Hepatitis
Hepatitis
Hepatitis B
Penyakit
1.
2.
Epidemiologi
Etiologi
Virus hepatitis B merupakan kelompok virus DNA dan
tergolong dalam family Hepadnaviridae.
Virus hepatitis B berupa partikel dua lapis berukuran 42
nm yang disebut "Partikel Dane".
Lapisan luar terdiri atas antigen HBsAg yang
membungkus partikel inti (core).
Pada inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel
inti terdapat Hepatitis B core antigen (HBcAg) dan
Hepatitis B e antigen (HBeAg). Antigen permukaan
(HBsAg) terdiri atas lipo protein.
Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi 45-80 hari,
rata-rata 80-90 hari.
Etiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
sampai
dengan
Patofisiologi
Faktor Predisposisi
Faktor host
(penjamu)
Faktor agent
Faktor lingkungan
Umur
2.
Jenis Kelamin
3.
4.
Kebiasaan hidup
5.
Pekerjaan
Faktor Agent
Faktor Lingkungan
Keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang
mempengaruhi perkembangan hepatitis B. Yang
termasuk faktor lingkungan:
a. Lingkungan dengan sanitasi jelek
b. Daerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi
c. Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata.
d. Daerah unit laboratorium
e. Daerah unit bank darah
f. Daerah tempat pembersihan
g. Daerah dialisa dan transplantasi.
h. Daerah unit perawatan penyakit dalam
Sumber Penularan
Sumber penularan virus Hepatitis B berupa:
a. Darah
b. Saliva
c. Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B
d. Lain-lain: alat makan, alat kedokteran yang
terkontaminasi virus hepatitis B.
Cara Penularan
Cara penularan infeksi virus hepatitis B
melalui berbagai cara yaitu :
a. Parenteral : dimana terjadi penembusan
kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk
jarum atau benda yang sudah tercemar virus
hepatitis B dan pembuatan tattoo
b. Non Parenteral : karena persentuhan
yang erat dengan benda yang tercemar virus
hepatitis B.
Cara Penularan
Secara epidemiologik penularan infeksi
virus hepatitis B dibagi 2 cara penting yaitu:
A.
B.
Manifestasi Klinik
Berdasarkan
1.
Hepatitis B akut
Bentuk hepatitis ini meliputi 95 %
penderita dengan gambaran ikterus yang
jelas. Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu:
1. Fase Praikterik (prodromal)
2. Fase ikterik
3. Fase penyembuhan
Manifestasi Klinik
2. Hepatitis B kronik
Manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap
individu dengan sistem imunologi kurang
sempurna sehingga mekanisme untuk
menghilangkan VHB tidak efektif.
Kira-kira 5-10% penderita hepatitis B akut akan
mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini
terjadi jika setelah 6 bulan tidak menunjukkan
perbaikan.
Diagnosis
Tes
1.
Diagnosis
2. Viral load HBV-DNA. Apabila positif menandakan bahwa
penyakitnya aktif dan terjadi replikasi virus. Makin tinggi
titer HBV-DNA kemungkinan perburukan penyakit semakin
besar.
3. Faal hati.
SGOT dan SGPT dapat merupakan tanda bahwa penyakit
hepatitis B-nya aktif dan memerlukan pengobatan anti
viral.
Tatalaksana Hepatitis B
Hepatitis B akut
Tatalaksana hepatits B akut tidak
membutuhkan terapi antiviral dan
prinsipnya adalahsuportif.
Pasien dianjurkan beristirahat cukup
pada periode simptomatis.
Lamivudin 100 mg/hari dilaporkan
dapat digunakan pada hepatitis
fulminan akibat eksaserbasi akut
HVB.
Tatalaksana Hepatitis B
Hepatitis B Kronik
Pada HBV kronis, tujuan terapi adalah
untuk mengeradikasi infeksi dengan
menjadi normalnya nilai
aminotransferase, menghilangnya
replikasi virus dengan terjadinya
serokonversi HBeAg menjadi antiHBe dan
tidak terdeteksinya HBV-DNA lagi.
Tatalaksana Hepatitis B
Hepatitis B Kronik
Rekomendasi APASL (Asia Pacific Association for Study of the
Liver), anak dengan HBV dipertimbangkan untuk mendapat
terapi antiviral bila nilai ALT lebih dari 2 kali batas atas
normal selama lebih dari 6 bulan, terdapat replikasi aktif
(HBeAg dan/atau HBV DNA
positif).
Pencegahan
a.
Pencegahan
c. Indikasi
Follow up pasien
11 1 2016 (IGD)
Ada riwayat rawat inap dengan keluhan yang sama di RS Awal Bros
kurang lebih selama 5 hari
Follow up pasien
12 1 2016
S/ nyeri ulu hati (+), Mual (+), Muntah (-), Gelisah (+).
A/ Hepatitis, Cholelitiasis
Hasil lab : bilirubin total : 9,4. Bilirubin direct : 4,7. Bilirubin indirect :
4,7. SGOT : 164. SGPT : 99. ureum : 13. kreatinin : 0,97.
Follow up pasien
14 1 2016
Hasil lab : kolesterol total : 255, trigliserida : 208, kolesterol hdl : 20,
kolesterol ldl : 176, Asam urat : 2,8.
Follow up pasien
15 1 2016
Hasil lab : bilirubin total : 4,5 mg/dL, Bilirubin direct : 2,3 mg/dL,
Bilirubin indirect : 2,2 mg/dL, SGOT : 67 U/L, SGPT : 70 U/L.
Follow up pasien
16 1 2016
Boleh Pulang