Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. Atau bisa juga diartikan untuk memproduksi output yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan oleh pelanggan, pada jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta kualitas yang diinginkan pelanggan disetiap produk. PRINSIP DASAR JIT adalah meningkatkan kemampuan secara terus-menerus untuk merespon perubahan dengan meminimisasi pemborosan
Aspek pokok dalan JIT
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap
produk atau jasa harus di eliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi. Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol, tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
Tujuan Just In Time
Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya. Produksi dan pembelian dengan sistem JIT mewakili usaha terus-menerus dalam mengejar produktivitas melalui penghapusan pemborosan.
Penerapan JIT di bidang Oprasional
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara:
1.
2.
3.
4.
5.
Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan
dapat mengurangi sumber- sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.
Penerapan JIT dalam pembelian dapat mempunyai
pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan. 2. Perubahan cost pools yang digunakan untuk mengumpulkan biaya. 3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung. 4. Mengurangi perhitungan dan penyajian mengenai selisih harga beli secara individual. 5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
JIT Dalam Produksi
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi, komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. JIT dalam Produksi dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: 1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses setiap workstation (stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol). 2. Mengurangi atau meniadakan Lead Time(waktu tunggu) (konsep waktu tunggu nol). 3. Secara berkesinambungan berusaha sekeraskerasnya untuk mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). 4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
Perusahaan yang menggunakan JIT dalam produksi dapat
meningkatkan efisiensi dalam bidang:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan
Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai Waktu perpindahan Tenaga kerja langsung dan tidak langsung Ruangan pabrik Biaya mutu Pembelian bahan
Penerapan JIT dalam produksi dapat mempunyai
pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat
ditingkatkan Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak langsung Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual.
Mengapa perusahaan TOYOTA menggunakan Just In Time?
Tantangan Dalam Pembelian
PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu
perusahaan manufaktur yang memasok brake system untuk pelanggan-pelanggan seperti Yamaha, Toyota, Daihatsu, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu lini produksi adalah disc brake untuk konsumen tunggal yaitu Yamaha. Pada sistem sekarang, lini ini masih menggunakan push system dan menghadapi masalah-masalah seperti volume kegiatan Departemen Production Planning & Control yang besar, ketidakcocokan rencana dan produksi aktual, kurang adaptif terhadap perubahan permintaan, mekanisme informasi yang kurang baik, dan inventori yang menumpuk. Tindakan yang diusulkan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah merancang sistem produksi JIT (Just In Time) untuk menggantikan sistem produksi sekarang.
Keuntungan yang diperoleh
Toyota menggunakan JIT Toyota memperoleh berbagai macam manfaat JIT. Ada 13 manfaat dalam kasus ini dengan menerapkan JIT dalam perusahaan, beberapa diantaranya yaitu :
Ke 13 manfaat keuntungan JIT pada TOYOTA.
Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan
lebih efisien Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. Persediaan tidak perlu dicek, disimpan atau diretur kembali. Kertas kerja dapat lebih simple Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan. Keterlacakan biaya Keakuratan penentuan biaya produk Mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah Meminimumkan persediaan Mengurangi harga pokok produksi Menghemat biaya penyimpanan dan gudang Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan Menghemat waktu perpindahan
Beberapa hubungan dan dampak
implementasi JIT Toyota terhadap Akuntansi Manajemen. Pemanufakturan JIT
JIT dan Penentuan Biaya Produk.
dan Ketertelusuran Biaya Overhead.
Keakuratan
Penentuan Biaya Produk dan JIT.
Pengaruh
JIT pada Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Pengaruh
JIT pada Harga Pokok Pesanan.
Pemanufakturan JIT dan Penentuan Biaya Produk.
1. 2. 3.
4.
5.
Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.
Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa) Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung. Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.
Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan.
Tujuan pemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan).
JIT dan Ketertelusuran Biaya Overhead.
Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead
yang tadinya digunakan bersama untuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel, tenaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas jasa yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT.
Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT.
Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak
langsung dan kenaikan biaya langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk). Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, dapat menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit.
Pengaruh JIT pada Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja langsung dikurangi secara signifikan .Oleh sebab itu ada dua akibat:
1. Persentasi biaya tenaga kerja langsung dibandingkan
total biaya produksi menjadi berkurang 2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap.
Pengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan.
Dalam penerapan JIT untuk penentuan order
pesanan, pertama, perusahaan harus memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.Selanjutnya, sel-sel pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang.
Dengan mereorganisasi tata letak
pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya dapat dikelompokkan pada level selular. lagi pula, karena ukuran lot sekarang lebih sangat kecil, maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan untuk setiap pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok proses.
Hasil Just In Time pada Toyota
Keunggulan suatu perusahaan Toyota terhadap para pesaingnya ditentukan oleh faktor waktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia. Waktu merupakan salah satu faktor penentu unggulan daya saing. Jika suatu perusahaan ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus dapat melayani permintaan konsumen tepat waktu, mengeliminasi atau mengurangi waktu untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah, dan mengefisiensikan waktu untuk aktivitas bernilai tambah. Salah satu alat agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi faktor waktu adalah dengan mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep Just In Time.