8fe3f17e61941fd623ab
http://hambali14.wordpress.com/2011/06/04/sejarah-perkembangan-administrasi/,
http://lovehero.wordpress.com/2008/12/21/sejarah-perkembangan-ilmuadministrasi/,

Anda mungkin juga menyukai