Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN FORENSIK

1. Kasus perkosaan dengan perdarahan profuse harus dirawat. Jenis


visum apa? Bagaimana kesimpulannya?
Jenis Visum : Visum et Repertum Sementara
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan, diduga korban telah diperkosa. Pada korban, ditemukan
luka memar/robek/babras pada_______. Selaput dara ditemukan robek dan
korban mengalami perdarahan dari jalan lahir sehingga membutuhkan
perawatan di Rumah Sakit. Kami telah mengambil sampel darah dari korban dan
cairan dari vagina untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi korban pada saat ini
menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan untuk sementara waktu.
Demikian keterangan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan
keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai KUHP.
2. a. Jelaskan perbedaan pembunuhan dengan bunuh diri
Bunuh diri
Pembunuhan
- baju tidak kena tusuk
- baju ikut kena tusuk.
- letak luka didada seb.kiri,ulu hati
- sembarang tempat.
- hanya ada 1 luka mematikan
- banyak.
- luka tidak sampai mengenai vertebrae
vertebrae
dapat
kena.
- darah terdapat disekitar korban
- tercecer dimana-mana.
- adanya luka percobaan
- adanya luka tangkis.
- adanya cadveric spame memegang belatinya.
-memegang baju / brg
lain milik pelaku.
2. b. Gambarkan luka dengan belati 2 sisi tajam
- kedua sudut luka lancip
- panjang luka merupakan lebar maksimal belati dan kedalaman luka merupakan
panjang minimal belati. Namun tidak berlaku pada tusukan di perut karena perut
sangat elastis.
3. a) Perbedaan LTM (luka tembak masuk) jarak dekat dengan LTK (luka
tembak keluar)!
LTM
LTK
- Contusio ring (+)
- Contusio ring (-)
- Jaringan tubuh yang rusak
- Jelaga (-)
- Sisa mesiu (tattoage) (-)
mengarah ke dalam
- Jaringan tubuh yang rusak
- Arah luka ke dalam
- Pakaian, rambut , kulit sekitar
mengarah ke luar
- Arah luka ke luar
ikut terbakar/hangus
- Sekitar LTK ada memar atau
- Ada lubang luka
perdarahan kulit
a LTM tempel
- Lubang
peluru
berbentuk
bintang
- Cetakan moncong senpi (senjata
api) (+)

b
c
-

Contusio ring (+)


Sisa mesiu dalam kulit
LTM jarak dekat
Lubang bulat/oval
Contusio ring (+)
Jelaga dan tattoge (+)
LTM jarak jauh
Lubang bulat/oval
Contusio ring (+)
Jelaga dan tattoage (-)

3. b) gambar LTM pada kepala


1. LTM jauh
Lubang peluru
Ring kontusio

jelaga

2. LTM dekat
tattoage

Lubang peluru

3. LTM tempel

Ring kontusio

4. Kecelakaan lalu lintas dengan fraktur femur tertutup diterima dr. A


dan butuh perawatan oleh dr.B. Jenis visum dr.A dan dr.B?
pada pasien diperlukan visum sementara karena butuh perawatan dan dibuat
saat masuk RS dan visum lanjutan setelah selesai perawatan. Karena visum
sementara dan visum lanjutan harus dibuat oleh satu dokter dan biasanya di RS
yang menerima tidak sama dengan yang merawat, maka SPVR ditujukan secara
instansional (misalnya: kepada direktur RS atau kepada unit bedah) sehingga VR
sementara dan VR lanjutan boleh dari dokter yang berbeda karena atas nama
unit bedah. Pada kasus, VR sementara boleh di`buat oleh dr. A dan VR lanjutan
dibuat oleh dr. B
5. a. Data yang menunjang untuk menentukan saat kematian di TKP
- Lebam mayat
- Kaku mayat
- Penurunan suhu

- Pembusukan
- Larva
5. b. Cara pengambilan sampel darah
- Basah : ambil dengan spuit atau diusap dengan kapas kemudian dimasukkan
amplop kertas.
- Kering : lakukan scrapping (dikerok). Jika sampel terlalu sulit maka ditetesi PZ
terlebih dahulu agar lebih lunak kemudian di scrapping (dikerok) dan
dimasukkan tabung reaksi.
6. kematian mendadak karena infark miokard akut. Apa yang ditemukan
PL dan PD?
PEMERIKSAAN LUAR
1. Warna lebam mayat merah kebiruan gelap dan terbentuk lebih cepat.
2. Bibir kebiruan. Seluruh wajah dan leher berwana biru keunguan,
3. Bintik-bintik perdarahan (petechial haemorrages) atau disebut tardieus spot.
Bintik perdarahan terjadi karena timbulnya peningkatan permeabilitas dan
tekanan vena secara akut yang menyebabkan overdistensi dan rupturnya
dinding perifer vena, terutama pada jaringan longgar, seperti kelopak mata,
dibawah kulit dahi, kulit dibagian belakang telinga, circumoral skin,
konjungtiva dan sklera mata..
4. Ujung jari tangan terdapat sianosis akibat menurunnya fungsi jantung
5. Mulut mengeluarkan cairan bening berbusa .Terdapat bekas muntahan di
sekitar mulut. Alat kelamin keluar air bening. Keluar tinja dari dubur.
PEMERIKSAAN DALAM
1. Paru kanan dan kiri mengembang berwarna merah gelap
2. Jantung ukuran sebesar kepalan tangan jenazah, berdinding tebal,berwarna
kemerahan, saat dilakukan pengirisan, darah berwarna merah gelap, dan
terdapat trombus

7. perbedaan hanging dan strangulation


No Penggantungan antemortem
Penggantungan postmortem
1
Tanda-tanda
penggantungan Tanda-tanda
post-mortem
ante-mortem
menunjukkan kematian yang bukan
bervariasi. Tergantung dari cara disebabkan penggantungan
kematian korban
2
Tanda
jejas
jeratan
miring, Tanda jejas jeratan biasanya berbentuk
berupa lingkaran terputus (non- lingkaran utuh (continuous), agak
continuous) dan letaknya pada sirkuler dan letaknya pada bagian
leher bagian atas
leher tidak begitu tinggi
3
Simpul tali biasanya tunggal, Simpul tali biasanya lebih dari satu,
terdapat pada sisi leher
diikatkan dengan kuat dan diletakkan
pada bagian depan leher
4
Ekimosis tampak jelas pada Ekimosis pada salah satu sisi jejas
salah
satu
sisi
dari
jejas penjeratan tidak ada atau tidak jelas.
penjeratan. Lebam
mayat Lebam mayat terdapat pada bagian
tampak di atas jejas jerat dan tubuh yang menggantung sesuai
pada tungkai bawah
dengan
posisi
mayat
setelah
meninggal

No

Penggantungan antemortem

Penggantungan postmortem

Pada kulit di tempat jejas


penjeratan
teraba
seperti
perabaan kertas perkamen, yaitu
tanda parchmentisasi
Sianosis pada wajah, bibir,
telinga, dan lain-lain sangat jelas
terlihat terutama jika kematian
karena asfiksia
Wajah membengkak dan mata
mengalami kongesti dan agak
menonjol,
disertai
dengan
gambaran pembuluh dara vena
yang jelas pada bagian kening
dan dahi
Lidah bisa terjulur atau tidak
sama sekali
Penis. Ereksi
penis
disertai
dengan keluarnya cairan sperma
sering terjadi pada korban pria.
Demikian juga sering ditemukan
keluarnya feses
Air liur. Ditemukan menetes dari
sudut mulut, dengan arah yang
vertikal menuju dada. Hal ini
merupakan
pertanda
pasti
penggantungan ante-mortem

Tanda parchmentisasi tidak ada atau


tidak begitu jelas

Penggantungan pada bunuh


diri
Usia. Gantung diri lebih sering
terjadi pada remaja dan orang
dewasa. Anak-anak di bawah
usia 10 tahun atau orang dewasa
di atas usia 50 tahun jarang
melakukan gantung diri
Tanda jejas jeratan, bentuknya
miring,
berupa
lingkaran
terputus (non-continuous) dan
terletak pada bagian atas leher

Penggantungan pada pembunuhan

8
9

10

No
1

Sianosis pada bagian wajah, bibir,


telinga dan lain-lain tergantung dari
penyebab kematian
Tanda-tanda pada wajah dan mata
tidak terdapat, kecuali jika penyebab
kematian
adalah
pencekikan
(strangulasi) atau sufokasi

Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus


kematian akibat pencekikan
Penis. Ereksi penis dan cairan sperma
tidak ada. Pengeluaran feses juga tidak
ada

Air liur tidak ditemukan yang menetes


pad
kasus
selain
kasus
penggantungan.

Tidak mengenal batas usia, karena


tindakan pembunuhan dilakukan oleh
musuh atau lawan dari korban dan
tidak bergantung pada usia

Tanda jejas jeratan, berupa lingkaran


tidak terputus, mendatar, dan letaknya
di bagian tengah leher, karena usaha
pelaku pembunuhan untuk membuat
simpul tali
Simpul tali, biasanya hanya satu Simpul tali biasanya lebih dari satu
simpul yang letaknya pada pada bagian depan leher dan simpul
bagian samping leher
tali tersebut terikat kuat
Riwayat korban. Biasanya korban Sebelumnya korban tidak mempunyai
mempunyai
riwayat
untuk riwayat untuk bunuh diri
mencoba bunuh diri dengan cara

No

10

Penggantungan pada bunuh


diri
lain
Cedera. Luka-luka pada tubuh
korban yang bisa menyebabkan
kematian
mendadak
tidak
ditemukan pada kasus bunuh diri
Racun.
Ditemukannya
racun
dalam lambung korban, misalnya
arsen, sublimat korosif dan lainlain tidak bertentangan dengan
kasus gantung diri. Rasa nyeri
yang disebabkan racun tersebut
mungkin
mendorong
korban
untuk melakukan gantung diri
Tangan tidak dalam keadaan
terikat,
karena
sulit
untuk
gantung diri dalam keadaan
tangan terikat
Kemudahan.
Pada
kasus
bunuhdiri,
mayat
biasanya
ditemukan
tergantung
pada
tempat yang mudah dicapai oleh
korban
atau
di
sekitarnya
ditemukan alat yang digunakan
untuk mencapai tempat tersebut
Tempat kejadian. Jika kejadian
berlangsung di dalam kamar,
dimana pintu, jendela ditemukan
dalam keadaan tertutup dan
terkunci
dari
dalam,
maka
kasusnya
pasti
merupakan
bunuh diri
Tanda-tanda perlawanan, tidak
ditemukan pada kasus gantung
diri

Penggantungan pada pembunuhan

Cedera berupa luka-luka pada tubuh


korban biasanya mengarah kepada
pembunuhan
Terdapatnya racun berupa asam opium
hidrosianat atau kalium sianida tidak
sesuai pada kasus pembunuhan,
karena untuk hal ini perlu waktu dan
kemauan
dari
korban
itu
sendiri. Dengan demikian maka kasus
penggantungan
tersebut
adalah
karena bunuh diri
Tangan yang dalam keadaan terikat
mengarahkan dugaan pada kasus
pembunuhan
Pada kasus pembunuhan, mayat
ditemukan tergantung pada tempat
yang sulit dicapai oleh korban dan alat
yang digunakan untuk mencapai
tempat tersebut tidak ditemukan

Tempat kejadian. Bila sebaliknya pada


ruangan ditemukan terkunci dari luar,
maka penggantungan adalah kasus
pembunuhan

Tanda-tanda perlawanan hampir selalu


ada kecuali jika korban sedang tidur,
tidak sadar atau masih anak-anak.

8. a. Pokok VeR dan penjelasannya


1. VR adalah laporan tertulis.
2. Yang berhak membuat adalah dokter
3. Kegunaanya untuk proses peradilan
4. Atas permintaan yang berwenang
5. Isinya obyektif
6. Berdasarkan sumpah.
8. b. Apakah pengertian infanticide menurut pasal 341?
Pasal 341
Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa

anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara


paling lama tujuh tahun
UNSUR HUKUM YANG ADA:
Pelaku ibunya sendiri, menghilangkan nyawa bayi, pada saat dilahirkan atau
beberapa saat kemudian, malu atau takut diketahui bila melahirkan
9. perbedaan luka bakar nyala api dengan air panas
Luka bakar thermis, yaitu trauma yang ditimbulkan kontak permukaan luar dan
dalam dari tubuh dengan panas fisik.
a. Luka bakar oleh panas kering (burn/dry heat), yaitu luka bakar yang
disebabkan oleh benda bersuhu tinggi yang tidak berbentuk cairan,
seperti sinar matahari, nyala api, atau benda padat yang panas
Pada luka bakar jenis ini maka dapat ditemukan derajat luka bervariasi
mulai derajat I hingga IV (bila telah ditemukan menjadi jenazah) atau
derajat I hingga III (bila ditemukan masih dalam kondisi hidup)
Derajat luka:
Grade I : hanya mengenai epidermis
Klinis: hiperemia
Grade IIa : superficial, mengenai epidermis dan lapisan atas corium
Klinis: busa, bulla
Grade IIb : dalam, mengenai epidermis dan lapisan dalam corium
Klinis: basah, bula, keputihan
Grade III: mengenai seluruh tebal kulit, subcutan, otot dan tulang
Klinis: kering, putih, hitam
Derajat luka pada jenazah:
Grade I: hiperemi
Grade II: vesikobulosa
Grade III: escarotica
Grade IV: karbonisasi
b. Luka bakar akibat panas basah (moist heat atau scalds), yaitu luka bakar
yang disebabkan oleh cairan atau uap panas yang bersuhu tinggi.
Keadaan ini dapat menimbulkan luka lepuh yaitu luka bakar dengan
derajat kerusakan dari hiperemi sampai dengan vesikula atau dengan
derajat luka bakar bervariasidari I hingga derajat II
10.
11. a. Sebutkan fase-fase pada hanging dan pada fase manakah
autoerotic hanging?
1. Fase dispneu / sianosis berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi
akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida.
Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata
sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah.
Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar.Nadi teraba cepat.Tekanan
darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi terjadi kira-kira 2 menit.Awalnya berupa kejang klonik lalu
kejang tonik kemudian opistotonik.Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi,
denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun
3. Fase apneu berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati
berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), pengeluaran
feses, urin & sperma. Depresi pusat nafas hingga berhenti, kesadaran
menurun sampai hilang, relaksasi spinkter.. Akibat Relaksasi dari

spingter inilah yang menimbulkan kepuasaan seksual, karena


pada fase ini air mani akan keluar.
4. Fase akhir / terminal / final asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat
pernapasan lengkap.Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas
terhenti kemudian mati.
Auto erotic hanging merupakan prilaku manggantung diri dengan tujuan
merestriksi oksigen ke otak agar mendapatkan kepuasaan seksual
tertentu. Interferensi suplai darah ke otak akibat AEA (Auoerotic asfiksia)
dapat mengakibatkan anoksia serebral, kekurangan oksigen pada otak.
menurunnya aliran darah dan oksigen, dapat
memperhebat
rangsangan, menimbulkan sensasi melayang atau gembira yang
meningkatkan kenikmatan orgasme.
pada saat terjadi hipoksia dapat meningkatkan kepuasan seksual pada
korban. Dan kematian autoerotik biasanya disebabkan oleh gagalnya
penyelamatan diri sendiri pada saat korban melakukan perangsangan seksual
yang tidak lazim ini. Pada hampir semua kasus, paling sering dialami oleh
usia dewasa pertengahan.
11. b. Ditemukan bayi usia 30-32 minggu, dengan perkiraan usia
diluar janin 2 hari. Apa yang ditemukan dari otopsi ?

a.
b.
c.
d.
e.
f.

a.
b.

a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.

Pada kasus infanticide, yang harus ditentukan dalam pemeriksaan adalah :


1. Bayi pernah bernafas atau tidak. Pada kasus ini, bayi diperkirakan sudah
berusia 2 hari diluar janin, sehingga dari pemeriksaan akan didapatkan :
Tepi paru tumpul
Adanya krepitasi dari paru
Sebagian bagian paru menutupi jantung
Tes apung paru positif paru terapung
Diafragma letak rendah
Warna merah muda
2. Menentukan usia intrauterine dan ekstrauterine
Usia intrauterine dengan perkiraan umur 30-32 minggu,pada pemeriksaan akan
didapatkan :
PB : 40 cm
Inti penulangan didapatkan pada Distal femur atau proksimal tibia
Usia ekstrauterine dengan perkiraan umur 2 hari, pada pemeriksaan
akan didapatkan :
Tali pusat sudah mengisut, dan ada lingkaran merah disekitarnya = usia 2-3
hari
Didapatkan caput succedanium = hilang sekitar 2-3 hari
Didapatkan mekonium
3. Bayi viabel atau tidak dilihat dari :
Usia kehamilan 28 minggu
35 cm
1500 gram
Tidak adanya cacat bawaan yang menyebabkan kematian
4. Ada/tidak nya perawatan, dilihat dari :
a. Ada tidaknya bekas-bekas darah atau lemak pad tubuh bayi
b. Apakah tali pusat telah di potong

5. Trauma yang ditemukan


6. Sebab kematian
7. Gol.Darah
12.Seorang dokter diminta datang ke pengadilan sebagai saksi ahli
terhadap pasien yang telah ditanganinya namun menolak untuk
menghadirinya. Bagaimana tanggapan anda?
Sebagai dokter yang diminta sebagai saksi ahli kita dilarang untuk menolak
karena hal tersebut berhubungan dengan kode etik kedokteran yang kita
miliki dan menurut KUHAP Pasal 179 setiap orang yang diminta pendapatnya
sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya Wajib
memberikan keterangan ahli demi keadilan. Selain itu dalam perkara pidana
keterangan ahli diatur dalam pasal 184 ayat (1) yang menyatakan alat bukti
yang sah dalam pengadilan pidana salah satunya adalah keterangan ahli.
Jadi apabila seorang dokter dipanggil untuk menjadi ahli dalam suatu kasus
pidana maupun perdata, maka harus datang untuk memenuhi panggilan
tersebut, atau dapat diancam pidana penjara atau denda sebagaimana
diatur dalam pasal 224 dan pasal 522 KUHP.
- Pasal 224 ayat (1) KUHP : Barang siapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau
juru bahasa menurut undang- undang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban berdasarkan undang- undang yang harus dipenuhinya, diancam
: 1. Dalam perkara pidana, dengan pidana penjara paling lama sembilan
bulan
- Pasal 522 KUHP : Barang siapa menurut undang-undang dipanggil sebagai
saksi, ahli atau juru bahasa, tidak datang secara melawan hukum,
diancam dengan pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

Anda mungkin juga menyukai