Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI

Seni kontemporer berasal dari kata latin contemporarius, yang


dapat dibagi menjadi dua kata yakni con yang berarti bersamaan
dengan dan tempor yang berarti waktu. Jika digabung, kata
contemporary secara literal adalah bersamaan dengan waktu. Dari
pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa seni kontemporer
adalah seni yang berganti seiring jalannya waktu karena akan
mengikuti trend yang ada.
Namun secara umum seni kontemporer dapat diartikan dalam tiga
bagian:
1. Lukisan atau karya seni lainnya yang dibuat setelah tahun
1945 (tepatnya setelah perang dunia II). Definisi ini dipakai
oleh sebagian besar museum.
2. Lukisan atau karya seni lainnya yang dibuat pada masa
kehidupan kita (bersamaan dengan waktu)
3. Lukisan atau karya seni lainnya yang dibuat setelah tahun
1960.
Istilah contemporary art juga dikenal sebagai postmodernist art
karena zaman munculnya yang didahului oleh modern art. Seni
kontemporer berbeda dengan seni modern dalam arti bahwa dalam
seni kontemporer, para seniman banyak menggunakan mediamedia lain selain lukisan, seperti video, komputer, fotografi, dan
teknologi-teknologi lainnya yang berkembang pada zaman tersebut.
Seni kontemporer terfokus pada bagaimana seni tersebut dibuat,
dibandingkan apa yang telah dibuat.

CIRI-CIRI
Seiring dengan contemporary art yang merupakan gerakan seni
yang ada pada tahun-tahun tertentu, maka ciri-ciri dari
contemporary art berubah seiring dengan konsep gerakan seni yang
digunakan pada tahun tertentu. Berikut adalah berbagai gerakan
seni yang muncul sebagai contemporary art beserta ciri-cirinya.
1. Conceptualism (1960- )
Conceptualism merupakan gerakan seni avant-garde yang
menekankan konsep dibandingkan dengan penampakan
sebuah karya seni. Gerakan ini berasal dari Dadaisme,
sehingga juga menggunakan readymade daripada hanya cat
dan kanvas. Tujuan dari pelukis conceptualism adalah agar
karya seninya dapat berinteraksi secara tidak langsung
kepada para pengamat.

2. Minimalism (1960- )
Minimalism merupakan gerakan seni yang terlahir di Amerika.
Gerakan ini sangat khas sebagai cabang akhir dari seni
Abstrak. Ciri-ciri dari minimalisme adalah lukisannya yang
hampir bertolak belakang dengan expressionism- tidak
adanya banyak warna, bahkan biasanya monokromik. Bentukbentuk di lukisan minimalism merupakan bentuk geometrik
biasa, atau disertai juga dengan garis-garis sehingga
membentuk sebuah pola. Sebagai halnya conceptualism,
minimalism mementingkan ide dibalik lukisan.
3. Photo-Realism, Super-Realism, Hyper-Realism (1960an,
1970an)
Gerakan ini berciri khas lukisan yang sangat mendetil
sehingga lukisan tersebut terlihat seperti fotografi. Kadang,
detil dibuat sangat teliti sampai ada bagian lukisan yang
tampak tidak realistik. Gerakan ini terinspirasi oleh Pop Art.
4. Supports-Surfaces (1966-1972)
Gerakan ini terlahir di Perancis oleh para pelukis abstrak. Di
gerakan ini, para pelukis menggunakan berbagai macam
media yang digunakan untuk membuat suatu karya seni di
atas kanvas, contohnya mereka menggunakan kerikil, tali,
kain, kardus, dan pada akhirnya kanvas akan dilipat,
dihancurkan, atau dibakar sebelum dipajang di pameran.
5. Contemporary Realism (1960 akhir)
Contemporary Realism adalah sebuah gerakan seni yang
mementingkan lukisan untuk menggambarkan sesuatu yang
memang ada dan dilukis senyata mungkin.
6. New Subjectivity (1970an)
Seperti realism, gerakan ini menekankan lukisan untuk
menggambarkan dunia nyata. Para pelukis di zaman ini
menentang conceptualism dan minimalism. Maka dari itu,
mereka mulai melukis pemandangan, portrait, dan still-lifes
sebagaimana pada zaman Renaissance. Para pelukis
menggunakan cat air, cat acrylic, cat minyak, krayon, bahkan
pensil warna.
7. London School (1976)
Gerakan ini muncul di Amerika, ketika ada pameran yang
memajang karya seni yang dibuat oleh seniman asal London.
Karya seni tersebut mempunyai ciri khas gambar atau lukisan
figuratif.
8. Graffiti Art (1970s- )
Graffiti Art adalah gerakan seni yang muncul di Amerika,
sebagai alat pelampiasan kaum-kaum minoritas disana. Seni

graffiti mempunyai ciri khas penggunaan spidol atau pilox di


berbagai permukaan seperti tembok, batu, metal, papan iklan,
kereta api.
9. Transvanguardia (1979- )
Transvanguardia muncul di Italia, dan merupakan pengaruh
Renaissance terhadap postmodern art. Di gerakan ini, para
pelukis menggambarkan hal-hal yang realistik dengan aspekaspek Renaissance, makhluk mitologis yang dibuat geometrik,
beserta aspek-aspek Surrealism.
10.
Neo-Expressionism (1980- )
Neo-Expressionism adalah gerakan seni dimana para seniman
sudah sangat lelah menghadapi conceptualism dan
minimalism, sehingga banyak yang kembali melukis fine art
dengan penekanan figur, emosi, dan symbolism. Kebanyakan
lukisannya menggunakan warna-warna yang hangat.
11.
New Leipzig School (2000- )
New Leipzig School menandakan seuatu gerakan seni baru
yang berpusat di sekolah seni Leipzig di Jerman. Di sekolah ini
semua murid diajarkan teknik-teknik seni seperti fine art,
menggambar figur, pemakaian grid, teori warna dan
perspektif. Hal-hal ini menandakan cara-cara menggambar
yang menjadi tren sejak tahun 2000.

SEJARAH, SOSIAL, DAN


POLITIK
Seni Kontemporer adalah seni yang mencakup lebih dari
50 cabang seni. Seni ini dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia
Pertama. Beberapa ahli berpendapat bahwa Seni Kontemporer
diawali oleh berakhirnya Seni Modernism namun tidak ada yang
dapat memastikan kapan tepatnya masa Seni Modernism berakhir.
Diperkirakan Seni Kontemporer muncul sekitar tahun 1960 1970.
Untuk memahami sejarah dari munculnya seni
kontemporer, kita harus dapat memahami sejarah dar Seni Modern
karena Seni Modern adalah awal dari Seni Kontemporer.
Seni Modern muncul sekitar tahun 1920. Seni Modern
dipengaruhi oleh gerakan-gerakan yang muncul sejak tahun 1860
seperti
ekspresionisme,
kubism,
surealisme,
abstrak
ekspresionisme, dll. Seni Modern sangat berlawanan dan tidak lagi
memakai aturan-aturan yang ada di seni tradisional (Renaissance).
Seni modern menggambarkan kondisi sosial dan politik pada masa

itu seperti Perang Dunia Pertama, terpuruknya kondisi ekonomi


pada tahun 1920-1930, dan Perang Dunia Kedua.
Pada masa ini, kehidupan sosial masyarakat dianggap
mengalami kemunduran. Institusi-institusi yang ada di masyarakat
dianggap tidak dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Dan perang
berdampak sangat buruk terhadap kondisi masyarakat. Maka dari
itu, seni diharapkan dapat menjadi sarana yang dapat memberikan
jawaban dari kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh
kondisi sosial dan institusi pada masa itu.
Sekitar tahun 1960, prinsip yang dipegang oleh Seni
Modern mulai pudar. Seni tidak lagi dianggap sebagai sarana yang
harus dapat memberikan jawaban atas masyarakat. Jika segala
sesuatu yang ada tidak dapat memberikan arti bagi kehidupan
sosial, maka seni juga tidak diharuskan untuk memberikan arti
apapun bagi masyarakat. Seni diperbolehkan untuk tidak memiliki
arti apa pun. Ini adalah perubahan dari Seni Modern menjadi Seni
Kontemporer.
Pada masa ini, terjadi perubahan di dunia seni. Pusat
seni bukan lagi berpusat di Kota Paris, namun sudah berpindah ke
Kota New York. Lalu mulai munculah gerakan-gerakan seni seperti
Seni Abstrak Ekspresionisme yang dipimpin oleh Jackson Pollock,
juga muncul seni Pop Art yang diawali oleh Andy Warhol.
Pada tahun 1960-1970, artis di New York terbagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok Formalisme dan kelompok
Anti-Formalisme. Kelompok Formalisme lebih mengutamakan sisi
visual dari karya seni seperti garis, warna, tekstur, dan bentuk dari
karya tersebut. Kelompok Anti-Formalisme lebih mengutamakan ide
dan konsep dari karya seni tersebut, bukan bagaimana dan teknik
apa yang digunakan untuk membuat karya tersebut. Seni
Kontemporer lebih mengutamakan kepada ide dan konsep yang
mendasari suatu karya dibuat dan juga menggunakan media-media
yang baru seperti video, computer, dan teknologi digital lainnya.
Beberapa gerakan yang termasuk dalam Seni Kontemporer adalah
Conceptualisme, Performance, Happenings, Installation, Earthworks,
dll.

PELUKIS
1. Chuck Close Charles Thomas

Lahir : Monroe, Washington 5 juli 1940


Pelopor photorealism, bentuk yang sangat rinci seni
kontemporer
Chuck close merupakan pelukis Amerika kontemporer dan
merupakan pelopor photorealism or photographic realism yaitu
menggambarkan gaya yang sangat rinci lukisan dimana pelukis
mencoba meniru gambar dari sebuah foto di semua ketepatan
mikroskopis. Sebagai sebuah gerakan, photorealism juga disebut
sebagai surrealism atau hyperrealism, mulai dikenal di Amerika
Serikat selama akhir 1960-1970.
Seorang kontemporer dan fotografer terkenal karena seni
potret raksasa. Dan yang terkenal adalah selft-portarait (1968,
walker art center. Minneapolis) yang tingginya hampir 10 meter.
2. Jack Vettriano biasanya dikenal dengan Jack Hoggan

Lahir : Scotland, 17 November 1951


Merupakan movement yang paling popular untuk seni
lukis kontemporer British, pelukis Scotland otodidak Jack
Vettriano adalah salah satu yang paling terkena seniman
modern skotlandia, dan tokoh yang terkemuka dalam seni
kontemporer inggris.
Gaya lukisan Jack Vettriano pada tahun 1930 biasanya
lebih dominan terhadap suasana pantai, di ruang tari,

restoran, hotel, sangat dikenal untuk konten erotis atau


sugestif, dan sangat menjadi terkenal terutama melalui
kalender dan kartu ucapan.
Salah satu lukisannya adalah The Singing Butler, 1992

INTERPRETASI GAYA LUKISAN


Lukisan yang dipilih untuk diinterpretasikan adalah
lukisan The Singing Butler yang dibuat pada tahun 1992 oleh Jack
Vettriano. Jack Vettriano yang memiliki nama asli Jack Hoggan
merupakan seorang pelukis berkebangsaan Skotlandia. Jack
Vettriano mengambil referensi dari sebuah buku untuk menjadi
obyek dari lukisannya. Lukisan ini sendiri secara sekilas
memperlihatkan pasangan yang sedang berdansa dan didampingi
oleh pembantu lelaki dan wanita yang sedang mengangkat payung.

The Singing Butler; Oil on Canvas 28 Inch x 36 Inch


Komposisi dari lukisan ini dengan 4 figur dan 2 figur utama
yang diapit oleh lainnya menunjukkan kesan bahwa pandangan kita
akan tertuju kepada pasangan yang sedang berdansa ini. Akan
tetapi, penempatan dari pasangan yang sedang berdansa ini tidak
tepat di tengah, melainkan mengikuti aturan golden ratio yang

berarti di kisaran 1.617. kemudian pemilihan warna yang didominasi


oleh warna hitam pada 3 figurnya menimbulkan kesan dinamis
dengan background yang statis dibelakangnya.

Penempatan Golden Ratio pada The Singing Butler


Terdapat pula hal lain yang menyebabkan lukisan ini terkesan
lebih hidup, salah satunya adalah penempatan lengkungan pada
lukisan ini. Lengkungan yang dibuat oleh Jack Vettriano pada lukisan
ini membuat kesan dinamis dan seakan-akan terdapat angin yang
menyebabkan payung dari kedua pembantu dari lukisan ini
terangkat. Pada dasar dari lukisan ini juga ditambahkan kesan becek
dikarenakan pelukis ingin memberikan kesan bahwa tempat dari
lukisan ini diambil di sebuah pantai.

Lengkungan pada lukisan The Singing Butler


Disamping teknik yang telah dibahas sebelumnya, lukisan ini
juga memiliki makna yang lain, hal ini dapat diartikan bahwa lukisan
ini banyak menyentuh hati berbagai kalangan masyarakat karena
seperti memberikan harapan kepada masyarakat. Dengan
kemampuan imajinasi yang dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Lukisan ni memberikan harapan kepada masyarakat bahwa masih
terdapat kemungkinan bagi mereka untuk menjadi seperti obyek
yang ada di lukisan tersebut. Hal ini seperti mengambil setting di
film-film Hollywood dan membuat mereka dapat merealisasikannya
karena hal ini ternyata tidak hanya ada di film, namun dapat juga
terjadi di kehidupan nyata.
Sebagai penutup bahwa lukisan ini terjual seharga 745.000
poundsterling pada sebuah lelang di Inggris pada tahun 2004
sehingga menjadi kepemilikan pribadi, akan tetapi lukian ini telah
menjadi sumber inspirasi banyak orang dan telah menjadi berbagai
bahan poster dan perangko di banyak Negara terutama Skotlandia.

Anda mungkin juga menyukai

  • TMD
    TMD
    Dokumen3 halaman
    TMD
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Dadaism
    Dadaism
    Dokumen10 halaman
    Dadaism
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Disentri Pada Anak
    Disentri Pada Anak
    Dokumen16 halaman
    Disentri Pada Anak
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • TMD
    TMD
    Dokumen15 halaman
    TMD
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen45 halaman
    Luka Bakar
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat