Askep Depresi
Askep Depresi
A. Pendahuluan
Pengertian
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih
dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
Alam perasaan merujuk pada perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi
seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam perasaan ini meliputi
perlakuan dan penyerapan emosi seseorang dan mempunyai arti yang sama dengan
afek, keadaan perasaan dan emosi. Emosi atau alam perasaan memberikan suatu
peran adaptif terhadap individu. Terdapat dua pola gejala dasar pada gangguan
mood yaitu depresi dan mania.
Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit, maka akan timbul
beberapa parameter yang relevan:
1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia
internal dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan
sadar akan perasaannya sendiri.
2. Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan
dan tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata
serta terbenam dalam proses berduka
3. Supresi emosi mungkin tampak sebagai
perasaan sendiri,
keduanya.
yang
berkepanjangan. Dapat digunakan untuk menunjukan berbagai fenomena--tanda , gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit atau klinik
6. Mania ditandai dengan elevasi alam perasaan, berkepanjangan atau mudah
tersinggung.
Respom Adaptif
Respon Maladaptif
Kepekaan
Emosional
Reaksi berduka
supresi
Takterkomplikasi
emosi
Penundaan
reaksi berduka
Depresi/
mania
walaupun mereka
menunjukan penarikan diri dari keluarga, teman, dan aktifitas sebelumnya menarik
diri mereka.
97 % mengeluh penurunan
menyelesaikan
energi yang
mengeluh susah tidur, khususnya terbanguna pada dini hari (insomia terminal) dan
sering terbangun pada malam hari .
Pada kenyataannya kecemasan merupakan gejala yang sering pada depresi (90 % ).
Kecemasan termasuk serangan panik, penyalahgunaan alcohol, dan keluhan somatic
(konstipasi, dan nyeri kepala) sering kali mempersulit pengobatan depresi. Gejala
kognetif adalah laporan subyektif yang berupa ketidak mampuan berkosentrasi (84
%), dan gangguan dalam berfikir (67 %)
B. Faktor Predisposisi
Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang
parah. Teori ini menunjukan tentang factor-faktor penyebab yang mungkin bekerja
sendiri atau dalam kombinasi:
1.
Faktor Genetik
Teori agresi
mengemukakan bahwa
depresi
diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Frued
mengatakan bahwa
benci dan cinta dapat terbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri
sendiri
3.
4.
Teori
tertentu
kehidupan sehingga
ia tidak berupaya
mengembangan
8.
C. Faktor presipetasi
Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis,
psikologis, sosiala budaya.
Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-obatan
atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan ketidakseimbangan
metabolisme.
Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta
seseorang, dan kehilangan harga diri.
Faktor sosial budaya kehilangan peran, perceraiam, kehilangan pekerjaan.
represi, supresi,
Kognitif
Fisik
mual,
berkesan
menyedihkan,
kurang
sopan,
gangguan
kebersihan.
Kriteria episode Depresi Berat
a. Lima atau lebih gejala berikut telah ditemukan selama periode dua minggu
yang sama dan mewakili perubahan dari fungsi sebelumnya ; sekurangnya satu
dari gejala yaitu mood terdepresi atau hilangnya minat atau kesenangan.
1.
Mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang
ditunjukan oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih atau kosong) atau
pengamatan yang dilakukan orang lain (tampak sedih). Catatan pada anakanak dan remaja dapat berupa mood yang mudah tersinggung.
2. Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam semua, atau hampir
semua, aktifitas sepanjang hari, hamper setiap hari (seperti yang ditunjukan
keterangan subyektif atau pengamatan yang dilakukan oleh orang lain).
3. Penurunan berat makan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau
penambahan berat badan (misalnya perubahan berat badan lebih dari 5 %
dalam satu bulan), atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir
setiap hari. Catatan pada anak-anak, pertimbangan kegagalan
untuk
dalam fungsi
pekerjaan atau dalam aktifitas sosial yang biasanya hubungan dengan orang lain
2. Sedang : Gejala atau gangguan fungsional berada di antara ringan dan parah
3. Parah tanpa ciri psikotik : beberapa gejala adalah melebihi yang diperlukan
untuk membuat diagnosis, dan gejala dengan jelas menggunggu
fungsi
pekerjaan atau aktifitas sosisal yang biasanya atau hubungan dengan orang lain.
Dengan ciri psikotik : waham atau halusinasi, jika mungkin ,
sejalan dengan
rasa bersalah, penyakit , nihilisme, atau hukuman yang layak diterima. (tidak
secara langsung berhubungan dengan tema depresif, sisip pikir , siar pikir, dan
waham yang dikendalikan
adalah
gangguan mood
diedentifikasi.
DURASI. Episode depresif yang tidak diobati berlangsung 6 sampai 13 bulan ; sebagian
besar episode yang diobati berlangsung kira-kira 3 bulan. Menghentikan anti depresan
sebalum 3 bulan
penyakit berkembang, pasien cenderung menderita episode yang lebih sering yang
berlangsung lama.
Prognosis. Gangguan depresif berat bukan merupakan gangguan yang ringan. Keadaan
ini cenderung merupakan gangguan kronis, dan pasien cenderung mengalami relaps.
Pasien yang dirawat di RS. Untuk episode pertama gangguan depresif berat memiliki
kemungkinan 50 % untuk pulih di dalam tahun pertama.
Depresi pada anak-anak dan remaja
Fobia sekolah dan menggendong pada orang tua yang berlebihan mungkin merupakan
gejala depresi pada anak-anak. Prestasi akademik yang buruk, penyalahgunaan zat,
prilaku anti sosial,membolos dan melarikan diri mungkin merupakan gejala depresi
pada remaja
Depresi pada usia lanjut
Depresia adalah lebih sering pada lanjut usia
G. TERAPI
Pengobatan pasien dengan gangguan mood diarahkan pada :
1. Jaminan keamanan pasien
2. Pemeriksaan diagnostic yang lengkap
3. Suatu rencana pengobatan harus dimulai yang menjawab bukan hanya gejala segera
tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya.
Tiga jenis psikoterapi jangka pendek : terapi kognitif, terapi interpersonal, terapi
perilaku
1. Terapi Kognitif
Mulainya dikembangkan oleh Aarun Beck, memusatkan pada distorsi kognitif yang
didalilkan ada pada gangguan depresif berat. Distorsi tersebut termasuk perhatian
selektif terhadap aspek negatif keadaan dan tidak realistiknya kesimpulan morbid
tentang akibat. Contohnya apati dan energi yang rendah adalah disebabkan oleh
7
harapan pasien tentang kegagalan disemua bidang. Tujuan terapi kognitif adalah
menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya dan membantu pasien
mengidentifikasi, mengambangkan cara berfikir alternative, fleksibel dan positif ;
dan letihan kembali respon
kognitif
biasanya terdiri dari 12 sampai 16 sesion mingguan. Terapi ditandai oleh pendekatan
terapetik aktif.
3. Terapi perilaku.
Terapi perilaku didasarkan pada
hipotesis
maladapetif
maladaptive didalam terapi , pasien belajar untuk berfungsi didunia dengan cara
tertentu dimana meraka mendapatkan dorongan positif.
bahwa terapi perilaku adalah modalitas pengobatan yang efektif untuk gangguan
depresi berat.
4. Terapi berorientasi psikoanalitik.
Pendekatan psikoanalitik pada gangguan mood
psikoanalitik
menyatakan
bahwa
atau jika
untuk
menunjukan efeknya lebih awal, Semua antidepresan yang tersedia adalah toksik
pada overdosis dan memiliki efek yang merugikan . Sekarang diperkenalkan
bupropion (Welbutrin) dan selective 9erotonin reuptake inhibitors (SSRIs), sebagai
contoh : fluoxetine, paroxetine (Paxil), dan setraline (Zoloft), memberikan klinisi
obat yang jauh lebih aman dan lebih baik ditoleransi. Obat trisiklik, obat tetrasiklik
yang berhubungan erat, dan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), adalah obat
antidepresan yang klasik. Diperkuat dengan (SSRIs).
Alternatif terhadap terapi obat :
Dua terapi organic yang merupakan pengganti farmakoterapi adalah terapi
elektrokonvulsif dan foto terapi.
Terapi elektrokonvulsif : pada pasien depresi berat yang tidak berserpon terhadap
obat anti depresan atau pasien yang tidak dapat menggunakan obat.
Foto terapi dapat digunakan tersendiri pada pasien dengan gangguan mood ringan
dan pola musiman.
Daftar Pustaka
10
D E P R E S I
Oleh :
Kelompok II:
1.
Sri Wahyudiningsih,S.Kep.
2.
Herlina, S.Kep
11
3.
4.
5.
Nasrah, S.Kep
Takdir Tahir,S.Kep
Irhamdi Achmad,S.Kep
A.
Pengertian
yang
berkepanjangan
- Alam perasaan merujuk pada perpanjangan keadaan
emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian
dan fungsi kehidupan seseorang
- Emoasi/alam perasaan
Respon Maladaptif
Kepekaan
Reaksi berduka
supresi
Emosional
Takterkomplikasi
emosi
Penundaan
reaksi berduka
Depresi/
mania
12
B.
Faktor Predisposisi
Faktor Genetik
yang
4.
Teori Kepribadian :
Model
Kognitif
Depresi
merupakan
13
7.
selama
kimiawi
C.
Faktor Presipetasi
Infeksi,
Neoplasma,
Ketidakseimbangan Metabolisme.
Faktor Psikologis: Kehilangan Kasih sayang, Kehilangan
H.D. , Kehilangan Cinta.
Faktro
Sosbud
Kehilangan
Peran,
perceraian,
Kehilangan Pekerjaan
D.
14
E.
putus
kosentrasi, hilang
Mood
cenderung
memiliki
episode I ggn.
selanjutnya.
Ggn. Depresi Berat
Perjalanan penyakit.
15
Depresif berat
Episode depresif yg
tdk..
sebelum 3 bln.
16
mungkin
prevalensinya 25 50 %.
F.
Terapi
Diarahkan pada :
Jaminan keamanan pasien
17
menghilangkan episode
mengembangkan
cara
berfikir
Masalah
kemungkinan memiliki
interpersonal
sekarang
ini
disfungsional
Kedua
12
18
3.Terapi perilaku
Didasarkan
pada
hipotesis
maladaptive menyebabkan
sedikit
bahwa
pola
seseorang
perilaku
mendapatkan
psikoterapi
psikoanalitik
adalah
untuk
atau karakter
Terapi Keluarga
Umumnya tidak dipandang sebagai terapi primer untuk
pengobatan depresi berat
tetapi
dapat membentu
dan dpt
19
20
yg tdk
21
22