DENGAN STUDI KASUS PLTN FUKUSHIMADAICCHI BESERTA LANGKAH STRATEGIS
PENANGGULANGANNYA PLTN adalah salah satu sumber energi alternatif untuk menghasilkan listrik dalam skala gigawatt (GW) atau bahkan terawatt (TW). Tenaga nuklir atau tenaga atom ini diproduksi dari reaksi nuklir terkontrol yang noneksplosif, tepatnya reaksi pembelahan inti untuk memanaskan air yang menghasilkan uap (steam) yang kemudian uap ini digunakan untuk menghasilkan listrik. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh kedaruratan nuklir (bencana nuklir) serta langkah strategis dalam penanggulangannya. Analisis dilakukan melalui studi kasus kedaruratan nuklir yang terjadi di PLTN Fukhusima-Daicchi Jepang. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode studi literatur. Bencana nukir di PLTN Fukushima-Daicchi berawal dengan adanya gempa bumi berkekuatan 9,0 skala richter yang menghempas Jepang terutama wilayah Tohoku pada tanggal 11 Maret 2011. Level bahaya nuklir akibat bencana nuklir PLTN Fukushima Daiichi di Fukushima telah dinyatakan oleh Badan Pengatur Nuklir Jepang pada level 7 atau tingkat paling bahaya. Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang. Penanggulangan terhadap bencana nuklir secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penanggulangan pencegahan serta penanggulangan tanggap bencana. Pengelolaan limbah yang mungkin dilakukan antara lain dengan pemekatan, dibiarkan meluruh, dan diencerkan. Usaha dekontaminasi yang mungkin dilakukan adalah pemberian pil potassium iodine yang mengandung iodine-127. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah radiokatif iodine-131 yang terhirup atau tertelan mengendap di kelenjar tiroid dan meningkatkan risiko kanker tiroid. Iodine-127 merupakan banan non-radioaktif. Apabila tubuh telah jenuh dengan zat tersebut, diharapkan Iodine-131 yang bersifat radioaktif tidak dapat mengendap di tubuh. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir memang mampu menghasilkan energi listrik dengan efisiensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin besar. Namun dalam proses operasionalnya memerlukan teknologi serta sistem pengamanan yang khusus.