yang
progresif
dan
lambat
(biasanya
berlangsung
beberapa
tahun),
sebaliknya gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Pada
kedua
kasus
tersebut,
ginjal
kehilangan
kemampuannya
untuk
penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, dari
mereka
yang
berusia
muda.
terlebih
pada
kaum
lanjut
usia.
DEFENISI
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal adalah suatu
keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, data tahun 1995 1999 menyatakan insidens penyakit
ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun. Dan angka ini
meningkat sekitar 8 % setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta,
diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di negara-negara
berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar 40 60 kasus perjuta
penduduk pertahun.
ETIOLOGI
Etiologi penyakit ginjal kronik sangat bervariasi antara satu Negara dengan
Negara lain. Misalkan dinegara Amerika Serikat, dari tahun 1995 1999 penyebab
utama penyakit ginjal kronik ini adalah Diabetes Mellitus tipe I & II dengan insiden
44%, Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar (27%), Glomerulonefritis
(10%), Nefritis Interstitialis (4%), Kista dan penyakit bawaan lain (3%), Penyakit
sistemik lupus dan vaskulitis (2%), Neoplasma (2%).
Sedangkan
Perhimpunan
Nefrologi
Indonesia
(PERNEFRI)
tahun
2000
belum merasakan
keluhan
(asimptomatik), tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
Sampai pada LFG sebesar 30%, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia,
badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan penurunan berat badan. Sampai pada
LFG dibawah 30%, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata
seperti anemia, peningkatan tekanan darah, gangguan metabolism fosfor dan
kalsium, pruritus, mual, muntah dan lain sebagainya.
KRITERIA PENYAKIT GINJAL KRONIK
1. Kerusakan ginjal (renal demage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan structural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG), dengan manifestasi :
Kelainan patologis
*)
60 89
30 59
15 29
Gagal Ginjal
diabetes
transplantasi
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik meliputi :
1. Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya, misalnya diabetes mellitus,
infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi,
Lupus Erimatosus Sistemik (LES), dll
2. Sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah,
nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost,
perikarditis, kejang-kejang sampai koma
3. Gejala komplikasinya antara lain hipertensi, anemia, osteodistrofi renal,
payah
jantung,
asidosis
metabolic,
gangguan
keseimbangan
elektrolit
Kadar
kreatinin
serum
saja
tidak
bisa
dipergunakan
untuk
biokimiawi
darah
meliputi
penurunan
kadar
hemoglobin,
komorbid
(superimposed factors) yang dapat memperburuk keadaan pasien. Factorfaktor komorbid ini antara lain gangguan keseimbangan cairan, hipertensi
yang tidak terkontrol, infeksi traktus urinarius, obstruksi traktus urinarius,
obat-obat
nefrotoksik,
bahan
radiokontras,
dan
peningkatan
aktivitas
penyakit dasarnya.
3. Memperlambat perburukan (progression) fungsi ginjal
Factor
utama
penyebab
perburukan
fungsi
ginjal
adalah
terjadinya
10 g
10 g
9g
0,8/kg/hari
(+
gr
protein
gr
nefrotik)
4. Terapi farmakologis
Untuk
mengurangi
antihipertenasi,
hipertensi
disamping
intraglomerulus.
bermanfaat
untuk
Pemakaian
obat
memperkecil
risiko
nefron
dengan
mengurangi
hipertensi
intraglomerulus
dan
enzim
converting
angiotensin
(angiotensin
converting
penting,
karena
40-45%
kematian
pada
penyakit
ginjal
kronik
dan
terapi
penyakit
kardiovaskular
adalah
pengendalian
gangguan
keseimbangan
elektrolit.
Semua
ini
terkait
dengan
ginjal
kronik
mengakibatkan
berbagai
komplikasi
yang
at
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 2008 8
(ml/mnt)
Komplikasi
normal
Kerusakan
Tekanan darah
ginjal
dengan
90
ginjal
mulai
30 59
dengan
Hiperfosfatemia
Hipokalcemia
Anemia
Hiperparatyroid
Hipertensi
15 29
Kerusakan
ginjal
Hiperhomosistinemi
a
dengan
< 15
Cenderung
Gagal ginjal
hiperkalemia
Dislipidemia
Gagal jantung
uremia
LFG (ml/mnt/1,73
m2)
90
(progression),
60 - 89
30 59
Menghambat
15 29
ginjal
<15
pemburukan
fungsi
(progression)
: Elseria
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
ginjal,
fungsi
Suku
: Batak
Agama
: Kristen
Alamat
Tgl masuk RS
: 22 April 2008
ANAMNESE PENYAKIT
Keluhan Utama
Telaah
: BAK sedikit
:-
Hal ini dialami os sejak 1 bulan yang lalu. Dengan volume urine
: Darah Tinggi
RPO
: Tidak Jelas
STATUS PRESENS
Keadaan Umum
Sensorium
: CM
Keadaan Penyakit
Anemia
: (+)
Pancaran wajah
: Lemah
Tek. Darah
: 140/90mmHg
Ikterus
: (-)
: (-)
Sikap Paksa
: 88 x/i
Dyspnoe
: 22 x/i
Oedem
: (-)
Refleks Fisiologis
: (+)
N
Pernafasan
: (-)
Refleks Patologis
BB : 31 kg
TB
: (-)
Temperature : 36,80 C
Syanosis
: (-)
: 150 cm
RBW : 67 % (Underweight)
KU/KP/KG
sedang/sedang/kurang
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata
T/H/M
Leher
: Simetris fusiformis
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
BPH R/A
BJR atas
Kanan
Kiri
: Suara pernafasan
kanan
Suara tambahan : Ronchi basah pada lapangan bawah paru kanan
: Simetris fusiformis
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Suara pernafasan
kanan
Suara tambahan : Ronchi basah pada lapangan bawah paru kanan
M1>M2, A2>A2, P2>P1, A2>P2
HR : 88 x/I, regular, desah (-)
Abdomen
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
Perkusi
: Tympani
Auskultasi
Pinggang
Inguinal
Genitalia
: Perempuan, tdp
Extremitas : Superior
Inferior
: Hb
Leucosit
: 7,0 gr/dl
: 8.100/mm3
Trombosit : 281.000/mm
Hematokrit
Fungsi Ginjal
: Ureum
: 440 mg/dl
: 21,63 mg/dl
CrCl
: 1,42 ml/mnt
KGD ad random
: 114 mg/dl
: 84 m3
MCH : 27,8 pg
3
: 21,4%
Creatinin
MCV
: Darah Tinggi
RPO
: Tidak Jelas
Status Presens
Pancaran wajah tampak lemah, Anemia (+)
KU/KP/KG
: sedang/sedang/buruk
Pemeriksaan fisik
Kepala
: Mata
T/H/M : dbn
Leher
Thorax
kanan
Auskultasi
: SP
kanan
ST
Abdomen
Ekstremitas : Superior
Inferior
DIAGNOSA BANDING
1. GGK e.c GNC dengan HD Reguler + SNNT
2. GGK e.c HN dengan HD Reguler + SNNT
3. GGK e.c PNC dengan HD Reguler + SNNT
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 2008 14
DIAGNOSA SEMENTARA
GGK e.c GNC dengan HD Reguler + SNNT
THERAPY
Tirah baring
Captopril 2 X 12,5 mg
Asam Folat 3 X 1 mg
PENJAJAKAN
U/D/F Lengkap
EKG
RFT