Makalah BLOK 23 (Repaired)
Makalah BLOK 23 (Repaired)
Penatalaksanaannya
Melania Kristin Manik
102009128
Alicia Pricelda
102013071
Budi Hartono
102013079
102013182
Hendra Susanto
102013188
Stevany Roselim
102013318
102013380
102013497
Kelompok C7
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952
Abstrak
Ulkus kornea adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan timbulnya suatu luka
pada kornea yakni lapisan bening pada bagian depan bola mata yang berfungsi
sebagai media refraksi mata yang membantu pengelihatan manusia. Kondisi ini dapat
terjadi sebagai akibat dari suatu infeksi dengan faktor risiko termasuk mata kering dan
penggunaan kontak lensa. Apabila tidak ditangani dengan baik, ulkus kornea dapat
menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah terbentuknya jaringan parut pada
kornea yang menyebabkan penurunan penglihatan menetap. Pada saat itu,
pembedahan atau transplantasi kornea akan diperlukan untuk mengembalikan
penglihatan. Maka dari itu, direkomendasikan pada seseorang dengan kondisi seperti
secepatnya berkonsultasi dengan seorang dokter untuk mendapatkan penanganan yang
baik. Prognosis ulkus kornea bergantung pada keparahan ulkus dan seberapa cepat
penanganannya.
Anamnesis
Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas lengkap dari pasien
meliputi; nama lengkap, tempat dan tanggal lahir (umur), alamat, pekerjaan,
pendidikan, suku bangsa, agama, dan jenis kelamin.1
Anamnesis dilanjutkan dengan keluhan utama pasien, pada kasus ini pasien
mengeluh ada rasa sakit pada matanya dan tidak dapat ditutup. Keluhan utama ini
dapat kita perdalam dengan menanyakan apakah keluhan timbul secara mendadak,
atau perlahan-lahan, hilang timbul, atau sesaat. Apakah mata juga berwarna
kemerahan, apakah disertai dengan keluarn ya sekret atau cairan dari mata, bila ya
ditanyakan warna dan konsistensinya. Apakah terasa seperti ada yang mengganjal
atau gatal pada mata yang sakit. Setelah itu perlu ditanyakan juga mengenai visus
pengelihatannya apakah menjadi kabur atau tidak. Apakah pasien merasa silau pada
matanya. 1
Riwayat penyakit terdahulu dan keluarga bisa ditanyakan mengenai penyakit
yang sama, apakah pernah menderita sebelumnya, bagaimana dengan orang-orang
disekitarnya apakah mengalami keluhan yang sama. Lalu perlu ditanyakan juga
mengenai riwayat-riwayat penyakit kronik seperti diabetes, hipertensi, alergi, asma,
dan sebagainya. Untuk riwayat penyakit terdahulu perlu dapat ditanyakan apakah ada
riwayat operasi atau riwayat kecelakaan dan lain-lain. Yang tidak kalah penting untuk
ditanyakan adalah mengenai riwayat pengobatan beserta hasilnya.1
Riwayat sosial bisa ditanyakan mengenai keadaan lingkungan tempat
tinggalnya apakah cukup bersih atau tidak dan bagaimana keadaan ekonominya
apakah mencukupi atau tidak. Untuk riwayat pribadi dapat ditanyakan mengenai
bagaimana pasien menjaga hygiene nya, termasuk adakah penggunaan contact lens.1
Pemeriksaan Fisik
Pengamatan atau Inspeksi
Pada saat pengamatan diperhatikan apakah pasien datang
dengan dibimbing keluarga, apabila begitu maka pasien memiliki
gangguan visual yang meliputi pengelihatan terganggu, jarak
pandang menjadi sempit, atau karena kasus degeneratif. Lalu dapat
datang
dengan
keadaan
mata
berdarah,
maka
dapat
12
mm.
Pada
kasus
infeksi
biasanya
tidak
normalnya
Edema kornea, (terlihat keruh dan menebal) yang biasanya
fluoresensi positif
Infiltrat, tertimbunnya sel radang pada kornea sehingga
warna nya menjadi keruh, terlihat pada infeksi kornea,
kornea
akibat
permukaan
kornea
ireguler
yang
sehingga
pemeriksaan
yang
dapat
dilakukan
untuk
Uji
sensibilitas
Kornea
(untuk
trigeminus kornea)
mengetahui
persarafan
melingkar
kosentris
dengan
lubang
kecil
pada
bagian
regular
Lingkaran lonjong berarti adanya astigmatisme kornea
Garis lingkaran tidak berarturan berarti astigmatisme
Working Diagnosis
Ulkus Kornea
Ulkus Kornea adalah hilangnya sebagian jaringan kornea
akibat kematian jaringan kornea. Kematian jaringan kornea ini dapat
disebabkan oleh karena infeksi bakteri, jamur, virus, maupun suatu
proses alergi. Namun biasanya ulkus kornea akan didahului dengan
beberapa faktor pencetus seperti :1,2
1. Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan kelainan pada
sistem air mata seperti insufisiensi air mata, sumbatan
pada ductus lacrimal, dan lain-lain
50%
penyebabnya
adalah
hipersensitivitas
Differential Diagnosis
Ulkus Kornea Virus
Ulkus kornea tersering yang disebabkan oleh karena virus
adalah ulkus kornea herpes zoster dan ulkus kornea herpes simplex.
Ulkus kornea herpes xoster biasa di dahului dengan rasa sakit pada
kulit dan perasaan lesu yang timbul 1-3 hari sebelum timbulnya
gejala pada mata. Pada mata akan ditemukan vesikel dan edema
pada palpebra, konjungtiva terlihat hiperemis dan kornea keruh
akibat infiltrat. Infiltrat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda
dengan dendrit herpes simplex. Dendrit herpes zoster berwarna
abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah.2,3
Epidemiologi
Di Indonesia, insiden ulkus kornea pada tahun 1993 adalah 5,3
per 100.000 penduduk, sedangkan penyebab terjadinya terbagi
karena pemakaian lensa kontak dan trauma. Banyak laporan
menyebutkan kejadian ini meningkat sejalan dengan peningkatan
penggunaan kortikosteroid topikal, pengobatan immunosupresif dan
penggunaan lensa
kontak.
Berdasarkan kepustakaan di
USA,
10
B. Non Infkesi
- Radiasi atau suhu, dapat terjadi pada pekerja las dan juga
-
kelainan epitel
C. Sistem imun
- Rheumathoid arthtirtis
- Granulomatosa wagener
Patofisiologi
Salah satu fungsi kornea adalah sebagai media refraksi
pengelihatan pada mata, untuk itu kornea haruslah jernih dan
bening
karena
akan
dilalui
oleh
cahaya
untuk
perjalanan
dapat
pengelihatan
menganggu
penderitanya
kejernihan
karena
kornea
akan
menganggu
menganggu
pembentukkan
11
12
Penatalaksanaan
Ulkus kornea harus ditangani dengan segera untuk mencegah
terjadinya
komplikasi
yang
berat
yang
dapat
menimbulkan
dapat diberikan :
a. Jamur berfilamen : Amphotericin B, Thiomerosal
b. Ragi (yeast) : Ampotericin B, Natamicin
c. Actinomyces : Golongan sulfa
B. Pemberian Sulfas Atropine
13
Gambar 8. Keratoplasti
Edukasi
14
penyebaran
infeksi,
terutama
mencegah
sembuh
Kontrol ke dokter apabila ada keluhan lainnya selama
melakukan pengobatan di rumah
Pencegahan
Tindakan pencegahan penting karena timbulnya ulkus kornea
dapat
beresiko
hilangnya
pengelihatan
bagi
penderitanya.
mata
Usahakan selalu menjaga kelembaban mata, apabila terasa
kering gunakan tetes mata agar selalu dalam keadaan
basah
Apabila menggunakan lensa kontak, harus diperhatikan
cara pemakaian dan perawatan lensa kontak yang baik dan
benar
Hindari obat-obat immunosupresan apabila tidak terlalu
diperlukan untuk mencegah mudahnya terinfeksi oleh
patogen
Komplikasi
15
Kebutaan
Endhopthalmitis
Sikatriks pada kornea
Katarak
Glaucoma sekunder
Prognosis
Prognosis akan bergantung pada tingkat keparahan dan
kedalaman ulkus serta seberapa cepat penanganannya dan jenis
mikroorganisme penyebab. Semakin luas dan dalam ulkus maka
semakin lama pula proses penyembuhannya. Semakin parah ulkus
maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya komplikasi.
Kesimpulan
Ulkus kornea merupakan salah satu kelainan medis yang
serius karena dapat menyebabkan kehilangan pengelihatan bila
tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penyembuhan ulkus kornea
memakan waktu yang lama dan dipengaruhi oleh adekuat atau
tidaknya pengobatan yang diberikan.
Daftar Pustaka
1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi kelima FKUI,.Jakarta, 2015.h.26-9,
167-69.
16
Jakarta:
Erlangga;2008.h.145-56.
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Ulkus Kornea dalam : Ilmu
Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta:
Sagung Seto;2005.
5. Wiajaya N. Ilmu Penyakit Mata edisi keempat. Jakarta;Erlangga;2007.h.23-7.
6. Davey Patrick. At a glance medicine. Jakarta: Erlangga; 2006.h.108-10.
17