A. Latar Belakang
kenyamanan
digunakan
untuk
mengukur
suatu
setelah
dilakukan
implementasi.
Penilaian
dan
observasi
menyembuhkan
luka,
perubahan
nilai
penilaian
skala
melalui
penglihatan
atau
daftar
menjadi
carcinoma
insitudan
menginfasi
stroma.
dan
progesterone
mengalami
perubahan
dalam
Gejala karsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari
putting susu, putting eritema, mengeras, asimetik, infersi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostic,
b.
c.
d.
e.
6. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran) Mulai dari
lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang
luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan
seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan
dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi
mutlak perlu (5000-6000 rad).
2) Mastektomi total Dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua
kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
3) Mastektomi radikal yang dimodifikasi Seluruh payudara, semua atau
sebagian besar jaringan aksila.
4) Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor
dibawahnya, seluruh isi aksila.
5) Mastektomi radikal yang diperluas. Sama seperti mastektomi radikal
ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.
b. Non pembedahan
1) Penyinaran (radiasi) Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak
dapat direseksi pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase
kelenjar limfe ,aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah
mastektomi.
2) Kemoterapi Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit
yang lanjut.
3) Terapi hormon dan endokrin Kanker yang telah menyebar, memakai
estrogen,
androgen,
antiestrogen,
coferektomi
adrenalektomi
adalah
penilaian
perancangan
kenyamanan
kebutuhan
digunakan
akan
untuk
kenyamanan,
mengukur
suatu
setelah
dilakukan
implementasi.
Penilaian
dan
observasi
menyembuhkan
luka,
perubahan
nilai
penilaian
skala
melalui
penglihatan
atau
daftar
dianjurkan
dengan
aktif pada
HSBs
yang telah
yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang sama dengan kenyamanan dan
berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.
3. Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk
memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji.
Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan
database besar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk
jenis keperawatan, medis, institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu
kerangka teori keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian
keperawatan karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain
intervensi yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta
definisinya, antara lain :
1. Health Care Needs
Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan
akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful,
yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya
membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan
yang berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan
dukungan serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.
2. Comfort
Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam
keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima
yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi
sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease),
dan (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang
meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.
Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:
bahwa
perawatan
untuk
kenyamanan
memerlukan
kenyamanan.
4. Enhanced Comfort
Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan,
mengacu pada teori comfort ini.
5. Intervening variables
Didefinisikan sebagai variabel-variabel yang tidak dapat dimodifikasi oleh
perawat. Variabel ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional,
support system, prognosis, financial atau ekonomi, dan keseluruhan elemen dalam
pengalaman si resipien.
6. Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan
dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi
dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait
dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7. Institusional integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari
organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada
sistem rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum,
agensi home care, dll.
F. Model Konseptual (NOC NIC)
Contoh Kasus:
Ny. M
Relief
Ease
Transedence
Fisik
Klien
merasakan
Klien
nafsu
makan
dukungan
dan
karena
merasa
perawat
dengan
latihan
teknik
seluruh
tubuh
Lingkungan
muntah
ada
mual
selama
Ny.M membutuhkan
dari
kemoterapi
Ny. M merasa
Ny.M merasa
khawatir akan
dukungan psikologis
penyakitnya
terhadap dirinya
dan
karena
keluarga
memberikan
suami Ny.M
kondisinya
penyakit pada
Ruang
dirinya
Privasi yang
Kebutuhan
suasana
kurang, tetangga
perawatan
yang
dan
membuat gaduh
distraksi,
sehingga membuat
kurang nyaman
Kecemasan terhadap
Suami sudah
perawatan
Keinginan
penerimaan keluarga
menunjukkan
mendapatkan
dan lingkungan/
perhatian yang
tetangga sekitar
dan
rumahnya
masih merasa
sekitar rumah
perawatan
banyak
pengunjung
Sosiokultural
tidak
spiritual
dari
terutama
relaksasi
untuk
lingkungan
kurang percaya
diri, khawatiran
Ny M kalau suami
meninggalkannnya
b. Tahap ke dua adalah menentukan tingkat kenyamanan yang dialami oleh Ny. M
sebelum dan sesudah diintervensi dengan menggunakan Analog Visual Scala
(VAS) dengan skala 0-10 seperti berikut ini :
l
10
Dari VAS tersebut, sebelumnya klien diberi petunjuk penjelasan tentang scoring
tersebut, kemudian klien diminta menunjuk tingkat kenyamanan (berdasarkan
pengkajian pada struktur Taxonomi yang ada), yang dirasakan sebelum dan
sesudah intervensi. Pada kasus Ny. M, skor tingkat kenyamanan yang dialami
sebelum intervensi adalah 6.
Untuk mempertajam hasil pengukuran kenyaman klien maka perlu dikaji
Intervening variables, yaitu sebagai kekuatan yang mempengaruhi persepsi klien
untuk membantu comfort secara keseluruhan. Variabel ini meliputi pengalaman
masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan
keseluruhan elemen dalam pengalaman klien.
c. Tahap ke tiga adalah menentukan diagnosa keperawatan Ny.M
1. Nyeri akut b.d adanya penekanan massa tumor
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient ke jaringan
d. Tahap ke empat adalah menentukan intervensi keperawatan berdasarkan NOC
NIC
Diagnosa
Nyeri akut b.d adanya
penekanan massa tumor
NOC
Pain Level
Pain control
Comfort Level
NIC
Pain Managemen:
-
Kriteria Hasil :
komunikasi
untuk
mengetahui
dengan -
pengalaman nyeri
Kontrol lingkungan yang
menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman
penanganan
nyeri
(farmakologik,
non
farmakologik
dan
interpersonal )
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi dengan
tim
nyeri
tidak
berhasil
Analgesic administration
-
Tentukan
karakteristik,
lokasi,
kualitas,
derajat
-
sebelum
pemberian obat
Cek
instruksi
tentang
nyeri
dokter
jenis
obat,
tepat
Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
Nutritional Status :
- food and fluid
intake
Weight Kontrol
ketidakmampuan
\ Kriteria hasil :
mengabsorbsi nutrient 1. Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
ke jaringan
2. Tidak ada tanda tanda
kebutuhan
tubuh
hebat
Nutrition Managemen :
-
Kaji
makanan
Berikan makanan
b.d
mal nutrisi
3. Tidak terjadi penurunan
sudah
adanya
alergi
yang
dikonsultasikan
Kandungan Kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Nutrition Monitoring:
-
batas normal
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor turgor kulit
Monitor mual dan muntah
Monitor kalori dan intake
nutrisi
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
keperawatan Comfort
Intervensi
standart
untuk comfort
Nutrition Managemen :
Monitor tanda tanda vital
Pemenuhan
kebutuhan
- Kaji adanya alergi makanan
istirahat tidur
- Berikan makanan yang sudah
Tindakan pengobatan untuk
dikonsultasikan dengan ahli
nyeri
gizi
Monitoring hasil laboratorium
Mengatur suasana perawatan - Memonitor Jumlah Nutrisi dan
Kandungan Kalori
yang kondusif dan private
Nutrition Monitoring:
- Berat badan pasien dalam batas
normal
- Memonitor adanya penurunan
berat badan
- Memonitor turgor kulit
- Memonitor mual dan muntah
- Monitor kalori dan intake
nutrisi
- Jadwalkan
pengobatan
dan
Memberikan
makan
dukungan - Memberikan informasi tentang
pengobatan
kebutuhan nutrisi
yang
sedang dilakukan
Mendengarkan keluhan pasien
Memberikan
informasi,
mendengarkan,
membantu
lingkungan
selama
soul
nyeri
(farmakologik,
farmakologik
non
dan
interpersonal)
Mengajarkan
teknik
relaksasi
Mengajarkan
teknik
makan
distraksi
Memberikan pemijatan,
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri:
adaptasi
lingkungan
dengan
meningkatkan
lingkungan
f. Tahap keenam adalah Enhanced Comfort, yaitu meningkatkan kenyamanan yang
terus menerus dengan melakukan
2. Saran
Perawat sebaiknya mengenal dan mempelajari lebih dalam teori Comfort ini,