Oleh :
Triana Wulandari
120210102023
Ratna Sari
120210102104
Bayu Angga Dwi Cahyono
120210102109
M. Adyarman Q.
120210102118
Kelompok 4
`UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga Negara seperti tertuang dalam
UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1 yang
menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan. Hal ini bertujuan agar setiap satuan pendidikan yang
diselenggarakan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras, kedudukan sosial dan
tingkat kemampuan ekonomi, serta tidak terkecuali juga para penyandang cacat atau
kelainan fisik.
Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia selalu diupayakan oleh
pemerintah, agar dapat mencetak bangsa yang siap untuk menghadapi masa depan,
namun akan lebih penting jika disertai dengan peningkatan kualitas karakter untuk
mencetak pribadi yang baik, hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Belajar merupakan aktivitas yang didalamnya terjadi perubahan secara
bertahap. Pemahaman mengenai kegiatan belajar diperlukan dalam menentukan
strategi pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan pada peserta didik. Apa
yang menjadi konsep awal sebelum terjun dalam kegiatan belajar mengajar bagi
seorang calon pendidik merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Banyak hal
penting yang harus diketahui dan dipahami oleh seorang guru mengenai apa saja yang
harus diperhatikan dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu usaha untuk mempelajari dan
memahami hakikat dan ciri-ciri belajar. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah
tentang Hakikat dan Ciri-Ciri Belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa definisi dari hakikat belajar ?
2. Apa saja ciri-ciri belajar?
3. Apa tujuan belajar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah
ini adalah:
1. Mengetahui definisi hakikat belajar.
2. Mengetahui ciri-ciri belajar.
3. Mengetahui tujuan belajar.
BAB 2. PEMBAHASAN
Belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena adanya interaksi
aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan
dan
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengatahuan,
pemahaman,
ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek berupa
kognitif, psikomotor dan afektif yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan
tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan atau
dengan kata lain dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Belajar dimulai dengan adanya dorongan, semangat, dan upaya yang timbul
dalam diri seseorang sehingga orang itu melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar
yang dilakukan menyesuaikan dengan tingkah lakunya dalam upaya meningkatkan
kemampuan dirinya. Dalam hal ini, belajar adalah perilaku mengembangkan diri
melalui proses penyesuaian tingkah laku (Majid, 2013:33).
2.1 Hakikat Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Pada dasarnya, belajar adalah masalah setiap orang. Dengan belajar maka
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku, dan semua
perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Oleh karena itu,
banyak ahli yang mencoba memberikan definisi tentang belajar. Adapun beberapa
ahli yang mencoba mendefinisikan tentang pengertian belajar yaitu :
a
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
pengalaman.
Moh. Surya, mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa
pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Proses belajar sebagai suatu proses berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yang
secara relatif permanen, perubahan tingkah laku tersebut hendaknya bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik dan juga bukan karena perubahan kondisi
fisik yang temporer sifatnya.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian belajar, diantaranya :
bukan
produk.
Proses
dimana
sifat
dan
tingkah
laku
mengatakan
perubahan
yang
bahwa
belajar
adalah
proses
secara
sadar,
aktif,
dilakukan
untuk
dinamis,
adalah
mengubah
tingkah
laku,
perubahan
adalah
hasil
dari
pribadi manusia. Ada beberapa macam-macam aktifitas dalam belajar yang perlu
diperhatikan, yaitu :
kehidupan manusia.
Membaca merupakan kegiatan belajar yang paling penting dan utama
dalam belajar.
c. Mencatat dan menulis point-point penting dari yang telah diamati dan
dibaca sangat diperlukan untuk memperkuat ingatan dan mudah direproduksi
kembali.
d. Mengingat dan menghafal adalah cara mudah untuk menyimpan kesan-kesan
dalam memori.
e. Berfikir dan berimajinasi akan mampu melahirkan banyak karya yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
f. Bertanya dan berkonsultasi tentang sesuatu yang belum diketahui merupakan
kegiatan belajar yang harus dibiasakan.
g. Latihan dan mempraktekan sesuatu yang telah dipelajari akan mampu
menciptakan perubahan dalam dirinya.
2.2 Ciri-ciri Belajar
Berikut dibawah ini merupakan ciri-ciri belajar :
1
Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat
disimpan.
Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
Dari beberapa ciri-ciri belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh. Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari
perubahan perilaku, yaitu :
1
komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.
Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai,
baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya,
seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam
panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk
kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia
ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara
tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda,
definisi, dan sebagainya.
lingkungannya
dengan
menggunakan
simbol-simbol,
misalnya:
Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih
macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan
dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam
menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran,
perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang
dikontrol oleh otot dan fisik.
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar
meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta
tingkatan aspek-aspeknya. Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia
memiliki keinginan untuk belajar:
1
Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari
atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi
diri.
hasil
belajar
dan
pengalaman
hidup.
Benyamin
S.
Bloom,
menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga ranah, yakni:
1
c. Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagianbagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Analisis dapat
pula dibedakan atas tiga jenis, yakni:
- Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci elemen-
struktur kompleks.
d. Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru dengan
memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada atau untuk membentuk struktur atau
sistem baru. Dilihat dari segi produknya, sintesis dapat dibedakan atas:
- Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan.
- Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas.
- Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak.
e. Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat tentang sesuatu
2
kompleks, yakni:
Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan fenomena atau stimuli
tertentu, meliputi kepekaan terhadap hal-hal tertentu, dan kesediaan untuk
Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang
bersifat manual dan motorik. Ranah psikomotor menurut Simpson (Winkel,
1999;Fleishman & Quaintance, 1984) dapat diklasifikasikan atas:
a Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2 perangsang atau
lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing
b
perangsang.
Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan menempatkan
diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan melakukan gerakan
berlaku.
Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas
dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Selain beberapa tujuan belajar diatas, terdapat pula tujuan belajar yang lain yaitu :
b
c
d
e
f
Dari uraian diatas dapat diketahui belajar adalah kegiatan manusia yang sangat
penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar manusia dapat
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses belajar merupakan suatu proses berubahnya bentuk tingkah laku
tertentu yang secara relatif permanen, perubahan tingkah laku tersebut hendaknya
bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik dan juga bukan karena perubahan
kondisi fisik yang temporer sifatnya. Perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil
belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor,
beserta tingkatan aspek-aspeknya.
Ciri-ciri belajar ditandai dengan perubahan yang disadari dan disengaja
(intensional), perubahan yang berkesinambungan, perubahan yang fungsional,
perubahan yang bersifat positif, perubahan yang bersifat aktif, dan perubahan yang
bertujuan dan terarah.
Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku
dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar
diharapkan dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukan hanya pada aspek kognitif,
tetapi juga pada aspek lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya adalah untuk
memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.
3.2 Saran
Sebagai calon guru sebaiknya kita perlu memahami hakikat belajar dan ciri-ciri
belajar sebelum melakukan kegiatan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan
baik.
Ali.
DAFTAR PUSTAKA
2014.
Hakikat
Belajar
dan
Pembelajaran.
file.upi.edu/Direktori/ /Hakikat_Belajar_dan_Pembelajaran.pdf /
-
Rosdakarya.
Nailah,Hikmatun. 2012. Hakikat Belajar dan Pembelajaran.
PT Remaja
http://hikmatunnailah.blogspot.com/2012/10/hakikat-belajar-dan-
Ahli.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-
Belajar.
http://eccozoezanto.blogspot.com/2013/04/tujuan-belajar.html/
-
Pembelajaran.
http://pomizipedagogy.wordpress.com/about/pengertian-pembelajaran/
tanggal 27 Februari 2016.
diakses