RSUP
DR. M. DJAMIL
PADANG
2.Anamnesis
3. Pemeriksaan
Fisik
4.Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium
o Tes kehamilan, untuk menyingkirkan kemungkinan
perdarahan berasal dari gangguan kehamilan
o Darah perifer lengkap (Hb, leukosit, hematokrit, eritrosit,
trombosit, MCH, MCV, MCHC, apus darah tepi), untuk
menilai kondisi anemia dan menentukan jenis anemia
yang ditemukan (akut atau kronis)
o Kondisi koagulopati, jika ada indikasi (PT, aPTT, D-dimer,
fibrinogen, SGOT, SGPT)
o Fungsi tiroid, jika ada indikasi (fT4, TSH)
o Diabetes/SOPK, jika ada indikasi (GDS, Insulin, TTGO)
o Hormonal (FSH, LH, estradiol, prolaktin), perhatikan tata
cara pengambilan spesimen hormonal.
Persiapan pemeriksaan FSH, estradiol, AMH:
- Dilakukan hari ke-2 atau ke-3 dari hari pertama
haid
- Pasien puasa minimal 10 jam
- Batasi aktifitas fisik
- Pengambilan sampel di laboratorium klinik bisa
dilakukan mulai pukul 7 pagi sampai maksimal
pukul 9 pagi (spesimen tidak boleh diambil lebih
dari pukul 10 pagi)
- Pengambilan spesimen dilakukan 3 kali dengan
jarak 20 menit (khusus FSH)
Ultrasonografi
o TVS atau TRS, untuk menilai; kavum uteri (mioma sub
mukosa, polip), endometrium (hiperplasia, polip,
proses
malignansi),
miometrium
(mioma,
o
SIS
o
Pap smear
o Dilakukan jika ada indikasi kelainan di daerah serviks
(keganasan, inflamasi)
5.Kriteria
Diagnosis
PALMCOEIN
a. Polyp
b. Adenomyosis
c. Leiomyoma
d. Malignancy and Hyperplasia
e. Coagulopathy
f. Ovulatory dysfunction
g. Endometrial
h. Iatrogenik
i. Not yet classified
6.Diagnosis
PUA kronik P A L M C O E I N
7.Diagnosis
Banding
8.Pemeriksaan
Penunjang
9.Terapi
Umum
o Transfusi darah bila ditemukan keadaan anemia (PRC
untuk anemia kronis, sampai Hb 10 gr%)
Khusus (tergantung kepada penyebab dan fungsi reproduksi)
o Anti Inflamasi Non-Steroid/AINS; asam mefenamat
(3x500 mg) p.o
o Hormonal
Follow up; pil KB kombinasi 1x1 selama 14 hari stop
selama 7 hari, jika ada kontraindikasi diberikan
progestin selama 14 hari kemudian stop 14 hari
Bila ingin hamil tata laksana infertilitas
10.Prognosis
Operatif
Dilatasi dan kuretase jika ada risiko tinggi kanker
endometrium (hiperplasia endometrium)
Histerektomi jika gagal medikamentosa, hiperplasia
atipik endometrium, atau tidak menginginkan fungsi
reproduksi lagi
Sesuai diagnosis
11.Tingkat
Evidens
I / II / III / IV
12.Tingkat
Rekomendasi
A/B/C
13.Penelaah
Kritis
14.Indikator
Medis
15.Kepustakaan
PUA
KRONIK
Pemeriksaan Awal
Anamnesa
Fungsi
Pemeriksaan Fisik
Pem. Penunjang
DPL
Evaluasi
Uterus
Fungsi
Fertilitas
Koagulasi
Risiko
Hiperplasia atau
Neoplasia
Riwayat
Medis
Curiga Kelainan
Struktur
Ya
Tida
k
D&K
Susp. PUA-E
atau PUA-O
Hormonal
Ya
TVS/TAS/TR
S
Hiperplasia
Atipik atau
Ca
Kavum uteri
normal
Ya
Ya
Tida
k
Tida
k
SIS
PUA-M
Lesi Target
Ya
Tida
k