Anda di halaman 1dari 47

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI DI
UNIT GIGI

OLEH
HIMPUNAN PERAWAT PENGENDALI INFEKSI INDONESIA

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN DASAR


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS
BAPELKES BATAM, 26 MARET 1APRIL 2012

Memberikan
pemahaman
pencegahan
dan pengendalian infeksi
diterapkan
di Unit Gigi

tentang
yang

harus

Klinik Gigi

Percent

CDC Database as of December 2002

DocumentedPossible

Dental Worker..

Nurse

24

35

Lab Tech, clinical.

16

17

12

Physician, nonsurgical
Lab Tech, nonclinical..
Other.
Total

57

6*

8
139

69

Penularan HIV dari drg yang terinfeksi


ke Pasien

Di laporkan hanya ada 1 kasus HIV


dari drg ke pasien
Dari penyelidikan 63 petugas
kesehatan yang terinfeksi HIV tidak
ada laporan terjadi penularan
( termasuk 33 drg atau mahasiswa
kedokteran)

Resiko pekerjaan dari penularan


Hep C
diantara petugas kesehatan :

Secara tidak sengaja tertular melelui


paparan saat bekerja.

Dilaporkan ada 3 kasus terjadi penularan


melalui : percikan darah ke dalam mata

Terjadi penularan secara terus menerus


dari kuman HIV & HCV setelah terpapar
pada kulit yang tidak intak( luka )

Concentration of HBV in Body


Fluids
High
Detectable

Blood
Serum
Feces
Wound exudates
Sweat

Moderate

Low/Not

Semen
Vaginal Fluid

Urine

Saliva
Tears
Breast Milk

Infeksi HCV di Area Kesehatan


Gigi

Angka kejadian infeksi HCV diantara para dr


Gigi hampir sama dengan populasi umum (~
1%-2%)
Tidak ada laporan mengenai penularan HCV
dari petugas yang terinfeksi ke pasien/dari
pasien ke pasien
Risiko untuk tertular HCV tampaknya sangat
kecil sekali

Faktor Risiko dari penularan HIV setelah


terjadi paparan tertusuk jarum
( CDC Case-Control Study )
Kedalaman

luka tusuk
Jumlah darah yang ada pada
peralatan
Area insersi ( arteri atau Vena )
Derajat /Tingkat penyakit dari
(sumber)
pasienya
Source: Cardo, et al., N England J Medicine 1997;337:1485-90.

MEKANISME PENULARAN :
Kontak langsung dengan : Darah,
Cairan Tubuh
Kontak langsung dengan Instrumen /
Alat /
Permukaan
Kontak dengan mukosa mata,hidung /
mulut
melalui tetesan/percikan
Inhalasi ( lewat mikroorganisme di
udara)

Resiko rata rata penularan


virus
setelah tertusuk jarum

Sumber
HBV
HBsAg+ and
HBeAg+

Risiko

HBsAg+ and
HBeAg-

1.0%-6.0% Hepatitis
scr klinis; 23%-37%
serological evidence
of HBV infection

22.0%-31.0%
hepatitis scr klinis ;
37%-62% serological
evidence of HBV
infection

Pelaksanaan hand Hygiene

Gunakan lotion untuk mencegah kulit kering

Pertimbangkan penggunaan produk yang


cocok dg sarung tangan
Kuku jari harus pendek
Hindari kuku palsu
Hindari assesoris tangan dapat
merobek sarung tangan

Protective Clothing

Gunakan gaun,apron / seragam yang dapat


menutupi kulit & seluruh tubuh yang dapat
terkena noda spt: darah,saliva & benda
terinfeksi
Ganti gaun bila tampak kotor
Tanggalkan semua APD sebelum
meninggalkan area pekerjaan.

Sarung
Tangan

Dapat meminimalkan risiko penularan


penyakit infeksi yang dibawa pasien.
Mencegah flora mikroba dari tangan
petugas ke pasien
Mengurangi kontaminasi tangan petugas
yang dapat mentransmisi dari satu pasien
ke pasien lain
Bukan sebagai pengganti cuci tangan.

Buang sarung tangan


Jika robek/ rusak

Tidak direkomendasikan
( Reuse ) sarung tangan
dengan cara :
desinfeksi,cuci,sterilkan

Gloves are not a substiitute for


Handhygiene !!

Sterilisasi dan Disinfeksi peralatan


pasien

Examples include surgical


instruments, scalpel blades,
periodontal scalers, and surgical
dental burs

Semi-critical
Instruments
Examples:
Dental mouth mirrors,

amalgam condensers, and dental


handpieces

Noncritical Instruments and


Devices
Examples: X-ray heads, facebows,
pulse oximeter, blood pressure cuf

Heat sterilized or
single-use disposable

Heat sterilized or
single-use disposable

Automated Cleaning

Instrument
washer
Ultrasonic cleaner
Washerdisinfector

Pembersiham secara
manual
Cuci hingga bersih dan siap
untuk di gunakan kembali
Gunakan APD : sarung
tangan,masker,gaun,kaca mata

Penyimpanan alat bersih


dan steril
Tempat

bersih,tertutup dan kering


( tidak lembab)
Bila steril pack lembab,cuci
kembali, bungkus dan lakukan
sterilisasi ulang.

Clinical Contact
Surfaces

Medical Waste

Medical Waste: Not considered


infectious, thus can be discarded
in regular trash

Regulated Medical Waste:

Poses a potential risk of


infection during handling and
disposal

Rekomendasi pembersihan area


lingkungan
Gunakan
Alat Pelindung
Diri
Resiko
permukaan
kontak

(e.g., heavyduty tinggi


utility gloves,
masks,
protective
lebih
infeksi
dari
pada
eyewear)

permukaan rumah tangga

Pembersihan area dari mikroorganisme


sangatlah permukaan
penting dalam
proses disinfeksi
Pelindung
dapat

pakai
/ diganti
setiap
di
Baca
literatur
produk
untuk
pasien
Rumah Sakit

disinfektan

OR
Jangan
gunakan bahan steril atau disinfektan
dosis untuk pembersihan permukaan

Bersihkan kemudian atau


disinfeksi menggunakan
cairan deinfektan Rumah
Sakit ke dosis ( untuk Hiv
/ HBV) ke dosis yang sedang

Routinely clean with soap and water or


an EPA-registered detergent/hospital
disinfectant routinely
Clean mops and cloths and allow to
dry thoroughly before re-using
Prepare fresh cleaning and
disinfecting solutions daily and per
manufacturer recommendations

Kualitas Air
Gunakan sesuai standar air
minum.*
* <500 CFU/mL of
heterotrophic water bacteria

Gunakan air steril untuk


irigasi

Use sterile saline or sterile water


as a coolant/irrigator when
performing surgical procedures

Use devices designed for the


delivery of sterile irrigating fluids

Kewaspadaan terhadap obat


perenteral

Gunakan tubing IV, bags,


jarum, dan syringes
disposable sekali pakai .
Vial Single dose .

Jangan menggunakan obat

multi dose kepada


beberapa pasien meskipun
jarumdiganti.

Transmission of
Mycobacterium tuberculosis

Menyebar melalui percikan


Sistem kekebalan bisa lebih kuat
mencegah penularan
Kuman TB dapat bertahan hidup di
dalam paru untuk waktu yang lama
(latent TB infection)

Pencegahan Penularan TB pada Alat


Kes Gigi

Tanyakan Riwayat pasien ( TB ?)


Menunda tindakan elektif
Jika pasien memerluka tindakan :

Petugas harus menggunakan masker


Pisahkan pasien dari yang lain
Rujuk pasien ke tempat fasilitas dengan
pencegahan TB yang lebih baik.

Kesimpulan :
1.Pencegahan dan pengendalian infeksi di unit
gigi perlu
perlu mendapatkan perhatian dengan cara
melaksanakan
dan meningkatkan kewaspadaan standar
2.Melakukan surveilan secara aktif disemua
tatanan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan

Apa keuntungan memakai


airborne ?

Proses desinfeksi
maksimal tidak ada sudut
di dalam ruangan yang
luput dari proses
desinfeksi karena di mana
udara dapat masuk maka
cairan airborne akan
masuk mendesinfeksi.
Proses desinfeksi cepat.
Cairan airborne tidak
toksik (beracun) dan tidak
korosif (merusak ) benda
yang terkena cairan
airborne.

06/07/16

BWaluyo/IX/06

47

Anda mungkin juga menyukai