Anda di halaman 1dari 16

SURVEI SEISMIK UNTUK PEMASANGAN PIPA

BAWAH LAUT
(Studi Kasus: Pemasangan Pipa Bawah Laut PGN Di Perairan Tanjung Priok)

TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Oleh
Todona A.R.M.S.
151 04 009

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Sarjana

SURVEI SEISMIK UNTUK PEMASANGAN PIPA BAWAH LAUT


(Studi Kasus: Pemasangan Pipa Bawah Laut PGN Di Perairan Tanjung Priok)

Adalah benar dibuat saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya baik sebagian
ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain, baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya.

Bandung, Juni 2010


Penulis

Todona A.R.M.S
NIM 151 04 009

Bandung, Juni 2010


Pembimbing
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T. Priatin Hadi Widjaya, S.T., M.T.
NIP. 19670727 199403 1 006 NIP. 19741114 200502 1 006

Mengetahui
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Ketua,

Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T


NIP. 19670727 199403 1 006
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Berkat
dan anugerahNya telah memberikan hikmat, petunjuk dan kemudahan bagi
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Survei Seismik
Untuk Pemasangan Pipa Bawah Laut (Studi Kasus : Pemasangan Pipa Bawah
Laut PGN Di Perairan Tanjung Priok).

Survei seismik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui struktur dasar laut dan lapisan-lapisan di bawahnya. Struktur dasar
laut dan lapisan di bawah nya merupakan informasi yang penting dalam
industri kelautan terutama dalam pemasangan pipa bawah laut. Pengetahuan
dan ilmu geodesi pada umumnya dan hidrografi pada khususnya sangat penting
dalam survei seismik. Sayangnya, literatur yang tersedia mengenai penerapan
pengetahuan dan ilmu geodesi pada umumnya dan hidrografi pada khususnya
dalam survei seismik sangat terbatas. Oleh sebab itu, penulis berharap tugas
akhir ini dapat menambah kazanah literatur tersebut.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis meminta maaf dan bersedia menerima saran dan kritik dari berbagai
pihak.

Bandung, Juni 2010

Penulis

i
Memperoleh himat sungguh jauh melebihi
memperoleh emas, dan mendapat pengertian
jauh lebih berharga dari pada mendapat perak
( Amsal 16 : 16)

Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat,


dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian
( Amsal 2 :6)

Kupersembahkan kepada

Kakek (+) dan Nenek ku tercinta, yang selalu mengasihi, mencintai


dan membimbing cucu-cucunya..
Kedua orang tuaku,Bapak dan Mama yang telah membesarkan,
membimbing dan mencintai,berkorban tiada henti-hentinya
bagi anak-anaknya.

Adik-adikku tercinta : Pasca, Yosua, Putra, yang telah menjadi


adik yang baik dan selalu mendukung dan mendoakan abangnya

ii
Lembar Penghargaan

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas bantuan,
bimbingan dan motivasi bagi berbagai pihak yang terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung, yaitu kepada :

1. Tuhan Yang Maha Kuasa.


2. Bapak, mama, Pasca, Yosua, Putra, Uda Dita dan keluarga, Uda Rober
dan keluarga, Uda Jimmy dan keluarga, Bou Monang dan keluarga,
Bou Christopel dan keluarga, Bou Meltha dan keluarga, Bapatua Rotua
dan keluarga, Kak dame, Kak Novita, Kak Lidia, Bang Rodo, Bang Iko,
Bang Jimmy, Jojor, cyntia, semua keluarga besar Siburian dan keluarga
besar Sitanggang yang telah membantu setiap saat dan selalu memberi
nasehat-nasehat beserta doa selama penulisan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr.Ir. Eka Djunarsjah, M.T, sebagai ketua jurusan, dosen
pembimbing dan dosen hidrografi, yang memperkenalkan keilmuan
hidrografi kepada penulis dan yang selalu sabar membimbing penulis
dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Bapak Priatin Hadi Wijaya, S.T., M.T. dan keluarga, yang selalu sabar
membimbing dan menasehati penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
Terima kasih juga atas pengetahuan dan ilmu geologi yang bapak
berikan, sungguh sangat berguna dalam penulisan tugas akhir ini.
5. Bapak Ir.Muhammad Yamin, yang telah bersedia menjadi penguji
dalam sidang tugas akhir, terima kasih buat saran dan nasehatnya.
6. Bapak Dr.der Nat.Wiwin Windupranata, S.T., M.Si. yang telah bersedia
menjadi penguji dalam sidang tugas akhir, terima kasih buat saran dan
nasehatnya.
7. Bapak Dr.Ir.Wedyanto Kuntjoro, M.Sc., sebagai dosen wali penulis
selama mengikuti perkuliahan di ITB.
8. Bapak Prof.Dr.Hasanuddin.Z.Abidin, M.Sc., sebagai dosen mata kuliah
geodesi satelit, terima kasih buat ilmu GPS yang telah bapak ajarkan,
sungguh sangat berguna dalam penulisan tugas akhir ini.

iii
9. Bapak Irwam Gumilar, Bapak Heri Andreas dan Bapak Gamal, terima
kasih atas pengalaman survey GPS nya.
10. Dosen dan staf Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
(PPGL).
11. Dosen-dosen dan asisten dosen Program Studi Teknik Geodesi dan
Geomatika ITB.
12. Staf TU Prodi Geodesi : Pak Dudung, Pak Dadang, Pak Ujum, Pak
Yus, Pak Dudi, yang telah membantu segala keperluan administrasi
selama penulisan tugas akhir.
13. Staf Perpustakaan Pusat ITB dan Staf Perpusatakaan Prodi Geodesi dan
Geomatika ITB.
14. Staf Perpustakaan ITS.
15. Teman-teman IMG02 dan IMG03 yang telah menjadi kakak yang
baik selama saya menjalani kuliah di ITB.
16. Teman-teman IMG04 : Diyah, Friska, Heruureh Hartako, Ryan,
Agung gung Budiawan (coy, terima kasih banget, urang selalu
repotin maneh..), Wisnu (kapan survei bareng???), Christ Poso,
David ucok Oscar, Ricky kiky Sinaga, Ricky Hot Parmonangan
(terima kasih lae buat dukungannya).
17. Teman-teman IMG 05 (Hanni, Diah, Jogi, Gogon, Irham, Ilham,dll)
dan IMG06 (Meilin, Ocha, Freddy, Heri, dll).
18. Teman-teman ITS : anak-anak geodesi ITS dan anak- anak GMKI ITS
dan sekitarnya (terutama buat Jan Richardo yang telah membantu dan
menerima dalam base camp selama saya mencari bahan tugas akhir).
19. Teman-teman P19 (pelesiran 19) : Abang FaisalIchal, Reza, Rendy,
Patriot rio (terima kasih telah menjadi tetangga kamar kos yang baik),
William ayam, Robert Animalesto (terima kasih bet buat laptop dan
dukungan doanya), Kang Nanang, dan teman-teman lain P-19 lainnya.
20. Teman-teman Alumni SMA Negeri 4 Pematangsiantar : Desta, Kopdi,
Frantan, Antonius, Franklyn, Johanda jojo Damanik.
21. Teman-teman Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB.
22. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

iv
Abstrak

Perencanaan pipa bawah laut memerlukan informasi subbottom profilling untuk


mengetahui jenis, struktur dan sebaran sedimen dari dasar laut dan lapisan di
bawah dasar laut. Informasi ini penting untuk keamanan pipa bawah laut, yaitu
untuk menghindari resiko terjadi nya longsoran sehingga membuat pipa
tersebut bengkok, tergelinding, bahkan bisa meledak.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui subbottom


profilling dasar laut adalah survey seismik refleksi. Metode ini menghasilkan
citra subbottom profilling dengan memantulkan gelombang seismik dari dasar
laut dan lapisan-lapisan di bawah dasar laut.

Pemodelan subsurface 3D dapat memberikan gambaran yang lebih jelas


mengenai struktur subbottom profilling secara 3D. Model subsurface dibentuk
dengan menginterpolasi titik-titik lapisan geologis dari citra subbottom
profiling Dengan gambaran 3D yang diberikan oleh model subsurface
memudahkan dalam pengambilan keputusan pemilihan jalur pipa. Jalur pipa
yang dipilih harus memenuhi kriteria: melewati permukaan dasar laut yang
relatif datar, jarak jalur terpendek, mudah dalam pemasangan dan berada di atas
lapisan geologis yang stabil. Hasil pengolahan data dalam tugas akhir
menunjukkan bahwa jalur rencana pipa tidak memenuhi syarat tersebut
sehingga harus dipilih jalur alternatif.

Kata Kunci : Subbottom Profiling, Seismik, Model 3D, Pipa Gas, Bawah Laut

v
Abstract

Underwater pipeline laying need subbottom profiling information to know the


type, thicknes and distribution of seabed and below seabed sediments. This
information is very important, especially to underwater pipeline safety, which
as to avoid the risk of seabed erosion phenomena due to seabed instability.
Seabed erotion phenomena can make submarine pipeline bent, slide or even
blow up.

One method that can give seabeds subbottom profiling information is marine
seismic survey. This method provide subbottom profiling information by
reflected seismic wave energy into seabed and the subsurface layer beyond the
seabed.

Three dimension subsurface modelling can provide clear 3D image of seabed


and under the seabed structure. This 3D model is made from interpolation of a
set geological layer points from the subbottom profiling image. With this 3D
model, the underwater pipeline route can easily determined. This pipeline route
must meet the requipment of pipeline route planning which are the route must
laying at the flat seabed, have the shortest distance, easy at laying and also must
be laid on stable sediment surface. The result from data processing in this
undergraduate thesis indicate that the propose pipeline route did not meet this
requipment, therfore must determine an alternatife pipeline route.

Keyword : Subbottom Profiling, Seismic, 3D Model, Gas Pipe, Submarine

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
HALAMAN PERSEMBAHAN .. ii
LEMBAR PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT . vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . 1


1.2 Tujuan Penulisan . 2
1.3 Ruang Lingkup Penulisan 2
1.4 Metodologi Penelitian .. 3
1.5 Sistematika Penulisan .. 4

BAB II DASAR TEORI

2.1 Gelombang Seismik ........ 6


2.2 Jenis Gelombang Seismik . 7
2.2.1 Gelombang Badan 7
2.2.2 Gelombang Permukaan 9
2.3 Survei Seismik 12
2.3.1 Jenis Survei Seismik Berdasarkan Perambatan
Gelombang 12
2.3.2 Jenis Survei Seismik Berdasarkan Aplikasinya 16
2.3.3 Jenis Survei Seismik Berdasarkan Tipe Hidrofon 17
2.4 Peralatan Survei Seismik .. 19
2.4.1 Kapal Survei 19
2.4.2 Sumber Pembangkit Gelombang Seismik 20

vii
2.4.3 Hidrofon dan Streamer . 23
2.4.4 Alat Penentuan Posisi . 25
2.5 Interpretasi Citra Seismik ........ 27
2.5.1 Seismik Stratigrafi 27
2.5.2 Interpretasi Visual Citra Subbottom Profiling ...... 28
2.6 Transformasi Sistem Koordinat 2D ke 3D .. 29
2.6.1 Sistem Koordinat Vertikal .. 29
2.6.2 Sistem Koordinat Planimetris .. 31
2.7 Model Subsurface 3D .. 33

BAB III PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA


SURVEI SEISMIK

3.1 Lokasi Jalur Rencana Pipa 36


3.2 Jalur Pengukuran Survei Seismik 37
3.3 Data Citra Subbottom Profiling 39
3.4 Pengolahan Data . 40
3.4.1 Pengolahan Citra Subbottom Profiling 40
3.4.2 Transformasi Sistem Koordinat 2D ke Sistem
Koordinat 3D. 46
3.4.3 Pemodelan Subsurface 3D 52

BAB IV ANALISIS

4.1 Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Seabed Model Subsurface


3D . 52
4.2 Analisis Jalur Pipa Terhadap Lapisan Karang Model
Subsurface 3D . 52
4.2.1 Analisis Bagian Kiri Atas . 53
4.2.2 Analisis Bagian Tengah .. 54
4.2.3 Analisis Bagian Kanan Bawah . 54
4.3 Analisis Jalur Alternatif Pipa Terhadap Seabed Model
Subsurface 3D 56
4.4 Analisis Jalur Alternatif Pipa Terhadap Peraturan
Pemerintah 56

viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2.1. Kesimpulan . 58
2.2. Saran .. 59

Daftar Pustaka 61

Lampiran . 63

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabel Transformasi Koordinat Titik-Titik Digitasi


Lapisan Dasar Laut . 64
Lampiran B Tabel Transformasi Koordinat Titik-Titik Digitasi
Lapisan Karang Muda 80
Lampiran C Tabel Transformasi Koordinat Titik-Titik Digitasi
Lapisan Karang Tua 96
Lampiran D Model Permukaan 3D Lapisan Karang Tua 112
Lampiran E Hasil Overlay Model Permukaan 3D Lapisan
Karang Tua dan Karang Muda 114
Lampiran F Model Subsurface 3D KP 133-KP156 116
Lampiran G Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Seabed
Model Subsurface 3D 118
Lampiran H Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Lapisan
Karang Muda Model Subsurface 3D .. 120
Lampiran I Analisis Jalur Alternatif Pipa Terhadap Lapisan
Karang Muda Model Subsurface 3D . 122
Lampiran J Analisis Jalur Alternatif Pipa Terhadap Lapisan
Dasar Laut Model Subsurface 3D .. 124
Lampiran K Analisis Jalur Alternatif Pipa Terhadap
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
300.K/38/M.PE/1997 126

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metodologi Penelitian 4


Gambar 2.1 Diagram Frekuensi Gelombang Akustik
dan Gelombang Seismik Pada Survei Seismik dan
Survei Batimetri 7
Gambar 2.2 Gelombang P. 8
Gambar 2.3 Gelombang S.. 9
Gambar 2.4 Gelombang Rayleigh . 10
Gambar 2.5 Gelombang Love 11
Gambar 2.6 Metode Survei Seismik Refraksi. 13
Gambar 2.7 Metode Survei Seismik Refleksi. 15
Gambar 2.8 Survei Seismik Saluran Tunggal 18
Gambar 2.9 Survei Seismik Saluran Banyak. 19
Gambar 2.10 Kapal Survei Seismik 20
Gambar 2.11 Boomer Ditarik Di Belakang Kapal Survei .. 22
Gambar 2.12 Model dan Prinsip Kerja Hidrofon. 23
Gambar 2.13 Streamer Pada Survei Saluran Banyak 24
Gambar 2.14 Penentuan Posisi Pada Survei Seismik Dengan
Menggunakan Metode DGPS. 26
Gambar 2.15 Proses Seismik Stratigrafi 27
Gambar 2.16(a) Citra Seismik Sebelum Seismik Stratigrafi 28
Gambar 2.16(b) Citra Seismik Refleksi Sesudah Seismik Stratigrafi dan
Interpretasi Visual . 28
Gambar 2.17 Datum Pasut dan Chart Datum 30
Gambar 2.18 Sistem Koordinat Kartesian UTM . 31
Gambar 2.19 Prinsip Hitungan Sudut Jurusan dan Jarak Pada Sistem
Koordinat UTM 32
Gambar 2.20(a) Model Permukaan 3D Seluruh Lapisan Geologis Dari
Wilayah Yang Disurvei . 35
Gambar 2.20(b) Model Subsurface 3D Hasil Ovelay Model
Permukaan 3D Seluruh Lapisan Geologis. 35

xi
Gambar 3.1 Lokasi Titik Rencana Pipa Gas PGN
Labuan Maringgai - Muara Bekasi . 36
Gambar 3.2 Lingkup Pekerjaan Pengukuran Survei Seismik 37
Gambar 3.3 Peta Lokasi Jalur Survei Seismik . 38
Gambar 3.4 Citra Subbottom Profiling Line1 KP 133-156
Format Hardcopy ................ 39
Gambar 3.5 Proses Registrasi Citra Subbottom Profiling.. 41
Gambar 3.6 Interpretasi Visual Citra Subbottom Profiling Dapat
Mengindentifikasikan Dasar Laut ( garis biru) dan
5 Unit Pengendapan Yaitu Unit pengendapan1 (A)
Dari Garis Hijau ke Garis Kuning,
Unit Pengendapan 2(B) Dari Garis Kuning ke Garis
Hitam,Unit Pengendapan 3(C) Dari Garis Ungu ke Garis
Hijau, Unit Pengendapan 4(D) Dari Garis Biru
ke Garis Ungu dan Unit Pengendapan 5(E)
Dari Garis Ungu ke Kedalaman Maksimal Citra .. 42
Gambar 3.7 Pola Refleksi Unit Pengendapan 1 Memiliki Pola
Yang Sama Dengan Pola Refleksi Lapisan Karang
Yang Diinterpretasi Oleh Erlich 43
Gambar 3.8 Transformasi Sistem Koordinat Titik-Titik
Digitasi Segmen AB Dari Sistem Koordinat SBP ke
Sistem KoordinatUTM ............................................... 48

Gambar 3.9 Hasil Plot Koordinat UTM Lapisan Seabed .. 50


Gambar 3.10 Hasil Plot Koordinat UTM Lapisan Karang Muda .. 51
Gambar 3.11 Hasil Plot Koordinat UTM Lapisan Karang Tua .. 51
Gambar 4.1 Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Struktur Lapisan
Karang dan Pemilihan Jalur Alternatif Pada Bagian
Kiri Atas Model Subsurface 3D. 54
Gambar 4.2 Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Struktur
Lapisan Karang dan Pemilihan Jalur Alternatif
Pada Bagian Tengah Model Subsurface 3D .. 55

xii
Gambar 4.3 Analisis Jalur Rencana Pipa Terhadap Struktur
Lapisan Karang dan Pemilihan Jalur Alternatif
Pada Bagian Kanan Bawah Model
Subsurface 3D . 56

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Cuplikan Tabel Transformasi Koordinat Titik Digitasi


Dasar Laut, Jalur 1, KP 133-156 49

xiv

Anda mungkin juga menyukai