Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STIRRER

DOSEN PEMBIMBING :
1. Rikky, ST.
2. Wisnu Adji, AMTE.
Nama Kelompok:
1. Febyan Chandra
2. Fiqramudin Nur
3. Firdaus Ramadhan
4. Glery Apriteli
5. Igha Miaghi
6. Ignasius Jeffry Boro
7. Lalu Kukuh
8. Lalu M.Prabawa
9. Mahendra Wisnu Jati
10. Mahfut Nastain
11. Maliny Helfyani
12. M.Yasir
13. Mayrobi Girmany
14. Tri Yulianto

AKDEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA


JAKARTA
2013-2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan
mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien.
Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya instansi
pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek
tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran mengenai Laboratorium Dasar
pada jurusan teknikal dibeberapa instansi pendidikan.
Pratikum membuat alat lab dasar dengan tujuan mendapat pembelajaran
mandiri mengenai alat Stirrer dan memenuhi tugas praktik Laboratorium Dasar.
Praktik

ini

akan

tetap

berguna

untuk

BAB II

praktik-praktik

selanjutnya.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stirrer
Stirrer ialah suatu alat laboraturium yang berfungsi untuk mencapurkan
larutan yang bersifat heterogen menjadi larutan yang bersifat homogen.

B. Prinsip Kerja Stirrer


Supply akan memberikan tegangan sebesar +18 v. Saat power on ditekan maka
display akan inisialisasi. Lalu mengatur kecepatan yang telah di setting serta mengatur
waktu. Ketika tombol start di tekan maka pesawat ini akan mulai bekerja. Motor dan
pemanas akan bekerja sampai batas yang telah di atur dan batas waktu yang di
tentukan. Saat waktu habis motor akan berhenti menandakan proses pencampuran
selesai.
C. Komponen Stirrer
a.

Motor DC
Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada


umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih
besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan
tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal
dibanding motor AC.

b. Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan
beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan
komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan
unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit
lebih mahal.
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan
dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang
terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam
koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision
domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet
switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan
total bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi
yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2
beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch
layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke
dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi

routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat
jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan
yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut
Switch routing atau switch multilayer.
c. Fuse
Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar dan sering kita jumpai.
Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati
arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan terbakar dan
memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element penghantar yang terdapat
dalam fuse tersebut akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai
pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari
bahaya arus besar.
Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau putus elementnya kita harus
menggantinya dengan yang baru, tetapi yang perlu diingat adalah penggantian dengan
kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya dengan kapasitas arus yang lebih besar
maka akan berakibat kerusakan pada rangkaian listrik tersebut, karena jika ada arus
lebih dalam rangkaian tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.
d. Timer
Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu
yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value).
Timer tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa
clock sudah disediakan oleh pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap
timer tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer
mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value
maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.

e. IC

IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan


keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni
regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur (3 kaki dan
banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal IC.
Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya
dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC
misalnya LM317 untuk regulator variabel positif dan LM337 untuk regulator variabel
negatif. Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut
bisa bekerja, tengangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya.
Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam
datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan
jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet
komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.
f. Potensio
Potensiometer merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai
penbagi tegangan.Potensiometer terbuat dari suatu lapisan karbon tipis.Potensiometer
yang digunakan pada rangkaian kelompok 5 adalah jenis potensiometer putar yang
ditunjukan pada gambar diatas.

Potensiometer putar memiliki jalur karbon yang berbentuk melingkar,dimana


wiper akan bergeser seiring dengan diputarnya tangkai (shaff) potensiometer.PAda
umumnya ,jalur karbon pada potensimeter putarmemiliki kelengkungan sudut sebesar
270o.Pot-pot putar banyak digunakan aplikasi pengaturan volume suara pada
perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol tingkat terang-gelap atau kecerahan
atau brightness lampu,kecepatan putaran motor,dan berbagai penerapan lainnya.

g. LED
LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode". Yang berarti LED adalah
perangkat semi-konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati
celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tsb. LED juga disebut "Solid
State Lighting" karena chip LED disolder ke Printed Circuit Board (PCB) dan oleh
karena itu tidak memiliki artikel-artikel yang longgar / filamen seperti bola lampu
pijar, atau zat beracun seperti gas merkuri pada Lampu Hemat Energy (LHE).
LED telah beredar cukup lama, tetapi baru akhir-akhir ini produsen-produsen
LED telah mulai memperluas lini produk mereka dari lampu dioda sederhana, yang
digunakan terutama untuk lampu indikator, ke versi yang lebih canggih, lebih efisien
dan lebih terang. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan teknologi LED telah berhasil
membuat LED yang lebih terang dan berdaya lebih tinggi untuk diaplikasikan ke
dalam senter, lampu outdoor, lampu mobil, dan sebagainya. Dan hanya baru-baru ini,
LED mulai digunakan secara luas untuk keperluan penerangan umum (penerangan
dalam/luar ruangan, penerangan komersial, lampu dekorasi, lampu sorot, lampu
panggung, dll).

D. Blok Diagram Stirrer

E. Wiring Diagram Stirrer

F. Proses Kalibrasi Stirrer

1. gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan motor,


2. stopwatch untuk pengaturan waktunya.

G. Cara Pengoperasian Stirrer


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Siapkan bahan/sempel yang akan dicampur,


Siapkan alat yang digunakan,
Siapkan accesoris (capsul pengaduk, dan chamber),
Hubungkan ke sumber PLN,
Atur timer sesuai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk sampel,
Nyalakan switch ON/OFF,
Letakkan chamber yang berisi sempel pada tempatnya,
Mengatur kecepatan putaran motor sesuai yang dibutuhkan.

H. Prosedur Perawatan Stirrer

BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam Makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas ini dan penulisan Makalah
di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga Makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai