Rule of Law
Rule of Law
Saepudin
NPM. 230110150177
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
DAFTAR ISI
17
BAB
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................i
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................1
1.2
Tujuan...............................................................................................2
1.3
Rumusan masalah.............................................................................3
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Rule of law.....................................................................4
2.2
Prinsip-prinsip Rule of law..............................................................7
2.3
Strategi penerapan Rule of law........................................................8
2.4
Penegakan Hukum...........................................................................9
III KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan...................................................................................14
5.2
Saran..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................15
LAMPIRAN..............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
18
1.2
Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan
menjelaskan :
1.
19
2.
3.
1.3
Rumusan Masalah
3.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Rule of law
20
Hak-hak manusia
2.
3.
21
4.
wawasansosial,
gagasan
tentang
hubungan
antarmanusia,
22
23
negara yang bersifat negara hukum formal saja. Selain itu juga, didalam welfare
state yang terpenting ialah negara semakin bersifat otonomuntuk mengatur dan
juga mengarahkan fungsi serta
masyarakat.
Sejalan dengan kemunculan ide demokrasi konstitusional yang tidak terpisahkan
dengan konsep negara hukum, baik itu rechtsstaat ataupun Rule of Law, yang
pada prinsipnya ialah memiliki kesamaan yang fundamental serta juga saling
mengisi. Pada prinsip negara ini unsur penting adalah dengan pengakuan adanya
pembatatasan kekuasaan yang dilakukan secara konstitisional. Oleh sebab itu,
terlepas dari adanya suatu pemikiran dan juga praktek konsep negara hukum yang
berbeda.
C. Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule of Law
Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka :
a. Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap
bangsa.
b. Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada budaya yang
tumbuh dan berkembang pada bangsa.
c.Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus ditegakkan secara
adil juga memihak pada keadilan.
Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif (Setjipto Raharjo: 2004), yang
memihak hanya pada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik atau
keperluan lain. Asumsi dasar hukum progresif bahwa hukum adalah untuk
manusia, bukan sebaliknya. Hukum progresif memuat kandungan moral yang
kuat. Arah dan watak hukum yang dibangun harus dalam hubungan yang sinergis
dengan kekayaan yang dimiliki bangsa yang bersangkutan atau back to law and
order, kembali pada hukum dan ketaatan hukum negara yang bersangkutan itu.
Beberapa kasus dan ilustrasi dalam penegakan rule of law antara lain:
24
Kasus dan reboisasi hutan yang melibatkan pejabat Mahkamah Agung (MA);
Adapun negara yang merupakan negara hukum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ada pengakuan dan perlindungan hak asasi.
2.
Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh
lalu
lintas
atau
hubunganhubungan
hukum
dalam
kehidupan
25
formal dan tertulis saja. Karena itu, penerjemahan perkataan Law Enforcement
ke dalam bahasa Indonesia dalam menggunakan perkataan Penegakkan Hukum
dalam arti luas dapat pula digunakan istilah Penegakkan Peraturan dalam arti
sempit.
Pembedaan antara formalitas aturan hukum yang tertulis dengan cakupan nilai
keadilan yang dikandungnya ini bahkan juga timbul dalam bahasa Inggris sendiri
dengan dikembangkannya istilah the rule of law atau dalam istilah the rule of
law and not of a man versus istilah the rule by law yang berarti the rule of
man by law Dalam istilah the rule of law terkandung makna pemerintahan
oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang formal, melainkan mencakup pula
nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya. Karena itu, digunakan istilah
the rule of just law. Dalam istilah the rule of law and not of man, dimaksudkan
untuk menegaskan bahwa pada hakikatnya pemerintahan suatu negara hukum
modern itu dilakukan oleh hukum, bukan oleh orang. Istilah sebaliknya adalah
the rule by law yang dimaksudkan sebagai pemerintahan oleh orang yang
menggunakan hukum sekedar sebagai alat kekuasaan belaka.
Dengan uraian diatas jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dengan
penegakkan hukum itu kurang lebih merupakan upaya yang dilakukan untuk
menjadikan hukum, baik dalam artian formil yang sempit maupun dalam arti
materil yang luas, sebagai pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik
oleh para subyek hukum yang bersangkutan maupun oleh aparatur penegakkan
hukum yang resmi diberi tugas dan kewenangan oleh Undang-undang untuk
menjamin berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Dari pengertian yang luas itu, pembahasan kita tentang penegakkan
hukum dapat kita tentukan sendiri batas-batasnya Apakah kita akan membahas
keseluruhan aspek dan dimensi penegakan hukum itu, baik dari segi subyeknya
maupun obyeknya atau kita batasi haya membahas hal-hal tertentu saja, misalnya
hanya menelaah aspek-aspek subyektif saja. Makalah ini memang sengaja dibuat
untuk memberikan gambaran saja mengenai keseluruhan aspek yang terkait
dengan tema penegakkan hukum itu.
26
perasaan
atau
nilai-nilai
keadilan
yang
hidup
didalam
27
tuntutan zaman. Artinya, persoalan yang kita hadapi bukan hanya berkenaan
dengan upaya penegakan hukum tetapi juga pembaharuan hukum atau pembuatan
hukum baru.
Karena itu, ada empat fungsi penting yang memerlukan perhatian yang seksama,
yaitu:
Pembuatan hukum (the legislation of law atau Law and rule making),
Sosialisasi, penyebarluasan dan bahkan pembudayaan hukum ( socialization and
promulgation of law),Penegakkan hukum (the enforcement of law). Ketiganya
membutuhkan dukungan Administrasi hukum (the administration of law) yang
efektif dan efisien yang dijalankan oleh pemerintahan (eksekutif) yang
bertanggungjawab (accountable).Karena itu, pengembangan administrasi hukum
dan sistem hukum dapat disebut sebagai agenda penting yang keempat sebagai
tambahan terhadap ketiga agenda tersebut diatas. Dalam arti luas, The
administration of law itu mencakup pengertian pelaksanaan hukum (rules
executing) dan tata administrasi hukum itu sendiri dalam pengertian yang sempit.
Misalnya dapat dipersoalkan sejauh mana sistem dokumentasi dan publikasi
berbagai produk hukum yang ada selama ini telah dikembangkan dalam rangka
pendokumentasian peraturan-peraturan (regels), keputusan-keputusan administrasi
Negara (beschikings), ataupun penetapan dan putusan (vonis) hakim di seluruh
jajaran dan lapisan pemerintahan dari pusat sampai ke daerah-daerah. Jika sistem
administrasinya tidak jelas, bagaimana mungkin akses masyarakat luas terhadap
aneka bentuk produk hukum tersebut dapat terbuka?. Jika akses tidak ada,
bagaimana mungkin mengharapkan masyarakat dapat taat pada aturan yang tidak
diketahuinya?.
Meskipun ada teori fiktif yang diakui sebagai doktrin hukum yang
bersifat universal, hukum juga perlu difungsikan sebagai sarana pendidikan dan
pembaharuan masyarakat (social reform), dan karena itu ketidak tahuan
masyarakat akan hukum tidak boleh dibiarkan tanpa usaha sosial dan
pembudayaan hukum secara sistematis dan bersengaja.
F. Kesadaran Hukum Masyarakat
28
29
sasarannya akan lebih kena secara intensif daripada cara lain yang bersifat drastis.
Pendidikan yang dimaksud di sini bukan semata-mata pendidikan formal
disekolah-sekolah dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi, tetapi juga
pendidikan non formal di luar sekolah kepada masyarakat luas.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap Negara tentu memerlukan hukum agar tercipta ketertiban di dalamnya.
Rule of Law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan
mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di dalamnya
yaitu orang-orang yang jujur, tidak memihak, dan hanya memikirkan keadilan,
tidak terkotori oleh hal-hal yang buruk. Aparatur penegak hukum juga berperan
penting dalam penegakkan hukum yang adil dalam suatu Negara.
Ada tidaknya Rule of Law pada suatu Negara ditentukan oleh Kenyataan.
Apakah rakyat dapat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil didalam
hukum, baik sesama warga Negara maupun pemerintah.
Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka :
a. Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak
masyarakan hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap
bangsa.
b. Rule of lay yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada budaya yang
tumbuh dan berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakan dan negara, harus ditegakkan secara
adil juga memihak pada keadilan.
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD
1945.Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasalpasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negara
harus bersih, jujur, mentaati undang-undang, juga bertanggung jawab, dan
menjalankan UU 1945 dengan baik.
31
B. Saran
Sebagai seorang warga Negara yang baik haruslah menjunjung menjadi
seseorang yang menjunjung tinggi hukum serta kaidah-kadiah agar tercipta
keamanan, ketentraman, dan kenyamanan. Mempelajari Undang-Undang 1945
berserta butir-butir nilainya dan menjalankan apa yang menjadi tuntutannya agar
terjadi kehidupan yang stabil dan taat hukum. Dalam suatu penegaKkan hukum di
suatu Negara seperti Indonesia, maka seluruh aspek kehidupan harus dapat
merasakan dan diharapkan aspek-aspek tersebut dapat mentaati hukum, maka
akan terciptalah pemerintahan dan kehidupan Negara yang harmonis, selaras
dengan keadaan dan sesuai dengan apa yang diharapakan yaitu suatu bangsa yang
makmur, damai, serta taat hukum.
32
DAFTAR PUSTAKA
Hombar
Pakpahan,
Kesadaran
Hukum
Masyarakat
http://ilmucomputer2.academia.edu. /2009/08/kesadaran-hukum-masyarakat.html
Nasrul, Rule Of Law Dan Hak Asasi Manusia, http://one.indoskripsi.com/judulskripsi-makalah-tentang/rule-law-dan-hak-asasi-manusia, January 16th 2010
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Penegakan Hukum ,
http://www.djahu.depkumham.go.id/detail_artikel.php?artid=7, Jumat, 02-Mei2008
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah
Di Perguruan Tinggi. PT.Bumi Aksara;Jakarta
33