Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN

ASOSIASI

Disusun Oleh :
Nama

: Nurul Hidayati

NIM

: K4313053

Kelompok

:2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
I.
II.

JUDUL

: ASOSIASI

TUJUAN
1. Mengetahui asosiasi antara spesies Panicum milliaceum dan spesies Leucas
lavandulifolia pada lokasi Mojosongo dengan menggunakan metode X2.
2. Mengetahui jenis asosiasi antara spesies Panicum milliaceum dan spesies
Leucas lavandulifolia pada lokasi Mojosongo dengan menggunakan metode X2.
3. Menghitung derajat asosiasi IO, ID dan Ji pada spesies Panicum milliaceum
dan spesies Leucas lavandulifolia.

III.

DASAR TEORI

IV.

CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum ini adalah dengan menentukan lokasi yang
memiliki heterogenitas spesies, setelah itu mencari peta lokasi yaitu peta citra
daerah Mojosongo melalui Google Earth dengan luas daerah kurang lebih 10
hektar. Menentukan batas daerah berupa titik-titik yang dapat diamati dengan
menggunakan GPS dan memasukkannya ke dalam Google Earth. Langkah
selanjutnya adalah mentransformasi peta citra yang didapat dari Google Earth
menjadi peta topografi menggunakan Corel draw, setelah itu menentukan jumlah
titik sampling dengan urutan sebagai berikut:
1. Luas daerah total
= 3,2 ha
2. Luas area cuplikan = 1% x luas wilayah total
= 1 3,2 ha
= 320 m2
3. Luas plot
= 1 m x 1 m = 1 m2
Luas areacuplikan
4. Jumlah plot
=
Luas plot
2
320 m
=
= 320 plot
2
1m
*nb : berdasarkan kesepakatan bersama, jumlah plot per kelompok direduksi
sebanyak 20 plot per kelompok, sehingga jumlah plot dalam satu lokasi
Mojosongo adalah sebanyak 120 plot.
Langkah selanjutnya adalah menentukan titik titik sampling dalam peta,
kemudian mencari lokasi titik di lapangan dengan menggunakan protaktor dan
kompas. Menentukan jarak dan resection antar titik, lalu menentukan titik start
lokasi tersebut. Setelah titik start ditentukan, langkah selanjutnya yaitu

menentukan resection dan intersection dari titik lokasi dan emasang plot dengan
ukuran 1m x 1m pada titik yang telah ditentukan. Mengidentifikasi spesies
spesies yang ditemukan dalam plot, selanjutnya membagi setiap spesies asosiasi
yang berbeda untuk setiap individu. Menghitung jumlah spesies Andropogon
gayanus dan spesies Borreria oscimoidescy B pada setiap plot dengan
kemungkinan sebagai berikut:
Spesies A ada dan spesies B ada
Spesies A ada dan spesies B tidak ada
Spesies A tidak ada dan spesies B ada
Spesies A dan spesies B tidak ada
Mencatat dalam data pengamatan dan menghitung asosiasi antara spesies
Andropogon

gayanus

dan

spesies

Borreria

oscimoidescy

dengan

menggunakan metode X2.


Simbol

kuadrat yang

kuadrat Harapan

X2

teramati
a
b
c
d
Jumlah
Keterangan :
a : Spesies Andropogon gayanus ada dan spesies Borreria oscimoidescy ada
b : Spesies Andropogon gayanus ada dan spesies Borreria oscimoidescy tidak
ada
c : Spesies Andropogon gayanus tidak ada dan spesies Borreria oscimoidescy
ada
d : Spesies Andropogon gayanus dan spesies Borreria oscimoidescy tidak ada
Setelah data pengamatan dicatat pada tabel, kemudian menganalisis hasil perhitungan
X2 hitung terhadap X2 tabel. Jika X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya terdapat interaksi antara spesies A dan spesies B, kemudian
mengetahui jenis interaksi positif atau negative yang terjadi pada spesies asosiasi
menggunakan grafik on-off. Grafik on menunjukkan interaksi positif dan Grafik off
menunjukkan interaksi negative. Langkah selanjutnya adalah menghitung derajat
asosiasi menggunakan rumus:

IO

a
a+ b x a+ c

V.

ID

JI

2a
2 a+ b+c
a
=
a+b+ c

DATA PENGAMATAN
Tabel perhitungan jumlah spesies per plot.
Simbo
l
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
a
d
d
d
d
d
d
d
d
d
b
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d

Plot ke-

Jumlah Spesies
Panicum

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

milliaceum
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jumlah Spesies
Leucas lavandulifolia
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
b
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
b

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

d
d
b
d
d
d
d
d
d
d
d
b
d
b
b
b
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
b
d
d
b
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
110
111
112
113
114
115
116

0
0
32
0
0
0
0
0
0
0
0
18
0
15
20
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33
0
0
49
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

d
d
d
d

117
118
119
120

0
0
0
0

0
0
0
0

VI.
PEMBAHASAN
A. Analisa Kuantitatif
Hipotesis:
Ho = tidak terdapat interaksi antara spesies Panicum milliaceum dan Leucas
lavandulifolia
Ha = terdapat interaksi antara spesies Panicum milliaceum dan Leucas lavandulifolia
Tabulasi Data
Simbol

kuadrat yang

kuadrat Harapan

X2

teramati
1
9
0
110

0.083333333
9.916666667
0.916666667
109.0833333

10.08333333
0.084733894
0.916666667
0.007703081

120

120

11.09243697

a
b
c
d
Jumla
h

Perhitungan kuadrat Harapan


n=

(a+c) =

1+ 9 (1+0) = 0.083333333
120

m = (a + b) n = (1 + 9) - 0.083333333= 9.916666667
z = (a + c) n = (1 + 0)
- 0.083333333 = 0.916666667
y = 120 ( n+ m + z ) = 120 (0.083333333+9.916666667+0.916666667) = 10.91667

Perhitungan X2

X2a =

( 10.083333333 )2
0.083333333

10.08333333

X2b =

( 99.916666667 )2
9.916666667

0.084733894

X2c =

( 00.916666667 )2
0.916666667

= 0.916666667

X2d =

( 110109.0833333 )2
109.0833333

0.007703081

Db = dk 1 = (4 1) 1 = 2
Taraf signifikansi 5% (0,05)
Maka:
X2 tabel = 5,99
X2hitung = 11.09244

Kesimpulan:
Karena nilai X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga, terdapat interaksi antara spesies Panicum milliaceum dan spesies Leucas
lavandulifolia.
Presentasi Identifikasi

I=

1
120

x 100%

= 0.833%
II =

9
120

x 100%

= 7.5 %
III =

x 100%

0
120

=0%
IV =

110
120

= 0.916 %

Grafik On-Off

y
-+

0%

++

0.833%

x
0.916 %

--

7.5 %

+-

x 100%

Berdasarkan grafik on-off di atas, maka spesies Panicum milliaceum dan spesies Leucas
lavandulifolia berinteraksi Positif.
Derajat Asosiasi
IO

ID

JI

1
1+9 x 1+0

2(1)
2 ( 1 ) +9+0

1
1+ 9+0

2
2+ 9+0

1
10

= 0.301511345

2
11

= 0.166666667

= 0.10

B. Analisa Kualitatif
Tujuan dari praktikum asosiasi ini adalah untuk menghitung asosiasi dan
mengetahui jenis asosiasi antara spesies Andropogon gayanus dan Borreria
oscimoidescy pada lokasi Mojosongo dengan menggunakan metode X2. Suatu asosiasi
adalah unit vegetasi yang hanya menempati suatu bagian di permukaan bumi yang
relatif sempit, yaitu suatu tempat atau daerah dengan kondisi tertentu. Menurut
Kongres Botani Internasional tahun 1910, suatu asosiasi harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut : a) Mempunyai komposisi florostik relatif tetap, b) Memperlihatkan
fisionomi relatif seragam, c) Terdapat pada tipe habitat yang relatif konsisten
(Barbour et al, 1987).
Dalam analisis asosiasi dengan tabel contingency, akan dihitung chi-kuadrat.
Setelah mengetahui jumlah X2 (chi-kuadrat hitung), kemudian bandingkan dengan
chi-kuadrat tabel (dengan degree of freedom 5%). Jika chi-kuadrat hitung lebih besar
daripada chi-kuadrat tabel, maka ini berarti hipotesis 0

ditolak. Dan begitupun

sebaliknya. Maka dapat disimpulkan pada penelitian kali ini adalah antara spesies
Andropogon gayanus dan Borreria oscimoidescy terdapat interaksi positif.

Karena X2 hitung > X2 tabel, yaitu 6,447118 > 5,99, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga, terdapat interaksi antara Andropogon gayanus dan Borreria
oscimoidescy di lokasi Mojosongo karena X2 hitung lebih besar dibanding dengan X2
tabel. Yang artinya ketidakhadiran spesies Andropogon gayanus dapat
memprediksi ketidakhadiran pula pada spesies Borreria oscimoidescy, atau dengan
kata lain ketika salah satu spesies tersebut (misal Andropogon gayanus) tidak
ada, maka spesies yang lainnya (Borreria oscimoidescy) juga tidak ada karena
kehadiran spesies tersebut menunjang pertumbuhan spesies lainnya.
Andropogon gayanus

merupakan rumput yang tumbuh

tegak dan tinggi, berumur panjang, sangat disukai ternak ketika


masih muda. Daunnya lembut, berbulu halus, dengan tangkai biji
yang sangat panjang (dapat mencapai 4m). Bijinya ringan dan
berbulu. Tumbuh baik pada tanah asam dan tidak subur di daerah
bercuaca panas. Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dan
terutama sangat bermanfat untuk daerah dengan musim kemarau
panjang. Rumput ini tetap hijau selama musim kemarau, ketika
sebagian besar rerumputan lainnya telah mengering.
Borreria oscimoidescy Dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah, dan terutama sangat bermanfat untuk daerah dengan musim
kemarau panjang. Rumput ini tetap hijau selama musim kemarau,
ketika sebagian besar rerumputan lainnya telah mengering.
Pada dasarnya hubungan positif ini dapat dipengaruhi karena
lingkungan hidup kedua species tersebut yang sama, yaitu Dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah, dan terutama sangat bermanfat
untuk daerah dengan musim kemarau panjang. Rumput ini tetap
hijau selama musim kemarau, ketika sebagian besar rerumputan
lainnya telah mengering. selain itu karena didukung juga dengan
musim

hujan jadi

persebaran kedua

species

tersebut

dapat

menunjukkan hubungan yang positif.


VII.

KESIMPULAN
Antara spesies Andropogon gayanus dan Borreria oscimoidescy terdapat
interaksi positif. Karena X2 hitung > X2 tabel, yaitu 6,447118 > 5,99, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Sehingga, terdapat interaksi antara Andropogon gayanus dan

Borreria oscimoidescy di lokasi Mojosongo karena X2 hitung lebih besar dibanding


dengan X2 tabel. Yang artinya ketidakhadiran spesies Andropogon gayanus dapat
memprediksi ketidakhadiran pula pada spesies Borreria oscimoidescy, atau dengan
kata lain ketika salah satu spesies tersebut (misal Andropogon gayanus) tidak
ada, maka spesies yang lainnya (Borreria oscimoidescy) juga tidak ada karena
kehadiran spesies tersebut menunjang pertumbuhan spesies lainnya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX.

LAMPIRAN
1 Lembar Laporan sementara
Surakarta, _April 2014
Mengetahui
Asisten

Praktikan
Cinta
NIM K431300_

LAMPIRAN 11
NAMA

NIM

: K431300_

LOKASI

: Mojosongo

SPESIES ASOSIASI : Andropogon gayanus - Borreria oscimoidescy


Hipotesis:
Ho = tidak terdapat interaksi antara spesies

Andropogon gayanus dan Borreria

oscimoidescy
Ha = terdapat interaksi antara spesies Andropogon gayanus dan Borreria oscimoidescy
Tabulasi Data
Simbol

kuadrat yang

kuadrat Harapan

X2

a
b
c
d
Jumlah

teramati
2
7
1
109
119

0,2268908
8,7731092
2,7731092
107,22689

13,85652039
0,358358286
1,133715304
0,029320223
15,3779142

Perhitungan kuadrat Harapan


n=

(a+c) =

= 0,2268908

m = (a + b) n =

- 0,2268908 = 8,7731092

z = (a + c) n =

- 0,2268908 = 2,7731092

y = plot ( n+ m + z ) = 119 (0,2268908+8,7731092+2,7731092) = 107,22689


Perhitungan X2
X2a =

13,85652039

X2b =

0,358358286

X2c =

1,133715304

X2d =

Db

0,029320223

= dk 1 = (4 1) 1 = 2

Taraf signifikansi 5% (0,05)


Maka:
X2 tabel = 5,99
X2hitung = 15,3779
Kesimpulan:
Karena nilai X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga, terdapat interaksi antara spesies Andropogon gayanus dan spesies Borreria
oscimoidescy.
Presentasi Identifikasi
I=
II =
5,88%

1,68%
=

III =

0,84%
IV =

91,60%
Grafik On-Off

y
-+

++

0,84%

1,68%

x
91,

60

5,88%

--

+-

Berdasarkan grafik on-off di atas, maka spesies Andropogon gayanus dan spesies
Borreria oscimoidescy berinteraksi Positif.
Derajat Asosiasi
IO

ID

JI

0,38

=
=

0,33
0,20

Anda mungkin juga menyukai