Anda di halaman 1dari 6

F

O
LI
O
FI
ZI
K

N
a
m
a
M
u
r
i
d
:
1.
Le

2.

Uthes A/L

Superkonduktor
Superkonduktor adalah unsur atau logam aloi yang jika disejukkan sehingga
mendekati suhu mutlak (0K), tahanannya akan hilang .Pada prinsipnya,
superkonduktor dapat mengalirkan arus elektrik tanpa kehilangan tenaga.
Namun secara praktikal, superkonduktor adalah sangat susah untuk
dihasilkan.

Sejarah Ringkas Superkonduktor


Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh Ahli Fizik Belanda Kamerli
ngh Onnes (1853-1926). Beliau menyejukkan air raksa di helium cair yang
bersuhu 4 K, dan hasilnya, resistansi air raksa tersebut hilang dan beliau
mendapatkan hadiah Nobel Fizik pada tahun 1913 untuk penelitiannya
tersebut. Kemudian pada 1933, dua orang peneliti Jerman, Walter Meissner
dan Robert Ochsenfeld menemukan bahawa bahan superkonduktor akan
menolak medan magnet .Sifat penolakan magnet ini disebut sebagai
diamagnetisme. Ke-diamagnetik-an superkonduktor tersebut sangat kuat dan
dapat membenarkan magnet melayang di atas bahan superkonduktor. kesan
ini sering disebut sebagai Meissner Effect. Beberapa tahun berikutnya,
beberapa bahan superkonduktor telah ditemukan.Contohnya adalah niobiumnitrida, yang memiliki sifat superkonduktivitas pada suhu 16K (1941). Lalu
di tahun 1962, ilmuwan di Westinghouse mengembangkan kabel
superkonduktor komersial pertama yang berbahan aloi niobium dan titanium.
Lalu, pada tahun 1957, tiga orang ahli fizik Amerika mengembangkan teori
tentang superkonduktor. Ahli fizik tersebut ialah John Bardeen, Leon N.

Cooper, dan J. Robert Schrieffer. Teori tersebut menjelaskan tentang


superkonduktivitas pada suhu hampir suhu mutlak untuk unsur-unsur dan
aloi. Teori superkonduktor tersebut lebih dikenali dengan nama BCS
Theory. Singkatan BCS diambil dari huruf depan nama belakang ahli fizik
masing-masing. Kemudian, teori ini membenarkan ketiga-tiga ilmuwan
tersebut memenangi Nobel Fizik pada tahun 1972.

Heike Kamerlingh Onnes

Walther Meissner dan


Robert Ochsenfeld

Perkembangan Teknologi
Superkonduktor

Pada tahun 2003 tiga orang ilmuwan dianugerahi Nobel Fizik


iaitu Alexei abrikosov, Anthony legget dan Vitally Ginzburg,
akibat temuan mereka mengenai perkembangan teori
superkonduktor. Mereka menemukan aplikasi
superkonduktor, iaitu sebuah alat pencitra/pendiagnosa yang
disebut Magnetic Resonance Imaging / MRI. MRI mempunyai
pencitraan dengan resolusi sangat tinggi, melebihi CT SCAN,
yang dapat digunakan sebagai pendiagnosa otak manusia.

Penggunaan Teknologi
Superkonduktor
Magnetik-levitasi merupakan aplikasi di mana superkonduktor tampil
sangat baik. Kendaraan transportasi seperti kereta api dapat dibuat
untuk terapung pada magnet superkonduktor yang kuat, hampir

menghilangkan geseran antara kereta api dan jalurnya. Elektromagnet


juga membuang banyak tenaga elektrik sebagai haba. Sebuah
landmark untuk penggunaan komersial teknologi maglev terjadi pada
tahun 1990 ketika memperoleh status sebuah projek yang didanai
secara nasional di Jepang. Menteri Transportasi resmi pembangunan
Yamanashi Maglev Uji Jalur yang dibuka pada tanggal 3 April 1997.
Pada bulan Desember 2003, uji kendaraan MLX01 mencapai
kecepatan yang luar biasa dari 361 mph (581 kph).
Dalam bidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat
sebuah superkomputer dengan kemampuan penghitungan yang
pantas.
Dalam bidang pertahanan negara , HTS-SQUID digunakan untuk
mengesan kapal selam dan ranjau laut. Superkonduktor juga
digunakan untuk membuat suatu motor elektrik dengan tenaga 5000
tenaga kuda (horse-power).

Kereta api peluru


(Bullet Train)

Alfred Zahden (Pencipta Kereta Api Maglev pertama di dunia )

Raymond Vahan Damadian (Pencipta Mesin MRI)

Anda mungkin juga menyukai