Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sistem Saraf ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Farmakologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang saya
peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Sistem Saraf.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah Farmakologi
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Daftar
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................
ii
iii
iv
Bab I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sistem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik-efektortanggapan.
Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan
menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan
menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan
koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu
mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary).
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis
hormone yang letaknya di otak.
B. Rumusan Masalah
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
1.2.5.
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
a.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Fisiologi.
b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
c.Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
a.Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Farmakologi.
b.Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema
yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pengertian Sistem saraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan selsel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan
mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan
sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron
sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan
mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling
berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu
subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan
dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk
berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia
perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang menyebabkan zat
kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di persimpangan yang
disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin
bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan
oleh rangsangan fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang
menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan
eksternal. Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer
ganglia, menghubungkan sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral
neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat
semua input dan output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari
semua jenis bentuk neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme
persepsi dari dunia dan menentukan perilaku. Seiring dengan neuron, sistem
saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya
glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.Sistem saraf
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf
memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahanperubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
ber tindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf
dan sinapsis.
Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui
serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik
antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub
positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel
saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan
terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini
(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per
detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui
oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.Impuls yang diterima oleh
reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau
perubahan pada efektor.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan
penghantaran impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan
panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa
oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.Gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak
melewati otak.