Anda di halaman 1dari 16

BAB I

KESEHATAN MENTAL
A.

ARTI KESEHATAN MENTAL, ILMU KESEHATAN DAN KESEHATAN

MENTAL.

Jasmani di katakan sehat apabila energi yang ada mencukupi daya tahan yang ada
mencukupi memiliki kekuatan untuk menjalankan aktivitas,dan kondisi badan terasa
nyaman dan sehat.
Dr.Kartini Kartono mengatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat memilki
sifat-sifat khas,antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara episien
memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas memiliki konsep diri yang sehat memiliki
koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usaha nya,memiliki regulasi diri dan
memiliki batin yang selalu tenang.
Jadi,orang yang sehat mentalnya dapat melakukan adaptasi (penyesuaian diri) dengan
lingkungannya,dengan mudah dapat menempatkan diri pada perubahan sosial,selalu
aktif berpartisipasi dan dapat merasakan kepuasan atas terpenuhi kebutuhannya.
Apabila di tinjau dari, kata mental berasal dari kata
latin,yaitu,mensataumentisartinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam
bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu
kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu
jiwa).
Di dalam buku Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam karya Dr.Kartini
Kartono dan Dr. Jenni Andary, Ilmu Kesehatn Mental adalah ilimu yang mempelajari
masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencengah timbulnya gangguan
emosi, dan berusaha menguragi atau menyembuhkan penyakit mental,serta
memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Ada yang berpendapat bahwa kesehatan mental adalah Terhindar dari gangguan dan
penyakit kejiwaan (batasan ini banyak mendapat sambutan di kalangan psikiater). Ada
juga yang mengartikannya adalah kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi
masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa.
B. BEBERAPA DEFENISI KESEHATAN MENTAL
Berikut ini merupakan beberapa defenisi dari kesehatan mental:
1.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejola jiwa (neurose)
dan gejola penyakit jiwa (psychose).
2.
Kesehatan Mental adalah adanya kemmpuan yang memiliki oleh seseorang
untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri orang lain, masyarakat atau
lingkungannya.
3.
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk
mengembangkan potensi bakatdadan pembawaan yang ada semaksimal mungkin
sehingga menyebabkan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari
gangguan dan penyakit jiwa.
4.
Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta
terciptanya kemempuan untukl menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga
merasakan kebahagiaan dan kepuasan hatinya.

C. MASALAH KESEHATAN MENTAL


Kesehatan mental / jiwa selalu mempersoalkan mental/jiwa yang dimiliki seseorang
apakah bermasalah ataukan memilki kehidupan rohani yang sehat. Dan juga
menegakkan pada keutuhan peribadi psiko-fisik manusia yang menyeluruh.
Kesehatan mental sebagai ilmu membicarakan bangaimana cara seseorang
memecahkan masalah batinya sehingga ia mampu memahami berbanagi kesulitan
hidup dan melakukan berbagai upaya agar jiwanya menjadi bersih.
Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti mengerti, mau dan mampu
mengaktualisasikan dirinya, maka seseorang tidak akan megalami bermacam-macam
ketegangan kekuatan dan komplik barin. Selain itu, ia melakukan upaya agar jiwanya
menjadi seimbang dan kepribadiannya pun terinteraksi dengan baik. Ia juga akan
mampu memecahkan segala kesulitan jiwa.
Permasalahan lain yang erat hubungannya dengan ilmu kesehatan mental, anatara lain
adanya usaha untuk menghindari unsur tekanan batin, komplik pribadi dan
menciptakan integrasi batin yang baik untuk melawan ketegangan dan komplik jiwa.
Orang yang sehat mentalnya mempunyai pribadi normal. Mereka akan bertindak dan
berprilaku baik agar dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu dalam karakter
dirinya terdapat kesesuaian dengan norma dan pola hidup masyarakat.
BAB II
KESEHATAN MENTAL DAN KETENAGAN HIDUP
A. MENTAL SEHAT DAN TIDAK SEHAT
Pada umumnya setiap orang senantiasa memilki mental yang sehat namun karena
suatu sebab ada sebagian orang yang memiliki mental tidak sehat. Orang yang tidak
sehat mentalnya memiliki tekanan-tekanan batin. Dengan suasana batin seperti
ini kepribadian seseorang menjadi kacau dan mengganggu ketenangannya. Gejala ini
yang menjadi pusat pengganggu ketenangan hidup.
Ketenanagan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat memecahkan keruwetan jiwa
pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidap. Hal ini dapat dilakukan bila ia
berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak terganggu ketenagannya dan tidak
terjadi konflik-konflik maupun rasa takut.
Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan hidup. Jiwa
merasa sering terganggu sehingga menimbulkan stress dan komplik jiwa. Hal ini
menyebabkan timbulnya emosi negative sehingga ia tidak mampu mencapai
kedewasaan psiskis, mudah putus asa dan bahkan bunuh diri.
Kekacauan mental ini di sebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik
emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan hidup akibat hidup di
tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasikan maupun
dinegrasi sosial.
Untuk megetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidak mudah,
karena tidak dapat di ukur, di periksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya
dalam kesehatan badan biasanya yang menjadi kesehatan mental adalah tindakan,

tingkah laku, atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya
akan mengalami kegoncagan emosi kelainan tingkah laku dan tindakannya.
B.
PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP PERASAAN
Berikui ini akan di uraikan tiap-tiap persoalan (perasaan) dengan contoh-contohnya :
1. Rasa cemas
Adanya perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa sebab yang menyebabkan
timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Misalnya, perasaan seorang ibu yang
gelisah karena anaknya terlambat pulang, berbagai pikiran berkecamuk dalam dirinya,
ia merasa khawatir bila anaknya mendapat kecelakaan, diculik orang, dan sebagainya,
karena itu, sebaliknya berusaha mengatasi kegelisahan itu dengan mencari cara
pemecahannya.
2. Iri hati
Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, namun sebenarnya perasaan ini
bukan karena adanya kedengkian dalam dirinya melainkan karena ia sendiri hatitidak
merasakan bahagia dalam hidupnya. Sebagai contoh adalah seorang ibu yang masih
muda, cantik dan kaya, merasa iri kepada suaminya karena anak-anaknya lebih dekat
kepadanya. Ia juga merasa bahwa suaminya tidak mengindahkan perasaannya. Hal ini
menyebabkan terjadinya pertengkaran dan perselisihan anatara mereka karean
kecurigaan isteri kepada suaminya.
3. Rasa sedih
Rasa sedih ini terkadang berpangkal dari hal-hal yang sepele yang terjadi karena
kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab kesedihannya secara
langsung.
4.
Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri
Rasa rendah diri menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga
menyebabkan orang yang bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan.
Ia tidak mau mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan
kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang lain. Ia
menjadi mudah marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
5.
Pemarah
Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya mengalami gangguan
kesehatan mental. Pada dasarnya, marah merupakan ungkapan kekecewaan, atau
ketidakpuasan hati.
C. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KESEHATAN
Kecerdasan seseorang merupakan warisan dari orang tuanya. Hal ini telah terbukti
dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Namun demikian, kecerdasan
ini tidak akan berkembang bila tidak di dukung oleh lingkungan adanya kesempatan
yang dapat merangsang kecerdasan tersebut.
Ada berbagai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, di antaranya pereasaan sering
lupa atau kurangnya konsentreasi dalam berpikir dan sebagainya. Bila hal ini di
biarkan terus menerus maka ia akan menyebabkan gangguan kesehatan mental yang
sangat serius.
Anak yang pemurung, bodoh merupakan akibatnya terganggunya ketenagan si anak. Ia
menjadi mampu mengerahkan daya pikirnya sehingga ia kehilangan konsentrasi dalam

menerima pelajaran. Inilah yang menyebabkan ia menjadi bodoh, jadi bukan karena
ia benar-benar bodoh.
Penyebaba lain terganggunya ketenagan anak adalah perlakuan orang tua yang terlalu
megekang kebebasan anak, terlalu banyak campur tangan dalam urusan anak, suka
membandingkan sia anak dengan anggota lain. Yang lain lebih pandai dari pada
si anak, dan sebangainya.
Tergangguanya ketenagan anak di sebabkan perilaku ibu / bapak sering bertengkar ,
mengekang anak , sering di pukul oleh ibi/bapaknya, karena ia malas belajar auatu
karena kenakalannya. Suasana menyebabkan si anak merasa bigung dan mencoba
mencari perhatian orang dengan sesuatu yang di larang.
D. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh suasana hatinya. Bila seseorang merasa
gelisah atau merasa tertekan hatinya, dia akan berusaha menghilangkannya dengan
segala cara. Biasanya ia akan berusaha mengeluarkan segala uneg-negnya dihatinya,
namun cara ini tidak selalu berhasil mengurangi beban dihatinya. Hal ini karena tidak
semua orang dapat mengungkapkan kegelisahannya kepada orang lain.
Contoh kasus dalam hal ini adalah seorang anak yang di marahi oaring tuanya. Dalam
hatinya ia ingin membrontak perlakuan kedua orang tuanya, tetapi ia tidak berani,
sehingga terjadilah pertentangan batin, antara ingin melawan (membela diri) dan
takut akan hukuman dan kekerasan oaring tua. Hal ini mendorong hatinya untuk
melakukan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang tua, atau melampiaskan
kesalahannya kepada teman sepermainannya atau kepada adiknya.
Dalam beberapa kasus, sering kita temukan orang yang suka mengganggu ketenangan
dan hak orang lain, misalnya ingi mencuri, menyakiti atau memfitnah oaranga lain.
Semua perlakuan itu merupakan pelmpiasan dari ketidakpuasannya, yang timbul
karena kesehatan mental yang terganggu.
BAB III
PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL
A. PENDIDIKAN AGAMA
Sekolah sebagai tempat membina dan mempersiapkan anak didik menjadi warga
Negara yang baik, harus dapat memberikan pendidikan ynag menjadikan anak didik
memiliki pandangan hidup menurut asas-asas Pancasila.
Dengan kata lain, pendidikan disekolah harus ditujukan untuk menimbulkan
kesadaran pada anak didik, yaitu:
1.Kepercayaan
dan
taqwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa,
serta
membiasakan bertingkah laku, bersikap dan berpandangn hidup ynag sesuai dengan
ajaran-ajaran Tuhan.
2.Sikap dan tindakanya harus menunjukkan sopan santun dan perikemanusiaan dalam
pergaulan dengan orang lain.
3.Memiliki cinta kepada bangsa dan tanah air.
4.Menghargai pendapat dan pikiran orang lain, tidak merasa bahwa hanya dia ynag
pandai atau menumbuhkan jiwa demokrasi padanya.

5Memiliki rasa keadilan, kebenaran, kejujuran dan suka menolong orang.


Itulah arah dan tujuan. pendidikan Indonesia berdasarkan Pncasila yang dapat dicapai
melalui pendidikan termasuk di dalamnya pendidikan agama.
a. Pentingnya Pendidikan Agama
Pembinaan mental di mulai dari rumah tangga karena si anak mulai didikan dari ibubapaknya kemudian dari anggota keluarga lain yang semuanya ikut memberikan dasardasar pembentukan kepribadianya. Pembinaan dan pembentukan pribadi anak
tersebut disempurnakan dalam masa sekolah.
b. Pendidikannya Agama di Sekolah
Pendidikan agama di sekolah sangat berperan dalam pembinaan dan penyempurnaan
pertumbuhan anak didik. Hal ini karena Pendidikan agama di sekolah dapat melatih
anak didik untuk melakukan ibadah dan praktek-praktek yaitu agama lain yang
menghubungkan manusia dengan Tuhan. Semakin banyak ia menunaikan ibadah,
semakin tertanam kepercayaab kepada Tuhan dan semakin dekat pula jiwanya kepada
Tuhan.
c. Metode Pendidikan Agama
Guru pendidikan agama harus mengetahui perkembangan psikologis ank didik dan
menguasai masalah-masalah didaktik, metodik, dan psikologi. Ia harus memberikan
contoh teladan dan cermin bagi muri-muridnya.
a.
Taman Kanak-kanak
b.
Sekolah Dasar
c.
Sekolah Menengah
d.
Universitas
B. PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL
Ada beberapa peranan pendidikan agama dalam kesehatan mental, antara lain:
a. Dengan Agama, dapat Memberikan Bimbingan dalam Hidup Ajaran agama yang di
tanamkan sejak kecil kepada anak-anak dapat membentuk kepribadian yang islami.
Anak akan mampu mengendalikan keiginan-keigina dan terbentuk sesuatu kepribadian
yang harminis maka ia mampu menghadapi dorongan yang bersifat fisik dan
rohani/sosial, sehingga ia dapat bersikap wajar tenang dan tidak melanggar hokum
dan peraturan masyarakat.
b. Ajaran Agama sebagai Penolong dalam Kesukaran Hidup
Setiep orang pasti pernah merasakan kekecewaan, sehingga bila ia tidak berpengang
teguh pada ajaran agam dia akan memiliki perasaan rendah diri, apatis, pesimis, dan
merasakan kegelisahan. Bagi oarng yang berpengang teguh pada agama bila
mengalami kekecewaan ia tidak akan merasa putus asa tetapi ia menghadapinya
dengan tenang dan tabah. Ia segera mengigat Tuhan sehingga ia dapat menemukan
factor-faktor yang menyebabkan kekecewaan. Dengan demikian, ia terhindar dari
gangguan jiwa.
c.Aturan Agama dapat Menentramkan Batin
Agama dapat memberi jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang gelisah. Banyak
orang yang tidak menjalankan perintah agama, selalu merasa gelisah dalam
hidupnya tetapi setelah menjalankan agama ia mendapat ketenangan hati. Seseorang
yang telah mendapat kesuksesan terkadang melupakan agama. Ia terhanyut dalam
harta yang berlimpah. Bahkan ia berusaha terus mencari harta.yang dapat membuat

dirinya bahagia. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, ia merasa hampa. Hatinya gersang
dan tidak pernah tentram. Kemudian ia merenungkan diri merasa bahkan hartanya
tidak dapat memberinya ketengan batin.
d.Ajaran Agama sebagai pengendali Moral
Moral adalah kelakuan yang sangat sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai)
masyarakat, yang timbul dari hati dan disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas
kelakuan (tindakan tersebut).
e.Agama dapat Menjadi Therapi Jiwa
Agama dapat membendung dan menghindarkan gangguan jiwa. Sikap, perasaan, dan
kelakuan yang menyebabkan kegelisahan akan dapat diatasi bila manusia menyesali
perbuatannya dan memohon sehingga tercapailah kerukunan hidup dan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
f. Peranan Agama bagi Pembinaan mental
Unsur-unsur yang terpenting dalam menentukan corak kepribadian seseorang adalah
nilai-nilai agama moral dan sosial (lingkungan) yang di perolehnya. Jika di masa kecil
mereka memproleh pemahaman mengenai nilai-nilai agama, maka kepribadian
mereka akan mempunyai unsur-unsur yang baik. Nilai agama akan tetap dan tidak
berubah-ubah, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral sering mengalami perubahan,
sesuai dengan perubahan perkembangan masyarakat. Imam akan sifat-sifat Tuhan
Maha Kuasa dan Maha Pelindung sangat diperlukan oleh setiap manusia. Karena setiap
orang memerlukan rasa aman dan tidak terancam oleh bahaya, musuh, mala petaka
dan berbagai gangguan terhadap keselamatan dirinya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental
baikberupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) Orang yang
sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia jugaakan
melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampumengontrol dan
mengendalikan dirinya sendiri. Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Pengingkaranmanusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor
tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Fitrah manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia diciptakan mempunyai naluri beragama
yaitu agama tauhid. Kalauada manusia tidak beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak
beragama tauhid ituhanya karena pengaruh lingkunganHubungan antara kejiwaan dan agama
dalam kaitannya dengan hubungan antara keyakinandan kesehatan jiwa terletak pada sikap
penyerahan diri seseorang terhadap suatukekuasaan yang maha tinggi sehingga akan dapat
memunculkan perasaan positif padakesehatan mental seseorang.Dari uraian di atas, yaitu
mengenai Agama dan Kesehatan mental dapat kita tarikkesimpulan:
Agama adalah hubungan praktis yang dirasakan dengan apa yang dia percayai sebaimahluk
atausebagai wujud yang lebih tinggi dari manusia.

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa.
Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara
agamasebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap penyerahan diri

seseorangterhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap pasrah yang seruapa itu diduga
akanmemberi sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif,
seperti rasabahagia, rasa sengang, puas, sukses, merasa dicintai, atau rasa aman. Dengan kata
lain,kondisi yang demikian menjadi manusia pada kondisi kodratinya, sesuai dengan
fitrahkejadiannya, sehat jasmani dan ruhani.
DAFTAR PUSTAKA
Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001.
Casmini dkk. 2006. Kesehatan Mental. UIN SUKA (www.archiv.com)
Daradjat, Zakiah. Kesehatan Mental. 1995. Penerbit : Gunung AgungHawari,
Dadang. Alquran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. 1995. Yogyakarta: Dana Bhakti
Prima
Jasa Jalaludin. Psikologi Agama. 2007. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Soedirjo, Moeljono, dan Latipun. Kesehatan Mental Konsep dan Terapi. 2005. UMM Press
Sururin. Ilmu Jiwa Agama. 2004. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Analisis Kasus dalam Kepribadian


Nama : Akramul Wathan
Nim : 15.3.11.4.037
Kelas : Bimbingan Konseling Islam / B
1. Setiap orang punya cara penyesuain diri terhadap masalah. Sigmund Freud menyebut istilah
tersebut sebagai defand mecanism. Jelaskan 5 jenis defend mecanism menurut Freud dan
berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam teori Sigmund Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan (defand mecanism ) antara
lain:
a) Represi.
Represi ini merupakan proses penekanan dorongan-dorongan kealam tak sadar, karena
mengancam keamanan ego. Dapat juga diartikan sebagai proses penguburan pikiran dan
perasaan yang mencemaskan kealam tak sadar. Represi merupakan mekanisme pertahanan
dasar yang terjadi ketika memori, pikiran atau perasaan (kateksis objek = id) yang menimbulkan
kecemasan ditekan keluar dari kesadaran oleh antikateksis (ego). Orang cendrung merepres
keinginan atau hasrat yang apabila dilakukan dapat menimbulkan perasaan bersalah (quilty
feeling) dan konflik yang menimbulkan rasa cemas atau merepres memori (ingatan) yang
menyakitkan.
Contoh : seorang anak berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (makan misalkan)
tapi dengan cara mencuri karena sianak ini tidak mempunyai uang, namun keinginan itu
ditekannya sedemikian rupa karena perbuatan tersebut melanggar norma agama.
b) Projeksi.
Projeksi ini merupakan pengalihan pikiran, perasaan, atau dorongan diri sendiri kepada orang
lain. Dapat juga diartikan sebagai mekanisme pengubahan kecemasan neurotic dan moral
dengan kecemasan realistic (objektif).
Contoh : seseorang mengatakan Ia mencitai saya sebagai pengganti Saya mencintai dia.
Projeksi memungkinkan orang untuk menyatakan dorongan yang mengancamnya dengan
menyamarkannya sebagai pertahanan diri.projeksi ini bertujuan untuk mengurangi pikiran atau
perasaan yang menimbulkan kecemasan.
c) Pembentukan Reaksi (Reaction Formation).
Pembentukan reaksi inimerupakan penggantian sikap dan tingkah laku dengan sikap dan
tingkah laku yang berlawanan. Mekanisme ini bertujuan untuk menyembunyikan pikiran dan
perasaan yang dapat menimbulkan kecemasan. Mekanisme ini biasanya ditandai dengan sikap
atau perilaku yang berlebihan atau bersifat kompulsif. Biasanya penggantian perasaan itu dari
negatife ke positif, mesikpun kadang-kadang terjadi juga dari positif ke negatife.
Contoh : Saya benci kamu menjadi Saya saying kamu. Contoh lain : seorang anak
membenci ibunya, karena ia merasa di anak tirikan.tapi dia merasa takut (cemas) untuk
menggungkapkannya (berterus terang).untuk menyembunyikan kebencian yang menimbulkan
rasa cemasnya itu, dia bersikap dan berperilaku yang sebaliknya, yaitu menaruh perhatian yang

berlebih-lebihan kepada ibunya tersebut. Dalam hal ini freud berpendapat bahwa laki-laki yang
suka mencemoohkan homoseksual merupakan ekspresi dari perlawanannya akan dorongandorongan homoseksual dalam dirinya sendiri.

d) Pemindahan Objek (Displacement).


Pemindahan objek ini merupakan proses pengalihan perasaan (biasanya rasa marah) dari
objek (target) asli ke objek pengganti.
Contoh : seorang pegawai yang dimarahi atasannta dikantor, pada saat pulang dimembanting
pintu rumah dan marah-marah kepada anaknya atau seorang remaja yang dimarahi orang
tuannya kemudian dia memukul adiknya. Pegawai dan remaja diatas pengalihan target
ketidaksenangan atau kebenciannya kepada pihak lain, karena jika menyatakan kebenciannnya
kepada target yang asli akan menimbulkan kecemasan atau rasa bersalah.
e) Regresi.
Regresi ini merupakan pengulangan kembali tingkah laku yang cocok bagi tahap
perkembangan atau usia sebelumnya (perilaku kekanak-kanakan). Tujuan regresi adalah
untukmemperoleh bantuan dalam menghadapi peristiwa yang traumatik.
Contoh : setelah bertengkar dengan suaminya, seorang wanita muda pulang kerumah orang
tuannya. Disini dia menampilkan diri sebagai seorang anak yang memerlukan perlindungan
orangtuannya.
Sumber Bacaan :

Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).

2. Beberapa minggu lalu, di media massa muncul kasus pemukulan anak kecil oleh nenek tirinya.
Anak kecil tersebut tentu mengalami traumatis baik fisik maupun psikis. Jelaskan trauma yang
dialami oleh anak kecil tersebut dari pandangan psikoanalisis klasik Sigmund Freud.
Sebelum saya menguraikan gejala-gejala yang akan dialami oleh sianak terlebih dahulu saya
akan memaparkan pandangan Freud tentang sifat manusia. Pada dasarnya deterministic.
Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi
taksadar dan dorongan-dorongan biologis dan instingtual. Insting adalah sentral dalam
pendekatan Freudian. Awalnya freud menggunakan istilah libidountuk menunjuk pada energy
seksual, tetapi kemudiania memperluasnya dan mencakup energy dari semua insting
kehidupan, yang berfungsi untuk survival individu dan bangsa manusia. Insting-insting ini
berorientasi kepada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Jadi libido harus dipahami
sebagai sumber motivasiyang mencakup energy seksual tetapi lebih dari itu hanya saja. Freud
mengikutkan semua tindakan yang member kesenagan dalam konsepnya tentang insting hidup

a)

b)
c)
d)

(life instincts); ia melihat memperoleh kesenagan dan menghindari sakit sebagai umumnya
saran dalam kehidupan.
Freud juga membuat postulat tentang insting kematian (death instincts), yang menjelaskan
tentang dorongan agresif. Ada kalanya, melalui tingkah lakunya, orang menunjukan keinginan
untuk mati atau menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Mengendalikan dorongan agresif ini
merupakan tantangan untuk bangsa manusia. Dalam pandangan Freud, baik dorongan seksual
maupun agresif merupakan detreminan yang kuat dalam menentukan mengapa orang
melakukan suatau tingkah laku tertentu (Corey, 2001).
Jadi. Menurut Psikoanalisis Freud, anak itu akan memiliki beberapa gejala-gejala yang terkait
dengan kepribadian anak tersebut, antara lain :
Anak tersebut akan cendrung akan bersikap membenci, memusuhi, keras kepada seorang
perempuan terlebih orang tua (nenek), dia akan suka menyakiti dan memukul seorang
perempuan.
Anggapan anak ini semakin memperkuat bahwa sesuatu yng berbau Tiri entah itu ibu tiri,
nenek tiri, ayah tiri, dsb. Itu adalah orang kejam, suka menyiksa, dan memukul.
Anak ini akan cendrung menjadi penakut dan bersikap kaku.
Anak ini akan cendrung menjadi sterotif kurang kreatif.
Sumber Bacaan :

Jeanette Murad Lesmana. Dasar Dasar Konseling Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia


(UI-Press), 2005

Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).

3. Beberapa hari terakhir masyarakat NTB di sibukkan dengan isu yang berkembang melalui sms
tentang terjadinnya penculikan. Masyarakat kemudian merasa cemas karena sms tersebut dan
akhirnya memiliki persepsi-persepsi tentang pelaku yang diisukan melalui sms. Akhirnya
terjadilan pembunuhan oleh oknum masyarakat kepada orang yang dicurigai melakukan
perbuatan yang diisukan melalui sms. Akhirnya timbul korban nyawa, padalah dari laporan
polisi tidak ada satupun informasinya terjadinya penculikan. Tugas anda adalah menganalis
perilaku masayarakat yang sangat mudah terpancing isu berdasarkan teori-teori yang selama
ini anda kaji selama proses belajar psikologi kepribadian 1.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita kan melihat dari berbagai sudut pandang,
seperti; sudut ilmu Psikologi, sosial, politik dan Agama.
Agar hati2, pesan dri KAPOLRES MATARAM tolong sebarkan sms ini ke semua org. ini
kejadian nyata dan jgn di remehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 org tua,muda
maupun anak2 untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tubuh manusia. Ciri2 org trsbt
memakai mobil avanza DH 1857, Motor satria hitam DH 1011, Motor Revo merah DH 3838, Mio
merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri2 yg sangat menonjol adlh tato kawat duri.

(Dikutip dari pesan singkat ponsel).


a) Kacamata Ilmu Psikologi.
Ada beberapa hal yang bisa kita kutip dari penggalan pesan singkat diatas, yang dimana dari
pesan singkat tersebut mampu merubah sikap, prilaku, dan tingkah laku manusia khususnya
warga Lombok NTB.
Awal pesan tersebut mengatasnamakan Kepolisian, yang mana warga Indonesia khususnya
Warga NTB mendengarkan kata kepolisan saja sudah percaya. Karena. Karena polisi
merupakan elemen masyarakat yang bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat. Jadi
wajar Masyarakat mudah percaya dengan isu sms penculikan tersebut. Kemudian di pesan itu
mengatakan mereka mercari 400 orang korban. Angka 400 itu tidak sedikit terlebih yang dia cari
orang tua, muda, dan anak-anak. Yang lebih sadisnya lagi mereka akan dibunuh kemudian
akan dijual organ-organ tubuhnya. Sehingga ini merupakan suatu ancaman dan kecemasan
yang dimana didalam teori Sigmund freud mengatakan kecemasan (Anxiety) akan timbul
manakala orang tidak siap menghadapi ancaman. Kemudian freud mengemukakan tiga jenis
kecemasan; realistic anxiety yaitu respon terhadap ancaman dari dunia luar aatu perasaan
takut terhadap bahaya-bahaya yang nyata (real) yang berada dilingkungan. Kemudian ada
namanya neurotic anxiety yaitu respon terhadap letusan yang mengancamdari dorongan id ke
dalam kesadaran. Dan yang terakhir moral axiety yaitu Respon super ego terhadap dorongan id
yang mengancam untuk memperoleh kepuasan secara immoral.
Kemudian di pesan singkat tersebut di paparkan cirri-ciri dari pelaku tersebut baik
dari kendaraannya maupun dari segi fisik atau penampilannya. Yang mana dalam pesan
singkat tersebut, pelaku penculikan itu didadanya penuh denga tato penuh badan. Aggapan
orang terkadang orang yang bertato itu orang jahat, pereman, perampok dsb. Dalam hal ini
saya menguraikan Tipologi konstitusi dimana merupakan tipologi yang dikembangkan atas
dasar aspek jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah
bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang tidak
tampak, misalnya susunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts., menentuan ciri pribadi
seseorang.
Terakhir. Sms isu penculikan ini datang disaat warga Lombok NTB dalam keadaan aman dan
tenang. Dalam pemaparannya Abraham Maslow tentang Hirarki kebutuhan manusia
mengatakan pada poin ke 2 : Kebutuhan keamanan (safety needs) itu pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan.
b) Kacamata Sosial.
Pada saat muncul isu penculikan tersebut, yang disebarkan melalui sebuah pesan singkat yang
mengatasnamakan KAPOLRES MATARAM itu tidak ditanggapi langsung oleh kepolisian,
bahkan kepolisan hanya diam saja dan tidak memperdulikan sms isu penculikan tersebut. Baru
ketika terjadi pembunuhan oleh massa kepada orang yang di duga terlibat isu penculikan itu,
baru polisi memberikan keterangan.
Seandainya pada saat muncul isu penculikan tersebut Polisi sudah turun tangan atau
memberikan Tanggapan melalui Pers (sosialisasi) tentang tidak benarnya isu tersebut. Maka,
pembuhan oleh massa ataupun kekacauan yang terjadi di Lombok bisa teratasi dengan baik.
Dan insyaAllah hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
c) Kacamata Politik.

NTB kini tengah berbenah menjadi provinsi yang maju, dan bersaing. Dibuktikannya dengan
perkembangan NTB yang semakin pesat baik salah satunya dari segi Pariwisata. Dengan
hadirnya BIL (bandara internasional Lombok) membuka peluang yang sangat besar bagi NTB
untuk memajuankan daerah, sehingga provinsi NTB bias maju dan sejahtera. Persaingan untuk
memajukan daerah kini tengah dilakukan oleh masing-masing daerah salah satunya Lombok
dan Bali.
Ada suatu oknum yang melakukan porpokasi untuk menjatuhkan nama baik Lombok sebagia
daerah yang tenang dan aman. Oknum tersebut ingin membuat Lombok sebagai daerah yang
berbahaya dan rusuh. Sehingga pariwisata yang tengah dibangun oleh NTB tersebut akan
tercoreng dan tidak aka nada yang mau mengunjunginya.
Jadi, Kesimpulan saya Bahwa. Warga Lombok NTB, mudah terprpokasi dengan isu tersebut
karena sms itu bersifat mengancam, baik dari segi biologis maupun psikologis, sehingga untuk
mempertahankan keamanan itu, warga NTB akan berusaha semampunya, dengan caranya
sendiri mempertahankan keamana itu. Sehingga keamana itu bias stabil dan seimbang tanpa
ada gangguan lagi. Dan pada saat itu Kepolisan kurang tanggap dengan Isu penculikan tadi.
Sehingga mau tidak mau, warga lah yang harus turun tangan menghapainya.
Sumber Bacaan :

Alwisol. Psikologi Kepribadian, Malang: Penerbit Universitas Muhammmadiyah (UMMPress), 2008.

Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Dr. W.A Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial, Bandung : PT Refika Aditama, 2009.

Drs. Yadi Purwanto, MM.Psi. Psikologi Kepribadian Integritas Nafsiyah dan Aqliyah
Perspektif Psikologi Islam, Bandung : PT Refika Aditama, 2007.

Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur
kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks.

1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya
sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi
psikis, sehingga komponen utama kepribadian.

Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan,
keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara
atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau
minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah
seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan
dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik
mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan
ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

sikoanalisa Sebagai Teori Kepribadian


Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar
(conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Baru pada
tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan
superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi atau
menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya. Untuk
mempelajari dan memahami sistem kepribadian manusia, Freud berusaha
mengembangkan model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan
ketegangan antara satu dengan yang lainnya. Konflik dasar ketiga sistem
kepribadian tersebut dapat menciptakan energi psikis individu dan memiliki sistem
kerja, sifat serta fungsi yang berbeda. Meskipun demikian antara satu dengan yang
lainnya merupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam mempengaruhi
perilaku manusia.

Id
Id merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos
berkuasa. Dalam id terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak
ada pertimbangan akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan kesenangan)
serta keinginan-keinginan yang direpresi. Hidup psikis janin sebelum lahir dan bayi
yang baru dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id sebagai bawaan waktu lahir
merupakan bahan dasar bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut. Sedangkan
naluri id merupakan prinsip kehidupan yang asli atau pertama, yang oleh Freud
dinamakan prinsip kesenangan, yang tujuannya adalah untuk membebaskan
seseorang dari ketegangan atau mengurangi jumlah ketegangan sehinga menjadi
lebih sedikit dan untuk menekannya sehingga sedapat mungkin menjadi tetap.
Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan sedangkan pertolongan
dari ketegangan dirasakan sebagai kesenangan. Id tidak diperintahkan oleh hukum
akal atau logika dan tidak memiliki nilai etika ataupun akhlak. Id hanya didorong oleh
satu pertimbangan yaitu mencapai kepuasan bagi keinginan nalurinya, sesuai

dengan prinsip kesenangan. Menurut Freud ada dua cara yang dilakukan oleh id
dalam memenuhi kebutuhannya untuk meredakan ketegangan yang timbul yaitu
melalui reflek seperti berkedip dan melalui proses primer seperti membayangkan
makanan pada saat lapar. Sudah pasti dengan membayangkan saja kebutuhan kita
tidak akan terpenuhi melainkan hanya membantu meredekan ketegangan dalam diri
kita. Agar tidak terjadi konflek maka dari itu diperlukan sistem lain yang dapat
merealisasikan imajinasi itu menjadi kenyataan sistem tersebut adalah ego.

Ego
Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang terbentuk sebagai
pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya
berdasarkan pada prinsip kenyataan berarti apa yang ada. Ego merupakan
pelaksanaan dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintahkan id dan
superego serta memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh
kepribadian yang keperluannya luas. Jika ego melakukan faal pelaksanaannya
dengan bijaksana akan terdapat keharmonisan dan keselarasan. Kalau ego
mengarah atau menyerahkan kekususannya terlalu banyak kepada id, kepada
superego ataupun kepada dunia luar akan terjadi kejanggalan dan kesadarannya
pun tidak teratur. Ini berarti bahwa setiap orang memiliki potensi pembawaan untuk
berpikir dan menggunakan akalnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebanyakaan
ego bekerja di bidang kesadaran, terkadang juga pada alam ketidaksadaran dan
melindungi individu dari gangguan kecemasan yang disebabkan oleh tuntutan id
dan superego.

Superego
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat
evaluatif (memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan
internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat nilai
moral yang memberiakan batasan baik dan buruk. Dengan kata lain superego

dianggap pula sebagai moral kepribadian. Adapun fungsi pokok dari superego jika
dilihat dari hubungan dengan ketiga aspek kepribadian adalah merintangi impulsimpuls ego terutama impuls-impuls seksual dan agresif yang pernyataannya sangat
ditentang oleh masyarakat dan mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang
moralistis daripada yang realistis serta mengejar kesempurnaan yang diserap
individu dari lingkungannya. Sedangkan dalam superego yang bersifat ideal, Freud
membaginya kedalam dua kumpulan yaitu suara hati (cansience) dan ego ideal.
Kata hati didapat melalui hukuman oleh orang tua, sedangkan ego ideal dipelajari
melalui penggunaan penghargaan. Superego dalam peranannya sebagai penguasa
dari dalam dirinya kemudian mengambil tindakan serangan terhadap ego.

Analisa
Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah. Hasil dari belajar dapat mengatasi tekanan dan
kecemasan. Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara
kinerja super ego terhadap id dan ego.
Jadi kesimpulan dari studi kasus di atas adalah Riki yang sebagai tersangka
merupakan salah satu contoh sebagai pribadi yang tidak sehat dikarenakan Riki
tidak dapat menyeimbangkan id, ego, dan super ego. Id yang dimiliki oleh Riki lebih
besar pengaruhnya dibandingkan dengan ego dan super ego yang dimilikinya. Id
Riki menjadi lebih besar karena ia merasa terhina, akibat perbuatan Juragan
Bakso yang tidak terhormat kepada Ibunya yaitu dengan menyelingkuhi serta
meniduri Ibunya. Maka dari itu ia melanggar nilai-nilai norma yang ada di
masyarakat atau bisa kita sebut super ego yang ada pada dirinya. Dan
mengakibatkan ego juga terpengaruh akibat besarnya kekuatan dari id yang dimiliki
oleh Riki

Anda mungkin juga menyukai