Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI MODEL KONSEPTUAL TEORI KATHARINE KOLCABA PADA ASUHAN

KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI CA MAMAE

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan,


perancangan

kenyamanan

digunakan

untuk

mengukur

suatu

kebutuhan, dan penilaian kembali digunakan untuk mengukur


kenyamanan

setelah

dilakukan

implementasi.

Penilaian

dan

Penilaian kembali dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika


perawat menanyakan kenyamanan pasien, atau secara objektif,
seperti

observasi

menyembuhkan

luka,

perubahan

nilai

laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga dapat melalui


rangkaian

penilaian

skala

melalui

penglihatan

atau

daftar

pertanyaan, yang mana kedua-duanya telah dikembangkan oleh


Kolcaba
Dalam berbagai artikelnya, Kolcaba memaparkan tentang teori kenyamanan
dengan menelusuri catatan sejarah penggunaan kenyamanan dalam keperawatan.
Sebagai contoh, Kolcaba menggunakan teori Nightingale (1859) yang menekankan
Tidak akan pernah melihat apa yang diobservasi dan untuk apa. Bukan untuk
menabrak bermacam-macam informasi atau fakta yang tidak benar, tetapi untuk
kepentingan menyelamatkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan kenyamanan
(Tomey dan Alligood, 2006: 727)
Salah satu gangguan rasa kenyamanan pasien itu adalah berupa nyeri. Nyeri
merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan perawatan
kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan diagnostik dan proses
pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang. Perawat tidak
bisa melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat
subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi
nyeri). Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan
keadaan, yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Menurut
beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang
merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut didukung oleh

Kolcaba yang mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu keadaan telah


terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana teori kenyamanan Katherin Kolcaba diaplikasikan
pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri.
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi latar belakang dan definisi teori keperawatan Katherin Kolcaba
2. Mengidentifikasi model konsep dan asumsi mayor teori keperawatan Katherin
Kolcaba
3. Mampu mengaplikasikan kasus berdasarkan model Katherin Kolcaba
D. Tinjauan Teori Pasien Ca Mamae
1. Pengertian
Carsinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mamae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan
mengifiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah.
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan
lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermestastase
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bias terjadi pada kelenjar getah bening
ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel kanker bias bersarang di
tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)
2. Etiologi
Penyebab kangker belum dapat ditentukan tetapi terdapat
beberapa factor resiko yang telah di tetapkan, keduanya adalah

lingkungan dan genetic. Kangker payudara memperlihatkan


proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus dan
lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel
dengan perkembangan sel sel yang atipikal dan kemudian
berlanjut

menjadi

carcinoma

insitudan

menginfasi

stroma.

Kangker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu


sel menjadi massa. Hormone steroid yang dihasilkan oleh
ovarium juga berperan dalam pembentukan kangker payudara
(estrdisol

dan

progesterone

mengalami

perubahan

dalam

lingkungan seluler). (Brunner & Suddarth)


3. Patofisiologi
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
a. Fase induksi: 15-30 tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya
kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen membutuhkan
waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor
ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen
tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat
karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
b. Fase in situ: 1-5 tahun Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu
lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paruparu, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di
payudara.
c. Fase invasi: Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi
meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai
beberapa tahun.
d. Fase diseminasi: 1-5 tahun Bila tumor makin membesar maka kemungkinan
penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.
4. Manifestasi Klinis
Tanda carcinoma kangker payudara ini mempunyai ciri fisik yang khas
mirip pada tumor jinak, massa lunak, massa tegas, mobile, bentuk bulat dan elips.

Gejala karsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari
putting susu, putting eritema, mengeras, asimetik, infersi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostic,
b.
c.
d.
e.

identifikasi metastastik dan evaluasi.


Pemeriksaan biopsy untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2.
Penanda tumor
Mamografi
Sinar X dada

6. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran) Mulai dari
lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang
luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan
seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan
dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi
mutlak perlu (5000-6000 rad).
2) Mastektomi total Dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua
kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
3) Mastektomi radikal yang dimodifikasi Seluruh payudara, semua atau
sebagian besar jaringan aksila.
4) Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor
dibawahnya, seluruh isi aksila.
5) Mastektomi radikal yang diperluas. Sama seperti mastektomi radikal
ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.
b. Non pembedahan
1) Penyinaran (radiasi) Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak
dapat direseksi pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase
kelenjar limfe ,aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah
mastektomi.
2) Kemoterapi Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit
yang lanjut.
3) Terapi hormon dan endokrin Kanker yang telah menyebar, memakai
estrogen,

androgen,

antiestrogen,

coferektomi

hipofisektomi. (Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1596 1600)


E. Model Paradigma Keperawatan

adrenalektomi

Kolcaba menjabarkan definisinya sebagai berikut :


Keperawatan
Keperawatan

adalah

penilaian

perancangan

kenyamanan

kebutuhan

digunakan

akan

untuk

kenyamanan,

mengukur

suatu

kebutuhan, dan penilaian kembali digunakan untuk mengukur


kenyamanan

setelah

dilakukan

implementasi.

Penilaian

dan

Penilaian kembali dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika


perawat menanyakan kenyamanan pasien, atau secara objektif,
seperti

observasi

menyembuhkan

luka,

perubahan

nilai

laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga dapat melalui


rangkaian

penilaian

skala

melalui

penglihatan

atau

daftar

pertanyaan, yang mana kedua-duanya telah dikembangkan oleh


Kolcaba.
Pasien
Penerima perawatan seperti individu, keluarga, institusi, atau
masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan.
Lingkungan
Lingkungan adalah banyak aspek tentang pasien, keluarga, atau
instutitusi melingkupi tindakan oleh perawat atau orang tercinta
untuk meningkatkan kenyamanan.
Kesehatan
Kesehatan adalah jumlah yang berfungsi secara optimal, seperti
yang digambarkan oleh pasien atau kelompok, atau suatu pasien,
keluarga, atau masyarakat.
Asumsi
1) Manusia mempunyai tanggapan holistic untuk stimulus yang
kompleks.
2) Kenyamanan adalah suatu hasil holistic yang diinginkan yang
mengacu pada disiplin keperawatan.

3) Manusia bekerja keras untuk menemukan kenyamanan dasar


mereka, yang didapatkan dari usaha yang giat.
4) Kenyamanan yang akan ditingkatkan pada pasien harus
melibatkan HSBs pilihan mereka.
5) Pasien

dianjurkan

dengan

aktif pada

HSBs

yang telah

ditetapkan dengan pelayanan kesehatan mereka.


6) Integritas kelembagaan adalah dasar dari sistem nilai bagi
penerima perawatan.
Format Logis
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis antara
lain :
1. Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati
secara spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek
dan dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka. Ketika perawat lulus
sekolah, mereka mungkin diminta untuk menjelaskan diagram prakteknya, yang
mana tugas tersebut sangatlah mudah.
2. Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik
berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum
ke yang spesifik. Langkah mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori
kenyamanan dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu
teori. Kerja dari tiga ahli teori keperawatan diperlukan untuk mendefinisikan
kenyamanan. Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain untuk
bekerja secara bersama untuk menyatukan kebutuhan seperti keringanan,
ketentraman dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir suatu

yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang sama dengan kenyamanan dan
berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.

3. Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk
memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji.
Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan
database besar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk
jenis keperawatan, medis, institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu
kerangka teori keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian
keperawatan karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain
intervensi yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta
definisinya, antara lain :
1. Health Care Needs
Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan
akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful,
yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya
membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan
yang berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan
dukungan serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.
2. Comfort
Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam
keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima
yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi
sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease),
dan (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang
meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.
Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:

a. Relief, suatu keadaan dimana seorang penerima (recipient) memiliki pemenuhan


kebutuhan yang spesifik
b. Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan
c. Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai diatas
masalahnya.
Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal
berikut :
a. Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh
b. Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi harga
diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap
kebutuhan lebih tinggi.
c. Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari luar.
d. Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial
3. Comfort Measures
Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh
penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan,
dan intervensi fisik.
Kolcaba menyatakan

bahwa

perawatan

untuk

kenyamanan

memerlukan

sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu :


a. Standart comfort intervention yaitu Teknis pengukuran kenyamanan, merupakan
intervensi yang dibuat untuk mempertahankan homeostasis dan mengontrol
nyeri yang ada, seperti memantau tanda-tanda vital, hasil kimia darah, juga
termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan ini didesain untuk membantu
mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan, serta
mencegah komplikasi.
b. Coaching (mengajarkan) meliputi intervensi yang didesain untuk menurunkan
kecemasan, memberikan informasi, harapan, mendengarkan dan membantu
perencanaan pemulihan (recovery) dan integrasi secara realistis atau dalam
menghadapi kematian dengan cara yang sesuai dengan budayanya. Agar
Coaching ini efektif, perlu dijadwalkan

untuk kesiapan pasien dalam

menerima pengajaran baru.


c. Comfort food for the soul, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan dalam
sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi untuk kenyamanan psikologis
meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian dan
ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini
perawat umumnya tidak memiliki waktu untuk memberikan comfort food untuk
jiwa (kenyamanan jiwa/psikologis), akan tetapi tipe intervensi comfort tersebut

difasilitasi oleh sebuah komitmen

oleh institusi terhadap perawatan

kenyamanan.
4. Enhanced Comfort
Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan,
mengacu pada teori comfort ini.
5. Intervening variables
Didefinisikan sebagai variabel-variabel yang tidak dapat dimodifikasi oleh
perawat. Variabel ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional,
support system, prognosis, financial atau ekonomi, dan keseluruhan elemen dalam
pengalaman si resipien.
6. Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan
dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi
dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait
dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7. Institusional integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari
organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada
sistem rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum,
agensi home care, dll.
F. Model Konseptual (NOC NIC)
Contoh Kasus:
Ny. M

dirawat di Ruang Flamboyan kelas III dengan suasana ramai ,telah

didiagnosa Ca mammae stadium IIb, dari hasil pemeriksaan Ny M mengeluh nyeri


dan ada luka sedikit dan berbau didaerah payudara sebelah kanan. Ny M akan
dilakukan kemoterapi 2 seri setelah itu baru dilakukan tindakan operasi. Keluarga
menyetujui mengenai tindakan ini. Kemoterapi pertama telah dilakukan tanggal 1
Desember 2014. Saat ini sedang menjalani kemoterapi ke 2, Obat kemoterapi
sudah diberikan mulai 6 jam yang lalu dan mulai tampak reaksi.

Pembahasan Asuhan Keperawatan


a. Tahap pertama adalah melakukan pengkajian tipe comfort menurut Kolcaba,
sebagai berikut
Tipe comfort

Relief

Ease

Transedence

Fisik

Klien

merasakan

Klien

nyeri pada payudara

nafsu

makan

dukungan

dan

karena

merasa

perawat

dengan

latihan

teknik

seluruh

tubuh

serta merasakan mual


&
Psikospiritual

Lingkungan

muntah

ada

mual

selama

Ny.M membutuhkan
dari

relaksasi dan makan

kemoterapi
Ny. M merasa

Ny.M merasa

sedikit tapi sering


Kebutuhan

khawatir akan

Tuhan tidak adil

dukungan psikologis

penyakitnya

terhadap dirinya

dan

bertambah parah, dan

karena

keluarga

merasa malu akan

memberikan

suami Ny.M

kondisinya

penyakit pada

Ruang

dirinya
Privasi yang

Kebutuhan

suasana

kelas tiga, yang ramai

kurang, tetangga

perawatan

yang

dan

bed sebelah sering

tenang dan perlunya

membuat gaduh

distraksi,

sehingga membuat

agar Ny.M merasa

kurang nyaman

nyaman selama masa

Kecemasan terhadap

Suami sudah

perawatan
Keinginan

penerimaan keluarga

menunjukkan

mendapatkan

dan lingkungan/

perhatian yang

dukungan dari suami

tetangga sekitar

lebih namun Ny.M

dan

rumahnya

masih merasa

sekitar rumah

perawatan
banyak

pengunjung

Sosiokultural

tidak

spiritual

dari

terutama

relaksasi

untuk

lingkungan

kurang percaya
diri, khawatiran
Ny M kalau suami
meninggalkannnya
b. Tahap ke dua adalah menentukan tingkat kenyamanan yang dialami oleh Ny. M
sebelum dan sesudah diintervensi dengan menggunakan Analog Visual Scala
(VAS) dengan skala 0-10 seperti berikut ini :
l

10

Dari VAS tersebut, sebelumnya klien diberi petunjuk penjelasan tentang scoring
tersebut, kemudian klien diminta menunjuk tingkat kenyamanan (berdasarkan

pengkajian pada struktur Taxonomi yang ada), yang dirasakan sebelum dan
sesudah intervensi. Pada kasus Ny. M, skor tingkat kenyamanan yang dialami
sebelum intervensi adalah 6.
Untuk mempertajam hasil pengukuran kenyaman klien maka perlu dikaji
Intervening variables, yaitu sebagai kekuatan yang mempengaruhi persepsi klien
untuk membantu comfort secara keseluruhan. Variabel ini meliputi pengalaman
masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan
keseluruhan elemen dalam pengalaman klien.
c. Tahap ke tiga adalah menentukan diagnosa keperawatan Ny.M
1. Nyeri akut b.d adanya penekanan massa tumor
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient ke jaringan
d. Tahap ke empat adalah menentukan intervensi keperawatan berdasarkan NOC
NIC
Diagnosa
Nyeri akut b.d adanya
penekanan massa tumor

NOC
Pain Level
Pain control
Comfort Level

NIC
Pain Managemen:
-

Kriteria Hasil :

komunikasi

1. Mampu mengontrol nyeri


2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang

Lakukan pengkajian nyeri


Gunakan
teknik
terapeutik

untuk

mengetahui

dengan -

pengalaman nyeri
Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri


Pilih
dan
lakukan

menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman

penanganan

setelah nyeri berkurang


-

nyeri

(farmakologik,

non

farmakologik

dan

interpersonal )
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi dengan

tim

medis jika ada keluhan dan


tindakan

nyeri

tidak

berhasil
Analgesic administration
-

Tentukan
karakteristik,

lokasi,
kualitas,

derajat
-

sebelum

pemberian obat
Cek
instruksi
tentang

nyeri

dokter

jenis

frekwensi dan dosis


Cek riwayat alergi
Berikan analgesic

obat,

tepat

waktu terutama saat nyeri

Ketidakseimbangan
nutrisi

kurang

dari

Nutritional Status :
- food and fluid

intake
Weight Kontrol
ketidakmampuan
\ Kriteria hasil :
mengabsorbsi nutrient 1. Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
ke jaringan
2. Tidak ada tanda tanda
kebutuhan

tubuh

hebat
Nutrition Managemen :
-

Kaji

makanan
Berikan makanan

b.d

mal nutrisi
3. Tidak terjadi penurunan

sudah

adanya

alergi
yang

dikonsultasikan

dengan ahli gizi


Monitor Jumlah Nutrisi dan

Kandungan Kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi

berat badan yang berarti

Nutrition Monitoring:
-

Berat badan pasien dalam

batas normal
Monitor adanya penurunan

berat badan
Monitor turgor kulit
Monitor mual dan muntah
Monitor kalori dan intake

nutrisi
Monitor lingkungan selama

makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan

e. Tahap ke lima adalah Comfort Measures, yaitu tindakan memberikan


kenyamanan dengan suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi

kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti


fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.
Tipe intervensi
tindakan

Contoh tindakan Nyeri

keperawatan Comfort
Intervensi
standart

untuk comfort

Contoh Tindakan Nutrisi

Nutrition Managemen :
Monitor tanda tanda vital
Pemenuhan
kebutuhan
- Kaji adanya alergi makanan
istirahat tidur
- Berikan makanan yang sudah
Tindakan pengobatan untuk
dikonsultasikan dengan ahli
nyeri
gizi
Monitoring hasil laboratorium
Mengatur suasana perawatan - Memonitor Jumlah Nutrisi dan
Kandungan Kalori
yang kondusif dan private
Nutrition Monitoring:
- Berat badan pasien dalam batas
normal
- Memonitor adanya penurunan
berat badan
- Memonitor turgor kulit
- Memonitor mual dan muntah
- Monitor kalori dan intake
nutrisi
- Jadwalkan

pengobatan

dan

tindakan tidak selama jam


Coaching/ mengajak

Memberikan

emosional dan spiritual


Menumbuhkan
keyakinan
terhadap

makan
dukungan - Memberikan informasi tentang

pengobatan

kebutuhan nutrisi

yang

sedang dilakukan
Mendengarkan keluhan pasien
Memberikan
informasi,
mendengarkan,

membantu

perencanaan recovery secara


realistis
Comfort food for the - Pilih dan lakukan penanganan - Monitor

lingkungan

selama

soul

nyeri

(farmakologik,

farmakologik

non
dan

interpersonal)
Mengajarkan

teknik

relaksasi
Mengajarkan

teknik

makan

distraksi
Memberikan pemijatan,
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri:
adaptasi
lingkungan
dengan

meningkatkan

kedamaian dan ketenangan,


terapi musik, mengenang
Menurunkan
stimulus

lingkungan
f. Tahap keenam adalah Enhanced Comfort, yaitu meningkatkan kenyamanan yang
terus menerus dengan melakukan

intervensi kenyamanan secara konsisten dan

terus-menerus, sampai klien akan mencapai kesehatan yang diinginkan dalam


mencari kesembuhan (HSBS). Ini dilakukan dengan cara melakukan asuhan
keperawatan secara menyeluruh dengan tindakan yang independent dan dependen
sesuai dengan kewenangan perawat.
Proses yang dilakukan pada tahap ini sesuai dengan asuhan keperawatan yaitu
dengan melakukan tindakan dan dievaluasi secara terus-menerus dengan SOAP dan
SOAPIER sampai klien mengalami kesembuhan sesuai dengan tujuan perawatan.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Teori comfort adalah suatu konsep penyediaan kenyamanan bagi pasien dan
keluarganya melalui intervensi dengan orientasi pengukuran kenyamanan. Tindakan
pengalihan yang dilakukan oleh perawat akan memperkuat pasien dan keluarganya
yang dapat dirasakan seperti mereka berada di dalam rumah mereka sendiri.
Aplikasi teori comfort ini bisa diterapkan pada konteks individu, keluarga,
institusi maupun komunitas, sehingga lebih fleksibel diterapkan dalam semua tatanan
pelayanan keperawatan.

Struktur taksonomi comfort merupakan sebuah panduan yang dapat digunakan


dalam penyusunan instrument dalam pengukurannya sesuai penggunaan atau setting
yang diinginkan, seperti contohnya tidak hanya untuk tatanan pelayanan klinis, tetapi
juga dapat diterapkan dalam pendidikan dan penelitian, sehingga teori ini bersifat
holistic.
Fokus perawatan pada teori comfort ini pada intinya adalah perawat
mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan yang tidak terpenuhi dari klien, sehingga
berdasar pengkajian tersebut kemudian menentukan desain tindakan comfort untuk
mengatasi serta menggali hal-hal yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien yang
mana hal ini merupakan outcome langsung dari keperawatan.

2. Saran
Perawat sebaiknya mengenal dan mempelajari lebih dalam teori Comfort ini,

sehingga dapat diaplikasikan dengan komprehensif dan holistic


Perlu adanya pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan struktur taxonomi

Comfort, untuk dapat digunakan di berbagai setting area keperawatan


Penting untuk perawat, untuk memahami dan memperbanyak kajian yang
dapat menambah wawasan yang berhubungan dengan desain tindakan/ upaya
meningkatkan kenyamanan penerima pelayanan.

Perlunya pengembangan intervensi Comfort Food bagi perawat


untuk jiwa klien, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan
dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan yang meliputi
pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian
dan ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang
(mengingat masa lalu), dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai