Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu

: Las Busur Manual


: XI / Ganjil
: Teknik pengelasan pipa dengan Pelat berbagai posisi
menggunakan las busur manual
: 15 menit

I.

keterampilan yang dilatih :


1. Keterampilan Mengelola Kelas
II.
komponen keterampilan yang dikontrakan :
1. Membagi perhatian
2. Memusatkan perhatian kelompok
3. Pengelolaan kelompok
A. Kompetensi Inti :
KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KI 3

: Memahami, menerapkan, danmenganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.

KI 4

: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1.Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan las busur manual (SMAW) pada kehidupan sehari-hari..
1.2.Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan teknik
pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.

2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggungjawab dalam dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat
berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikirdalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat
dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
melakukan tugas mengaplikasikan las busur manual (SMAW).
3.1 Menerapkan teori pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las
busur manual.
3.2 Menerapkan prosedur pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las
busur manual.
4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah
tangan , posisi mendatar dan posisi vertikal dengan las busur manual (SMAW)
III.

Tujuan pembelajaran :
1.

Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi teori pengelasan pelat dengan


pelat

2.

berbagai posisi menggunakan las busur manual.

Siswa dapat melakukan Pengelasan pengelasan pelat dengan pelat berbagai


posisi menggunakan las busur manual.

3.

Menerapkan prosedur pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi


menggunakan las busur manual.

4.

Siswa dapat melakukan Pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut
dan tumpul posisi di bawah tangan, posisi mendatar dan posisi vertikal dengan
las busur manual (SMAW).

IV.
Materi Pembelajaran :
a. Posisi Pengelasan Secara Umum
Secara umum posisi pengelasan ada empat, yaitu :
-

Posisi dibawah tangan/flat/down hand.

Posisi mendatar/horizontal

Posisi tegak/vertikal

Posisi di atas kepala/overhead.

b. Namun karena karakteristik pekerjaan dan jenis bahan yang berbeda, maka posisi
pengelasan diurai menjadi :
- Posisi Pengelasan pada Pipa
Posisi Pengelasan pada Pipa

Posisi sumbu horizontal pipa dapat diputar diameter sama/sambungan tumpul (1G)
Posisi sumbu horizontal pipa dapat diputar diameter
berbeda/sambungan

sudut/fillet (1F)
Posisi sumbu tegak sambungan tumpul (2G)
Posisi sumbu tegak sambungan sudut/fillet (2F)
Posisi sumbu horizontal pipa tidak dapat diputar (tetap) sambungan tumpul (5G)
Posisi sumbu horizontal pipa tidak dapat diputar (tetap) sambungan sudut /fillet

(5F)
Posisi sumbu miring 45 sambungan tumpul (6G)
Posisi sumbu miring 45 sambungan pipa-pelat / sambungan sudut/fillet (6F)

Prosedur Pengelasan Pelat Posisi di Bawah Tangan dan Horizontal


Prosedur pengelasan yang benar dan sesuai merupakan salah satu hal terpenting
untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ekonomis.
Sebelum dilakukan pengelasan, perlu dipahami terlebih dahulu prosedur
pengelasannya agar proses dan hasil las dapat mencapai standar yang diharapkan.

Prosedur Umum

Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur


penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.

Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari
kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda.. Harus
diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
Pakai pakaian kerja yang aman
Konsentrasi dengan pekerjaan.
Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol.
Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.
Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
Matikan mesin las bila tidak digunakan.
Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang
dipakai pada tempatnya.
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda
Penempatan bahan pada pengelasan pelat posisi di bawah tangan adalah posisi di
mana bahan atau bidang yang dilas ditempatkan secara rata ( flat ) atau sejajar
dengan bidang horizontal, baik pada sambungan sudut maupun pada sambungan
tumpul.
Sedangkan penempatan bahan pada pengelasan posisi horizontal adalah
penempatan di mana bidang yang dilas mendatar dan memanjang pada bidang
horizontal.

Sambungan tumpul posisi flat dan horizontal ( 1G dan 2G )

Sambungan T Posisi Flat ( 1F)

Sambungan T Posisi Horizontal (2F)


Arah dan Gerakan Elektroda
a. Arah pengelasan (elektroda) pada proses las busur manual adalah arah mundur atau ditarik.
bila operator las menggunakan tangan kanan, maka arah pengelasan adalah dari kiri ke
kanan.
jika menggunakan tangan kanan, maka tarikan elektroda adalah dari kanan ke kiri.
b. Pada kondisi tertentu dapat dilakukan dari depan mengarah ke tubuh operator las.
c. Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda sesuai
dengan ketentuan ( prosedur yang ditetapkan ) dan busur serta cairan logam las dapat
terlihat secara sempurna oleh operator las.
Pada pengelasan sambungan T maupun pada sambungan tumpul posisi di bawah

tangan.
jalur pertama adalah ditarik tanpa ada ayunan elektroda.
jalur kedua dan selanjutnya tergantung pada kondisi pengelasan, dapat dilakukan
ayunan atau tetap ditarik seperti jalur pertama.
Pada posisi horizontal, baik untuk sambungan sudut / T atau sambungan tumpul
secara umum tidak dilakukan ayunan/gerakan elektroda (hanya ditarik) dengan sudut
yang sesuai dengan prosedurnya.

Gambar : Arah dan Gerakan Elektroda

V.

Kegiatan Pembelajaran :
No Jenis Kegiatan

Waktu

1. Pendahuluan
4
a. Motivasi
Memberikan gambaran tentang pentingnya memahami praktik
pengelasan dan memberikan gambaran tentang aplikasi pengelasan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Apersepsi
Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, siswa diajak memecahkan masalah mengenai bagaimana cara
pengelasan dan Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran

sebelumnya

dengan

pembelajaran

yang

akan

dilaksanakan.

c. Tujuan Pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
memperluas definisi pengelasan dan cara penggunaan.
2

2. Kegiatan Inti
a. Mengamati :
Guru menjelaskanteori pengelasan pelat dengan pelat berbagai

posisi menggunakan las busur manual.


b. Menanya :
Siswa Mengajukan pertanyaan terkait pengelasan pelat dengan pipa
berbagai posisi menggunakan las busur manual
c. Mengumpulkan Data :
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok
Bersama-sama siswa mempraktekkan cara pengelasan pelat
dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan
(1F), posisi mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las
busur manual (SMAW).
d. Mengasosiasi :
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang pengelasan pelat
dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
e. Mengkomunikasikan :
Siswa memberikan penjelasan dari hasil prakteknya.
Guru memberikan penguatan dari apa yang dijelaskan siswa
3

3. Penutup
a. Simpulan
siswamembersihkan tempat praktek yang sudah dipakai.
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik mengenai
penerapan pengelasan.
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta
didik.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literatur lain yang
berkaitan dengan gambar teknik.

C.

MetodePembelajaran.

a. Model Pembelajaran : Student fasilitator and explaining


b. Metode

: Demonstrasi dan Kerja kelompok

D. Alat dan Media Pembelajaran :


Alat :
a. Mesin las listrik
b. Palu las
c. Tang
d. Tang penjepit
e. Elektroda
f. Kacamata las listrik
g. Mistar baja
h. Penyiku
i.
Sarung tangan
j.
Sikat baja
VI. Sumber Belajar
- Modul Las
- Job Sheet
- Buku referensi lain yang sesuai
VII. Penilaian
1. Penilaian sikap
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses
pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan disiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek
( ) mendapat nilai 1.
RUBRIK PENILAIAN
SIKAP DALAM PEMBELAJARAN BATERAI
Aspek
yang
Deskripsi
Sikap
yang
Diukur
Diukur
1. Disiplin
Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh
pembelajaran

proses

Selesai tepat waktu


2. Kerja sama

Bersama-sama menyiapkan
peralatan
Mau
memberi
respon
terhadap
alat
yang

BT

MT

TN

3. Tanggung
jawab

digunakandan
pemaparan
temannya.
Mau memberi informasi
kepada teman yang belum
mengerti
Mau mengakui kekurangan
yang dilakukan
Tidak mencari cari kesalahan
teman
Mengerjakan tugas yang
diterima

Keterangan :
BT
: Belum Tampak
MT
:Mulai Tampak
TN
:Tampak Nyata
2.

Pengetahuan:
Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai baterai dan
konstruksinya.
No

Pertanyaan

Jelaskan macam-macam posisi


pada pengelasan las busur
manual?
Jelaskan fungsi dari elektroda
dan fluks ada las busur
manual?
Apa yang terjadi apabila busur
terlalu panjang dan terlalu
pendek?

2
3

Kriteria Persekoran
Jumlah
1
2
3
4

Keterangan:
Keterangan:
1.
Skor 4:
Jika peserta didik mampu menjelaskan semua indikator
2.
Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan tiga dari indikator yang ada.
3.
Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua dari indikator yang ada.
4. Skor 1: Jika peserta didik mampu menjelaskan satu dari indikator yang ada.
Keterangan :
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ---------------------------------- X 100
Jumlah skor maksimal
Kunci Jawaban
1.

Macam-macam posisi pengelasan ada 4 macam :

1.

Flat (bawah tangan)

2.
3.

Mendatar (Horizontal)
Naik (Vertikal)

VIII. Kesan sesudah Pembelajaran :

IX. Kesan Sesudah Diskusi dengan Pengamat

Surakarta, 29 Mei 2016


Pembimbing

(..............................)

Guru

(...........................)

Anda mungkin juga menyukai