Disusun Oleh :
Tugas karya tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh para pembimbing untuk memenuhi
nilai tugas mata pelajaran bahasa Indonesia di semester II di SMA ISLAM JEPARA
Pembimbing I Pembimbing II
(Q.S. Al Dzalzalah : 6)
2. Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk rupamu, tidak pula
pada harta ataupun ilmumu, tetapi melihat kepada hati dan amalmu.
(H. R. Thabarani)
(Sofyan Abidin )
Kami persembahkan:
3. Teman-teman kami
ABSTRAKSI
Riset ini didasari pada masalah dimana ekspor produk kayu dan rotan
Jepara mengalami penurunan 62,73 %, pada hal eksporter meningkat 21,79 %. Ini
disebabkan oleh komitmen dan Kapabilitas yang sangat rendah, Kreatifitas
Strategi juga belum optimum. Tujuan penelitian ini: Menganalisis seberapa besar
pengaruh kapabilitas terhadap kreativitas strategi, Menganalisis seberapa besar
pengaruh komitmen terhadap kreativitas strategi, Menganalisis seberapa besar
pengaruh kreativitas strategi terhadap kinerja manajer, Menganalisis seberapa besar
pengaruh kapabilitas terhadap kinerja manajer, Menganalisis seberapa besar pengaruh
komitmen terhadap kinerja manajer. Manfaat dari penelitian ini: memberikan
informasi tambahan bagi pihak yang berkepentingan khususnya eksportir furniture
tentang dampak kapabilitas dan komitmen pada kreativitas strategi dan kinerja
manajer. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kabapilitas,
Menunjukkan sejauhmana kemampuan yang dimiliki individu (manajer) tentang
pengetahuan dan ketrampilan berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi serta
keinginan untuk terus mengevaluasi setiap aktifitas pekerjaan yang telah dilakukan.
(Day dalam Menon et al, 1999:22). Dengan indikator Ketrampilan yang menunjang
pekerjaan, Pengetahuan yang menunjang pekerjaan dan Belajar dari pengalaman.
Komitmen Derajat sejauh mana individu (manajer) mempunyai rasa memiliki
terhadap perusahaan dan ikatan emosional yang kuat atas strategi yang telah
dipilihnya.(Wooldridge & Floyd dalam Menon, 1999:22) Dengan Indikator Rasa
memiliki, dan ikatan emosional , Kreatifitas Strategi Sejauhmana individu
(manajer) mempunyai dorongan yang kuat untuk menciptakan ide-ide baru ,
kemampuan menyelesesaikan persoalan (problem Solveng) yang dihadapi serta
ketertarikan pada tantangan guna meningkatkan kreatifitas strateginya. (Menon,
1999:37) dengan indikator dorongan untuk menghasilkan ide baru, Kemampuan
menyelesaikan persoalan dan Ketertarikan pada tangatang dan Kinerja Manajer
Menunjukkan tingkat kemampuan seorang individu (manajer) dalam mencapai
sasaran /target , kemampuan pengambilan keputusan dan sejauhmana keinginan untuk
terus berkembang. (Niklas, 2000:47) Dengan indikator Kemampuan untuk mencapai
sasaran , Kemampuan dalam pengambilan keputusan dan kesempatan untuk
berkembang.
Populasi sebesar 410, teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Acak Proposional Terstratifikasi (Proposional Stratified Random Sampling),
Responden 202 dari para manajer produk kayu dan rotan yang melakukan
kegiatan eskpor. Alat analisis adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan
program AMOS versi 6.0.
Hasilnya variabel Kapabilitas dan Komitmen berpengaruh terhadap
Kreatifitas Strategi dan Kinerja Manajer, kreatifitas Strategi berpengaruh terhadap
Kinerja Manajer. Sedangkan kreativitas strategi bukan sebagaivariabel intervening
melainkan variabel independen.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas karya tulis
Jepara)
masukan yang berharga dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan penuh
kerendahan hati, pada kesempatan ini pula, penulis ingin sampaikan rasa terima kasih
5. Ibu Ikka S. S, Pd sebagai guru bimbingan konseling yang telah selalu member
semangat pada kami penulis
yang diterapkan dalam penulisan ini, maka dengan penuh keterbukaan semua
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca merupakan harapan yang
penulis nantikan.
Penulis
Daftar isi
Halaman
Abstraksi ……………………………………………………………………….. iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada lingkungan bisnis yang penuh persaingan dan tantangan, tren globlalisasi
Tehnologi informasi dan komunikasi telah merangsang perubahan hubungan antar bangsa
yang tidak bisa lagi dibatasi. Globlalisasi muncul sebagai fenomena baru yang telah
dilahirkan oleh kemajuan jaman. Sumber daya manusia yang merupakan aset perusahaan
serta relatif sulit untuk ditiru oleh perusahaan/organisasi lain yang memegang peranan yang
keunggulan bersaing baik dalam kualitas produk, servis, inovasi serta biaya maupun sumber
daya manusia. Dalam hal ini disebabkan oleh sifat sumber daya manusia yang tidak tetap dan
terus menerus bergerak secara fleksibel mengikuti setiap perubahan yang terjadi
dilingkungannya (Wright, et, al, 2000:22, Baker, et. Al, 1997:33). Sumber daya manusia yang
bermutu dan terlindung akan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Serta pengembangan
sumber daya manusia manajer harus terus menerus diusahakan, mengingat faktor dominan
manusia masih tetap memegang peranan penting bagi suksesnya suatu kegiatan/usaha. Selain
dari pada itu perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sangat pesat akan
akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap sikap individu untuk lebih meningkatkan
kinerja mereka sendiri. Perusahaan sangat membutuhkan manajer yang mampu bekerja lebih
baik dan lebih cepat, sehingga diperlukan manajer yang mempunyai kinerja (job
performence) yang tinggi. Perubahan itu juga memberikan implikasi pada kinerja perusahaan
yang berubah-ubah, sehingga setiap strategi yang dilakukan manajer akan menuntut agar
dapat berfikir dan bertindak nyata serta secara cepat dan tepat untuk meminimalisasi
organisasi ini menuntut individu (manager) atau time work (kerja tim) dapat mengikuti
perubahan tersebut sehingga terjadi keselarasan dan kesepadanan. Salah satu bagian dari
manajemen perusahaan/organisasi yang sering dipandang sebagai bagian yang cukup krusial
perusahaan.
Untuk mencapai keinginan kinerja yang tinggi, seorang manajer haruslah memiliki
kapabilitas, komitmen dan kwalitas komunikasi serta kreativitas yang tinggi karena pada
pada kinerja manajer, kwalitas komunikasi merupakan perubahan dari prilaku manajer
selama interaksi dengan buyer atau ineteraksi antar buyer yang didasarkan pada informasi
membuka dirinya untuk saling berbagi informasi. Individu yang menggali dirinya dengan
mencoba bekerja yang kreatif akan dapat membantu penyelesaian masalah (Problem-
solving). Sedangkan menurut Hood dan koberg (1991:14) apabila dibandingkan antara dua
orang memiliki kemampuan yang sama maka dapat dikemukakan bahwa pencapaian kinerja
yang lebih tinggi yang ditentukan dari kreativitas yang dimiliki. Orang yang memiliki serta
mempunyai kreativitas maka akan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap permasalahn
yang sangat kompleks, otonomi tinggi, instuisi kuat, bersemangat dan percaya diri. Mereka
lebih spontan dan energik dibandingkan orang yang tidak kreatif, lain dari pada itu juga dapat
Inovasi bermula keluar dari ide-ide yang kreatif dan mengena, sehingga muncullah
yang amanya strategi, keberhasilan strategi tergantung pada seseorang atau kelompok (team)
yang mempunyai sebuah inovasi (ide) baik dan cemerlang dan mampu mengembangkannya
dalam bentuk renstra (rencana-rencana strategis) yang nyata. Agar dapat bertahan dalam
persaingan bisnis, perusahaan darus mampu menciptakan kreasi dan inovasi strategi yang
memiliki keunggulan yang sangat kompetitif (Advantage Competitive). Untuk itu dibutuhkan
perencanaan yang strategik yang bisa mengembangkan pemikiran yang kreatif dalam
kreasi, yang merupakan keberhasilan penerapan suatu hal baru dan ide yang dihasilkan.
Inovasi merupakan suatu hal yang sangat vital dan mutlak untuk keberhasilan perusahaan
dalam jangka panjang, karena dunia bisnis sering tidak stabil dan perubahan yang dihadapi
bergerak sangat cepat, kreatifitas merupakan hal penting dalam melaksanakan aktivitas,
organisasi untuk memunculkan ide-ide baru dalam setiap penyusunan rencana (Fillis dan Mc
Auley, 2000:8).
Leong dkk (1994:57) dalam penelitian tentang kinerja karyawan distributor mengenai
Hard) dan usaha yang terarah dengan baik (Working Smart). Hasil yang diperoleh
mengungkapkan bahwa pengaruh komitmen organisasional sangat positif dengan kerja keras.
Anggapan yang sangat umum digunakan yaitu bahwa mereka-mereka yang menghargai
keanggotaan organisasional adalah mereka yang mau melakukan usaha, yang pada akhirnya
Manajer yang mempunyai kapabilitas yang tinggi pada umumnya memiliki serta
menguasai informasi yang memadai mengenai keinginan dan kebutuhan organisasi agar
tetap survive. Selain itu pula mereka juga bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan
dimiliki oleh manajer meberikan perusahaan suatu kemampuan untuk menghasilkan strategi
untuk memperbaiki posisinya dibandingkan pesaing. Dalam hal ini akan mendorong
Menurut Barney (1991:55) menunjukkan bahwa artikulasi strategi akan menjadi nyata
bila organisasi didukung oleh modal atau kapabilitas sumber daya manusia (manajer) dan
perusahaan. Betapa pentingnya kapabilitas dan komitmen sumber daya manusia dalam
meningkatkan kinerja perusahaan, maka penelitian ini mengambil obyek kinerja manajer
perusahaan meubel produk kayu di sentra ukir Tahunan Jepara. Dari hasil observasi dan
survey awal ditemukan kondisi pertumbuhan nilai jual dan penjualan produk kayu yang
nilai tukar rupiah sehingga buyer lokal/asing banyak yang mendorong produk kayu. Namun
pada saat yang sama peningkatan volume pembelian tersebut tanpa diimbangi oleh adanya
komitmen dari pengusaha meubel untuk memproduk dengan kwalitas yang baik dan dengan
harga yang memadai, namun sebaliknya pengusaha meubel memanfaatkan momen itu dengan
menjual produk berkwalitas jelek dengan harga murah (jor-joran). Yang akibatnya barang
yang dibeli konsumen (buyer lokal/ asing) banyak sekali mengalami kerusakan sampai
memenuhi standart kwalitas (kayu yang basah, kontruksi yang asal-asalan). Maka tidaklah
heran pada tahun berikutnya produk kayu yang diekspor mengalami pertumbuhan penurunan
jual, namun pada masa itu juga nilai jual mengalami peningkatan yang tajam. Sejak masa
inilah manajer perusahaan meubel produk kayu mencapai nilai pertumbuhan yang sangat
Selain itu, setelah badai krisis berlalu dan keadaan perekonomian kembali pulih
(normal) pengusaha produk kayu tidak mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha dari
luar jepara (Solo,Jogya, Blora) bahkan dari luar negeri seperti Cina, vietnam yang tetap
menjaga kualitas. Bahkan buyer lokal/asing sudah tidak percaya lagi dengan pengusaha
produk kayu di Jepara pada umumnya dikarenakan kwalitas produk ( kadar air, kayu muda)
berkreasi yang bisa menghasilkan ide-ide baru, suatu hal yang vital dan mutlak untuk
dilakukan demi keberhasilan perusahaan produk kayu dalam jangka panjang, hal ini
dikarenakan dalam dunia bisnis sering tidak stabilnya dan perubahan-perubahan yang
dihadapi bergerak begitu cepat juga belum mampu dilaksanakan secara optimum dan
maksimal. Apabila melihat pada kenyataannya bahwa rendahnya komitmen dan kapabilitas
serta kwalitas komunikasi yang belum maksimal dan optimumnya kreatifitas strategi yang
dipunyai oleh para pengusaha kayu di centra ukir Tahunan khususnya dan pada Jepara
umumnya, maka dalam penelitian ini akan menguji bagaimanakah pengaruh kapabilitas,
komitmen dan kwalitas komunikasi yang dimediasi oleh kreativitas strategi terhadap kinerja
manajer dengan mengambil sampel pada satu jenis industri yaitu industri produk kayu yang
Pengambilan sampel yang memfokuskan pada satu jenis industri saja akan
memberikan hasil yang lebih baik lagi dan optimal (Chow dkk, 2003:65) karena perusahaan
dalam satu jenis industri cenderung akan mengembangkan suatu reaksi yang relatif sama
1.2.Perumusan Masalah
Nilai Jual produk kayu pada tahun 1999 dan tahun 2000 ini merupakan nilai yang
tertinggi dalam hal ini disebabkan oleh adanya penurunan nilai tukar mata uang rupiah (Rp)
terhadap dolar ($) sehingga buyer lokal/asing banyak yang mendorong produk kayu. Akan
tetapi pada waktu yang sama peningkatan jumlah nilai pembelian tersebut tanpa dimbangi
oleh adanya komitmen dari para pengusaha untuk membuat produk kayu dengan kwalitas
yang baik serta dengan harga yang memadai, akan tetapi justru sebaliknya para pengusaha
memafaatkan kesempatan pada momen yang ada tersebut dengan menjual produk yang
berkwalitas yang rendah yang murah (jor-joran). Yang pada akhirnya menimbulkan akibat
barang yang dibeli konsumen (buyer) banyak yang mengalami kerusakan setelah sampai
tujuan. Maka tidaklah heran pada tahun berikutnya yaitu tepatnya pada tahun 2001 nilai jual
produk kayu sentra Tahunan umumnya jepara mengalami pertumbuhan penurunan hingga 62
%, serta pada waktu yang sama pertumbuhan para eksporter meningkat sebesar 21 %. Maka
sejak kejadian tersebut pada tahun-tahun berikutnya nilai ekspor produk kayu tidak bisa
Setelah badai krisis moneter berlalu serta keadaan perekonomian kembali mulai
normal para pengusaha produk kayu tidak mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha lain
dari luar Jepara (Solo,Jogya, Blora) bahkan dari luar negeri seperti Cina, vietnam yang tetap
menjaga kwalitas. Bahkan yang lebih eronis lagi buyer lokal/asing sudah percaya lagi kepada
para pengusaha di jepara karena kwalitas produk kayu yang dihasilkan sangat rendah.
Kreatifitas yang sesunggunya adalah langkah awal dalam inovasi dan kreasi yang
dapat menghasilkan muncul ide-ide baru, dan merupakan suatu yang vital dan mutlak untuk
dilakukan demi keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, dimana dunia bisnis sering
tidak stabil dan perubahan yang dihadapi yang bergerak sangat cepat juga belum mampu
komitmen, kapabilitas dan kwalitas komunikasi serta belum optimumnya kreatifitas strategi
yang dipunyai oleh para pengusaha kayu di Sentra Ukir Tahunan Jepara, maka pertanyaan
1.1.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yang hendak dicapai pada penelitian ini dapat dirinci sebagai
berikut :
strategi.
1.1.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat diperoleh untuk memberi masukan bagi kinerja
manajer adalah :
dampak kapabilitas, komitmen dan kwalitas komunikasi pada kreativitas strategi dan
kinerja manajer.
d. Menambah khasanah penelitian dengan fokus penulisan tentang sumber daya Manusia
dalam hal kinerja manajer, kapabilitas, komitmen dan kwalitas komunikasi serta
kreativitas strategi.