BAB I
EVALUASI FORMASI
I.1 PENDAHULUAN
Dalam explorasi migas resiko kegagalan atau kerugian sangatlah besar, segala sesuatunya
haruslah diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang. Salah satu dari rangkaian eksplorasi
migas adalah analisa log baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam explorasi minyak bumi
penganalisaan log sangatlah diperlukan guna mengetahui gambaran bawah permukaan baik itu
litologi, nilai porositas, jenis fluida dll.
Pada analisa kuantitatif, lebih ditujukan untuk mengetahui parameter-parameter fisik
batuan reservoar yang telah terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut berupa porositas
efektif, saturasi air, dan tahanan jenis.
Pada mulanya, analisa secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung volume serpih,
yang merupakan jumlah kandungan serpih pada batuan reservoar. Karena serpih memiliki
porositas non-efektif, maka akan mempengaruhi hasil pengukuran log Porositas/Neutron, dan
menyebabkan nilai porositasnya menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, perhitungan volume
serpih dilakukan sebagai koreksi pada porositas total sehingga dapat diperoleh porositas efektif
batuan reservoar.
I. 2 DASAR TEORI
Analisa kuantitatif adalah analisa log yang ditujukan untuk mengetahui parameterparameter fisik batuan reservoar yang telah terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut
berupa porositas efektif, saturasi air, dan tahanan jenis.
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057
Setelah mendapat nilai t, plot pada chart Gr-1 untuk mendapatka Cfgr
GRcorr = Cfgr X Gr
Plot NPHI pada chart Por 14e agar terkonversi menjadi TNPH
Lalu TNPH masukan pada chart Por 14c Lalu diakumulasi = CFNcorr
LLD/Rm
3
15. Menghitung Suhu pada kdalamn interval (Tf) setiap midpoint dan bearing sand dengan
rumus :
Tf = ( GT x Interval ) + Ts
16. Menghitung nilai resistifity lumpur setiap midpoint dan bearing sand dengan rumus :
17. Mencari nilai Tahanan formasi interval reservoir yang sesungguhnya (Rti)
Plot nilai rw pada chart porositas efektif dan rt sebagai garis 100% air
Tarik garis porositas efektif setiap midpoint hingga menyentuh garis 100% air
lalu tarik kebawah untuk melihat nilai Rtinya.
18. Menghitung Harga Resistivitas Air formasi (Rwi) setiap midpoint dengan rumus :
19. Menghitung Harga Kejenuhan Air Formasi (Sw) setiap midpoint dengan rumus :
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057
20. Menghitung Harga Kejenuhan Air Zona Terusir (Sxo) setiap midpoint dengan rumus :
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengawali analisa kuantitatif 2 pada sumur GMB-RM (soal-C) dilakukan pembacaan
log pada masing masing midpoint yaitu pada midpoint 685, 690, dan 695 yang mencangkup
pembacaan log Gr, MSFL, LLD, RHOB, NPHI. Selain midpoint pada batuan reservoir dilakukan
juga pembacaan pada shale terdekat dengan batuan reservoir, yang kemudian didapat tabulasi
data sebagai berikut :
Mid
Interva
GR
Point
l
685 86.17
600690 86.17
625
695 82.97
MSFL LLD
4.5
4
3
5
4.
55
3.
5
RHO NPHI
B
2.26 0.16
2.18 0.18
2.25 0.16
GR slahe
max
126
126
126
GRMin
45
45
45
0.252
0.252
0.252
1.2
2.4
2.4
2.4
1.2
1.2
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057
BAB III
KESIMPULAN
Bedasarkan analisa kuantitatif 2 didapat:
Nama : Dadang
Riankusuma Togela
NIM : 111.130.057