Anda di halaman 1dari 5

Curcuma memberikan efek protektif

pada hepar oleh berbagai


hepatotoksin, sehingga curcuma
direkomendasikan pada terapi
gangguan hepar dan berfungsi
sebagai hepatoprotektan spektrum
luas

Curcumin pada curcuma menurunkan


aktivitas radikal bebas dengan
meningkatkan fungsi mitokondrial.
Curcumin menstimulasi pathway
alami tubuh yang berperan sebagai
neuroprotektif dan meningkatkan
pertahanan intrinsik sel melalui
peranan antioksidannya.

Asetilsistein dapat melewati


Blood Brain Barier, yang pada
penyakit terkait syaraf,
memiliki aktivitas sitoprotektif
pada sel syaraf

Asetilsistein dapat mencegah


kematian sel hepar dengan
merestorasi fungsi
mitokondria dan
meningkatkan kerja glutation
(GSH) pada hepar

Pustaka
Song Chow Lin, et al. 1995. Protective and Therapeutic Effects of
Curcuma Xanthorriza on Hepatotoxin-induced Liver Damage. The
American Journal of Chinese Medicine. World Scientific
Frederico Francesi, et al. 2013. Curcumin and Neurogical/Brain
Disorders. Elsevier
Reza Bavarsad Shahripour, et al. 2013. N-acetylcysteine (NAC) in
neurological disorders: mechanisms of action and therapeutic
opportunities. Brain and Behaviour. Birmingham
Ying Chen, et al. 2010. Oral N-acetylcysteine rescues lethality of
hepatocyte-specific Gclc knockout mice providing a model for
hepatic cirrhosis. Journal Hepatology. European Association of the
Study of the Liver. Elsevier

Anda mungkin juga menyukai