Anda di halaman 1dari 27

Membangun Konsistensi

Pelayanan Nyeri di Rumah Sakit


Arum Pratiwi, Skep. Ns
Siloam Hospitals Surabaya

Pain Management = Quality


Improvement

Quality Improvement
Apa itu Quality Improvement?
Hubungan antara Pain Management
dengan Quality
Improvement
PDSA dalam Pain Management

Quality Improvement Vs
Quality Assurance
Quality Improvement

Apa yang bisa


ditingkatkan lagi
Pro-aktif
No Blame
Melihat kembali
sistem

Quality Assurance

Apa yang salah

Reaktif
Sanksi/ punishment
Menginvestigasi
siapa yang
bertanggung jawab
Melihat sistem secara Fokus pada kejadian
keseluruhan
terkait

Quality Improvement/
Peningkatan Mutu?
Suatu pendekatan formal untuk
menganalisa suatu performance dan
melakukan upaya sistematis untuk
meningkatkan performance tersebut

Tujuannya adalah suatu institusi kesehatan bisa


mencapai 6 Pilar Mutu, yaitu:

Aman
Efektif
Efisien
Adil
Tepat Waktu
Berfokus pada
pasien

Hubungan
Pain Management dengan Quality Improvement

Pain atau nyeri adalah alasan


tersering pasien datang ke dokter
atau institusi kesehatan
Nyeri adalah tanda vital kelima
Nyeri berkurang/ hilang = Aktifitas
bertambah = kualitas hidup
meningkat
Nyeri berkurang = kepuasan pasien
meningkat

Peningkatan Mutu dalam Penatalaksanaan Nyeri


Pasien

Penen
tu
Kebija
kan
Nasion
al

QIPM
Jajara
n
Manaj
erial

PPA

MODEL

DO: Kapan dan


bagaimana?

PLAN : Apa yang


akan dilakukan

P-D-S-A
ACT: Perubahan
apa yang akan
dilakukan
berdasar temuan
yang ada

STUDY: Apa hasil


temuannya?

PDS-A
Apa yang ingin kita capai?
Mengurangi/ menghilangkan nyeri di rumah sakit

Bagaimana memastikan bahwa perubahan


itu suatu peningkatan?
90% Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang

Perubahan seperti apa yang akan


menghasilkan suatu peningkatan pelayanan
nyeri?
Menyusun panduan, SPO, edukasi staf dan pasien/
keluarga, feedback form dll

Planning
Berdasar:
Masalah/ data temuan di lapangan
(Man, Method, Money, Equipment,
Environment)

Masalah/ Data Temuan


No

Temuan

Hasil pengkajian nyeri tidak sesuai dengan kondisi nyeri


pasien

Observasi nyeri paska pemberian obat nyeri tidak


didokumentasikan secara konsisten

Ditemukan pasien masih mengeluh nyeri setelah satu minggu


di rawat

....

....

Prioritas
Masalah

High Risk
(Nilaixbobot=sk
or)

High Volume
(Nilaixbobot=sk
or)

Problem Prone
(Nilaixbobot=sk
or)

Rentang Nilai 1-5

Rentang Nilai 1-5

Rentang Nilai 1-5

Bobot 40

Bobot 35

Bobot 25

Jml

Hasil pengkajian nyeri tidak


sesuai dengan kondisi nyeri
pasien

40

200

35

175

25

100

475

Ditemukan pasien masih


mengeluh nyeri setelah satu
minggu di rawat

40

200

35

70

25

75

345

Observasi nyeri paska


pemberian obat nyeri tidak
didokumentasikan secara
konsisten

40

200

35

105

25

75

380

PLAN

LIST TO DO

Apa yang akan dicoba kan di


siklus PDSA ?
Re-edukasi staf untuk pengkajian
nyeri dalam bentuk workshop.

-Pertemuan dengan pain team


membahas materi
workshop dan instruktur
workshop
-Pertemuan dengan tim CI dan TE
untuk
penjadwalan pelatihan/ workshop
dan penentuan
kuota per-workshop.
-Pembuatan materi workshop
-Penggandaan materi workshop
-Menyiapkan bundle workshop
(formulir yang
digunakan)

Apa perkiraan outcome?


Staf memahami dan bisa
melakukan pengkajian nyeri
dengan lebih akurat
Siapa saja yang terlibat?
Head Nurse, CI, In-charge, Pain
Nurse, Pain Doctor*
Berapa lama waktu yang
diperlukan?
1 bulan
Apa yang dibutuhkan untuk
program ini?
- Form pengkajian nyeri
- Guideline nyeri
- Pasien
Data apa yang diambil?

DO

TO DO LIST

Workshop dilakukan 1x seminggu


@ 3 jam dengan peserta 15

-Menyiapkan ruangan workshop


(2 jam sebelumnya
mengingatkan T&E untuk
pengosongan ruangan)
Win
-Mengingatkan peserta workshop:
Mengirimkan
email reminder ke head nurse 1
hari
sebelumnya Kris
-Menyiapkan absensi Kris
-Menyiapkan lembar evaluasi
Riva

Peserta Head Nurse, CI dan InCharge

STUDY

LIST TO DO

Jumlah peserta workshop

Rekapitulasi absensi

Evaluasi kemampuan peserta


paska workshop

Rekapitulasi hasil uji/ post test


workshop pengkajian nyeri

Hasil monitoring akurasi


pengkajian nyeri di ruangan
paska workshop

Menyiapkan tool audit pengkajian


nyeri
Menentukan tim audit dan
sosialisasi tool audit
Melakukan audit
Melakukan analisa hasil audit:
Akurasi pengkajian nyeri 96%

Contoh tool audit

ACT

TO DO LIST

Adopt
Melakukan hal yang sama persis
untuk skala yang lebih luas.
Misal: Re-edukasi seluruh staf
dalam bentuk workshop

-Bekerjasama dengan HN/ CI dan


TE untuk
penjadwalan workshop
pengkajian nyeri bagi staf
perawat.
-Menyiapkan ruangan
-Mengirimkan email reminder
-Menyiapkan keperluan re-edukasi
materi, peralatan,
evaluasi)

Adapt
Memodifasi perubahan yang
sudah dilakukan
Misal: Head Nurse/ CI/ In-charge
re-edukasi kepada seluruh staf

-Berdiskusi dengan HN/ CI/ Incharge tentang


rencana re-edukasi
-Bekerjasama dengan TE&& CI
serta HN untuk
penjadwalan staf
-Menyiapkan keperluan re-edukasi
(materi, peralatan,
evaluasi)

Data Quarter I
(Feb Apr)
1.2

100%
1

100%

100%

78%

0.8
65%

69%
Aktual

0.6

Linear (Aktual)
Target

0.4

0.2

0%
0
Jan

Feb

Mar

0%
Apr

Bagaimana Upaya di RS Anda?

Pelaksanaan Edukasi Nyeri


pada Pasien Post Operasi

Kelengkapan dokumentasi
nyeri

Pemahaman staf tentang


penatalaksanaan nyeri

Anda mungkin juga menyukai