Telah dirawat seorang pasien laki-laki usia 57 tahun di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
Djamil Padang sejak tanggal 6 Juni 2015 dengan :
Keluhan utama : (autoanamnesis)
Sesak nafas yang meningkat sejak 1 hari yang lalu,
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak nafas meningkat sejak 1 hari yang lalu, sesak nafas telah dirasakan sejak 3 hari
yang lalu. Sesak bertambah dengan aktifitas. Sesak tidak dipengaruhi suhu, cuaca dan
makanan. Sesak disertai suara yang menciut. Riwayat terbangun tengah malam karena
sesak disangkal.
Batuk meningkat sejak 3 hari yang lalu. Batuk berdahak, dahak warna putih kekuningan.
Darah (-).
Riwayat batuk sudah lama dialami pasien, namun pasien tidak terlalu
mengeluhkan gejala nya. Batuk bertambah terlebih apabila pasien merokok atau setelah
keluhan sesak
Sejak saat itu pasien sering mengeluhkan sesak terutama setelah beraktifitas berat, maka
dari itu pasien tidak lagi dapat mengerjakan aktifitas yang berat.
Pasien merupakan seorang suami, memiliki satu orang istri dan 6 orang anak
Dahulunya pasien bekerja sebagai tukang bangunan, biasa berkontak dengan debu pasir
dan semen. Pasien tidak pernah mengeluhkan sesak pada saat berkontak dengan debu.
Pasien bekerja sebagai tukang sejak umur kurang lebih 18 tahun sampai umur 50 tahun.
Namun karena serangan sesak yang dialami pasien pada tahun 2005, spasien berhenti jadi
tukang. Sekarang pasien bekerja di bengkel, dan pasien juga membantu istri berjualan
kebutuhan harian di pasar. Setiap hari pasien memulai aktifitas jualan di pasar dari pukul
: CMC
Keadaan Umum
: Sedang
Berat Badan
: 60 kg
Nadi
: 160 cm
Nafas
: 28x/menit
BMI
: 22,73
Suhu
: 37,90C
Kesan
: Normoweight
Edema
: (-)
Anemis
: (+)
Ikterus
: (-)
Kulit :
Ptekie tidak ada, turgor baik.
Kelenjar Getah Bening :
Tidak membesar.
2
Kepala :
Normocephal.
Rambut :
Hitam, tidak mudah rontok.
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera tidak ikterik.
Reflex cahaya +/+, pupil isokor dengan diameter 3mm/3mm.
Telinga :
Nyeri tekan mastoid tidak ada.
Hidung :
Deviasi tidak ada.
Perdarahan tidak ada.
Tenggorokan :
Tonsil T1-T1, tidak hiperemis.
Arcus faring simetris, tidak hiperemis.
Gigi dan Mulut :
Hipertrofi gingiva tidak ada.
Atrofi papil tidak ada.
Leher :
JVP 5-2 cmH2O
Paru :
Paru depan
Inspeksi : simetris statis dan dinamis. Barrel chest (+), sela iga melebar
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : bronchovesikuler, rhonki +/+ basah halus nyaring pada kedua basal paru
wheezing +/+.
Paru belakang
Inspeksi : simetris statis dan dinamis. Barrel chest (+), sela iga melebar
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : bronchovesikuler, rhonki +/+ basah halus nyaring pada kedua basal
paru,
wheezing +/+.
Jantung :
Palpasi
Perkusi
: batas kanan LSD, batas atas RIC II, batas bawah 1 jari
Abdomen :
Palpasi
Perkusi
: timpani
Punggung :
CVA : tidak ditemukan nyeri tekan dan nyeri ketok.
Alat Kelamin :
Tidak ditemukan kelainan.
Anus :
4
: 14,5gr/dl
: 17.100/mm3
: 44%
: 328.000/ mm3
:-
Epitel
: Gepeng +
Glukosa
:-
Bilirubin
:-
Leukosit
: 0-1/LPB
Urobilinogen
:+
Eritrosit
: 0-1/LPB
Silinder
:-
Kristal
:-
Feses Rutin :
Warna
: cokelat
Leukosit
: 0-1/LPB
Konsistensi
: lunak
Eritrosit
: 0-1/LPB
Darah
:-
Amoeba
:-
Lendir
:-
Telur cacing
:-
Irama
: Sinus
QRS kompleks
HR
: 94x/menit
R/S di V1
Axis
: Normal
S V1 + R V5 : <35
Gel. P
: Normal
ST segmen
: isoelektrik
PR interval
: 0,12 detik
Gel. T
: inverted (-)
Kesan
EKG:
: 0,10 detik
:<1
MASALAH
Sesak nafas
Batuk
Demam
Leukositosis
DIAGNOSIS
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
TERAPI
Istirahat/ Diet MB
IVFD NaCl 0,9 % 8 jam/ kolf
Nebu Farbivent tiap 15 (3x) lanjut nebu farbiven/ 6jam
Nebu flumucyl / 8 jam
Inj metil prednisolon 2x30 mg
Paracetamol 3x500 mg
Ambroxol syr 3x30mg
PEMERIKSAAN ANJURAN
Rontgen thorax
Kultur sputum
Spirometri
FOLLOW UP
Kes
TD (mmHg)
Nadi (x/i)
Nafas (x/i)
Suhu (0C)
6
Sedang
CMC
100/70
86
20
37,60C
Hb : 14,5
Leukosit : 17.000
Ht : 44
Trombosit : 328.000.
: 7,42
- pCO2
: 30 mmHg
- pO2
: 98 mmHg
: 98%
CAP
PPOK exaserbasi akut
Anjuran :
Demam (-)
O/
Nadi (x/i)
80x
Nafas (x/i)
24x
Suhu (0C)
36,2
KU
Kes
TD (mmHg)
Nadi (x/i)
Sedang
CMC
130/90
80x
Paru : Nafas bronkhovesikuler rh +/+, Wh +/+
Nafas (x/i)
24x
Suhu (0C)
36,2
KU
Sedang
Kes
CMC
TD (mmHg)
130/90
A/ PPOK (perbaikan)
CAP (perbaikan)
P/rencanakan spirometri
O/
KU
Sedang
Kes
CMC
TD (mmHg)
130/90
Nadi (x/i)
80
Nafas (x/i)
24
Suhu (0C)
36,20C
Nadi (x/i)
82x / menit]
Nafas (x/i)
20
Suhu (0C)
36,10C
CAP (perbaikan)
P spirometri hari ini
13.00 WIB
Keluar hasil spirometri :
- post BD FEV1 : 1290 ml
- post BD FVC : 2.500 ml
FEV1/ FVC post bronkodilator : 51 % ==> obstruksi berat
FEV1/FVC < 70 % ==> sesuai dengan COPD
FEV1 pre BD : 1.080 ml
FEV1 post BD : 1.290 ml
FEV1 post BD - FEV1 pre BD = 1.290 - 1.080 = 210 ml
FEV1 % = 210 ml / 1.080 ml = 19 % ==> respon dengan bronkodilator
Kesimpulan :
Obstruksi berat
Test bronkodilator (+)
K/ COPD-Asma
O/
KU
Kes
TD (mmHg)
Sedang
CMC
130/80
Paru : Nafas bronkhovesikuler rh -/-, Wh -/-
Nadi (x/i)
84x / menit]
Nafas (x/i)
20
Suhu (0C)
36,10C
A/
Th/ terapi lanjut
11