BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1
5.1.1
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reabilitas
menggunakan program komputer pengolah data statisik, yaitu dengan melihat nilai
Cronbach alpha. Apabila nilai Cronbach alpha > 0,6 maka kuisioner dikatakan
reliable. perhitungan kuisioner diperoleh nilai Cronbach alpha untuk kuisioner pola
makan 0,877, kuisioner aktifitas olahraga 0,795 dan untuk kuisioner merokok 0,800.
5.2
32
Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia yang berlokasi di
jalan Medan-Banda Aceh km 6, Aceh Utara. RSU Cut Meutia dibangun di lahan
seluas 79.912 m2, dengan luas bangunan 78.130,60 m2. dengan batas wilayah sebagai
berikut: Sebelah utara berbatasan dengan jalan lintas Medan-Banda Aceh, sebelah
barat berbatasan dengan AKKES Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara, sebelah
selatan berbatasan dengan Kompi AURI, dan sebelah timur berbatasan dengan
kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Bertepatan pada tahun 2011 rumah sakit ini telah berganti nama yang dulunya
bernama Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia kini berubah menjadi Rumah Sakit
Umum Cut Meutia Aceh Utara dan pada tahun 2012 rumah sakit ini juga telah
meningkatkan kelasnya dari rumah sakit kelas C kini menjadi rumah sakit tipe
kelas B.
Rumah Sakit Umum Cut Meutia memiliki pelayanan rawat jalan, rawat inap,
tindakan operasi, perawatan intensif, persalinan, darurat, radiologi, anastesi, patologi
klinik, farmasi, rehabilitasi, dan gizi. Jumlah karyawan yang ada di Rumah Sakit
Umum Cut Meutia terdiri dari 844 karyawan, PNS 393 orang, honor daerah 9 orang,
bakti murni 14 orang dan tenaga sukarela 428 orang.
33
5.3.1
Analisis univariat
1. Hipertensi
Penelitian yang dilakukan pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Cut
Meutia Aceh Utara tahun 2014 didapatkan hasil ditunjukan pada tabel 5.1:
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi hipertensi
Derajat Hipertensi
Hipertensi Derajat I
Hipertensi Derajat II
Total
Frekuensi
46
31
77
Persen (%)
59,7
40,3
100
Frekuensi
35
8
34
77
Persen (%)
45,5
10,4
44,2
100
34
Frekuensi
35
6
36
77
Persen (%)
45,5
7,8
46,8
100
Merokok
Penelitian yang dilakukan terhadap Merokok pada pasien hipertensi di Rumah
Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara tahun 2014 ditunjuk pada tabel 5.4:
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi merokok
Merokok
Perokok pasif
Perokok sedang
Perokok berat
Total
Frekuensi
32
13
32
77
Persen (%)
41,6
16,9
41,6
100
35
Derajat I
n
9
6
31
46
%
25,7
75
91,2
59,7
Jumlah
Derajat II
N
26
2
3
31
%
74,3
25
8,8
40,3
n
35
8
34
77
p-value
%
100
100
100
100
0,000
Derajat I
n
13
4
29
46
%
37,1
66,7
80,6
59,7
Jumlah
Derajat II
n
22
2
7
31
%
62,9
33,3
19,4
40,3
n
35
6
36
77
p-value
%
100
100
100
100
0,001
36
dengan hipertensi derajat II. pasien yang memiliki aktifitas olahraga baik terdiri dari
80,6% pasien dengan hipertensi derajat I dan 19,4% pasien dengan hipertensi derajat
II. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara aktifitas olahraga dengan
hipertensi dengan p-value 0,001.
3. Hubungan merokok dengan hipertensi ditunjukan pada tabel 5.7:
Tabel 5.7 Distribusi hubungan merokok dengan hipertensi
Hipertensi
Merokok
Derajat I
Perokok pasif
Perokok sedang
Perokok Berat
Total
n
27
9
10
46
Jumlah
p-value
Derajat II
%
84,4
69,2
31,3
59,7
n
5
4
22
31
%
15,6
30,8
68,8
40,3
N
32
13
32
77
%
100
100
100
100
0,000