Sejarah Ringkas Metode Mehlich 3
Sejarah Ringkas Metode Mehlich 3
Analisis P tanah metode Mehlich 3 dikembangkan oleh Mehlich pada tahun 1984 sebagai
prosedur perbaikan untuk ekstraksi multi elemen, meliputi: P, K, Ca, Mg, Cu, Fe, Mn, dan Zn
(Mehlich, 1984). Saat ini, analisis P tanah metode Mehlich 3 digunakan diseluruh Amerika
Serikat dan Kanada, sebab metode ini sangat sesuai untuk tanah dengan keragaman yang
luas, baik tanah yang bersifat asam maupun tanah yang bersifat basa. Larutan ekstraksi
Mehlich 3 dipilih oleh para pekerja laboratorium di wilayah selatan dan dijadikan sebagai
prosedur referensi standar untuk pengukuran analisis P tanah (Tucker, 1992).
Tinjauan Teoritis:
Prinsip yang diterapkan dalam analisis P tanah metode Mehlich 3 adalah sama dengan prinsip
dari analisis P tanah metode Bray dan Kurtz P-1, yaitu menggunakan larutan asam yang
mengandung ammonium florida. Selain itu, pada analisis P tanah metode Mehlich 3
digunakan asam asetat yang berperanan juga dalam pelepasan P-tersedia dari sebagian besar
tanah. Analisis P tanah metode Mehlich 3 ini lebih efektip daripada analisis P tanah metode
Mehlich 1 untuk memprediksi respon tanaman terhadap P dari tanah netral sampai tanah
alkalin. Hal ini disebabkan karena sifat asam dari larutan ekstraksi yang digunakan hanya
sedikit yang dinetralkan akibat karbonat tanah tersebut (Tran dan Simard, 1993).
Beberpa penelitian mengungkapkan bahwa analisis P tanah metode Mehlich 3 lebih
berkorelasi erat terhadap P yang terekstraksi dibandingkan dengan metode Bray dan Kurtz P1, metode Mehlich 1 dan metode P-Olsen (Sims, 1989; Tran et al., 1990; Wolf dan Baker,
1985).
Analisis P tanah metode Mehlich 1 sangat sesuai untuk menganalisis tanah asam (pH <>
Berdasarkan hasil penelitian Kuo (1996) dilaporkan bahwa metode Mehlich 1 kurang tepat
jika digunakan pada tanah berkapur atau tanah alkalin, sebab pada tanah tersebut akan
terekstrak sebagian besar P-non labil tanah pada pH > 6,5 , tanah tersebut mengandung
batuan fosfat, kapasitas tukar kation (KTK) tanah tersebut tinggi dan juga berkejenuhan basa
tinggi. Pada tanah berkapur atau tanah alkalin tersebut, proses pengasaman akibat larutan
ekstraksi dari metode Mehlich 1 menjadi ternetralkan, sehingga menurunkan kemampuan
larutan asam tersebut dalam mengekstraksi P. Hal yang sama terjadi juga dalam penurunan
efisiensi ekstraksi P yang disebabkan liat, aluminium hidrokisida, dan besi oksida (Nelson et
al., 1953; Lins & Cox, 1989).