FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN KASUS
OKTOBER 2015
Disusun Oleh :
Thathmainnul Qulub
C11110817
Residen Pembimbing :
dr. Ireine Suantika C Roosdy
Supervisor Pembimbing:
DR. dr. Sonny T Lisal, SpKJ
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
LAPORAN KASUS
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
(F25.0)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 36 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Status Perkawinan
: Sudah Menikah
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Pasien datang untuk keempat kali di IGD Jiwa RSKD Dadi pada tanggal 16
Oktober 2015.
II. LAPORAN PSIKIATRIK
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis dari :
Nama
: Ny. D
Umur
: 58 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Ibu Pasien
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Hendaya/disfungsi
-
perkembangan
bahasa,
dan
perkembangan
motorik
g. Aktivitas Sosial
Selama pasien sakit pasien masih terlibat aktivitas sosial.
6. Riwayat Keluarga
7. Situasi sekarang
Pasien tinggal bersama orang tua dan saudara lainnya di Pinrang
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya sakit dan membutuhkan pengobatan.
III.
AUTOANAMNESIS
Tanggal 17 Oktober 2015, pukul 16.30 WITA, pasien berada di IGD RSKD Dadi.
Seorang perempuan, wajah sesuai umur, rambut acak-acakan, perawakan gemuk,
kulit sawo matang, menggunakan kaos merah muda dengan rok panjang putih,
dan perawatan diri kurang.
Keterangan:
DM
: Dokter Muda
: Pasien
DM
DM
: S, dokter
DM
: Tahun 1979
DM
: Tinggal ka dengan mamaku sama tante ajiku di rumah, saya orang kaya
loh ini tapi saya sudah di bankrupt sama suamiku sendiri
DM
: Saya mau bunuh mama ku dan tanteku karna dia mau ambil anakku
dari saya karna saya sakit
DM
: karena aku disuruh mencuci kain, mencuci piring karena aku sakit
padahal dia sehat kenapa saya juga yang buat itu kerja, itumi kenapa
saya mau bunuh dia. Saya kan orang stres tidak bisa kerja banyak.
Banyak kupikir jadi banyak sakitku kembali. Jadi anakku dia tidak mau
kasih sama saya jadi saya marah . itu anakku di pelihara sama kakak
angkatku , tidak mau dia kasih sama saya juga. Jadi saya mau bunuh diri
saya minum racun jadi saya di bawa kesini.
DM
DM
: saya gelisah sekali saya tidak mau banyak kerja karena kasihan saya
punya nasib ini kasihan. Saya di perkosa sama bapak tiriku waktuku
kecil saya tidak bisa apa-apa
DM
: Itu mamaku pingsan tidak percaya itu terjadi sama anak sendiri,
mamaku cerai sama dia setelah 6 tahun saya di gauli sama dia, saya
bilang mama tidak tau saya sudah 6 tahun di kawin sama dia tiap malam
saya pakai baju berlapis-lapis bungkus kakiku pakai sarung baru aku ikat
tapi tetap dia bisa gauli saya, saya mau bunuh diri tapi saya takut juga,
saya hamil disuruh gugurkan, itu anak pertama ku kasian
DM
: Mama ku itu orang bodo, mama saya tidak ada sekolah , tapi saya ada
sekolah saya ranking 1 . kalau saya ranking 1 disini toh, kalau saya
sarjana hukum undang-undang akan aku pakai untuk berjuang, tapi apa
boleh di buat tidak ada uang untuk ongkosi sekolahku.
DM
: Mamaku sama tante aji ku, saya orang kaya disini ada mobilku 1 kijang
lebih 100 juta harganya, rumahku lebh 200 juta harganya tapi aku tidak
boleh menuntut apa apa karna saya sakit, itu semua orang ambil hartaku
kasian. Macam mana saya tidak gila saya baru melahirkan itu anak di
curi dari saya
DM
DM
DM
: Dari kecil
DM
DM
: Anak ke 3
DM
: Jadi waktu lahir anak pertama sama kedua masih sehat jki?
DM
DM
DM
: Jual kue pisang goreng , angkat berat berat baru saya stres, saya 3 kali
kawin hahaha 3 kali kawin , makan dulu kasian saya lapar ini
DM
DM
: Mama dan tante ta yang kasih masuk disini kan, untuk apa mereka bawa
ibu kesini?
DM
DM
: Bayangkan saja berpisah sama anak dari kecil, kawin cerai kawin cerai,
orang selalu bilang ke saya itu orang gila itu orang gila
DM
: Hari jumat, saya ketemu tahun lalu bulan 10 saya datang ke Malaysia
DM
: Boleh semua boleh, dia baik sama saya,sudah meninggal mamanya dia
mau kembali sama saya tapi saya sudah tidak mau, itulah karma,
alhamdu..lilah, wasyuku..rilah, anak-anak..TK hahaha
DM
: Iya, saya biasa dengar suara orang laki-laki perempuan dia cerita
tentang aku, dia suruh pergi hilangkan kegalauanku, baru kaki ku juga
bicara dia bilang jalanko jalanko jalanko
DM
DM
DM
: Pernah liat hantu, kamu pasti takut juga kan sama hantu haha, seram
sekali jangan cerita, tidak mau tidak mau, jangan kasih mati ini lampu
ruangan.
DM
DM
DM
: Coba ibu sembuhkan tangannya yang bengkak, bisa? Kalau bisa berarti
ibu punya kekuatan
: Bisalah , dengan menyebut nama Allah, pasti saya bisa kasih sembuh
DM
DM
DM
: Kemarau
DM
: 93
DM
: 93-7 kan 86
DM
10
DM
DM
: Saya mau apa, saya orang kaya, saya tinggalkan saja, saya makannya
Mcdonald , KFC, Pizza Hut
IV.
DM
: Mungkin itu ji yang saya tanyakan ibu S. Terima kasih atas waktunya.
: Sama-sama dok.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Seorang perempuan, wajah sesuai umur, rambut acakacakan, perawakan gemuk, kulit sawo matang, menggunakan kaos merah
muda dengan rok panjang putih, dan perawatan diri kurang.
2. Kesadaran : Berubah
3. Perilaku dan aktifitas Psikomotor : Pasien gelisah , terfiksasi, psikomotor
meningkat
4. Pembicaraan : Bicara spontan, lancer, dan intonasi meningkat
5. Sikap terhadap pemeriksa : Cukup kooperatif
B. Keadaan afektif (Mood), perasaan, empati, dan perhatian
1. Mood
: Meluap-luap
2. Afek
: Hipertimia
3. Empati
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : Sesuai taraf
pendidikan
2. Daya konsentrasi : Cukup
3. Orientasi (waktu, tempat dan orang)
11
Waktu
Tempat
: Baik
: Baik
Orang
: Baik
4. Daya Ingat
Daya ingat jangka segera
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
5. Pikiran abstrak
: Terganggu
6. Bakat kreatif
: Tidak ada
: Tidak ada
3. Depersonalisasi
: Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Arus pikiran
Produktivitas
Kontinuitas
Hendaya berbahasa
:Tidak ada
2. Isi pikiran
Preokupasi
: Tidak ada
12
F. Pengendalian impuls
: Terganggu
G. Daya nilai
Norma sosial
: Terganggu
: Terganggu
Penilaian realitas
: Terganggu
H. Tilikan (insight)
Tilikan derajat 2, pasien merasa dirinya sakit tetapi tidak kooperatif dalam
pengobatannya
I. Taraf dapat dipercaya
: Dapat dipercaya
: 130/80 mmHg
Nadi
: 80x / menit
Pernapasan
: 20x / menit
Suhu
: 36,3oC
Konjungtiva
Hidung
: Epistaksis (-)
Mulut
Status Neurologis
Kesadaran
: GCS 15 (E4M6V5)
Pupil
Reflex Cahaya
: +/+
13
VI.
isi
pikir
ditemukan
waham
kebesaran
berupa
kemampuan
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis didapatkan adanya gejala klinis yang
bermakna yaitu mengamuk, terdapat hendaya dalam fungsi sosial dan
pekerjaan sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa.
14
dapat dikatakan
Aksis II :
Informasi yang didapatkan belum cukup untuk mengarahkan pasien ke salah
satu ciri kepribadian
Aksis III :
Tidak ditemukan adanya kelainan organobiologik
Aksis IV :
Tidak ditemukan adanya stressor psikososial
Aksis V :
GAF scale 60-51 gejala sedang, disabilitas sedang.
Organobiologik
Ada ganggguan keseimbangan neurotransmitter di otak, sehingga
memerlukan farmakoterapi.
Psikologik
Terdapat hendaya berat dalam menilai realita yang menimbulkan gejala
psikis, sehingga memerlukan terapi psikologi.
15
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan
penggunaan waktu senggang, sehingga memerlukan sosioterapi.
IX.
PROGNOSIS
Prognosis pada pasien ini dubia dikarenakan adanya beberapa faktor
pendukung dan faktor penghambat yang berpengaruh, sebagai berikut :
Faktor pendukung :
- Keluarga mendukung kesembuhan pasien
- Tidak terdapat riwayat yang sama dalam keluarga
Faktor penghambat :
- Onset sudah delapan tahun
X. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Psikoterapi
a. Ventilasi
Memberikan
kesempatan
seluas-luasnya
kepada
pasien
untuk
16
XI.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya,
efektivitas obat, terapi yang diberikan dan kemungkinan efek samping dari obat
yang diberikan.
XII.
17
18
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial.
Menurut PPDGJ III, kriteria untuk skizoafektif tipe manik adalah
-Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak begitu
menonjol di kombinasi dengan irritabilitas atau kegelisahan yang memuncak.
-dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi
dua , gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana di tetapkan untuk skizofrenia ,
F20,- pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)).
Maka, berdasarkan PPDGJ-III, pasien didiagnosa Gangguan Skizoafektif Tipe
Manik (F25.0)
Pasien di berikan Haloperidol sebagai obat anti psikotik tipikal yang
bekerja pada Dopamine D2 receptors untuk menurunkan gejala halusinasi dan
waham, dan juga sebagai obat anti mania. Trihexyphenidyl diberikan sebagai
pencegahan terjadinya ekstrapyramidal syndrome yang merupakan efek samping
dari pemberian anti psikotik. Carbamazepine diberikan sebagai mood stabilizer.
Chlorpromazine diberikan untuk memberi efek sedasi agar pasien dapat lebih
tenang.
Pada pasien ini prognosisnya adalah dubia, dikarenakan adanya beberapa
faktor pendukung yang berpengaruh seperti keluarga yang mendukung
kesembuhan pasien dan tidak terdapat riwayat yang sama dalam keluarga dan
faktor penghambat seperti penyakit yang terjadi sudah 8 tahun .
19