PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang sudah sangat lama dikenal
sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih kurang 1/3 penduduk
dunia terinfeksi Mycobacterium tuberculosis (Amin dan Bahar, 2009).
Pada tahun 1997, kasus baru secara total diperkirakan 7,96 juta (rentang
6,3-11,1 juta) dengan 3,52 juta (44%) merupakan kasus menular (rentang 2,8-4,9
juta) dengan kuman positif (smear positive) dan sekitar 16,2 juta (12,1-22,5 juta)
kasus tercatat sebagai pasien TB. Diperkirakan kematian berkisar 1,87 juta (1,42,8 juta) setiap tahun dan angka kematian global sekitar 23% dan lebih dari 50%
di Afrika karena angka kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Angka
prevalensi secara global adalah 32% (1,86 juta orang). Sekitar 80% dari seluruh
kasus TB terdapat di 22 negara dan lebih dari separuhnya berasal dari Asia
Tenggara. Diperkirakan 1 kematian setiap 15 detik (lebih dari 2 juta per tahun).
Tanpa pengobatan 60% kasus TB akan meninggal (Kusuma, 2007). Pada tahun
2005, 8,8 juta orang terinfeksi TB aktif dan 1,6 juta orang meninggal. Kasus
tersebut banyak terjadi di Asia Tenggara dan Afrika (Jeoung dan Lee, 2008).
Pada tahun 2011, kasus TB baru paling banyak terjadi di Asia sekitar 60%
dari kasus baru yang terjadi di seluruh dunia. Akan tetapi, Afrika Sub Sahara
memiliki jumlah terbanyak kasus baru per populasi dengan lebih dari 260 kasus
per 100.000 populasi pada tahun 2011 (WHO, 2013). Jumlah kasus TB terbanyak
adalah Asia Tenggara
Berdasarkan data WHO pada tahun 2011, lima negara dengan insiden kasus TB
terbanyak yaitu, India (2,0-2,5 juta), China (0,9-1,0 juta), Afrika Selatan (0,4-0,6
juta), Indonesia (0,4-0,5 juta), dan Pakistan (0,3-0,5 juta). India dan Cina masingmasing menyumbangkan 26% dan 12% dari seluruh jumlah kasus di dunia
(WHO, 2012).
Di Indonesia, diperkirakan prevalensi TB untuk semua tipe TB adalah
565.614 kasus pertahun, 244 per 10.000 penduduk dan 1.550 per hari. Insidensi
penyakit TB 528.063 kasus per tahun, 228 kasus per 10.000 penduduk dan 1.447
perhari. Insidensi kasus baru 236.029 per tahun, 102 kasus per 10.000 penduduk,
dan 647 per hari. Insidensi kasus TB yang mengakibatkan kematian 91.369 kasus
per tahun, 30 kasus per 10.000 penduduk dan 250 kasus per hari (Depkes, 2010).
Di Sumatera Utara, terdapat penemuan kasus baru BTA (+) yaitu 14.158
kasus per tahun (Depkes, 2009). Di tahun 2011, case detection rate TB paru
adalah 69,4 % dengan success rate 81,4% (Kemenkes RI, 2012).
Mengingat tingginya kasus TB di Indonesia, terutama Sumatera Utara,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk menilai prevalensi dan
karakteristik penderita TB di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi dan karakteristik penderita TB paru di Balai
1.3.
Tujuan Penelitian
2.
3.
4.
5.
6.
1.4.
Manfaat penelitian
1.
2.
3.
4.