Anda di halaman 1dari 27

Jurnal Kesehatan

15
OKT
2011
Tinggalkan Sebuah Komentar
by chantyoctaviakeb in Uncategorized

e-Health
e-Health merupakan aplikasi teknologi komunikasi dan informasi yang mencakup
keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan. e-Health
memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar internet atau dotcom saja. e-Health
merupakan solusi Enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan banyak
pihak mulai dari masyarakat sampai dengan Produsen Obat/Farmasi. Electronic
Medical Records (EMR) merupakan bagian fundamental dari e-Health. EMR
memberikan fasilitas sharing data medical record antar institusi kesehatan
(Rumah Sakit, Puskesmas, dll). Selain EMR, bagian terpenting lainnya dari eHealth adalah Telemedicine dan Telenursing.

Telemedicine dapat digambarkan sebagai akses cepat untuk memberikan


keahlian medis secara remote dengan memanfaatkan ICT, tidak tergantung
dimana pasien itu berada atau informasi itu diletakkan. Dalam keadaan gawat
darurat, ketersediaan telemedicine dapat menjadi sangat penting karena dapat
menigkatkan tindakan medis kepada pasien eHealth dalam berbagai hal dapat
meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas dan
efektifitas dari pelayanan yang diberikan. Menurut Denise Silber, eHealth
didefinisikan sebagai aplikasi teknologi komunikasi dan informasi yang
mencakup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan.
Aplikasi atau solusi eHealth meliputi produk, system dan pelayanan yang
menjadi lebih sederhana dengan aplikasi berbasis internet. eHealth meliputi
aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang lebih baik daripada
sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien. Sebagai contoh adalah
health information networks, electronic medical records, telemedicine services,
personal wearable and portable communicable systems, health portals, dan
banyak teknologi komunikasi dan informasi lain yang bertujuan membantu
pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya
hidup.

TELENURSING

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini adalah perawat memahami tentang
telenursing dan factor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi
telenursing, manfaat dan hambatan dalam implementasi telenursing. Kajian
literature dari ringkasan beberapa jurnal terkait telenursing. Implimentasi
telenursing dalam pemberian pelayanan keperawatan merupakan
pengembangan yang inovatif, berfokus pada pasien dan kolaborasi dengan
perawat. Salah satu manfaat telenursing adalah adanya peningkatan kebutuhan
akan pembelajaran berkelanjutan untuk klien maupun perawat. Penggunaan
teknologi informasi dan telekomunikasi: Audio-vidio dalam telenursing
meningkatkan kepuasan dan rasa aman perawat dan klien. Hasil artikel ini
diharapkan meningkatkan pemahaman perawat tentang telenursing sehingga
perawat mampu memahami prospek dan pentinggya penggunaan telenursing.
Selain itu perawat mampu menggunakan variasi telenursing dengan efektif dan
efisien dalam pelayanan praktek keperawatan dunia, khususnya Indonesia.

Latarbelakang

Era Global atau era informasi sarat akan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di segala bidang. Pengembangan teknologi
telekomunikasi dan informasi telah membuat dampak yang signifikan dalam
setiap bagian kehidupan kita sehari-hari dan telah mendukung aplikasi teknologi
informasi dan komunikasi dalam bidang kesehatan, khususnya keperawatan.

Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan dalam bentuk


telehealth, telemedicine dan telenursing. Telenursing berhubungan dengan
penggunaan teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada pasien dan telah dikembangkan adanya standart praktek
telenursing. Aktivitas dalam telenursing ini meliputi pemberikan advice

keperawatan, pendidikan kesehatan atau untuk mensupport aktivitas


keperawatan jarak jauh antara penyedia pelayanan dan pasien. Telenursing telah
dikembangkan dan diaplikasikan di beberapa Negara seperti Amerika, Kanada,
Korea, Swedia, Inggris dan Wales sejak tahun 2000an. Penggunaan telenursing
telah dikembangkan dan digunakan dalam pelayanan triase dan perawatan di
rumah. Beberapa Variasi telenursing menggunakan teknologi telekomunikasi
yang canggih juga sedang dikembangkan di Korea.

Telenursing merupakan system pemberian pelayanan keperawatan yang efektif,


dimana telenursing ini membuat klien lebih mudah untuk mendapatkan
informasi pelayanan keparawatan, meningkatkan kemampuan klien untuk
merawat dirinya sendiri, dan domain praktek keperawatan lainnya. Selain itu
telenursing membantu pasien dan keluarga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
perawatan terutama self-management untuk penyakit kronis dan mengurangi
lama perawatan (Length of Stay). System ini memungkinkan perawat
memberikan informasi dan dukungan yang akurat secara online.

Penggunaan komputer dan teknologi informasi menyediakan dan mensupport


pasien dan perawat dengan informasi keperawatan yang lebih efektif.. Selain itu
telenursing ini meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemberian
pelayanan keperawatan di rumah (home care.

Jadi Telenursing merupakan usaha untuk menemukan cara baru dalam


memberikan pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. Dengan
telenursing perawat mampu memberikan pelayan pada pasien didaerah
pinggiran serta mampu bekerja secara efisien dan efektif untuk membangun
dunia yang sehat.

Telenursing merupakan praktek keperawatan di dunia maya dan digunakan


dalam rangka pemberian pelayanan keperawatan antara pasien dan register
ners. Telenursing juga diartikan sebagai penggunaan teknologi telemedicine
dalam memberikan pelayanan keperawatan dan praktek keperawatan.

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan


pelayanan keperawatan yang merupakan bagian dalam pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara
beberapa perawat. Telenursing sebagai bagian dari telehealth dan beberapa
bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring,

The International Council of Nurses (ICN) menyatakan bahwa telenursing


berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi dalam keperawatan untuk
memenuhi peratan pasien, yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi
elektronik dan teknologi informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau
untuk mensupport aktifitas keperawatan jarak jauh antara penyedia pelayanan
keperawatan dan pasien Jadi telenursing dapat diartikan sebagai aplikasi proses
telemedis dalam keperawatan dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.

Telenursing terjadi ketika perawat memenuhi kebutuhan kesehatan klien melalui


pengkajian triase dan profisi informasi dengan menggunakan teknologi informasi
dan telekomunikasi dan system berbasis website. Ners yang melakukan praktek
telenursing harus seorang Registered Nurses (RN). Perawat yang melakukan
praktek telenursing harus bertanggung jawab untuk meyakinkan kemampuan
ketrampilan keperawatan mereka dan pengetahuan yang up to date untuk
praktek telenursing mereka.

Melalui telenursing, perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow


up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan

dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif serta


kolaborasi. Selain itu dalam praktek telenursing, perawat melakukan pengkajian
lanjutan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap hasil perawatan, dan
perawat juga menggunakan teknologi seperti internet, computer, telephone, alat
pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring system audio-vidio, satelit
dan system komunikasi yang lain. Penggunaan computer dan teknologi informasi
untuk mensupport perawat dan pasien dengan informasi yang lebih efektif.
Dalam rangka efisiensi dan efektifitas telenursing, antara perawat dan pasien
terhubungkan secara langsung menggunakan system transmisi elektronik.

Manfaat Telenursing

Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga berdampak pada


berkurangnya biaya perawatan(efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan),
mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah
cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata,
dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan
dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di
rumah (home care). Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety)
perawat dan klien.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing

Yun dan Park (2006) meyatakan bahwa ada beberapa factor penting yang
mempengaruhi implementasi telenursing. Faktor-faktor tersebut dibedakan
menjadi empat aspek, yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek social, dan
aspak teknikal. Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang
meliputi legislasi dan regulasi. Manajemen dan supervisi pelayanan pemerintah
merupakan hal penting dalam control kualitas dan kelangsungan telenursing.
Dalam implementasi telenursing disepakati bahwa praktek keperawatan mandiri
seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional
prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan
keperawatan.

Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap control keuangan medis akibat


penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness
merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing
merupakan prioritas untuk megaktivkan telenursing di daerah rural dan area
kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan
uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.

Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang
telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi
pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal
penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara
profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang
telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu
sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.

Aspek Teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan


pengembangan system pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta
teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing.
Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy asien dan keamanan
informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk
penegembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi
medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang
mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus
terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.

Hambatan Implementasi Telenursing

Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing,
meliputi: Perilaku, Legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan
bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat
akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap
teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya
pelatihan dan adanya support system, perawat bisa merasakan manfaat
telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue
kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang
telenursing. Secara teknologi, elektronik health record (EHR) dan standar data
mendukung perkembangan telenursing. Tanpa HERs telehealth tidak bisa
bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan
dimanapun provider membutuhkannya.

Implementasi Telenursing

Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi


telenursing dalam Perawatan Rumah pada klien dengan luka di tangan
merupakan inovasi pengembangan inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara
perawat dan klien. Klien merasa puas dengan penggunaan videophone untuk
melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka, dan dengan
melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih
nyaman dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien
dan melakukan pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat
merasakan bahwa waktu bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini
menandaskan bahwa telenersing dengan menggunakan teknologi audio-vidio
sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara perawat dan pasien dan
memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan perawatan
rumah.

Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang Telenursing and patients


Recovery from Bypass menemukan bahwa aplikasi teknologi telekomunikasi
dalam memberikan pelayanan keperawatan membuat pasien mampu untuk
belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan ini juga membantu perawat
untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan secara efektif.
Selain itu juga memperpendek lama perawatan.

Bohnenkamp & Blackett meyatakan bahwa dengan telenursing pasien


menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi dan perawat telah meningkatkan
pemahaman tentang masalah yang dialami klien,dan klien merasa lebih nyaman
dengan apa yang perawat beritahukan tentang ostomy. Klien percaya bahwa
telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses; mereka lebih suka
telenursing daripada menunggu kunjungan tatap muka meskipun klien masih
percaya bahwa kunjungan tatap muka yang terbaik.

sistem eHealth memberikan pasien dengan informasi yang lebih baik pada
perawatan, pada kondisi mereka, dan meningkatkan standar hidup dan
membuatnya mudah bagi profesional kesehatan untuk mengakses dan berbagi
informasi, baik umum dan pasien-spesifik. Penggunaan catatan pasien elektronik
memungkinkan dokter untuk melihat lebih banyak dari sejarah medis seseorang
daripada kertas file, yang biasanya hanya mencakup informasi mengenai
perawatan di operasi tunggal atau rumah sakit. Sebuah kondisi pasien dapat
dipantau dari jarak jauh, baik membebaskan tempat tidur rumah sakit yang akan
diperlukan dengan peralatan pemantauan sebelumnya, atau memberikan

standar pelayanan yang lebih baik bagi pasien. On-line tools yang dapat
membantu pasien untuk memahami kondisi mereka lebih baik dan membuat
lebih mudah bagi mereka untuk menemukan dan berbicara dengan sesama
penderita, misalnya melalui on-line kelompok dukungan yang meningkatkan
semangat pasien dalam menghadapi penyakit serius.

Lebih efisien

Batas pada sumber daya baik dalam hal anggaran dan staf berat terusmenerus di penyedia layanan kesehatan. alat eHealth dan layanan
memungkinkan organisasi lebih efisien sumber daya dan penyediaan pelayanan
yang mengarah ke produktivitas yang lebih besar. Catatan elektronik membuat
lebih mudah untuk menjadwalkan janji untuk pasien, melacak tindak lanjut, dan
memastikan dokter umum pasien diinformasikan dari hasil arahan mereka.
Ketika datang ke kesehatan preventif, alat eHealth dapat membantu mencapai
cakupan yang jauh lebih tinggi, misalnya, memastikan bahwa anak-anak
menerima program penuh vaksinasi di usia yang benar. Berkat peningkatan ini,
penyedia layanan kesehatan yang lebih baik dapat mengatasi peningkatan
permintaan untuk kesehatan, dan menutupi biaya baru, perawatan lanjutan.

Pasien terfokus

Implementasi eHealth luas akan memungkinkan lebih ramah pasien layanan


kesehatan untuk dikembangkan. Hal ini akan menawarkan penyedia layanan
kesehatan kesempatan untuk menjadi lebih fleksibel dan lebih mampu untuk
mengatasi kebutuhan yang berbeda dari pasien individu. Sementara saat ini
pasien harus pergi ke dokter (atau dokter datang kepada mereka), alat on-line
dan mobile sudah

membuka kemungkinan diagnosis terpencil. Alat serupa juga dapat


memungkinkan para profesional kesehatan yang melakukan perjalanan untuk
melihat pasien untuk memberikan perawatan yang lebih canggih. layanan
eHealth berjanji untuk meningkatkan kualitas perawatan di terpencil dan daerah
pedesaan, berkat infrastruktur komunikasi modern.

eHospital (system informasi rumah sakit)

Sistem Informasi Rumah Sakit adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi
dan disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit,
mulai dari pelayanan terhadap, apotik, penagihan, medical record, database

personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian


oleh manajemen. Sistem ini dikembangkan untuk dioperasikan pada perangkat
komputer menggunakan jaringan komputer (LAN) sehingga antara modul satu
dengan lainnya dapat saling berkomunikasi.

Sistem ini dibangun berbasiskan GUI (graphical user interface) dan dijalankan
pada sistem operasi MS-Windows Server 2000 Sebagaimana telah diketahui,
sistem operasi Windows sangat mudah dalam pemakaiannya (user friendly) serta
menarik tata tampilannya. Di samping itu pemilihan sistem operasi ini juga
didasarkan pada kemampuan sistem operasi ini sendiri yang tidak dijumpai pada
sistem operasi lain.

Sistem ini dioperasikan secara on-line untuk semua aplikasi dan langsung
digunakan untuk operasional sehari-hari. Setiap transaksi yang terjadi langsung
dicatat dalam sistem informasi saat itu juga. Apabila terjadi gangguan terhadap
sistem sehingga sistem tidak bisa bekerja secara on-line (misalnya listrik mati)
maka sistem harus memberikan fasilitas entry data transaksi susulan yaitu
semua transaksi yang terjadi selama berlangsungnya gangguan tersebut. Semua
transaksi selama terjadinya system down harus ditangani secara manual.

Sistem Rawat Jalan (poli)

Unit rawat jalan menyediakan beberapa poli untuk melayani kunjungan pasien.
Setiap poli biasanya mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri. Sistem rawat jalan
dibangun untuk menangani administrasi pelayanan pasien di poli-poli tersebut.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain :

1.

Dialog daftar antrian pelayanan pasien

2.
Entri data pemeriksaan pasien yang meliputi anamnesa, diagnosa, terapi,
tindakan, data penunjang medis, serta tenaga medis yang bertanggung jawab

3.

Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan

4.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

5.

Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien

6.

Dialog riwayat antrian seorang pasien

7.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

8.

Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien ke poli periode tertentu

9.

Laporan statistik kunjungan pasien

10. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya

11. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya

12. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan

13. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh


rumah sakit. Untuk keperluan penanganan aktifitas di Laboratorium ini dibangun
sebuah sistem tersendiri.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain :

1.

Dialog daftar antrian pelayanan pasien

2.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

3.

Cetak karcis pengambilan hasil pemeriksaan

4.

Entri hasil pemeriksaan lab

5.

Cetak hasil pemeriksaan

6.

Transaksi penyerahan hasil pemeriksaan

7.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

8.

Dialog-dialog data master jasa lab dan nilai normal hasil pemeriksaan

9.

Daftar tarif pemeriksaan lab

10. Pembuatan laporan jurnal kunjungan ke lab

11. Laporan statistik kunjungan berupa tabel dan grafik

12. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Radiologi

Unit radiologi menyediakan jasa foto X-ray, CT-Scan dan USG. Sistem Radiologi
disediakan untuk membantu aktifitas pencatatan transaksi di unit ini.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain :

1.

Dialog daftar antrian pelayanan pasien

2.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

3.

Cetak karcis pengambilan hasil pemeriksaan

4.

Entri hasil diagnosa foto

5.

Cetak hasil pemeriksaan

6.

Transaksi penyerahan hasil pemeriksaan

7.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

8.

Dialog data master jasa radiologi

9.

Daftar tarif jasa radiologi

10. Pembuatan laporan jurnal kunjungan radiologi

11. Laporan statistik kunjungan berupa tabel dan grafik

12. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Klinik KB

Klinik KB melayani pemeriksaan dan pemasangan alat kontrasepsi Keluarga


Berencana (KB). Setiap pasien yang berkunjung ke klinik ini didaftar sebagai
peserta KB.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain:

1.

Dialog daftar antrian pelayanan peserta KB

2.
Entri data pemeriksaan dan tindakan terhadap peserta KB berikut tenaga
medis yang bertanggung jawab

3.

Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan

4.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

5.

Dialog display riwayat peserta KB

6.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

7.

Pembuatan laporan jurnal kunjungan peserta KB periode tertentu

8.

Laporan statistik kunjungan peserta KB

9.

Grafik jumlah peserta KB per bulan per metoda kontasepsi

10. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Rawat Inap

Unit Rawat Inap mengelola fasilitas kamar rawat inap, menangani perawatan
pasien selama menjalani rawat inap, serta melakukan administrasi kegiatannya
sehari-hari.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain :

1.

Dialog daftar antrian pasien rawat inap baru

2.

Pendaftaran pasien rawat inap

3.

Pencatatan anamnesa

4.

Transaksi visite dokter

5.

Transaksi konsultasi dokter spesialis

6.

Transaksi diagnosa

7.

Transaksi terapi pasien

8.

Transaksi tindakan ruangan terhadap pasien

9.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

10. Transaksi Mutasi kamar rawat inap

11. Transaksi Mutasi spesialisasi perawatan

12. Pembuatan rujukan keluar

13. Transaksi KRS

14. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien

15. Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien rawat inap periode tertentu

16. Laporan statistik kunjungan pasien

17. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya

18. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya

19. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan

20. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Rawat Darurat

Unit Rawat Darurat menangani perawatan darurat 24 jam sehari. Unit ini bisa
melakukan pemeriksaan, pemberian terapi dan tindakan langsung di ruang
gawat darurat. Pemberian terapi tidak dalam bentuk resep namun langsung
berbentuk obat. Penerimaan pasien darurat tidak melalui prosedur pendaftaran
terlebih dahulu. Sehingga begitu pasien datang langsung ditangani tanpa melalui
proses administrasi terlabih dahulu. Proses administrasi dilakukan setelah pasien
mendapatkan perawatan.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain :

1.
Transaksi pemeriksaan pasien yang meliputi anamnesa, diagnosa, terapi,
tindakan, pemakaian obat dan alat kesehatan serta tenaga medis yang
bertanggung jawab

2.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

3.

Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien

4.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

5.

Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien ke UGD periode tertentu

6.

Laporan statistik kunjungan pasien

7.

Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya

8.

Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya

9.

Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan

10. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Persalinan

Transaksi persalinan yang terjadi di Kamar Bersalin dicatat untuk keperluan


administrasi dan penagihan kepada pasien. Persalinan di sini bisa berupa
kelahiran maupun aborsi. Untuk keperluan tersebut disiapkan Sistem Persalinan
yang mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1.

Riwayat persalinan (kelahiran dan abortus) sebelumnya

2.

Diagnosa komplikasi

3.

Tindakan persalinan

4.

Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain

5.

Persalinan tunggal atau kembar

6.

Data fisik bayi

7.

Penolong persalinan

8.

Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan

9.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

10. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien

11. Pembuatan laporan jurnal persalinan pasien di Kamar Bersalin periode


tertentu

12. Laporan statistik persalinan pasien

13. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya

14. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya

15. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem OK

Tindakan pembedahan yang dilakukan di Kamar Operasi ditangani


administrasinya menggunakan Sistem OK yang mempunyai kemampuankemampuan sebagai berikut:

1.

Diagnosa utama

2.

Jenis spesialisasi pembedahan

3.

Anesthesi dan identitas dokter anesthesi

4.

Tindakan pembedahan dan identitas dokter bedah

5.

Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan

6.

Penentuan tarif dibantu oleh sistem

7.

Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien

8.
Pembuatan laporan jurnal pembedahan pasien di Kamar Operasi periode
tertentu

9.

Laporan statistik pembedahan pasien

10. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya

11. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya

12. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan

13. Penyediaan data untuk penagihan pasien

Sistem Rekam Medik

Pengolahan data pelayanan rumah sakit dilakukan oleh Unit Rekam Medik.
Kinerja pelayanan rumah sakit bisa diketahui dari laporan-laporan yang dibuat
oleh unit ini. Untuk mendukung tugas-tugas Unit Rekam Medik ini disediakan
Sistem Rekam Medik.

Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain:

1.

Penyiapan berkas rekam medik untuk setiap pasien yang berkunjung

2.

Pembuatan Discharge Summary pasien rawat inap

3.

Fasilitas koding diagnosa dan pembedahan berdasarkan ICD-X dan ICOPIM

4.

Dialog riwayat perawatan pasien

5.
Dialog-dialog untuk updating data master golongan rujukan, golongan UPP,
jenis pekerjaan, jenis pelayanan, kategori pasien, perawatan, kelas perawatan,
tarif perawatan, Unit Pelayanan Pasien (UPP), debitur perorangan dan lembaga,
spesialisasi dokter

6.

Pembuatan laporan-laporan standard ke Departemen Kesehatan

7.
Pembuatan laporan-laporan statistik kunjungan rawat jalan, rawat inap,
rawat darurat, persalinan, pembedahan dan penunjang medik

8.

Pembuatan laporan statistik hunian kamar inap

9.

Pembuatan grafik Barber-Johnson

Teknologi Informasi Dan Kebidanan

Peran teknologi informasi dalam dunia kebidanan sangat lah penting untuk di
implementasikan. Karena kita tahu, teknologi informasi sangat membantu dalam
segala aspek kehidupan. Dengan teknologi informasi dalam dunia kebidanan,
misalnya dengan website yang berisi tentang informasi kebidanan, banyak orang
akan tahu dan mudah mengakses dimana saja dan kapan saja. Disamping itu,
website juga bisa sebagai alat iklan untuk para bidan. Untuk para ibu hamil ,
website kebidanan bisa dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi tentang
tips ibu hamil. Teknologi informasi kebidanan juga bisa dijadikan alat untuk
menghimbau kepada para ibu hamil , misalnya dengan iklan di TV yang
memberitahukan apa saja yang harus dilakukan ibu hamil dsb. Dengan teknologi
informasi , kebidanan di Indonesia akan mengalami peningkatan , baik dari segi
pemberitahuan informasi, ataupun sebagai media iklan bagi para bidan.

Inkubator Bayi

Dalam proses persalinan, bayi yang dilahirkan dengan bobot yang rendah
disebut dengan bayi prematur. Ketika masih dalam kandungan, bayi prematur
hidup dalam perut ibunya dengan temperatur yang sama dengan temperatur
tubuh ibunya (36-37oC).

Ketika baru dilahirkan, bayi prematur belum dapat menyesuaikan diri terhadap
temperatur di luar lingkungan perut ibunya. Oleh sebab itu bayi prematur harus
dibantu untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru dengan
meletakkannya ke dalam inkubator. Inkubator bayi menurunkan suhu secara
perlahan sehingga dapat membuat bayi merasa nyaman. Saat ini inkubator bayi
yang ada di pasaran umumnya memiliki harga yang relatif mahal. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar inkubator yang ada merupakan produk impor.
Oleh sebab itu, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA dari Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia mencoba untuk mengembangkan
dan membuat inkubator bayi dengan harga yang lebih terjangkau namun tetap
berkualitas tinggi.

Pengembangan inkubator bayi ini berawal saat Prof. Raldi mengunjungi rumah
kakaknya pada tahun 1989. Ketika itu kakaknya membawa sebuah inkubator
bayi yang telah rusak. Mulailah Prof. Raldi mempelajari kerusakan-kerusakan
pada inkubator tersebut. Kemudian kakaknya berkata, Kenapa tidak kamu saja
yang membuat inkubator ini? Dan dari sanalah Prof. Raldi mulai berfikir untuk
mengembangkan inkubator bayi.

Setelah menjalani berbagai macam penelitian, akhirnya pada tahun 2002


inkubator bayi tersebut selesai dibuat. Selanjutnya, inkubator ini memasuki
proses pabrikasi sehingga inovasinya terus berkembang dengan pesat.
Permintaan akan inkubator ini pun semakin banyak sehingga SDM-nya terus
berkembang, terciptanya lapangan kerja, dan menambah pengetahuan karena
selalu berusaha untuk berinovasi.

Untuk membuat lingkungan yang nyaman bagi bayi prematur, suhu di dalam
inkubator diturunkan secara perlahan. Misalnya, temperatur awal di lingkungan
sekitar adalah 36-37oC, maka inkubator tersebut diatur temperaturnya menjadi
33-34oC. Panas di inkubator ini berasal dari heater yang diletakkan dibawah
inkubator, yang kemudian dialirkan ke atas menggunakan fan. Temperatur di
dalam inkubator tersebut akan tetap bertahan sesuai dengan setting-an awal
karena proses pengaturannya bekerja secara otomatis. Misalnya, jika temperatur
yang diinginkan adalah 34oC, maka jika sudah naik mencapai 34oC heater-nya
akan otomatis mati. Dan ketika temperaturnya sudah turun menjadi 33oC, maka
heater-nya akan menyala lagi.

Pada dasarnya inkubator produk dalam dan luar negeri prinsip kerjanya sama
saja. Yang membedakannya adalah desainnya, pintunya, engselnya, dan heaternya. Kelebihan inkubator buatan Prof. Raldi ini adalah hemat energi. Sedangkan
inkubator buatan luar negeri memiliki watt yang tinggi, sehingga membutuhkan
energi listrik yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena di luar negeri, mereka
menghadapi temperatur yang rendah. Sehingga membutuhkan energi yang
besar untuk menaikan temperatur. Sedangkan di Indonesia temperaturnya
sekitar 28-29oC, sehingga tidak memerlukan energi yang terlalu besar untuk
menaikan temperatur.

Share this:
Twitter

Facebook
Like this:
PREVIOUS Artikel-Artikel tentang kesehatan

Tinggalkan Balasan

Tulisan Terkini
Jurnal Kesehatan
Artikel-Artikel tentang kesehatan
Arsip
Oktober 2011
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai