Anda di halaman 1dari 17

PERDARAHAN AKIBAT DEFISIENSI

VITAMIN K
PADA BAYI BARU LAHIR
(PDVK)
Anggota kelompok:
1. Afifatul Faizah
2. Isna Amalia Khairiyah
3. Itsna Karima
4. Kiki Ariyanti
5. Lia Nurulkamalia
6. Melina Ayu Damayanti
7. Susi Umayah
8. Titi Surotul Fatekhah
9. Vivi Theria Zulfa

DEFINISI
Hemorrhagic disease of the newborn (HDN)
atau perdarahan akibat defisiensi vitamin K
(PDVK) didefinisikan sebagai perdarahan
spontan atau akibat trauma pada bayi
berhubungan dengan defisiensi vitamin K
dan
menurunnya
aktifitas
faktor
pembekuan II, VII, IX dan X dengan
fibrinogen dan trombosit normal.

EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, frekuensi PDVK yang
dilaporkan bervariasi antara 0,25-1,7%.
Angka kejadian PDVK ditemukan lebih
tinggi pada daerah-daerah yang tidak
memberikan profilaksis vitamin K secara
rutin pada BBL.
Survei di Jepang menemukan kasus ini
pada 1:4.500 bayi, 81% di antaranya
ditemukan
komplikasi
perdarahan
intrakranial, sedangkan di Thailand angka
PDVK adalah 1:1.200 bayi.

EPIDEMIOLOGI
Insiden HDN di negara berkembang berkisar
antara 4-170 per 100.000 kelahiran.
Data di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo
Jakarta, dari tahun 1997-2001 terdapat 22
kasus perdarahan intrakranial pada bayi baru
lahir, didapatkan:
6 kasus meninggal (27,3%)
7 kasus mengalami kecacatan (31,8%)
3 kasus normal (13,6%)
6 kasus tidak terpantau ( 27,3%).

ETIOLOGI
Prematuritas: berbanding lurus dengan umur kehamilan
danberat waktu lahir.
Fungsi hati belum matang dan responsterhadap vit.
Ksubnormal.
Asupan makanan ibu tidak tidakadekuat selama
kehamilan.
Terlambatnya kolonisasi kuman.
Kekurangan vit. K pada ibu.
Selama dalam rahim, plasenta tidak siap menghantarkan
lemak dengan baik (padahal vit. K larut dalam lemak).
Saluran cerna BBL masih steriltidak dapat menghasilkan
vit.K yang berasaldari flora diusus.
Asupan vit. K dari ASI rendah

FAKTOR PREDISPOSISI
Ibu yang selama kahamilan mengkonsumsi
obat-obatan yang mengganggu
metabolisme vitamin K.
Sintesis vitamin K yang kurang oleh bakteri
usus (pemakaian antibiotik)

Gangguan fungsi hati (kolestasis)


Asupan vitamin K yang kurang karena
sindrom malabsorpsi dan diare kronik

FAKTOR PREDISPOSISI
Vitamin K sedikit ditransfer melalui
plasenta, hanya sekitar 10% dari kadar
vitamin K dalam plasma ibu
Fungsi hati bayi baru lahir belum matang.
Sampai usia 14 hari bayi belum mampu
menyimpan cadangan vitamin K yang diperoleh
dari diet maupun yang berasal dari flora usus.

KLASIFIKASI
HDN DINI
UMUR BAYI

PENYEBAB &
FAKTOR RISIKO

FREKUENSI

HDN KLASIK

HDN LAMBAT

< 24 jam

1-7 hari
(terbanyak 3-5
hari)

2 minggu-6
minggu
(terutama 4-6
minggu)

Obat yang
diminum
selama
kehamilan

-Intake vit. K
inadekuat
-Kadar vit. K
rendah pada
ASI
-Tidak dapat
profilaksis vit. K

-Intake vit. K
inadekuat
-Kadar vit. K
rendah pada
ASI
-Tidak dapat
profilaksis vit. K

< 5% pada
kelompok risiko

0.01-1%
(tergantung
pola makan
bayi)

4-10 per
100.000
kelahiran

KLASIFIKASI

LOKASI
PERDARAHAN

PENCEGAHAN

HDN DINI

HDN KLASIK

HDN LAMBAT

Sefal
hematoma
Umbilikus
Intrakranial
Intraabdominal
Intratorakal
Gastrointestinal

Gastrointestinal
Umbilikus
Hidung
Tempat
suntikan
Bekas
sirkumsisi
Intrakranial

Intrakranial
Kulit
Hidung
Saluran cerna
Bekas suntik
Umbilikus
Saluran kemih
Intratorakal

Penghentian/pe
nggantian obat
penyebab.

- vit. K
profilaksis
(oral/IM)
- Asupan vit. K
yang adekuat.

-Profilaksis vit.
K.

PATOFISIOLOGI
Secara fisiologis kadar faktor koagulasi
yang bergantung pada vitamin K dalam
tali pusat sekitar 50% dan akan menurun
dengan cepat mencapai titik terendah
dalam 48-72 jam setelah kelahiran.
Kemudian
kadar
faktor
ini
akan
bertambah secara perlahan selama
beberapa minggu tetapi tetap berada di
bawah kadar orang dewasa. Peningkatan
ini disebabkan oleh absorpsi vitamin K
dari makanan.

PATOFISIOLOGI
Sedangkan
bayi
baru
lahir
relatif
kekurangan vitamin K karena berbagai
alasan, antara lain simpanan vitamin K
yang rendah pada waktu lahir, sedikitnya
perpindahan vitamin K melalui plasenta,
rendahnya kadar vitamin K pada ASI dan
sterilitas saluran cerna.

TANDA GEJALA
Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut,
telinga, saluran kemih atau anus.
Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk benda).
Tinja atau muntah berwarna kehitaman
Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah
sampai lebih dari 6 menit, padahal sudah ditekan.
Pucat.
Hepatomegali ringan.
Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat,
menangis melengking, muntah-muntah, pandangan
mata kosong, demam, ubun-ubun tampak menonjol,
kadang tampak kuning, akhirnya diikuti dengan
kejang.

CARA MENDIAGNOSA
1. Anamnesis
a. Keadaan bayi, saat mulai timbul
perdarahan (onset), lokasi perdarahan.
b. Riwayat pemberian ASI atau susu formula.
c. Riwayat pengobatan ibu (antikonvulsan
atau antikoagulan).
d. Pada anak besar: asupan makanan yang
mengandung vit. K, riwayat pengobatan,
riwayat malabsorbsi.
e. Riwayat keluarga yang menderita
penyakit darah.

CARA MENDIAGNOSA
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: umumnya baik, tidak tampak sakit.
b. Lokasi dan bentuk perdarahan: perdarahan saluran cerna,
umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi, dll.
3. Laboratorium
c. Waktu pembekuan memanjang.
d. Penurunan aktifitas faktor pembekuan II, VII, IX, dan X.
e. PT (Plasma Prothrombin Time) dan PTT (Partial
Thromboplastin Time) memanjang.
f. TT (Trombin Time) normal.
g. Jumlah trombosit, waktu perdarahan, fibrinogen, faktor
pembekuan V dan VIII, fragilitas kapiler serta retraksi
bekuan normal.
h. USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi perdarahan.

PENANGANAN
Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari.
Jika Perdarahanhebat beritranfusiFFP 10-15
ml/kgBB.
Responvit.K4-6 jam, bila tak adaperbaikan
pikirkan penyakityang lain.
Vit. K profilaksis ibu hamil minum antikonvulsan
(fenobarbital, fenitoin) per oral vitamin K 15 mg/ hr
selama TM 3 kehamilan atau vit. K 10 mg i.m. 24
jam sebelum melahirkan bayi, diperiksa PTT dan
PT, trombosit, diberi vit. K 1 mg i.m. dan diulang 24
jam kemudian.
Transfusi Pack Red Cell pada anemia sedang/berat.

Komplikasi

Diagnosa Potensial
a. Penyakit hati
berat (ikterus,
tanda gagal hati).
b. DIC
(Disseminated
Intravascular
Coagulation),
tampak sakit
berat.
c. Bisa terjadi 2
keadaan timbul
bersamaan.

Penyakit perdarahan pada


neonatus yang banyak
dijumpai berupa perdarahan
intraventrikuler. Jenis
perdarahan ini di
kemudian hari dapat
menyebabkan kelainan
cerebral palsy (CP) yang
menyebabkan anak harus
hidup dengan kebutuhan
khusus. Melihat banyaknya
kasus CP, sangat mungkin
banyak kasus perdarahan
intraventrikuler disebabkan
oleh defisiensi vitamin K.

Prognosis
a. Sangat baik
bila cepat
diterapi vit. K.
b. Gejala klinis
menghilang
24 jam pasca
terapi.

Anda mungkin juga menyukai