Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

Su
DENGAN MASALAH UTAMA ASAM URAT
PADA NY. P DI RT 03 RW 09 KELURAHAN KARANGPUCUNG
PURWOKERTO SELATAN

Disusun Oleh :
BIENTAR TIRTA PAWITRA YUDHA
P17420213088

IIIC

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Su


DENGAN MASALAH UTAMA ASAM URAT
PADA NY. P DI RT 03 RW 09 KELURAHAN KARANGPUCUNG
PURWOKERTO SELATAN
I.

Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. Su

2. Alamat

: Kelurahan Karangpucung Rt 3 Rw 9,
Purwokerto Selatan

3. Komposisi Anggota Keluarga


N

o
1

Nama

Usia

JK

Pend.

Tn.Su

50

SD

2.

Ny.P

45

SD

3.

Nn.N

20

SMK

4.
5.
6.

Nn.L
An.I
An.M

17
14
9

P
L
L

SMP
SD

4. Genogram

Pekerjaa
n
Buruh
Tidak
bekerja
Tidak
bekerja

Hubungan

Ket

Suami

Asma

Istri

Sehat

Anak

Sehat

Keterangan
: Laki- laki

: Laki-laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Perempuan

: Anggota keluarga yang sakit

- - - - : Tinggal Serumah
: identifikasi klien

: Menikah
: Cerai

5. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga tradisional yaitu tipe keluarga inti
terdiri dari suami, istri, dan anak.
6. Suku
Keluarga Tn.S berasal dari suku Jawa, Bangsa Indonesia dan tidak ada
tradisi dari sukunya yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. S memeluk agama Islam, terlihat saat
dilakukan pengkajian,dan menerapkan nilai agama yaitu mengucapkan
salam saat berkunjung kerumahnya. Dalam keluarga Tn.S tidak ada nilai
dalam agamanya yang bertentangan dengan kesehatan.
8. Status sosial ekonomi keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan
Pekerjaan Tn. S sebagai kepala keluarga adalah Buruh di rumah
dengan penghasilan Rp 500.000,00 per bulan.
Penghasilan tersebut menurut keluarga Tn.S cukup untuk memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari.
b. Pengelola keuangan

Pengelolaan seluruh keuangan keluarga Tn.S dikelola oleh sang istri


yaitu Ny. D

Makan

: Rp.300.000,00

Lain-lain

: Rp.200.000,00

c. Bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan anggota keluarga


Menurut keluarga Tn.S pendidikan itu penting dibuktikan dengan
persiapan pembiayaan sekolah untuk anaknya, adanya rencana untuk
menyekolahkan anak pertama ke Sekolah Menengah Kejuruan.
d. Adakah nilai/ keyakinan/ agama yang bertentangan dengan kesehatan
Tidak ada budaya/ nilai/ keyakinan/ agama yang bertentangan dengan
kesehatan dalam keluarga dan keluarga lebih percaya dengan
kesehatan ke puskesmas.
9. Aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga
Keluarga menonton TV di rumah sebagai sarana rekreasi keluarga,
kadang juga ketika ada waktu lebih panjang keluarga pergi untuk
berkumpul ke tempat saudara.
b. Bagaimana keluarga menggunakan waktu senggangnya
Keluarga Tn.S memiliki waktu senggang untuk membersihkan kebun
dan sehabis sholat maghrib dan sholat isya dengan menggunakan
waktu senggangnya untuk berkumpul bersama keluarga, menonton tv
bersama berganti-gantian tergantung acara yang disukai atau
berkumpul dengan masyarakat.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. S memasuki tahap perkembangan keluarga yang sedang


mengasuh anak ditandai dengan memiliki anak pertama dengan umur 18
bulan.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn.S
adalah melanjutkan untuk memantau perkembangan anak pra sekolah.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. S dan Ny. D menikah atas dasar suka sama suka dengan proses saling
kenal Tn.S berasal dari Karangpucung dan Ny.D berasal dari Kebasen.
Tn.S dan Ny. D menikah pada tahun 2013 dan dikaruniani anak pertama
yaitu anak laki-laki lahir pada tahun 2014. Keluarga dari Tn.S memiliki
riwayat penyakit Asma sejak kecil karena saat lahir menelan mekonium
dan masuk ke paru-paru dan mulai diketahui pada tahun 2000 dan berobat
pada tahun 2008 hingga sekarang. Keluarga Ny. D tidak memiliki riwayat
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma. Sampai saat ini Tn.S
masih rutin kontrol ke Rumah Sakit dan masih mengkonsumsi obat Asma
yaitu Salbutamol Spray setiap kambuh untuk mencegah terjadinya serangan
asma. Tn.S mengeluh kadang sakit perut, terasa panas saat telat makan
rasanya seperti ditusuk pada bagian perut kanan atas nyeri sedang.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.S tidak ada yang menderita penyakit menurun yaitu
hipertensi, DM dan Asma.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Tn. S memiliki rumah semi permanen. Rumah dengan lantai Plaster di
setiap ruangan dengan keadaan cukup bersih. Rumah terdiri dari ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur, tempat sholat, dapur dan WC yang

masih terpisah dari rumah. Masing - masing ruangan memiliki ventilasi


yang cukup dimana jendela selalu dibuka setiap pagi. Penataan perabot
rumah kurang rapi. WC terpisah dari Rumah yaitu di belakang rumah
dengan penutup atap saja dan dinding menggunakan spanduk. Sumber air
minum menggunakan air pam yang terdapat di belakang rumah.
Jenis rumah :
Tn. S memiliki rumah semi permanen.
a. Jenis bangunan :
Jenis bangunan rumah Tn.S bangunan Semi permanen.
b. Luas bangunan :
Luas bangunan rumah Tn.S sekitar 36 m2 ( 6m x 6m)
Gambar :
1

Keterangan :
1

: Teras (tambal ban)

: Ruang Tamu

: Kamar tidur

: Tempat Sholat

: Ruang Keluarga

: WC

: Dapur

c. Luas pekarangan :
252 m2
d. Status kepemilikan rumah :
Status kepemilikan Tn. S rumah milik sendiri
e. Kondisi ventilasi rumah :

Kondisi ventilasi cukup baik karena ada 8 lubang ventilasi dan


jendela dibuka setiap pagi.
f. Kondisi penerangan rumah :
Penerangan rumah cukup, pada siang hari cahaya dapat masuk
kedalam rumah dan pada malam hari tersedia lampu yang cukup
memadai untuk menerangi rumah.
g. Kondisi lantai :
Lantai menggunakan plaster, kondisi cukup bersih
h. Kebersihan rumah secara keseluruhan :
Kebersihan rumah secara keseluruhan cukup bersih
i. Bagaimana pembagian ruangan di rumah :
Pembagian ruangan kurang tertata dengan baik, rumah hanya terdiri
dari kamar tidur, ruang tamu, tempat solat, dapur, ruang keluarga
dengan 1 KK dalam satu rumah. Dapur terpisah dari rumah.
j. Pengelolaan sampah keluarga :
Pengelolaan sampah dalam keluarga Tn.S dibuang ke TPA, kemudian
setiap hari adiknya yang mengangkut sampah tersebut.
k. Sumber air bersih dalam keluarga :
Sumber air bersih dalam keluarga Tn.S menggunakan air pam.
l. Kondisi jamban keluarga :
Kondisi

jamban

dalam

keluarga Tn.S

cukup

baik

dengan

menggunakan jamban leher angsa, terlihat dijaga kebersihannya dan


disalurkan ke septiktank masal yang dibuat oleh Kelurahan
m. Pembuangan limbah
Pembuangan limbah kamar mandi keluarga Tn.S menggunakan
pembuangan cairan limbah jadi satu dengan septiktank masal.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga TN.S hidup dilingkungan tempat tinggal daerah pedesaan yang


sebagian besar tetangga bekerja sebagai buruh dan beberapa Pegawai
Negeri Sipil, pedagang. Sebagian besar tetangga Tn.S berasal dari suku
Jawa yang asli dari Banyumas.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S menempati rumah tersebut sejak tahun 2013.Sebelumnya
keluarga Tn.S hidup bersama orangtua dari Tn.S. Tn. S bekerja setiap hari
dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB menjadi kuli bangunan dan
sekarang menetap di rumah dengan membuka usaha tambal ban, bensin
dan potong rambut.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.S aktif dalam perkumpulan masyarakat seperti arisan RT,
pengajian dan gotong royong. Hubungan keluarga Tn.S dengan tetangga
akrab dan harmonis yaitu sering berkumpul dalam acara arisan setiap
bulan, gotong royong dan ronda.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S memiliki fasilitas jaminan kesehatan yaitu BPJS. Jarak
rumah dengan pelayanan kesehatan terdekat yaitu 3 Km, bisa dijangkau
dengan kendaran pribadi.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan keluarga yang cukup harmonis,
saling menghormati antara suami dengan istri, setiap menghadapi masalah
dilakukan musyawarah keluarga. Komunikasi dalam keluarga dilakukan
dengan terbuka ditandai dengan saat menghadapi permasalahan semua
menyampaikan pendapatnya dan saling menghormati pendapat keluarga
lain hingga dicapainya solusi dari permasalahan.

2. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan keluarga yaitu demokratis dimana keputusan diambil
bersama, kepala keluarga yaitu Tn.S selalu menyertakan anggotanya dalam
mengambil keputusan.
3. Struktur peran
Tn.S peran formalnya yaitu sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, suami
Ny.D, ayah dari 1 anak. Peran nonformalnya yaitu pendamai dan
pengharmonis setiap ada masalah keluarga. Ny.D peran formalnya sebagai
istri ,mengurus rumah tangga, pengasuh anak, ibu dari 1 anak, peran non
formalnya yaitu sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama peran formalnya
berperan sebagai anak dari Ny. D, ibu dari An. A, istri dari dari Tn.S.
Semua anggota keluarga Tn. S berperan sebagai anggota masyarakat.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. S memiliki norma untuk seluruh anggota keluarganya yaitu
menghormati orang yang lebih tua, patuh terhadap peraturan waktu
berkunjung yaitu tidak boleh lebih dari jam 9 malam.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki gambaran diri yang baik,
memiliki sikap saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga cukup erat. Interaksi dalam keluarga cukup
harmonis. Keluarga mengajarkan perilaku sosial yang baik sesuai norma
keluarga dan masyarakat. Keluarga cukup aktif dalam bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

3. Fungsi perawatan kesehatan


a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. S mengetahui bahwa Tn.S menderita penyakit asma
ditunjukan dengan Tn.S rutin kontrol ke rumah sakit 2 bulan sekali.
b) Mengambil keputusan
Kemampuan keluarga mengambil keputusan cukup baik dengan
mendukung Tn.S rutin kontrol penyakitnya ke rumah sakit setiap 2
bulan sekali atau saat obatnya habis.
c) Merawat anggota keluarga
Keluarga Tn.S mengetahui cara menangani penyakit Tn.S ketika
kambuh dengan memberikan obat asma yaitu salbutamol tetapi belum
mengetahui alternatif dalam penanganan.
d) Memelihara lingkungan
Keluarga Tn. S cukup mampu memelihara lingkungan rumah ditandai
dengan bersih-bersih rumah dan kebun yang ada disebelah rumah, tapi
kandang ayam yang sudah tidak terpakai belum sempat dibersihkan.
e) Menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
Keluarga mengetahui tempat-tempat fasilitas kesehatan yang terdekat.
Jika sakit juga keluarga langsung berobat ke pelayanan kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S dan Ny. D masih berusia produktif ditandai dengan Ny.D
menggunakan alat kontrasepsi spiral.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dihadapi keluarga
Jangka Pendek : stressor yang dirasakan keluarga Tn.S adalah Penyakit
asma dan masih diobati serta mengganggu aktivitasnya.

Jangka Panjang : Stressor yang dirasakan keluarga Tn. S adalah penyakit


Tn.S yaitu asma yang diderita tidak sembuh dan khawatir kambuh.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga merespon stressor secara adaptif (musyawarah) untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S menggunakan cara bediskusi dan musyawarah dalam
memecahkan masalah dan mencapai keputusan untuk penyelesaiannya
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. S apabila terdapat anggota keluarganya yang marah,
biasanya kemarahannya diungkapkan secara verbal secara langsung
kepada orang yang bersangkutan.
G. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
Jenis PX
Kesadaran
Keadaan Umum
TTV

Tn. S
Composmentis
Baik
TD:
120/70

Ny. D
Composmentis
Baik
TD:
120/80

An. A
Composmentis
Baik
TD: -

mmHg

mmHg

S : 36,00 C

S: 36,50 C

S: 37,00 C

N : 85 x / mnt

N : 70 x / mnt

N : 80 x / mnt

R: 20 x / mnt

BB dan TB

R: 24 x / mnt
BB: 38 Kg

R: 20 x / mnt
BB: 40 Kg

BB: 9,5 Kg

Kepala, rambut

TB: 150 cm
Mesocephal

TB: 152 cm
Bentuk

TB: 70 cm
Mesocephal

Hitam pendek

Mesochepal

Hitam pendek

Mata

Sclera

Hitam panjang
tidak Sclera
tidak Sclera tidak ikterik,

ikterik,

ikterik,

konjungtivis

konjungtivis

konjungtivis

anemis

tidak

tidak

anemis, tidak

penglihatan

anemis, Penglihatan baik

penglihatan

Hidung

baik
Simetris,

baik
bersih, Simetris,

Telinga

tidak ada polip


tidak ada polip
tidak ada polip
Simetris,
bersih, Simetris,
bersih, Simetris,
bersih,

Gigi dan Mulut

pendengaran baik
pendengaran baik
pendengaran baik
Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut
dan
gigi
bersih

Leher

Dada

bersih

Gigi utuh
Tidak

bersih

Gigi utuh
ada Tidak

Gigi utuh
ada Tidak

ada

pembesaran

kelenjar tiroid
Simetris,

kelenjar tiroid
tiroid
Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada

pembesaran kelenjar

nafas ronkhi

pendek

Punggung
Genetalia
Kulit

bersih,

pembesaran

stridor,

Perut

bersih, Simetris,

dalam
Datar, tidak

ronkhi

dan
ada Datar,

tidak Datar,

tidak

ada

pembesaran hati / ada

pembesaran hati /

limpa

limpa

pembesaran

hati / limpa
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Sawo
matang, Sawo
matang, Sawo matang, turgor

turgor baik
Ekstremitas Atas Normal,

turgor baik
Normal,

baik
Normal,

dan Bawah

pergerakan normal

pergerakan

pergerakan normal

normal
H. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn.S terhadap petugas kesehatan adalah pelayanan kesehatan
yang sebaik mungkin dan jangan ada pembedaan.

II. Analisa Data


DS:

Tn.S

DATA
mengatakan

dingin

ETIOLOGI
kalau Pola

kambuh Perawatan

mengonsumsi
salbutamol

obat Kesehatan
untuk Keluarga

PROBLEM
Ketidakefektifan
Penatalaksanaan
Program
Terapeutik

mencegah kekambuhan
DO: TD: 120/70 mmHg
S: 36,50 C
N : 70 x / mnt
R: 24 x / mnt
Tn.S

menunjukkan

obat

salbutamol
DS: Tn.S mengatakan kadang Pola
sakit perut, terasa panas

Kesehatan

P : Klien Mengatakan sakit Keluarga


perut saat telat makan
Q : nyeri seperti ditusuk
R : pada abdomen kuadran
1
S : Skala 5
T : saat telat makan
DO: III.

Diagnosa Keperawatan
a. Rumusan Diagnosa dan Perencanaan

Ketidakefektifan
keluarga
perawatan
keluarga

dalam

1. Ketidakefektifan Penatalaksanaan Program Terapeutik berhubungan dengan


Pola Perawatan Kesehatan Keluarga
2. Ketidakefektifan keluarga dalam perawatan keluarga berhubungan dengan
Pola Kesehatan Keluarga

b. Skoring
1. Ketidakefektifan Penatalaksanaan Program Terapeutik berhubungan dengan
Pola Perawatan Kesehatan Keluarga
No Kriteria
1
Sifat Masalah

Skala
3

Aktual

Resiko

Potensial
Kemungkinan

1
2

Bobot
1

Mudah

Sebagian

1
0
untuk 3

Tinggi

Cukup

2
1

Rendah
Menonjolnya masalah

Masalah

berat

2
harus 2

segera ditangani

3/3 x 1
=3

dicegah

2/2 x 2
=2

masalah dapat dirubah

Tidak dapat
Potensial masalah

Skor
Pembenaran
3/3 x 1 =

Ada masalah tapi tidak 1


perlu segera ditangani

2/2 x 1 =
1

Masalah tidak dirasakan


Total Skor

0
7

2. Ketidakefektifan keluarga dalam perawatan keluarga berhubungan dengan


Pola Kesehatan Keluarga
No Kriteria
1
Sifat Masalah

Skala
2

Aktual

Resiko

Potensial
Kemungkinan

1
2

Bobot
1

Skor
Pembenaran
2/2 x 1 =
1

2/2 x 2 = 2

3/2 x 1 =

masalah dapat dirubah

Mudah

Sebagian

0
Tidak dapat
Potensial
masalah 3

untuk dicegah

Tinggi

Cukup

Rendah
Menonjolnya masalah

1
1

Masalah berat harus 2


segera ditangani

Ada masalah tapi 1


tidak perlu segera
ditangani
0

1/0 x 1 =
0

Masalah

tidak

dirasakan
Total Skor

III. INTERVENSI
N
O
1

Tujuan

Diagnosa

Intervensi

Ketidakefektifan

NOC
Setelah
dilakukan

Penatalaksanaan

tindakan

Program

kunjungan diharapkan :

Terapeutik

1. Klien

berhubungan
dengan

Pola

Perawatan

mengeluarkan secret
dengan mudah

3. Klien

DS:

Tn.S

memiliki

riwayat

penyakit

asma

dan rutin kontrol


2

mengeluh
nafas

mengatakan

setiap

mampu

berkurang

Keluarga

rumah

3x

2. Penumpukan secret

Kesehatan

ke

selama

sakit
bulan

sekali. Tn. S sesak


bila kondisi angin
malam

yang

dingin

pada

tidak
sesak

1. Beri

NIC
penyuluhan

tentang asma.
2. Bantu

Pasien

untuk

mengatur posisi yang


nyaman

atau

flower

semi

lingkungan

yang bersih + jauh dari


polusi.
3. Bantu

pasien

untuk

batuk efektif dan tarik


nafas panjang.
4. Beri
mengenai

penanganan
asma

dengan teknik uap.

malam

hari

setiap

dan

kambuh

mengonsumsi
obat

salbutamol

untuk mengurangi
sesak.
DO:TD:

120/70

mmHg
S: 36,50 C
N : 70 x / mnt
R: 24 x / mnt
Tn.S
menunjukkan
obat
salbutamol
2

Ketidakefektifan

Setelah

keluarga

tindakan

dalam

keluarga

1. Klien

berhubungan
Pola

Kesehatan

mampu

merubah

pola

kesehatan
3. Klien

tidak

mengeluh sakit perut

DS:Tn.S
mengatakan
perut,

3x

2. Nyeri berkurang

Keluarga

kadang

selama

kunjungan diharapkan :

perawatan

dengan

dilakukan

sakit
terasa

lagi

1. Beri

penyuluhan

tentang maag.
2. Bantu

pasien

untuk

tarik nafas panjang.


3. Motivasi makan sesuai
waktu dan sedikit tapi
sering.

panas
P:Klien
mengatakan
sakit

perut

saat

telat

makan
Q : Nyeri seperti
ditusuk
R

Pada

abdomen
kuadran 1
S : Skala 5
T : Saat telat
makan
DO: -

IV. IMPLEMENTASI
No

Diagnosa

Tanggal

Keperawatan

dan waktu

Implementasi

Evaluasi

Ketidakefekti

2 Maret

fan

2016, 08.00

1. Memberikan
penyuluhan tentang
penyakit Asma

Penatalaksan

1. Klien tahu
tentang
penyakit asma

aan Program
Terapeutik

3 Maret

1. Membantu klien untuk

berhubungan 2016, 16.00

mengatur posisi yang

dengan Pola

nyaman/semi fowler

Perawatan

lingkungan yang

Kesehatan

bersih dan jauh dari

Keluarga

polusi serta udara


yang berlebihan .
2. Membantu untuk batuk
efektif dan dan
menarik nafas
panjang.
4 Maret
2016, 08.00

1.

Mendemonstrasikan
dan

mengajarkan

penanganan

asma

dengan tenkik inhalasi


uap

1. Sesak nafas
berkurang.
2. Klien mampu
mengeluarkan
sekret dengan
mudah.
3. Penumpukan
sekret
berkurang

Anda mungkin juga menyukai