Persepsi Psikologi
Persepsi Psikologi
KESEHATAN MENTAL
A.
MENTAL.
Jasmani di katakan sehat apabila energi yang ada mencukupi daya tahan yang ada
mencukupi memiliki kekuatan untuk menjalankan aktivitas,dan kondisi badan terasa
nyaman dan sehat.
Dr.Kartini Kartono mengatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat memilki
sifat-sifat khas,antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara episien
memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas memiliki konsep diri yang sehat memiliki
koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usaha nya,memiliki regulasi diri dan
memiliki batin yang selalu tenang.
Jadi,orang yang sehat mentalnya dapat melakukan adaptasi (penyesuaian diri) dengan
lingkungannya,dengan mudah dapat menempatkan diri pada perubahan sosial,selalu
aktif berpartisipasi dan dapat merasakan kepuasan atas terpenuhi kebutuhannya.
Apabila di tinjau dari, kata mental berasal dari kata
latin,yaitu,mensataumentisartinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam
bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu
kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu
jiwa).
Di dalam buku Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam karya Dr.Kartini
Kartono dan Dr. Jenni Andary, Ilmu Kesehatn Mental adalah ilimu yang mempelajari
masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencengah timbulnya gangguan
emosi, dan berusaha menguragi atau menyembuhkan penyakit mental,serta
memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Ada yang berpendapat bahwa kesehatan mental adalah Terhindar dari gangguan dan
penyakit kejiwaan (batasan ini banyak mendapat sambutan di kalangan psikiater). Ada
juga yang mengartikannya adalah kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi
masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa.
B. BEBERAPA DEFENISI KESEHATAN MENTAL
Berikut ini merupakan beberapa defenisi dari kesehatan mental:
1.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejola jiwa (neurose)
dan gejola penyakit jiwa (psychose).
2.
Kesehatan Mental adalah adanya kemmpuan yang memiliki oleh seseorang
untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri orang lain, masyarakat atau
lingkungannya.
3.
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk
mengembangkan potensi bakatdadan pembawaan yang ada semaksimal mungkin
sehingga menyebabkan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari
gangguan dan penyakit jiwa.
4.
Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta
terciptanya kemempuan untukl menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga
merasakan kebahagiaan dan kepuasan hatinya.
tingkah laku, atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya
akan mengalami kegoncagan emosi kelainan tingkah laku dan tindakannya.
B.
PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP PERASAAN
Berikui ini akan di uraikan tiap-tiap persoalan (perasaan) dengan contoh-contohnya :
1. Rasa cemas
Adanya perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa sebab yang menyebabkan
timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Misalnya, perasaan seorang ibu yang
gelisah karena anaknya terlambat pulang, berbagai pikiran berkecamuk dalam dirinya,
ia merasa khawatir bila anaknya mendapat kecelakaan, diculik orang, dan sebagainya,
karena itu, sebaliknya berusaha mengatasi kegelisahan itu dengan mencari cara
pemecahannya.
2. Iri hati
Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, namun sebenarnya perasaan ini
bukan karena adanya kedengkian dalam dirinya melainkan karena ia sendiri hatitidak
merasakan bahagia dalam hidupnya. Sebagai contoh adalah seorang ibu yang masih
muda, cantik dan kaya, merasa iri kepada suaminya karena anak-anaknya lebih dekat
kepadanya. Ia juga merasa bahwa suaminya tidak mengindahkan perasaannya. Hal ini
menyebabkan terjadinya pertengkaran dan perselisihan anatara mereka karean
kecurigaan isteri kepada suaminya.
3. Rasa sedih
Rasa sedih ini terkadang berpangkal dari hal-hal yang sepele yang terjadi karena
kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab kesedihannya secara
langsung.
4.
Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri
Rasa rendah diri menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga
menyebabkan orang yang bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan.
Ia tidak mau mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan
kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang lain. Ia
menjadi mudah marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
5.
Pemarah
Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya mengalami gangguan
kesehatan mental. Pada dasarnya, marah merupakan ungkapan kekecewaan, atau
ketidakpuasan hati.
C. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KESEHATAN
Kecerdasan seseorang merupakan warisan dari orang tuanya. Hal ini telah terbukti
dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Namun demikian, kecerdasan
ini tidak akan berkembang bila tidak di dukung oleh lingkungan adanya kesempatan
yang dapat merangsang kecerdasan tersebut.
Ada berbagai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, di antaranya pereasaan sering
lupa atau kurangnya konsentreasi dalam berpikir dan sebagainya. Bila hal ini di
biarkan terus menerus maka ia akan menyebabkan gangguan kesehatan mental yang
sangat serius.
Anak yang pemurung, bodoh merupakan akibatnya terganggunya ketenagan si anak. Ia
menjadi mampu mengerahkan daya pikirnya sehingga ia kehilangan konsentrasi dalam
menerima pelajaran. Inilah yang menyebabkan ia menjadi bodoh, jadi bukan karena
ia benar-benar bodoh.
Penyebaba lain terganggunya ketenagan anak adalah perlakuan orang tua yang terlalu
megekang kebebasan anak, terlalu banyak campur tangan dalam urusan anak, suka
membandingkan sia anak dengan anggota lain. Yang lain lebih pandai dari pada
si anak, dan sebangainya.
Tergangguanya ketenagan anak di sebabkan perilaku ibu / bapak sering bertengkar ,
mengekang anak , sering di pukul oleh ibi/bapaknya, karena ia malas belajar auatu
karena kenakalannya. Suasana menyebabkan si anak merasa bigung dan mencoba
mencari perhatian orang dengan sesuatu yang di larang.
D. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh suasana hatinya. Bila seseorang merasa
gelisah atau merasa tertekan hatinya, dia akan berusaha menghilangkannya dengan
segala cara. Biasanya ia akan berusaha mengeluarkan segala uneg-negnya dihatinya,
namun cara ini tidak selalu berhasil mengurangi beban dihatinya. Hal ini karena tidak
semua orang dapat mengungkapkan kegelisahannya kepada orang lain.
Contoh kasus dalam hal ini adalah seorang anak yang di marahi oaring tuanya. Dalam
hatinya ia ingin membrontak perlakuan kedua orang tuanya, tetapi ia tidak berani,
sehingga terjadilah pertentangan batin, antara ingin melawan (membela diri) dan
takut akan hukuman dan kekerasan oaring tua. Hal ini mendorong hatinya untuk
melakukan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang tua, atau melampiaskan
kesalahannya kepada teman sepermainannya atau kepada adiknya.
Dalam beberapa kasus, sering kita temukan orang yang suka mengganggu ketenangan
dan hak orang lain, misalnya ingi mencuri, menyakiti atau memfitnah oaranga lain.
Semua perlakuan itu merupakan pelmpiasan dari ketidakpuasannya, yang timbul
karena kesehatan mental yang terganggu.
BAB III
PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL
A. PENDIDIKAN AGAMA
Sekolah sebagai tempat membina dan mempersiapkan anak didik menjadi warga
Negara yang baik, harus dapat memberikan pendidikan ynag menjadikan anak didik
memiliki pandangan hidup menurut asas-asas Pancasila.
Dengan kata lain, pendidikan disekolah harus ditujukan untuk menimbulkan
kesadaran pada anak didik, yaitu:
1.Kepercayaan
dan
taqwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa,
serta
membiasakan bertingkah laku, bersikap dan berpandangn hidup ynag sesuai dengan
ajaran-ajaran Tuhan.
2.Sikap dan tindakanya harus menunjukkan sopan santun dan perikemanusiaan dalam
pergaulan dengan orang lain.
3.Memiliki cinta kepada bangsa dan tanah air.
4.Menghargai pendapat dan pikiran orang lain, tidak merasa bahwa hanya dia ynag
pandai atau menumbuhkan jiwa demokrasi padanya.
dirinya bahagia. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, ia merasa hampa. Hatinya gersang
dan tidak pernah tentram. Kemudian ia merenungkan diri merasa bahkan hartanya
tidak dapat memberinya ketengan batin.
d.Ajaran Agama sebagai pengendali Moral
Moral adalah kelakuan yang sangat sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai)
masyarakat, yang timbul dari hati dan disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas
kelakuan (tindakan tersebut).
e.Agama dapat Menjadi Therapi Jiwa
Agama dapat membendung dan menghindarkan gangguan jiwa. Sikap, perasaan, dan
kelakuan yang menyebabkan kegelisahan akan dapat diatasi bila manusia menyesali
perbuatannya dan memohon sehingga tercapailah kerukunan hidup dan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
f. Peranan Agama bagi Pembinaan mental
Unsur-unsur yang terpenting dalam menentukan corak kepribadian seseorang adalah
nilai-nilai agama moral dan sosial (lingkungan) yang di perolehnya. Jika di masa kecil
mereka memproleh pemahaman mengenai nilai-nilai agama, maka kepribadian
mereka akan mempunyai unsur-unsur yang baik. Nilai agama akan tetap dan tidak
berubah-ubah, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral sering mengalami perubahan,
sesuai dengan perubahan perkembangan masyarakat. Imam akan sifat-sifat Tuhan
Maha Kuasa dan Maha Pelindung sangat diperlukan oleh setiap manusia. Karena setiap
orang memerlukan rasa aman dan tidak terancam oleh bahaya, musuh, mala petaka
dan berbagai gangguan terhadap keselamatan dirinya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental
baikberupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) Orang yang
sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia jugaakan
melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampumengontrol dan
mengendalikan dirinya sendiri. Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Pengingkaranmanusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor
tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Fitrah manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia diciptakan mempunyai naluri beragama
yaitu agama tauhid. Kalauada manusia tidak beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak
beragama tauhid ituhanya karena pengaruh lingkunganHubungan antara kejiwaan dan agama
dalam kaitannya dengan hubungan antara keyakinandan kesehatan jiwa terletak pada sikap
penyerahan diri seseorang terhadap suatukekuasaan yang maha tinggi sehingga akan dapat
memunculkan perasaan positif padakesehatan mental seseorang.Dari uraian di atas, yaitu
mengenai Agama dan Kesehatan mental dapat kita tarikkesimpulan:
Agama adalah hubungan praktis yang dirasakan dengan apa yang dia percayai sebaimahluk
atausebagai wujud yang lebih tinggi dari manusia.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa.
Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara
agamasebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap penyerahan diri
seseorangterhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap pasrah yang seruapa itu diduga
akanmemberi sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif,
seperti rasabahagia, rasa sengang, puas, sukses, merasa dicintai, atau rasa aman. Dengan kata
lain,kondisi yang demikian menjadi manusia pada kondisi kodratinya, sesuai dengan
fitrahkejadiannya, sehat jasmani dan ruhani.
DAFTAR PUSTAKA
Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001.
Casmini dkk. 2006. Kesehatan Mental. UIN SUKA (www.archiv.com)
Daradjat, Zakiah. Kesehatan Mental. 1995. Penerbit : Gunung AgungHawari,
Dadang. Alquran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. 1995. Yogyakarta: Dana Bhakti
Prima
Jasa Jalaludin. Psikologi Agama. 2007. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Soedirjo, Moeljono, dan Latipun. Kesehatan Mental Konsep dan Terapi. 2005. UMM Press
Sururin. Ilmu Jiwa Agama. 2004. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
berlebih-lebihan kepada ibunya tersebut. Dalam hal ini freud berpendapat bahwa laki-laki yang
suka mencemoohkan homoseksual merupakan ekspresi dari perlawanannya akan dorongandorongan homoseksual dalam dirinya sendiri.
Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).
2. Beberapa minggu lalu, di media massa muncul kasus pemukulan anak kecil oleh nenek tirinya.
Anak kecil tersebut tentu mengalami traumatis baik fisik maupun psikis. Jelaskan trauma yang
dialami oleh anak kecil tersebut dari pandangan psikoanalisis klasik Sigmund Freud.
Sebelum saya menguraikan gejala-gejala yang akan dialami oleh sianak terlebih dahulu saya
akan memaparkan pandangan Freud tentang sifat manusia. Pada dasarnya deterministic.
Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi
taksadar dan dorongan-dorongan biologis dan instingtual. Insting adalah sentral dalam
pendekatan Freudian. Awalnya freud menggunakan istilah libidountuk menunjuk pada energy
seksual, tetapi kemudiania memperluasnya dan mencakup energy dari semua insting
kehidupan, yang berfungsi untuk survival individu dan bangsa manusia. Insting-insting ini
berorientasi kepada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Jadi libido harus dipahami
sebagai sumber motivasiyang mencakup energy seksual tetapi lebih dari itu hanya saja. Freud
mengikutkan semua tindakan yang member kesenagan dalam konsepnya tentang insting hidup
a)
b)
c)
d)
(life instincts); ia melihat memperoleh kesenagan dan menghindari sakit sebagai umumnya
saran dalam kehidupan.
Freud juga membuat postulat tentang insting kematian (death instincts), yang menjelaskan
tentang dorongan agresif. Ada kalanya, melalui tingkah lakunya, orang menunjukan keinginan
untuk mati atau menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Mengendalikan dorongan agresif ini
merupakan tantangan untuk bangsa manusia. Dalam pandangan Freud, baik dorongan seksual
maupun agresif merupakan detreminan yang kuat dalam menentukan mengapa orang
melakukan suatau tingkah laku tertentu (Corey, 2001).
Jadi. Menurut Psikoanalisis Freud, anak itu akan memiliki beberapa gejala-gejala yang terkait
dengan kepribadian anak tersebut, antara lain :
Anak tersebut akan cendrung akan bersikap membenci, memusuhi, keras kepada seorang
perempuan terlebih orang tua (nenek), dia akan suka menyakiti dan memukul seorang
perempuan.
Anggapan anak ini semakin memperkuat bahwa sesuatu yng berbau Tiri entah itu ibu tiri,
nenek tiri, ayah tiri, dsb. Itu adalah orang kejam, suka menyiksa, dan memukul.
Anak ini akan cendrung menjadi penakut dan bersikap kaku.
Anak ini akan cendrung menjadi sterotif kurang kreatif.
Sumber Bacaan :
Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).
3. Beberapa hari terakhir masyarakat NTB di sibukkan dengan isu yang berkembang melalui sms
tentang terjadinnya penculikan. Masyarakat kemudian merasa cemas karena sms tersebut dan
akhirnya memiliki persepsi-persepsi tentang pelaku yang diisukan melalui sms. Akhirnya
terjadilan pembunuhan oleh oknum masyarakat kepada orang yang dicurigai melakukan
perbuatan yang diisukan melalui sms. Akhirnya timbul korban nyawa, padalah dari laporan
polisi tidak ada satupun informasinya terjadinya penculikan. Tugas anda adalah menganalis
perilaku masayarakat yang sangat mudah terpancing isu berdasarkan teori-teori yang selama
ini anda kaji selama proses belajar psikologi kepribadian 1.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita kan melihat dari berbagai sudut pandang,
seperti; sudut ilmu Psikologi, sosial, politik dan Agama.
Agar hati2, pesan dri KAPOLRES MATARAM tolong sebarkan sms ini ke semua org. ini
kejadian nyata dan jgn di remehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 org tua,muda
maupun anak2 untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tubuh manusia. Ciri2 org trsbt
memakai mobil avanza DH 1857, Motor satria hitam DH 1011, Motor Revo merah DH 3838, Mio
merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri2 yg sangat menonjol adlh tato kawat duri.
NTB kini tengah berbenah menjadi provinsi yang maju, dan bersaing. Dibuktikannya dengan
perkembangan NTB yang semakin pesat baik salah satunya dari segi Pariwisata. Dengan
hadirnya BIL (bandara internasional Lombok) membuka peluang yang sangat besar bagi NTB
untuk memajuankan daerah, sehingga provinsi NTB bias maju dan sejahtera. Persaingan untuk
memajukan daerah kini tengah dilakukan oleh masing-masing daerah salah satunya Lombok
dan Bali.
Ada suatu oknum yang melakukan porpokasi untuk menjatuhkan nama baik Lombok sebagia
daerah yang tenang dan aman. Oknum tersebut ingin membuat Lombok sebagai daerah yang
berbahaya dan rusuh. Sehingga pariwisata yang tengah dibangun oleh NTB tersebut akan
tercoreng dan tidak aka nada yang mau mengunjunginya.
Jadi, Kesimpulan saya Bahwa. Warga Lombok NTB, mudah terprpokasi dengan isu tersebut
karena sms itu bersifat mengancam, baik dari segi biologis maupun psikologis, sehingga untuk
mempertahankan keamanan itu, warga NTB akan berusaha semampunya, dengan caranya
sendiri mempertahankan keamana itu. Sehingga keamana itu bias stabil dan seimbang tanpa
ada gangguan lagi. Dan pada saat itu Kepolisan kurang tanggap dengan Isu penculikan tadi.
Sehingga mau tidak mau, warga lah yang harus turun tangan menghapainya.
Sumber Bacaan :
Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori
Kepribadian, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Dr. W.A Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial, Bandung : PT Refika Aditama, 2009.
Drs. Yadi Purwanto, MM.Psi. Psikologi Kepribadian Integritas Nafsiyah dan Aqliyah
Perspektif Psikologi Islam, Bandung : PT Refika Aditama, 2007.
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur
kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya
sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi
psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan,
keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara
atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau
minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah
seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan
dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik
mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan
ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
Id
Id merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos
berkuasa. Dalam id terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak
ada pertimbangan akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan kesenangan)
serta keinginan-keinginan yang direpresi. Hidup psikis janin sebelum lahir dan bayi
yang baru dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id sebagai bawaan waktu lahir
merupakan bahan dasar bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut. Sedangkan
naluri id merupakan prinsip kehidupan yang asli atau pertama, yang oleh Freud
dinamakan prinsip kesenangan, yang tujuannya adalah untuk membebaskan
seseorang dari ketegangan atau mengurangi jumlah ketegangan sehinga menjadi
lebih sedikit dan untuk menekannya sehingga sedapat mungkin menjadi tetap.
Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan sedangkan pertolongan
dari ketegangan dirasakan sebagai kesenangan. Id tidak diperintahkan oleh hukum
akal atau logika dan tidak memiliki nilai etika ataupun akhlak. Id hanya didorong oleh
satu pertimbangan yaitu mencapai kepuasan bagi keinginan nalurinya, sesuai
dengan prinsip kesenangan. Menurut Freud ada dua cara yang dilakukan oleh id
dalam memenuhi kebutuhannya untuk meredakan ketegangan yang timbul yaitu
melalui reflek seperti berkedip dan melalui proses primer seperti membayangkan
makanan pada saat lapar. Sudah pasti dengan membayangkan saja kebutuhan kita
tidak akan terpenuhi melainkan hanya membantu meredekan ketegangan dalam diri
kita. Agar tidak terjadi konflek maka dari itu diperlukan sistem lain yang dapat
merealisasikan imajinasi itu menjadi kenyataan sistem tersebut adalah ego.
Ego
Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang terbentuk sebagai
pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya
berdasarkan pada prinsip kenyataan berarti apa yang ada. Ego merupakan
pelaksanaan dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintahkan id dan
superego serta memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh
kepribadian yang keperluannya luas. Jika ego melakukan faal pelaksanaannya
dengan bijaksana akan terdapat keharmonisan dan keselarasan. Kalau ego
mengarah atau menyerahkan kekususannya terlalu banyak kepada id, kepada
superego ataupun kepada dunia luar akan terjadi kejanggalan dan kesadarannya
pun tidak teratur. Ini berarti bahwa setiap orang memiliki potensi pembawaan untuk
berpikir dan menggunakan akalnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebanyakaan
ego bekerja di bidang kesadaran, terkadang juga pada alam ketidaksadaran dan
melindungi individu dari gangguan kecemasan yang disebabkan oleh tuntutan id
dan superego.
Superego
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat
evaluatif (memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan
internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat nilai
moral yang memberiakan batasan baik dan buruk. Dengan kata lain superego
dianggap pula sebagai moral kepribadian. Adapun fungsi pokok dari superego jika
dilihat dari hubungan dengan ketiga aspek kepribadian adalah merintangi impulsimpuls ego terutama impuls-impuls seksual dan agresif yang pernyataannya sangat
ditentang oleh masyarakat dan mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang
moralistis daripada yang realistis serta mengejar kesempurnaan yang diserap
individu dari lingkungannya. Sedangkan dalam superego yang bersifat ideal, Freud
membaginya kedalam dua kumpulan yaitu suara hati (cansience) dan ego ideal.
Kata hati didapat melalui hukuman oleh orang tua, sedangkan ego ideal dipelajari
melalui penggunaan penghargaan. Superego dalam peranannya sebagai penguasa
dari dalam dirinya kemudian mengambil tindakan serangan terhadap ego.
Analisa
Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah. Hasil dari belajar dapat mengatasi tekanan dan
kecemasan. Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara
kinerja super ego terhadap id dan ego.
Jadi kesimpulan dari studi kasus di atas adalah Riki yang sebagai tersangka
merupakan salah satu contoh sebagai pribadi yang tidak sehat dikarenakan Riki
tidak dapat menyeimbangkan id, ego, dan super ego. Id yang dimiliki oleh Riki lebih
besar pengaruhnya dibandingkan dengan ego dan super ego yang dimilikinya. Id
Riki menjadi lebih besar karena ia merasa terhina, akibat perbuatan Juragan
Bakso yang tidak terhormat kepada Ibunya yaitu dengan menyelingkuhi serta
meniduri Ibunya. Maka dari itu ia melanggar nilai-nilai norma yang ada di
masyarakat atau bisa kita sebut super ego yang ada pada dirinya. Dan
mengakibatkan ego juga terpengaruh akibat besarnya kekuatan dari id yang dimiliki
oleh Riki