( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam
beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda
yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono : 1996)
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah
diakibatkan
Hipertensi
2.
3.
Kolesterol tinggi
4.
Obesitas
5.
6.
7.
8.
9.
Konsumsi alkohol
(Smeltzer : 2002)
C.
PATOFISIOLOGI
Otak sangat tergantung pada O2 dan tidak mempunyai cadangan O2. bila terjadi
anoksia seperti pada CVA, metabolisme diotak mengalamiperubahan, kematian sel
dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3-10 menit. Tiap kondisi yang
menyebabkan perubahan perfusi diotak akan menimbulkan Hipoksia/ Anoksia.
Hipoksia menyebabkan Iskemi otak. Iskemi otak dalam waktu lama menyebabkan
sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak disertai edema otak. Thrombosis
merupakan penyebab umum dari CVA dan yang paling sering menyebabkan
Thrombosisi otak adlah Aterosklerosis. Thrombosis sering timbul pada PD besar
disertai kerusakan dinding pembuluh darah pada tempat sumbatan. Emboli sering
kali bersumber dari jantung, dan biasanya emboli mengenai PD kecil dan dijumpai
pada titik Bifurkasi dimana pembuluh menyempit. (Long : 1996)
Ketika
tekanan
darah
sistemik
meningkat,
pembuluh
serebral
akan
untuk mengatasi fluktuasi dari tekanan darah sistemik. Bila terjadi penurunan
tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini
akan mengakibatkan iskemik serebral.
(http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm)
Iskemik pada stroke disebabkan oleh terbatasnya atau aliran darah terhenti.
Penurunan
aliran
darah
berarti
terjadi
penurunan
fungsi
neuron.
(www.strokeforum.com)
Aterosklerosis
Trombus
Embolus
Penurunan aliran
darah
Perfusi jaringan
serebral tidak efektif
Hipoksia otak
Metabolisme menurun
Energi menurun
Hemifarase
Kelemahan
Imobilisasi
Penurunan kekuatan otot
Peristaltik lemah
absorpsi menurun
Hambatan mobilitas
fisik
Konstipasi
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala Neurologis yang timbul tergantung pada berat ringanya ggn PD dan
likasinya. Menifestasi stroke dapat berupa:
1. Kelumpuhan wajah/ anggota badan ( Biasanya Hemiparesis ), yang timbul
mendadak.
2. Ggn Sensitibilitas pada satu/ lebih anggota badan ( ggn Hemisensorik )
3. Perubahan mendadak status mental ( Konfusi, Delirium, Letargi, Stupor/ Koma )
4. Afasia ( bicara tdk lancar ) kurangnbya ucapan atau kesulitan memehami ucapan
5. Disartria ( Bicara Pelo/ Cadel )
6. Ggn penglihatan ( Hemianopia/ Monokuler/ Diplopia )
7. Atasia ( Trunkel atau anggota badan )
8. Vertigo, Mual dan muntah/ nyeri kepala.
( Mansjoer, 2000)
E. Pemeriksaan Penunjang
1.
CT Scan
Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
2.
Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau
obstruksi arteri
3.
4.
5.
F.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
DAFTAR PUSTAKA
diakses
tanggal
25
: Ahmad faozan
NIM
: A1 0700340
Ruang
A. PENGKAJIAN
1. Hari/Tanggal
2. Jam
: 13.20 wib
B. IDENTITAS PASIEN
1. Nama
: Sdr. T
2. Umur
: 25 th
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Pendidikan
: SMA
5. Pekerjaan
: Supir
6. Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
7. Agama
: Islam
8. Alamat
9. Diagnosa Medis
10. Nomor CM
: 009 621
C. PENGKAJIAN PRIMER
1. Air Way
Nafas spontan, tidak ada bantuan otot aksesoris dan tidak ada retraksi dinding
dada dan respirasi 20 x menit.
3. Circulation
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Perut papan (post KLL)
b. Keluhan Tambahan
: 100/70 mmHg
: 80 x/mnt
: 20 x/mnt
:36,8 C
d. Kepala
1) Kepala
Bentuk mesochepal, rambut pendek dan bersih.
2) Mata
Simetris, pupil normal (1-2 mm), isokor, fungsi baik, sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis.
3) Hidung
Simetris, polip (-), cuping hidung (-), fungsi baik, hidung kotor.
4) Telinga
Simetris, sekret (-), fungsi cukup baik.
5) Mulut dan gigi
Kotor, bau khas, mukosa cukup.
e. Thorak
1) Paru
Suara nafas bersih, ronkhi (-), wheezing (-), inspirasi > ekspirasi, sama
kanan dan kiri di semua lapang paru.
2) Jantung
Bunyi normal sinus rytm (NSR) 80 x/menit.
f. Abdomen
4. Therapi
a. O2 3 liter/menit
b. IVFD
Inj.
RL
30 tpm
Cefotaxim (ST)
3 x 1 gr
Rantin
2 x 1 amp
Antrain
2 x 1 amp
E. ANALISA DATA
No
Data fokus
1
DS : Pasien mengatakan
perutnya
keras post KLL
DO : Konjungtiva anemis,
Patway
Etiologi
-
Masalah
PK
Perdarahan
perut
2
papan
DS : Pasien mengatakan
Agen
nyeri
fisik
pada perutnya dengan
skala 8
DO : Perut papan, nyeri
tekan (+)
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. PK : Perdarahan
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera fisik
G. RENCANA KEPERAWATAN
No
1
Diagnosa
Keperawatan
PK : Perdarahan
Tujuan Keperawatan
1.
me
mu
perdarahan
2.
pe
a.
b.
3.
4.
pe
2
Nyeri
Indikator
Melaporkan nyeri
Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri pada wajah
Posisi tubuh
Ketegangan otot
Vital sign
Skala :
1 : Sangat berat
2 : Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
H. IMPLEMENTASI
Awal
1
1
1
1
1
4
Tujuan
1 2 3 4 5
me
1. Pai
Hari / Tanggal
Sabtu, 19/06/2008
13.20 wib
Implementasi
Menerima pasien dan melakukan pengkajian
Dx
1&2
1&2
Tanda-tanda vita
80 x/mnt, R : 20
13.35 wib
Memasang O2 3 lt/mnt
1&2
O2 terpasang, ali
13.45 wib
1&2
14.00 wib
Injeksi masuk, al
1&2
Pemeriksaan labo
15.00 wib
1&2
Konsultasi dokte
operasi
15.20 wib
15.30 wib
tanda vital.
1&2
KU menurun,
100/70 mmHg, N
dan S: 36,6 C . H
16.35 wib
16.40 wib
1&2
Pemeriksaan labo
Persiapan oper
makan/minum
1&2
Pasien diantar ke
17.35 wib
1&2
Perawat OK IGD
I. EVALUASI
1. DX 1
S:O : Tanda-tanda perdarahan (+), HB 4 g/dl.
A : Masalah belum teratasi, tujuan tercapai
2. DX 2
S : Pasien mengatakan nyeri di perut masih terasa dengan skala 8
O : Perut papan, nyeri tekan (+).
A : Masalah belum teratasi, tujuan tercapai.
Indikator
Melaporkan nyeri
Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri pada wajah
Posisi tubuh
Ketegangan otot
Vital sign
P : Lanjutkan pain management
Awal Sekarang
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
5
Tu
1 2