Anda di halaman 1dari 14

BAB I

TEKS ULASAN

A. Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks Ulasan

Luca: Asam Manisnya Persahabatan

Judul: Luca
Sutradara: Enrico Casarosa
Penulis naskah: Jesse Andrews dan Mike Jones
Produksi: Walt Disney Animation dan Pixar Animation Studios
Aktor (Pengisi suara): Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer,
Maya Rudolph, Sacha Baron Cohen
Durasi: 96 menit

Enrico Casarosa merupakan seorang sutradara film yang


bekerja di Pixar yang sempat memenangkan nominasi Acade-
my Award dengan film pendeknya yang berjudul La Luna.
Casarosa juga terlibat sebagai storyboard artist untuk film ani-
masi ternama seperti Ice Age (2002), Robots (2005), Cars
(2006), Ratatouille (2007), dan Up (2009). Luca menjadi debut
pertama Enrico Casarosa yang akhirnya menggarap film ani-
masi dengan durasi panjang.
Kota pinggir pantai di Riviera yang berlokasi Italia menjadi
latar utama dari film Luca. Dengan karakter kota yang unik di
tepi pantai, latar ini terinspirasi dari masa kecil Casarosa yang
menghabiskan waktunya di kota Genoa. Tak hanya itu,
keindahan persahabatan pada masa kecilnya dengan
seseorang yang bernama Alberto turut menjadi inspirasi Casarosa dalam pembuatan film ini.
Kisah Luca dimulai dengan kebencian yang seolah tidak mendasar dari para nelayan terhadap
monster di bawah laut. Selanjutnya, cerita berjalan mendekati kehidupan tokoh utamanya, Luca Paguro.
Luca si anak baik digambarkan sebagai sosok yang enggan mendurhakai pesan dan perintah orang tua,
tetapi menyimpan rasa penasaran hebat yang membuatnya melakukan hal yang dilarang oleh kedua
orang tuanya, yaitu bermain ke permukaan laut.
Pertemuan secara kebetulan antara Luca dengan Alberto Scorfano membawa segala rasa pen-
asaran Luca menemukan teman terbaiknya. Pada suatu hari, dua monster laut yang bermodalkan mimpi
memiliki vespa itu membulatkan tekad untuk bergabung ke dalam kehidupan para manusia di Portoros-
so. Mereka berpikiran untuk selalu menjaga tubuh tetap kering agar identitasnya sebagai monster tidak
terungkap. Di Portorosso, keduanya bertemu dengan Giulia, gadis kecil penuh semangat yang menjadi
teman manusia pertama Luca dan Alberto. Kemudian, cerita bergerak untuk memperlihatkan usaha dan
kesungguhan mereka bertiga dalam memenangkan ajang perlombaan Portorosso Cup.
Karakterisasi dalam film Luca dimunculkan secara seimbang. Para tokoh sentral memiliki masa-
lahnya masing-masing yang terselesaikan secara perlahan di sepanjang film. Film ini menghadirkan
harmonisasi antartokoh dengan cukup baik. Luca yang penuh rasa penasaran menemukan kecocokan
bersama Alberto yang memiliki beragam jawaban aneh dengan Giulia sebagai sumber dari kebenaran
jawaban itu.
Secara keseluruhan, penampilan Luca sebagai film animasi anak patut untuk diapresiasi. Legenda
klasik tentang rahasia-rahasia di bawah laut dikemas dalam visualisasi yang memukau dengan warna-
warna cerah yang menggambarkan keceriaan di musim panas. Karena tampilannya, film ini berpotensi
besar membawa imajinasi anak-anak untuk menjangkau tiga bagian bumi sekaligus, yaitu laut, daratan,
dan kilasan-kilasan angkasa.
Sebagai film anak, Luca menghias dirinya dengan beragam pesan moral yang tidak hanya me-
nyentuh, tetapi juga menghangatkan hati. Pesan-pesan tentang kesungguhan dalam menggapai sesua-
tu yang diimpikan atau tentang keberadaan rasa tenang ketika berhasil menjadi diri sendiri benar-benar
menjadikan film ini cocok untuk dinikmati bersama anak di ruang keluarga.
Kepiawaian film ini tampak pada penyajian konflik cerita yang ringan dalam kemasan yang cukup
baik melalui keberadaan beberapa adegan yang menyentuh sisi emosional penonton. Film ini juga tam-
pak sungguh-sungguh dalam membangun latar cerita. Budaya dan beberapa hal khas Italia benar-benar
memenuhi film sebagaimana kebanyakan film Pixar lainnya.

2
Anak-anak yang mau menonton film Luca perlu didampingi oleh orang tuanya atau orang dewasa.
Hal tersebut karena dalam film ini terdapat beberapa kekerasan verbal dan kekerasan fisik. Orang tua
harus menjelaskan kepada anak beberapa tindakan tokoh antagonis yang melakukan kekerasan. Aspek
tersebut yang menjadi sisi lemah film ini.
Film Luca merupakan film animasi anak yang cukup memukau dengan konflik yang ringan, penam-
pilan yang menyegarkan, dan kisah yang sederhana. Orang tua hendaknya meluangkan waktu bersama
anaknya untuk menonton film ini bersama-sama.
(Sumber: https://cineverse.id)

Teks tersebut membahas film berjudul Luca. Dari teks tersebut, kita bisa mendapatkan banyak in-
formasi tentang film Luca, di antaranya sutradara, penulis naskah, sinopsis cerita, penokohan, amanat,
kelebihan, dan kekurangannya. Teks yang memuat hal-hal tersebut disebut teks ulasan.
Dalam KBBI (2016), ulasan bermakna kupasan; tafsiran; komentar. Kosasih (2019) mengemukakan
bahwa teks ulasan adalah bacaan yang menyampaikan ulasan tentang suatu karya, yang mencakup
kelebihan dan kelemahannya. Menurut Gunawan dan Sulaeman (2021), teks ulasan adalah teks yang
isinya berupa penjelasan, komentar, tafsiran terhadap suatu hal (berita, buku, karya seni) untuk menge-
tahui kelebihan dan kekurangan objek yang diulas tersebut.

B. Menceritakan Kembali Isi Teks Ulasan


Setelah membaca sebuah teks ulasan, sebaiknya kamu dapat memahami isinya dengan baik.
Dengan demikian, kamu akan mudah menceritakan kembali teks yang dibaca. Gunawan dan Sulaeman
(2021) menyebutkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menceritakan kembali isi teks
ulasan, yaitu:
1. membaca teks ulasan berulang-ulang agar dapat memahami isi teks ulasan tersebut sejelas-
jelasnya,
2. mencatat butir-butir pokok teks ulasan yang tersirat pada setiap paragraf,
3. mencatat kelebihan dan kekurangan materi yang dipaparkan pengulas,
4. merangkai butir-butir pokok teks ulasan menggunakan bahasa sendiri.

Setelah membaca teks ulasan film Luca, kita bisa mengidentifikasi informasi sebagai berikut.
1. Film Luca disutradarai oleh Enrico Casarosa
2. Kota pinggir pantai di Riviera, Italia yang menjadi latar utama dari film Luca terinspirasi dari masa
kecil Casarosa yang menghabiskan waktunya di kota Genoa.
3. Film Luca menceritakan tiga sahabat, yaitu Luca Paguro, Alberto Scorfano, dan Giulia.
4. Luca dan Alberto adalah monster laut, yang menyamar menjadi anak manusia ketika di daratan, se-
dangkan Giulia adalah anak perempuan yang terobsesi dengan kejuaraan Portorosso Cup.
5. Karakterisasi dalam film Luca dimunculkan secara seimbang, yaitu ketiga tokoh utama memiliki ma-
salahnya masing-masing yang terselesaikan secara perlahan di sepanjang film.
6. Film Luca dikemas dalam visualisasi yang memukau dengan warna-warna cerah.
7. Sebagai film anak, Luca penuh dengan pesan moral yang menyentuh dan menghangatkan hati.
8. Film ini memiliki konflik cerita yang ringan dalam kemasan yang cukup baik melalui keberadaan be-
berapa adegan yang menyentuh sisi emosional penonton.
9. Anak-anak yang mau menonton film Luca perlu didampingi oleh orang tuanya atau orang dewasa
karena karena dalam film ini terdapat beberapa kekerasan verbal dan kekerasan fisik.

Setelah mengindentifikasi informasi pokok dalam teks, kita bisa menceritakan kembali teks ulasan film
Luca berikut ini.
Film Luca disutradarai oleh Enrico Casarosa. Kota pinggir pantai di Riviera, Italia yang menjadi
latar utama dari film Luca terinspirasi dari masa kecil Casarosa yang menghabiskan waktunya di kota
Genoa. Film Luca menceritakan tiga sahabat, yaitu Luca Paguro, Alberto Scorfano, dan Giulia. Luca dan
Alberto adalah monster laut, yang menyamar menjadi anak manusia ketika di daratan, sedangkan Giulia
adalah anak perempuan yang terobsesi dengan kejuaraan Portorosso Cup.
Karakterisasi dalam film Luca dimunculkan secara seimbang, yaitu ketiga tokoh utama memiliki
masalahnya masing-masing yang terselesaikan secara perlahan di sepanjang film. Film Luca dikemas
dalam visualisasi yang memukau dengan warna-warna cerah. Sebagai film anak, Luca penuh dengan
pesan moral yang menyentuh dan menghangatkan hati. Film ini memiliki konflik cerita yang ringan da-
lam kemasan yang cukup baik melalui keberadaan beberapa adegan yang menyentuh sisi emosional
penonton. Anak-anak yang mau menonton film Luca perlu didampingi oleh orang tuanya atau orang de-
wasa karena karena dalam film ini terdapat beberapa kekerasan verbal dan kekerasan fisik.

3
C. Menelaah Struktur Teks Ulasan
Perhatikan kembali teks ulasan berjudul ―Luca: Asam Manisnya Persahabatan‖. Tampak bahwa
struktur atau susunannya dibentuk oleh bagian-bagian sebagai berikut: identitas karya, orientasi, sinop-
sis, analisis, dan evaluasi. Selain itu, sering pula disertai rekomendasi yang berisi saran kepada pem-
baca.
a. Identitas karya berupa buku mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan
ukuran buku. Karya berupa film, identitasnya mencakup sutradara, penulis naskah, produsen, aktor,
genre, dan durasi.
b. Orientasi merupakan bagian pengenalan tentang gambaran umum objek (karya) yang akan diulas.
Gambaran umum ini bisa berupa latar belakang penciptaan karya, riwayat penulisan pengarang, dan
atas karya tersebut.
c. Sinopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi cerita.
d. Analisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, alur,
latar, dan bahasa.
e. Evaluasi berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Berikut ini struktur teks ulasan ―Luca: Asam Manisnya Persahabatan‖.


Struktur Isi Teks
Identitas Judul, sutra- Judul: Luca
dara, penulis Sutradara: Enrico Casarosa
naskah, pro- Penulis naskah: Jesse Andrews dan Mike Jones
dusen, aktor, Produksi: Walt Disney Animation dan Pixar Animation Studios
durasi Aktor (Pengisi suara): Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, Maya Rudolph,
Sacha Baron Cohen
Durasi: 96 menit
Orientasi Gambaran Enrico Casarosa merupakan seorang sutradara film yang bekerja di
umum dan Pixar yang sempat memenangkan nominasi Academy Award dengan film
latar pendeknya yang berjudul La Luna. Casarosa juga terlibat sebagai story-
belakang board artist untuk film animasi ternama seperti Ice Age (2002), Robots
pembuatan (2005), Cars (2006), Ratatouille (2007), dan Up (2009). Luca menjadi debut
film pertama Enrico Casarosa yang akhirnya menggarap film animasi dengan
durasi panjang.
Kota pinggir pantai di Riviera yang berlokasi Italia menjadi latar utama
dari film Luca. Dengan karakter kota yang unik di tepi pantai, latar ini terin-
spirasi dari masa kecil Casarosa yang menghabiskan waktunya di kota
Genoa. Tak hanya itu, keindahan persahabatan pada masa kecilnya
dengan seseorang yang bernama Alberto turut menjadi inspirasi Casarosa
dalam pembuatan film ini.
Sinopsis Ringkasan isi Kisah Luca dimulai dengan kebencian yang seolah tidak mendasar
cerita dari para nelayan terhadap monster di bawah laut. Selanjutnya, cerita ber-
jalan mendekati kehidupan tokoh utamanya, Luca Paguro. Luca si anak baik
digambarkan sebagai sosok yang enggan mendurhakai pesan dan perintah
orang tua, tetapi menyimpan rasa penasaran hebat yang membuatnya
melakukan hal yang dilarang oleh kedua orang tuanya, yaitu bermain ke
permukaan laut.
Pertemuan secara kebetulan antara Luca dengan Alberto Scorfano
membawa segala rasa penasaran Luca menemukan teman terbaiknya. Pa-
da suatu hari, dua monster laut yang bermodalkan mimpi memiliki vespa itu
membulatkan tekad untuk bergabung ke dalam kehidupan para manusia di
Portorosso. Mereka berpikiran untuk selalu menjaga tubuh tetap kering agar
identitasnya sebagai monster tidak terungkap. Di Portorosso, keduanya ber-
temu dengan Giulia, gadis kecil penuh semangat yang menjadi teman
manusia pertama Luca dan Alberto. Kemudian, cerita bergerak untuk mem-
perlihatkan usaha dan kesungguhan mereka bertiga dalam memenangkan
ajang perlombaan Portorosso Cup.
Analisis Paparan un- Karakterisasi dalam film Luca dimunculkan secara seimbang. Para
sur-unsur tokoh sentral memiliki masalahnya masing-masing yang terselesaikan
karya (peno- secara perlahan di sepanjang film. Film ini menghadirkan harmonisasi
kohan, antartokoh dengan cukup baik. Luca yang penuh rasa penasaran
amanat, vis- menemukan kecocokan bersama Alberto yang memiliki beragam jawaban
ualisasi) aneh dengan Giulia sebagai sumber dari kebenaran jawaban itu.

4
Struktur Isi Teks
Secara keseluruhan, penampilan Luca sebagai film animasi anak patut
untuk diapresiasi. Legenda klasik tentang rahasia-rahasia di bawah laut
dikemas dalam visualisasi yang memukau dengan warna-warna cerah yang
menggambarkan keceriaan di musim panas. Karena tampilannya, film ini
berpotensi besar membawa imajinasi anak-anak untuk menjangkau tiga
bagian bumi sekaligus, yaitu laut, daratan, dan kilasan-kilasan angkasa.
Sebagai film anak, Luca menghias dirinya dengan beragam pesan
moral yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga menghangatkan hati. Pesan-
pesan tentang kesungguhan dalam menggapai sesuatu yang diimpikan atau
tentang keberadaan rasa tenang ketika berhasil menjadi diri sendiri benar-
benar menjadikan film ini cocok untuk dinikmati bersama anak di ruang
keluarga.
Evaluasi Kelebihan Kepiawaian film ini tampak pada penyajian konflik cerita yang ringan
dan keku- dalam kemasan yang cukup baik melalui keberadaan beberapa adegan
rangan karya yang menyentuh sisi emosional penonton. Film ini juga tampak sungguh-
sungguh dalam membangun latar cerita. Budaya dan beberapa hal khas
Italia benar-benar memenuhi film sebagaimana kebanyakan film Pixar
lainnya.
Anak-anak yang mau menonton film Luca perlu didampingi oleh orang
tuanya atau orang dewasa. Hal tersebut karena dalam film ini terdapat be-
berapa kekerasan verbal dan kekerasan fisik. Orang tua harus menjelaskan
kepada anak beberapa tindakan tokoh antagonis yang melakukan kekera-
san. Aspek tersebut yang menjadi sisi lemah film ini.
Film Luca merupakan film animasi anak yang cukup memukau dengan
konflik yang ringan, penampilan yang menyegarkan, dan kisah yang seder-
hana. Orang tua hendaknya meluangkan waktu bersama anaknya untuk
menonton film ini bersama-sama.

D. Menelaah Ciri Kebahasan Teks Ulasan


Teks ulasan memiliki ciri kebahasaan sebagai berikut.
a. Menggunakan konjungsi penerang
Konjungsi penerang adalah konjungsi yang menjelaskan suatu hal di dalam sebuah kalimat.
Konjungsi penerang di antaranya bahwa, yakni, dan yaitu.
b. Menggunakan konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menyatakan urutan waktu. Konjungsi temporal di
antaranya lalu, kemudian, selanjutnya, setelah, berikutnya, sebelumnya, sejak, ketika, tatkala, sam-
bil, dan hingga.
c. Menggunakan konjungsi penyebab
Konjungsi penyebab adalah kata penghubung yang menyatakan hubungan sebab-akibat. Konjungsi
penyebab di antaranya sebab, karena, oleh karena itu, maka, dan sehingga.
d. Menggunakan ungkapan saran
Ungkapan saran ditandai dengan kata ajakan dan kata larangan. Kata ajakan di antaranya
sebaiknya, hendaknya, harus, perlu, marilah, dan ayolah. Kata larangan di antaranya jangan dan
hindari.

Perhatikan kembali teks ulasan berjudul ―Luca: Asam Manisnya Persahabatan‖. Berikut ini hasil
telaah ciri kebahasaan teks tersebut.
No. Ciri Kebahasaan Kata Kalimat
1. Konjungsi penerang yaitu Karena tampilannya, film ini berpotensi besar membawa
imajinasi anak-anak untuk menjangkau tiga bagian bumi
sekaligus, yaitu laut, daratan, dan kilasan-kilasan angkasa.
Sisi lemah dari Luca terbilang sebagai kekurangan yang bi-
asa terjadi pada kebanyakan film anak, yaitu resolusi konflik
utama yang sekadar menempel untuk menandai film telah
dekat pada akhir kisah.
Kelemahan lain dari Luca juga dapat dirasakan pada ide
ceritanya yang mengikuti arus utama pengisahan cerita
imajinasi perihal keajaiban yang dimiliki makhluk laut, yaitu
jika bertubuh kering maka mampu menjadi manusia.

5
No. Ciri Kebahasaan Kata Kalimat
2. Konjungsi temporal akhirnya Luca menjadi debut pertama Enrico Casarosa yang akhirnya
menggarap film animasi dengan durasi panjang.
selanjutnya Selanjutnya, cerita berjalan mendekati kehidupan tokoh uta-
manya, Luca Paguro.
kemudian Kemudian, cerita bergerak untuk memperlihatkan usaha dan
kesungguhan mereka bertiga dalam memenangkan ajang
perlombaan Portorosso Cup.
ketika Pesan-pesan tentang kesungguhan dalam menggapai sesua-
tu yang diimpikan atau tentang keberadaan rasa tenang keti-
ka berhasil menjadi diri sendiri benar-benar menjadikan film
ini cocok untuk dinikmati bersama anak di ruang keluarga.
3. Konjungsi penyebab karena Karena tampilannya, film ini berpotensi besar membawa
imajinasi anak-anak untuk menjangkau tiga bagian bumi
sekaligus, yaitu laut, daratan, dan kilasan-kilasan angkasa.
4. Ungkapan saran hendaknya Orang tua hendaknya meluangkan waktu bersama anaknya
untuk menonton film ini bersama-sama.

E. Menyajikan Tanggapan terhadap Kualitas Karya dalam Bentuk Teks Ulasan


Teks ulasan yang baik ditulis berdasarkan struktur yang urut dan lengkap. Selain itu, teks ulasan ter-
sebut juga ditulis berdasarkan ciri kebahasaan. Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun teks ulasan.
1. Membaca/mencermati karya yang akan diulas.
2. Mencatat identitas karya yang akan diulas.
3. Mencatat hal-hal menarik atau penting dari karya yang diulas.
4. Menelaah kelebihan dan kekurangan karya yang diulas.
5. Merumuskan simpulan tentang isi dan kesan.

Berikut contoh teks ulasan film Dune.


No. Unsur Identifikasi/Analisis
1. Identitas Judul: Dune: Part One
Sutradara: Denis Villeneuve
Penulis naskah: Jon Spaihts, Denis Villeneuve, Eric Roth
Aktor: Timothée Chalamet, Rebecca Ferguson, Oscar Isaac, Jason
Momoa, Stellan Skarsgård, Stephen McKinley Henderson, Josh
Brolin, Sharon Duncan-Brewster, Chang Chen, Dave Bautista,
Zendaya
Genre: aksi, petualangan, drama
Rilis: 2021
Durasi: 2 jam 35 menit
2. Orientasi Novel Dune karya Frank Herbert dianggap sebagai novel yang
sulit difilmkan karena keluasan dunia dan kerumitan ceritanya. Upaya
David Lynch tahun 1984 membuahkan tanggapan negatif dari para
kritikus dan dianggap tidak bisa menggambarkan novel Dune secara
baik. Mulai tahun 2017, di bawah bendera Legendary Entertainment,
sutradara Denis Villeneuve menggarap film Dune dan akhirnya rilis
pada September 2021 dengan judul Dune: Part One—Villeneuve
membagi novelnya menjadi dua film.
Denis Villeneuve telah melahirkan beberapa film yang menuai
tanggapan positif dan meraih penghargaan, di antaranya Prisoner
(2013), Sicario (2015), Arrival (2016), dan Blade Runner 2049 (2019).
Dune: Part One memiliki jajaran casting yang terkenal, seperti Timo-
thée Chalamet, Rebecca Ferguson, Oscar Isaac, Jason Momoa,
Josh Brolin, Stellan Skarsgård, Dave Bautista, dan Zendaya.
3. Sinopsis Paul Atreides (Timothée Chalamet) putra dari Leto Atreides (Os-
car Isaac) dan Lady Jessica Atreides (Rebecca Ferguson) dari
House of Atreides harus meninggalkan planet tempat tinggalnya
beserta seluruh warga. Mereka mendapat titah dari Kaisar untuk
mengelola Planet Arrakis demi menambang sumber daya alamnya

6
No. Unsur Identifikasi/Analisis
yang berharga: spice. Arrakis, sebelumnya dikelola oleh House of
Harkonnen yang dipimpin oleh Fat Baron (Stellan Skarsgard).
House of Atreides, selain menghadapi penghuni Arrakis yang
disebut Fremen, juga harus waspada dengan ancaman House of
Harkonnen yang merasa masih memiliki Arrakis. Di padang pasir
yang panas (dune), Paul Atreides berusaha beradaptasi dengan ling-
kungan alamnya dan berusaha menjalin kesepakatan dengan Fre-
men. Paul, yang disebut-sebut sebagai seseorang yang terpilih—
lisan al ghaib—mencoba memahami dunia sekelilingnya dan me-
mahami mimpi-mimpi anehnya.
4. Analisis Alur cerita Film Dune berjalan dengan tempo lambat. Denis Villeneuve ingin
membangun karakter dan setting yang kuat sehingga separoh awal
film berisi pengenalan tokoh dan latar belakang konflik. Denis mem-
bangun karakter Paul yang memiliki mimpi-mimpi aneh dan
bagaimana ia berlatih mengembangkan kekuatan fisik ataupun
kekuatan pikirannya.
Setelah paruh pertama, tempo film meningkat secara perlahan.
Serangan pasukan Harkonnen yang mendadak, dihadapi oleh
pasukan Atreides yang belum bersiaga sepenuhnya. Adegan perke-
lahian dengan pedang disajikan di tengah pertempuran yang yang
ingar bingar dengan tembakan senjata dan hancurnya pesawat tem-
pur. Tempo film kembali melambat ketika mengisahkan perjuangan
Paul dan Lady Jessica untuk bertahan hidup di gurun. Pertemuan
mereka dengan kaum Fremen menjadi akhir cerita film ini. Cerita
Dune: Part One masih menggantung dan akan berlanjut di film
keduanya.
Karakter tokoh Aktor muda yang tengah naik daun, Timothée Chalamet, terbukti
& Akting mampu membawakan karakter Paul Atreides secara baik. Paul
pemain digambarkan sebagai pemuda tanggung, yang dunianya hanyalah
lingkup planet tempat tinggalnya. Ia mengenal planet Arrakis dan
penghuninya melalui teknologi yang berisi rekaman suara dan video
yang ditembakkan, semacam hologram. Timothée Chalamet mem-
bawakan karakter Paul yang canggung, peragu, dan penuh rasa
ingin tahu. Setelah tiba di Planet Arrakis dan menempuh banyak co-
baan, karakter Paul berkembang menjadi sosok yang lebih kuat,
tangguh, dan bertanggung jawab. Perubahan ini terlihat dari akting
Timothée yang menampakkan kedewasaan karakter. Zendaya, aktris
muda lainnya, belum banyak adegan yang menampilkan dirinya. Ia
hanya muncul dalam mimpi-mimpi Paul Atreides dan muncul pada
akhir film sehingga belum terlihat akting pemain yang juga berperan
sebagai MJ di film Spiderman ini.
Aktor lain yang lebih senior memberikan akting yang tak perlu
diragukan kualitasnya. Oscar Isaac tampil baik sebagai seorang
pemimpin yang cinta damai, tetapi selalu waspada terhadap an-
caman musuhnya. Rebecca Ferguson yang durasi tampilnya cukup
banyak, memberikan salah satu akting terbaiknya sebagai seorang
ibu yang penuh kasih sayang dan seorang anggota Bene Gesserit.
Jason Momoa yang berperan sebagai Duncan Idaho dan Josh Brolin
yang berperan sebagai Gurney Halleck adalah dua orang tangan
kanan Duke Atreides. Duncan Idaho dengan pembawaan ceria dan
optimis, sedangkan Gurney Halleck adalah orang yang keras dan
sinis.
Sebagai antagonis, Dave Bautista yang berperan sebagai Glossu
Rabban Harkonnen, berhasil menunjukkan sosok yang jahat, kokoh,
tidak sabaran, dan penuh ambisi. Yang mencuri perhatian adalah
antagonis utama, yaitu Baron Vladimir Harkonnen yang diperankan
oleh Stellan Skarsgård. Kemunculannya saja sudah membawa aura
gelap. Penampakan tubuh dan wajahnya mampu mengintimidasi
lawan. Baron Vladimir adalah sosok yang ambisius dan cerdik. Mes-
kipun tidak tampil banyak dalam film, Stellan Skarsgård mampu
membawakan karakter Baron Vladimir secara kuat.

7
No. Unsur Identifikasi/Analisis
Sinematografi Sebagai sebuah film yang menggambarkan dunia utopia, Dune
menyajikan gambaran apik dunia masa depan ketika manusia men-
jelajahi alam semesta. Planet Arrakis sebagai latar utama digam-
barkan sebagai padang pasir yang panas. Sebagian besar adegan di
padang pasir Arrakis diambil di Yordania dan Abu Dhabi. Greig Fra-
ser berhasil memotret semesta Dune dan menyajikan gambar-
gambar menawan kepada penonton. Penonton seolah-olah bisa me-
rasakan padang pasir yang panas dan berdebu. Menjelang malam,
padang pasir menyajikan pemandangan yang eksotis. Di tangan
Greig Fraser, padang pasir yang membosankan berubah menjadi
tempat yang indah dari segala sisinya.
Tata suara Adegan yang bernuansa lambat, tenang, kemudian perlahan
(scoring) beralih pada adegan pertempuran yang penuh ketegangan didukung
oleh scoring yang mumpuni dari Hans Zimmers, komposer yang juga
menangani film Dunkirk (2017), Interstellar (2014), Inception (2010),
Serlock Holmes (2009), dan Gladiator (2000). Penata musik yang
berkali-kali menjadi nonime Oscar dan sekali menjadi pemenang Os-
car untuk film The Lion King (1994) ini berhasil memberikan ―nyawa‖
pada film Dune dengan scoring yang mendukung setiap adegan. Da-
lam proses kreatifnya, Zimmer menghabiskan seminggu di Utah un-
tuk mendengarkan suara gurun. Zimmers mengubah suara cello
menjadi suara seperti terompet perang Tibet yang membuat adrena-
lin seketika meningkat. Dalam film juga akan terdengar suara
gesekan logam, seruling bambu India, peluit Irlandia, frase drum
yang bergetar, dan lain sebagainya. Kesemuanya memberikan film
Dune sebuah ―jiwa yang hidup‖.
Tata busana Desain kostum dalam film Dune terlihat unik, merupakan
(kostum) perpaduan gaya kuno dan futuristik. Desainer kostum Jacqueline
West dan Bob Morgan membuat seribu lebih kostum yang mencakup
berbagai gaya kostum di seluruh dunia. Inspirasi kostum Dune be-
rasal dari mitologi Yunani dan Romawi, film David Lean, Lawrence of
Arabia dan Fahrenheit 451, karya Francisco Goya, Giotto, pakaian
penduduk gurun seperti the Bedouins, merek fashion klasik seperti
Balenciaga. Pakaian stillsuit Fremen terlihat futuristik dan tangguh,
seperti kostum superhero. Stillsuti dibuat dengan warna abu-abu
gelap yang menyerupai warna bebatuan di Gurun Yordania, tempat
film ini syuting.
5. Evaluasi Kelebihan Dune: Part One, dengan akting mumpuni para aktor membuat
karakter tokohnya ―hidup‖. Semua karakter memiliki porsinya masing-
masing dan hubungan antartokoh terasa kuat. Dune menyajikan vis-
ual yang memukau yang terdiri atas padang pasir yang berdebu,
panas, dan hening serta gedung-gedung dan pesawat yang megah.
Desain kostum yang memadukan gaya kuno dan futuristik mem-
bangkitkan imajinasi bertemunya kekuatan mistis kuno dan
kecanggihan teknologi masa depan.
Kekurangan Alur film Dune yang berjalan lambat dapat membuat sebagian
penonton merasa bosan pada separuh film pertama. Kurangnya aksi,
membuat film ini lebih terasa nuansa dramanya.

8
BAB II
TEKS PERSUASI

A. Mengidentifikasi Ajakan dalam Teks Persuasi


Perhatikan teks persuasi berikut!
Pentingnya Bersikap Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Pada era modern semua hal dapat berlangsung secara


mudah, seperti mencari ataupun mendapatkan informasi.
Semua kegiatan atau informasi yang sedang ramai di media
sosial dapat diakses secara mudah melalui internet. Bahkan,
sebagian orang sengaja membaca atau melihat informasi
yang sedang viral demi memenuhi kebutuhan informasinya.
Sebagai pengguna media sosial, sudah seharusnya
kita bisa menyaring informasi yang disajikan dan bersikap
bijak. Karena jika tidak, hal-hal buruk bisa terjadi. Kerugian
yang terjadi akibat perilaku tidak bijak ini tidak hanya dirasa-
kan oleh diri kita, tetapi juga dirasakan oleh pihak lain. Beri-
kut ini beberapa hal yang dapat kita pertimbangkan
mengenai pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan
media sosial.
1. Menjaga Diri dari Kecemasan dan Depresi
Selain menjadi sumber kebahagiaan, media sosial juga bisa menjadi sumber ketidakbahagiaan.
Hal ini biasanya terjadi karena melihat tulisan orang lain yang membuat kita merasa tidak mampu untuk
melakukan hal-hal yang bisa orang lain lakukan. Hal tersebut dapat membuat diri kita cemas dan depre-
si. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Assisiasion Psychology America pada tahun 2018,
sebanyak 45 persen generasi Z mengaku media sosial membuat mereka merasa dihakimi dan sebagian
lain merasa buruk tentang dirinya sendiri akibat media sosial.
2. Menjaga Nama Baik Diri
Betapa mudahnya kita mengakses media sosial untuk mencari atau mengunggah informasi, baik
berupa informasi umum maupun informasi pribadi. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam
mengunggah atau mengomentari suatu informasi karena kita tidak tahu siapa orang yang tidak suka ter-
hadap diri kita.
3. Menjaga Persatuan
Perilaku bijak dalam menggunakan media sosial bukan hanya penting untuk diri kita sendiri, tetapi
penting untuk menjaga persatuan antarsesama. Tidak sedikit kasus perpecahan atau permusuhan ter-
jadi akibat media sosial, yang jika kita telik kembali masalah tersebut bersumber pada ketidakbijakan
dalam menggunakan media sosial.
Dengan beberapa alasan tersebut, kita harus bersikap bijak dalam menggunakan media sosial ka-
rena pada dasarnya media sosial adalah tempat semua orang dapat melakukan segala hal tanpa ada
batasan. Memang segala sesuatu yang dilakukan dalam menggunakan media sosial memang hak se-
tiap orang, tetapi dalam bertindak kita perlu batasan-batasan tertentu agar kita saling nyaman. Ketika
bijak dalam menggunakan media sosial, kita juga akan merasa nyaman dan tidak terusik oleh pengguna
media sosial lainnya.
Kita bisa mengambil pelajaran dari pepatah ―Apa yang kita tanam hari ini maka akan kita tuai di
kemudian hari.‖ Apa yang kita unggah dalam media sosial hari ini bisa kita tuai akibatnya pada hari
kemudian. Kita perlu memikirkan dampak unggahan kita pada diri kita dan orang lain pada masa kini
dan masa yang akan datang.
(Sumber: https://psikologi.ump.ac.id)

9
Apa isi teks tersebut? Apa tujuan penulis menyampaikan isi teks tersebut?
Teks tersebut berisi alasan-alasan mengapa kita harus bersikap bijak dalam menggunakan media
sosial. Tujuan penulis menyampaikan alasan-alasan tersebut adalah agar pembaca bersikap bijak dalam
menggunakan media sosial.
Teks yang berisi ajakan seperti teks tersebut termasuk dalam teks persuasi. Dalam KBBI (2016),
persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang
meyakinkannya. Menurut Gunawan dan Sulaeman (2021), teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan
atau paparan data yang bersifat menyakinkan sekaligus memengaruhi atau membujuk pembaca untuk
mengikuti keinginan penulis atau pembicara. Semua teks yang berisi ajakan adalah teks persuasi,
misalnya ajakan menjaga kebersihkan kelas, ajakan membuang sampah di tempatnya, ajakan menjaga
kesehatan diri, ajakan menerakan protokol kesehatan, ajakan bersikap ramah, dan ajakan menanam
pohon.
Di dalam teks persuasi, seorang penulis berusaha untuk mengajak pembaca mengikuti arahan atau
harapan yang disampaikan. Agar pembaca bisa diyakinkan, penulis memberikan alasan-alasan atau ar-
gumen. Untuk memperkuat argumen, penulis menyertakan fakta-fakta pendukung. Dengan demikian,
selain memuat ajakan, teks persuasi juga memuat argumen dan fakta.

Teks
Argumentasi Fakta Ajakan
Persuasi

Dalam teks persuasi berjudul ―Pentingnya Bersikap Bijak dalam Menggunakan Media Sosial‖
penulis menyampaikan argumentasi, fakta, dan ajakan.
Argumentasi Bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dapat menjaga diri dari kecemasan
dan depresi, menjaga nama baik diri, dan menjaga persatuan.
Fakta Hasil survei yang dilakukan oleh Assisiasion Psychology America pada tahun 2018
menyatakan bahwa 45 persen generasi Z mengaku media sosial membuat mereka me-
rasa dihakimi dan sebagian lain merasa buruk tentang dirinya sendiri akibat media so-
sial.
Ajakan Dengan beberapa alasan tersebut, kita harus bersikap bijak dalam menggunakan me-
dia sosial karena pada dasarnya media sosial adalah tempat semua orang dapat
melakukan segala hal tanpa ada batasan.

B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasi


Menyimpulkan isi teks persuasi memerlukan kecermatan dalam membaca teks agar inti dari teks
tersebut dapat kita sampaikan secara tepat. Berikut langkah-langkah menyimpulkan isi teks persuasi.
1. Membaca teks secara cermat.
2. Mengidentifikasi ide pokok setiap paragraf di dalam teks.
3. Menyusun ide pokok menjadi sebuah simpulan yang padu.
4. Menyunting hasil simpulan agar lebih efektif.

Menyusun
Mengidentifikas
Membaca teks simpulan Menyunting
i ide pokok
secara cermat berdasarkan simpulan
setiap paragraf
ide pokok

Langkah-langkah menyusun simpulan isi teks persuasi

Perhatikan kembali teks persuasi berjudul ―Pentingnya Bersikap Bijak dalam Menggunakan Media
Sosial‖. Untuk menceritakan kembali isi teks tersebut, pertama-tama kita identifikasi ide pokok setiap
paragrafnya sebagai berikut.

10
Paragraf Ide Pokok
1 Informasi di media sosial dapat diakses secara mudah melalui internet.
2 Kita harus menyaring informasi yang disajikan dan bersikap bijak.
3 Bersikap bijak dalam bermedia sosial dapat menjaga diri dari kecemasan dan depresi.
4 Bersikap bijak dalam bermedia sosial dapat menjaga nama baik diri.
5 Bersikap bijak dalam bermedia sosial dapat menjaga persatuan.
6 Kita harus bersikap bijak dalam menggunakan media sosial.
7 Apa yang kita unggah dalam media sosial hari ini bisa kita tuai akibatnya pada hari kemudian.

Setelah mengidentifikasi ide pokok, kita susun ide-ide pokok tersebut menjadi sebuah simpulan yang
padu sebagai berikut.
Informasi di media sosial dapat diakses secara mudah melalui internet sehingga kita harus menyaring
informasi yang disajikan dan bersikap bijak. Bersikap bijak dalam bermedia sosial dapat menjaga diri
dari kecemasan dan depresi, menjaga nama baik diri, dan menjaga persatuan. Kita harus bersikap bijak
dalam bermedia sosial karena apa yang kita unggah hari ini akan kita tuai akibatnya pada hari kemudi-
an.

C. Menelaah Struktur Teks Persuasi

Pengantar penyampaian tentang masalah yang menjadi


Pengenalan Isu
dasar tulisan.
Teks Persuasi

Pendapat penulis terkait dengan isu yang dikemukakan;


Rangkaian Argumen
Struktur

berisi sejumlah fakta untuk memperkuat argumen.

Inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan


Pernyataan Ajakan
kepada pembaca untuk melakukan sesuatu.

Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan


Penegasan Kembali
sebelumnya; simpulan dan rangkuman.

Perhatikan kembali teks persuasi berjudul ―Pentingnya Bersikap Bijak dalam Menggunakan Media
Sosial‖. Berikut ini struktur teks persuasi tersebut.
Struktur Isi Teks
Pengenalan Pengantar Pada era modern semua hal dapat berlangsung secara mudah, sep-
isu masalah erti mencari ataupun mendapatkan informasi. Semua kegiatan atau infor-
yang akan masi yang sedang ramai di media sosial dapat diakses secara mudah
disampaikan, melalui internet. Bahkan, sebagian orang sengaja membaca atau melihat
yaitu informasi yang sedang viral demi memenuhi kebutuhan informasinya.
penggunaan Sebagai pengguna media sosial, sudah seharusnya kita bisa
media sosial menyaring informasi yang disajikan dan bersikap bijak. Karena jika tidak,
hal-hal buruk bisa terjadi. Kerugian yang terjadi akibat perilaku tidak bijak
ini tidak hanya dirasakan oleh diri kita, tetapi juga dirasakan oleh pihak
lain. Berikut ini beberapa hal yang dapat kita pertimbangkan mengenai
pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan media sosial.
Rangkaian Argumen 1. Menjaga Diri dari Kecemasan dan Depresi
argumen atau manfaat Selain menjadi sumber kebahagiaan, media sosial juga bisa menjadi
bersikap bi- sumber ketidakbahagiaan. Hal ini biasanya terjadi karena melihat tulisan
jak dalam orang lain yang membuat kita merasa tidak mampu untuk melakukan hal-
bermedia hal yang bisa orang lain lakukan. Hal tersebut dapat membuat diri kita
sosial cemas dan depresi. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Assisiasion
Psychology America pada tahun 2018, sebanyak 45 persen generasi Z
mengaku media sosial membuat mereka merasa dihakimi dan sebagian
lain merasa buruk tentang dirinya sendiri akibat media sosial.

11
Struktur Isi Teks
2. Menjaga Nama Baik Diri
Betapa mudahnya kita mengakses media sosial untuk mencari atau
mengunggah informasi, baik berupa informasi umum maupun informasi
pribadi. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam mengunggah atau
mengomentari suatu informasi karena kita tidak tahu siapa orang yang
tidak suka terhadap diri kita.
3. Menjaga Persatuan
Perilaku bijak dalam menggunakan media sosial bukan hanya pent-
ing untuk diri kita sendiri, tetapi penting untuk menjaga persatuan an-
tarsesama. Tidak sedikit kasus perpecahan atau permusuhan terjadi aki-
bat media sosial, yang jika kita telik kembali masalah tersebut bersumber
pada ketidakbijakan dalam menggunakan media sosial.
Pernyataan Ajakan penu- Dengan beberapa alasan tersebut, kita harus bersikap bijak dalam
ajakan lis untuk ber- menggunakan media sosial karena pada dasarnya media sosial adalah
sikap bijak tempat semua orang dapat melakukan segala hal tanpa ada batasan.
dalam ber- Memang segala sesuatu yang dilakukan dalam menggunakan media so-
media sosial sial memang hak setiap orang, tetapi dalam bertindak kita perlu batasan-
batasan tertentu agar kita saling nyaman. Ketika bijak dalam
menggunakan media sosial, kita juga akan merasa nyaman dan tidak
terusik oleh pengguna media sosial lainnya.
Penegasan Penegasan Kita bisa mengambil pelajaran dari pepatah ―Apa yang kita tanam
kembali kembali hari ini maka akan kita tuai di kemudian hari.‖ Apa yang kita unggah da-
bahwa lam media sosial hari ini bisa kita tuai akibatnya pada hari kemudian. Kita
penggunaan perlu memikirkan dampak unggahan kita pada diri kita dan orang lain pa-
media sosial da masa kini dan masa yang akan datang.
memiliki aki-
bat di hari
kemudian.

D. Menelaah Ciri Kebahasan Teks Persuasi


Teks persuasi memiliki beberapa ciri kebahasaan sebagai berikut.
a. Menggunakan kata tugas yang menyatakan ajakan, bujukan, atau larangan. Kata tugas yang
menyatakan ajakan di antaranya mari, ayo, hendaknya, dan sebaiknya. Kata tugas yang menya-
takan bujukan di antaranya penting, harus, perlu, dan sepantasnya. Kata tugas yang menyatakan
pelarangan di antaranya jangan, hindari, dan dilarang.
b. Menggunakan kalimat fakta. Fakta berfungsi untuk mendukung dan menguatkan argumentasi yang
disampaikan oleh penulis. Fakta biasanya diambil dari hasil penelitian, kejadian nyata, kutipan buku,
dan lain-lain.
c. Menggunakan kalimat opini. Opini ialah pendapat seseorang terhadap suatu hal. Opini dapat mem-
perkuat argumentasi. Opini bisa berasal dari penulis atau dari orang lain yang memiliki keahlian
sesuai dengan bidang yang dijelaskan.
d. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Teks
persuasi tentang kesehatan biasanya menggunakan kata-kata teknis seperti gizi, vitamin, glukosa,
dan kadar kolesterol.
e. Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab, karena, dengan
demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.
Contoh kalimat: Sarapan sangat penting karena gizi menu makanan yang kita konsumsi dibutuhkan
oleh tubuh untuk menunjang aktivitas kita.
f. Menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental adalah kata kerja yang merupakan hasil
pemikiran. Misalnya, mengharapkan, menyimpulkan, memperkirakan, berpendapat, berasumsi,
menduga, dan merasakan.
Contoh kalimat: Kami menyimpulkan bahwa pelanggaran terhadap tata tertib –sekecil apapun—
dapat memengaruhi kenyamanan belajar di sekolah.

12
g. Menggunakan kata perujukan. Untuk memperkuat argumentasi, biasanya penulis merujuk suatu fak-
ta atau opini menggunakan kata rujukan, di antaranya berdasarkan data …, merujuk pada pendapat
…, dikutip dari …, berdasarkan hasil penelitian …, menurut … dan mengacu pada ….
Contoh kalimat: Menurut jurnal penelitian yang diterbitkan oleh American Academy of Neurology,
membaca buku mampu melatih daya ingat dan konsentrasi seseorang.

Perhatikan kembali teks persuasi berjudul ―Pentingnya Bersikap Bijak dalam Menggunakan Media
Sosial‖. Berikut ini hasil telaah ciri kebahasaan teks tersebut.
Ciri Keba-
No. Kalimat
hasaan
1. Pernyataan Sebagai pengguna media sosial, sudah seharusnya kita bisa menyaring informasi
ajakan yang disajikan dan bersikap bijak.
Dengan beberapa alasan tersebut, kita harus bersikap bijak dalam menggunakan
media sosial karena pada dasarnya media sosial adalah tempat semua orang
dapat melakukan segala hal tanpa ada batasan.
Kita perlu memikirkan dampak unggahan kita pada diri kita dan orang lain pada
masa kini dan masa yang akan datang.
2. Kalimat fakta Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Assisiasion Psychology America pada
tahun 2018, sebanyak 45 persen generasi Z mengaku media sosial membuat
mereka merasa dihakimi dan sebagian lain merasa buruk tentang dirinya sendiri
akibat media sosial.
3. Kalimat opini Kerugian yang terjadi akibat perilaku tidak bijak ini tidak hanya dirasakan oleh diri
kita, tetapi juga dirasakan oleh pihak lain.
Ketika bijak dalam menggunakan media sosial, kita juga akan merasa nyaman
dan tidak terusik oleh pengguna media sosial lainnya.
4. Kata teknis Internet, media sosial, informasi, unggah, akses
5. Kata hubung Karena jika tidak, hal-hal buruk bisa terjadi.
argumentatif Hal ini biasanya terjadi karena melihat tulisan orang lain yang membuat kita me-
rasa tidak mampu untuk melakukan hal-hal yang bisa orang lain lakukan.
Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam mengunggah atau mengomentari
suatu informasi karena kita tidak tahu siapa orang yang tidak suka terhadap diri
kita.
Tidak sedikit kasus perpecahan atau permusuhan terjadi akibat media sosial,
yang jika kita telik kembali masalah tersebut bersumber pada ketidakbijakan da-
lam menggunakan media sosial.
Dengan beberapa alasan tersebut, kita harus bersikap bijak dalam menggunakan
media sosial karena pada dasarnya media sosial adalah tempat semua orang
dapat melakukan segala hal tanpa ada batasan.
6. Kata kerja Kita perlu memikirkan dampak unggahan kita pada diri kita dan orang lain pada
mental masa kini dan masa yang akan datang.
7. Kata peru- Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Assisiasion Psychology America pada
jukan tahun 2018, sebanyak 45 persen generasi Z mengaku media sosial membuat
mereka merasa dihakimi dan sebagian lain merasa buruk tentang dirinya sendiri
akibat media sosial.

E. Menyajikan Tanggapan terhadap Kualitas Karya dalam Bentuk Teks Persuasi


Isi teks persuasi berupa ajakan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu. Berikut ini langkah-
langkah untuk menyusun teks persuasi.
1. Menentukan tema atau ajakan.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan dalam menyusun teks persuasi ialah menentukan tema atau
ajakan. Kamu akan mengajak pembaca untuk melakukan apa? Misalnya, kamu mengajak pembaca
untuk menanam pohon di lingkungan rumah dan sekolah.
2. Menyusun kerangka berdasarkan struktur teks persuasi.

13
Setelah menentukan tema, kamu perlu menyusun kerangka karangan. Berikut ini contoh kerangka
teks dengan tema membaca buku.
a. Pengenalan isu
- Membaca buku
b. Rangkaian argumen
- Membaca buku dapat meningkatkan daya ingat
- Membaca buku dapat menurunkan Risiko Stres dan Depresi
- Membaca buku dapat memperlambat Proses Penyakit Alzheimer
c. Pernyataan ajakan
- Sebaiknya kita rutin membaca buku setiap hari
d. Penegasan kembali
- Membaca buku bisa dilakukan setiap hari ketika waktu luang
3. Menyusun argumen dengan menyertakan fakta dan opini.
Setelah menyusun kerangka, kamu bisa mulai menyusun argumentasi. Buatlah argumentasi yang
dapat meyakinkan pembaca. Dalam menyusun argumentasi, sertakanlah fakta dan opini dari
berbagai pihak. Kamu dapat mendapatkan fakta dan opini dari buku, tayangan berita, hasil
penelitian, pendapat ahli, dan lain sebagainya.
4. Mengembangkan kerangka teks menjadi karangan utuh dengan memperhatikan ciri kebahasaan.
Kembangkanlah kerangka karangan dan argumenmu menjadi sebuah karangan persuasi yang utuh.
5. Menyunting hasil tulisan berdasarkan kaidah kebahasaan.
Setelah tulisanmu jadi, bacalah kembali dan suntinglah agar lebih menarik dan sesuai dengan kai-
dah kebahasaan.

Ayo Membaca Buku

Membaca buku memiliki banyak manfaat. Namun, aktivitas membaca buku belum dilakukan oleh
banyak orang. Seandainya mereka mengetahui begitu besarnya manfaat membaca buku, tentunya
mereka akan rajin membaca.
Berikut ini manfaat membaca buku bagi otak.
1. Meningkatkan Daya Ingat
Melansir The Best Brain Possible, kebiasaan
membaca buku meningkatkan daya ingat seseorang.
Ketika sedang membaca, otak tidak hanya menguraikan
kata-kata yang kamu baca. Dengan membaca, neurobi-
ologis memproses gambar maupun ucapan yang mun-
cul ketika kamu membaca. Saat membaca bagian otak
yang mengatur penglihatan dan bahasa bekerja sama
untuk menghasilkan sesuatu yang kamu mengerti dan
lebih mudah untuk diingat.
2. Menurunkan Risiko Stres dan Depresi
Melansir Huffpost, membaca buku dapat digunakan
dengan lebih efektif untuk menurunkan stres dibanding-
kan berjalan kaki maupun mendengarkan lagu. Jadi,
tidak ada salahnya membiasakan diri untuk belajar
mencintai kegiatan membaca agar kesehatan mental
tetap terjaga dengan baik.
3. Memperlambat Proses Penyakit Alzheimer
Bagi pengidap Alzheimer, menjalankan pengobatan yang disarankan oleh dokter menjadi salah sa-
tu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, di sela-sela pengobatan yang dil-
akukan, sebaiknya coba mengisi waktu dengan membaca buku. Melansir Caring Everyday, membaca
menurunkan risiko protein beta amyloid dalam otak yang meningkatkan risiko Alzheimer.
Begitu besarnya manfaat membaca buku bagi otak. Oleh karena itu, sebaiknya kita rutin membaca
buku setiap hari. Kita bisa memulai rutinitas membaca buku dengan membaca sedikit demi sedikit,
misalnya 1 atau 2 halaman per hari.
Buku adalah jendela dunia. Selain menambah pengetahuan, membaca buku juga bermanfaat untuk
otak. Membaca buku bisa dilakukan setiap hari ketika waktu luang. Kita juga bisa meluangkan waktu
khusus setiap hari untuk membaca buku.

14

Anda mungkin juga menyukai