Pendahuluan
Dunia beserta isinya yang beragam membuat komunikasi menjadi unik. Belahan
dunia barat dengan low context culture dan dunia bagian timur dengan high
context culture. Mereka berbaur seiring berjalanya waktu. Budaya timur bertemu
dengan budaya barat, begitupun sebaliknya. Setiap budaya mempunyai keunikan
tersendiri dalam berkomunikasi atau dalam pertukaran pesan.
Sebagaimana kita ketahui, komunikasi merupakan penyampaian pesan dari
pemberi pesan kepada si penerima pesan. Suatu proses dalam mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerakgerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Komunikasi dengan menggunakan lisan dilakukan setiap saat dan jarang
menemuai kebuntuan atau tidak difahaminya pesan yang berusaha disampaikan.
Komunikasi verbal dengan menggunakan satu bahasa jarang menemui kegagalan.
Namun akan berbeda ketika komunikasi verbal dilakukan dengan menggunakan
bahsa dari budaya yang berbeda. Misalnya orang Indonesia bicara dengan bahasa
Inggris dengan orang Amerika. Bila ini terjadi, seringkali mengalami salah
pengertian atau missunderstanding.
Begitupula dengan komunikasi non verbal. Komunikasi ini mengutamakan
gerak tubuh atau disebut dengan kinesik, jarak fisisk atau proksemika, sentuhan
atau haptika, dan perwaktuan atau kronemika. Gerak tubuh atau yang umumnya
disebut gesture merupakan sala satu aspek yang sangat umum dalam komunikasi
nonverbal. Ini bisa berupa gerakan kepala menggangguk atau menggeleng atau
gerakan lainnya, atupun gerakan tangan yang menyimbolkan sesuatu, misalanya
ketika kita menyukai sesuatu biasanya kita menganjungkan ibu jari (ini berbeda di
setiap budaya). Yang kedua proksemika, jarak bisa mngkomunikasikan sesuatu,
semakin dekat jarang satu sama lain, maka hal itu mengkomunikasikan bahwa
jarak mereka memang sangat dekat, begitu juga sebaliknya. Kemudian sentuhan
atau haptika, cara sentuh yang berbeda mengkomunikasikan hal yang juga
berbeda. Ketika seseorang membelai rambut pasangngannya dapat diartikan
cafe dengan tatapan kosong dan hanya memesan secangkir kopi. Dapat dipastikan
orang itu sedang bingung atau sedang putus asa. Ketika anak gadis Spanyol
menutup setengah wajahnya dan mengerlingkan mata pada seorang pria, itu
berarti dia tertari pada pria itu.
Persepsi terhadap orang bukan hanya melalui komunikasi verbal, apakah
dengan bahasa yang sama atau bahasa yang berbeda, dengan intonasi yang halus
maupun kasar, namun ada yang lebh dapat menekankan suatu makna dari pesan
yang dikomunikasikan, yaitu komunikasi non verbal. Pesan yang disampaikan
dapat berubah makna manakala disampaikan dengan keadaan marah atau senang.
Perilaku nonverbal dapat menunjukkan keadaan emosi sesorang. Misalnya ketika
sorang istri yang tiba-tiba membuatkan minuman dan memeluk suaminya, padahal
biasanya tidak, dapat diartikan sang istri sedang menginginkan sesuatu. Tanpa
bicarapun suamu sudah dapat menangkap apa mauny sang istri. Menurut Hall,
dalam buka Deddy Mulyana, isyarat nonverbal, sebagaimana simbol verbal,
jarang punya makna denotatif yang tunggal. Salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah konteks tempat perilaku berlangsung. Ketika seseorang
saling bertatapan bisa jadi mereka saling suka, namun berbeda bila yang
ditatapnya sesama jenis, hal ini bisa diartikan sebagai permusuhan atau meledek.
Misalnya ketika seorang mahasiswa Sunda yang memperhatikan rambut gaya
rasta mahasiswa dari Papua. Tatapan mata mahasiswa Sunda dipersepsi negatif
oleh mahasiswa Papua, yang akhirnya menimbulkan pertengkaran diantara
mereka.
Komunikasi Nonverbal
Pada saat menjalankan ibadah haji, seorang perempuan Indonesia mendengar suara ponselnya
berbunyi. Secara reflek dia langsung mebuka ponselnya, namun ternyata yang berbunyi
adalah suara ponsel pria arab yang berjalan di dekatnya. Iapun melihat sambil lalu pada pria
itu. Tak lama ia merasa si pria mengikutinya, semakin cepat langkahanya semakin cepat pula
pria itu berjalan dibelakangnya, ia takut. Si perempuan itupun bersembunyi dibalik tembok
sebuah toko, lega sekejap. Tak disangka si pria arab ternyata sudah ada di depanya seraya
menggerakan jari telunjuknya seperti mengajak. Si perempuanpun lari, untungnya ada
seorang petugas polisi yang sedang berjaga, iapun berpura-pura tersesat dam meminta tolong
pada polisi, sambil matanya memperhatkan pria arab yang berlalu dengan ekspresi kesal. Dari
ilustrasi tersebut tatapan mata yang dianggap biasa oleh orang Indonesia diartikan berbeda
oleh orang Arab. Karena dalam budaya Arab, ketika seorang perempuan mendelikan
matanya, itu berarti si perempuan tersebut mengajak untuk pergi bersama.
Tatapan mata merupakan salah satu bentuk dari komunikasi nonverbal, di mata
memiliki makna yang bisa menekankan makna dari komunikasi itu sendiri. Mata dapat
menyampaikan pesan dengan cara nonverbal. Pada tahun 90an ada satu iklan rokok yang
sangat terkenal dengan istilah, Matanya bicara! dengan mengunakan intonasi yang ditekan.
Atrinya mata bisa mengungkapkan sesuatu yang lain, yang tidak bisa diungkapakan secara
lisan. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal, dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja sebagai bagian
dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Komunikasi nonverbal juga bersifat universal
sekaligus rumit. Sebuah gerakan dapat diartikan berbeda di tempat tertentu. Secara sederhana,
pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Masyarakat saat ini sadar bahwa
dalam berkomunikasi tidak hanya dapat disampaikan lewat kata-kata, akan tetapi juga dapat
melalui alat indera lainnya seperti mata, alis, dagu dan sebagainya
Ekpresi wajah juga merupan komunikasi nonverbal yang paling mudah ditangkap.
Ketika seseorang menunjukan kesukaanya terhadap sesuatu, ekspresi wajahnya akan terlihat
senang. Lain halnya ketika seseorang tidak menyukai suatu hal ekpresi wajahnya akan
berubah.
Pesan-pesan nonverbal sangat penting dan mempengaruhi komunikasi. Kita ingat
ketika masa kampanye pemilihan presiden 2014, salah seorang juru kampanye partai politik
menggunakan atribut Nazi pada video klip yang mendukung nomor urut tertentu. Reaksi
masyarakat Indonesia saat itu sangat keras, termasuk masyarakat dunia yang mengkecam
artis tersebut. Banyak kalangan menilai hal ini adalah representasi dari partai politik yang
benar-benar mealnggar hak azasi manusia seperti Nazi. Pada saat itu isyu yang diangkat
adalah salah satu kandidat presiden merupakan pelaku pelanggaran ham pada era orde baru.
Dengan munculnya juru kampanye yang mengenakan atribut Nazi, masyarakat menganggap
itu menjadi suatu pengabsahan pelanggaran ham pada saat itu. Walaupun banyak juga yang
menganggap itu hanya sebagai angin lalu. Duia maya sempat dihebohkan oleh testimonialtestimonial petinggi negara lain dan beberapa selbritis lokal maupun internasional yang
berteriak lantang bahwa jiwa Nazi bangkit melalui video klip tersebut. Mereka juga
menganggap bahwa artis itu adalah penganut faham Nazi juga. Ketika dikonfirmasi pada artis
itu apakah dia memang bermaksud mengangkat kembali Nazi, jawabanya adalah tidak sama
sekali, dia hanya menyukai seragam dan atributnya saja, bukan fahamnya. Artis itu jga
mengatakan, Toh saya mau pake lambang Yahudi juga pasti akan disebut Yahudi.
tandasnya. Dari kejadian itu, kita bisa menarik benang merah bahwa betapa komunikasi
nonverbal yang disampaikan melalui simbol Nazi membawa pengaruh yang sangat besar
terhadap persepsi. Orang mempersepsi sesuatu berdasarkan apa yang ia lihat dan ia rasakan.
Terkadang
seseorang
dapat
merasakan
ketidaktulusan
lawan
bicaranya
dengan
dapat menekankan makna yang ingin kita samapaikan. Ketika kita bertanya tentang lokasi
sebuah acara kepada seseorang di pinggir jalan, ia biasanya mengatakan belok kanan atau kiri
sambil mengisyaratkan dengan menggunakan tangannya yang juga berbelok ke kanan atau ke
kiri. Cara memanggil seseorang dega menggunakan isyarat tanganpun berbeda di setiap
negara. Di Australia, sorang laki-laki memanggil perempuan dengan menggerakan jari
telunjuknya ke atas diartikan sebagai ajakan prostitusi. Namun, di negara lain memanggil
dengan cara demikian boleh-boleh saja. Mengisyaratkan tanda rock and roll di Amerika dan
Indonesia lazim saja, namun bagi orang Perancis itu artinya menujukan tanda bahwa
pasangan anda berselingkuh atau tidak setia. Bulan-bulan lalu kita dibombardir dengan kata
salam dua jari, itupun merupan sebuah simbol, dalam politik berarti pilih nomor dua, dalam
pergaulan artinya damai dan di negara tertentu artinya dalah victory atau kemenangan.
Isyarat badanpun ternyata memiliki peran yang penting dalam kominikasi. Badan
berbalik membelakangi atau yang disebut blocking dapat dianggap tidak sopan dalam budaya
tertentu. Dalam budaya Sunda seorang yang lebih muda selalu mengatakan, Punteun,
meungkeuran, atau maaf membelakangi, bila mereka membelakangi yang lebih tua. Sikap
badan membungkuk di Jepang menjadi tanda penghormatan. Ketika bertemu satu sama lain
orang Jepang saling membungkukan badan tanda hormat. Badan tegap dapat menunjukan
kesan berwibawa, sebaliknya ketika sikap badan membungkuk mengesankan kurang
berwibawa. Dalam dunia modelling sikap badan dapat mengkomunikasikan baju yang
dikenakan sang model. Ketika seorang model berpose untuk pakaian muslimah ia akan
berpose sopan. Namun bila berpose untuk coctail dress ia akan memainkan pose badanya
lebih seksi.
Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal jarak menjadi penting,
karna akan ada ruang pribadi kita yang tidak ingin dilanggar oleh lawan bicara kita.
Begitupun lawan bicara kita, tentunya ia mempunyai ruang pribadi yang tidak boleh kita
langgra. Mulyana dalam bukunya mengungkapkan setiap orang, baik sadr atau tidak sadar ia
mempunyai ruang pribadi (personal space) imajiner yang bila dilanggar, akan membuatnya
merasa tidak nyaman. Ketika dika berada dalam angkutan kota, kita merasa nyaman-nyaman
saja dengan padatnya jumlah penumpang yang yang berdesakan. Namun, ketika angkutan
kota sudah agak kosong dan masih ada yang sangat berdekatan dengan kita, tentu saja akan
sangat tidak nyaman. Hal ini menunjukan, bahwa ada ruang pribadi yang tidak sadar kita
ciptakan ketika kita sedang berkomunikasi.
Misalnya ketika sedang berada di kantin yang luas, tiba-tiba saja ada seorang yang
datang dan duduk dengan posisi sangat dekat, padahal masih banyak meja yang kosong.
Tentunya akan menimbulkan pertanyaan, kenapa orang ini tidak memilih kursi yang lain, dan
akan melanggar personal space imajiner.
Personal space atau ruang pribadi adalah daerah teritorial dari tubuh, satu dari empat
hal yang digunakan manusia selain wilayah publik (public teritory), yakni tempat yang secara
bebas didatangi dan ditinggalkan banyak orang, dengan sedikit kekecualian, (hanya boleh
dimasuki oleh kalangan tertentu atau syarat tertentu, wilayah rumah (home teritory), yakni
wilayah publik yang bebas dimasuki dan digunakan oleh orang yang mengakui pemiliknya,
dan wilayah interaksional (interactional teritory), yakni tempat pertemuan yang
memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal. (Mulyana 2013).
Seorang preman penjaga parkir akan marah bila area parkirnya diambil orang, bahkan
oleh pemerintah setempatpun mereka tidak bisa serta merta menerimanya. Walaupun tidak
ada izin resmi ia menungut uang parkir di sana. Area parkir itu sudah diklaim menjadi ruang
pribadi preman itu, maka ketika ada yang melanggar runag itu ia akan bereaksi.
Berbeda dengan wilayah rumah yang agak sedikit luas. Wilayah rumah boleh
didatangi oleh siapa saja selama memiliki persyaratan tertentu dan merasa memilikinya. Pada
kalangan mahasiswa ada ruangan yang dianggap sakral, yaitu ruang BEM atau Badan
Eksekutif Mahasiswa. Mahasiswa baru sudah jelas tidak boleh memasuki ruangan itu, kecuali
ada izin khusus, yang boleh memasuki ruangan itu hanya anggota BEM dan mahasiswa
senior yang sudah merasa lebih memiliki kampus.
Dan yang terakhir adalah wilayah interaksional, wilayah ini adalah wilayah yang
paling liuas, atau kita dapat menyebutnya wilayah umum. Wilayah ini boleh didatangi dan
ditinggalkan oleh siapa saja yang memiliki kepentingan. Seorang ibu muda datang ke mini
market dan memebeli beberapa keperluan kecantikan, setelah membayar ia pergi begitu saja.
Seorang pria dewasa mendatangi tempat spa langganan dan pulang ketika sudah selesai.
Ilustrasi tadi merupakan wilayah transaksional. Wilayah umum yang minim sekali terjadi
pelanggaran di dalamnya.
Sentuhan atau haptika
Satu sentuhan berjuta makna. Ungkapan yang sering kita dengar, sentuhan merupakan salah
satu komunikasi nonverbal yang dilakukan manusia, sentuhan dapat menunjukan rasa suka,
rasa sayang, benci dan rasa-rasa yang lainya. Bayi yang belum bisa berbicarapun memahami
komunikasi nonverbal melalui sentuhan yang diberika oleh ibunya, bayi biasanya akan
menagis bila yang menyentuhnya orang asing, karna dia akan merasa tidak nyaman. Ketika
seorang laki-laki menyukai lawan jenis ia akan merasakan sesuatu yang berbeda bila
bersentuhan dengan orang yang disukainya. Mengusap air mata perempuan yang sedang
menangis akan lebih bermakna ketimbang hanya menenangkannya melalui ucapan.
Sentuhan juga terikat dengan budaya, dalam budaya Indonesia menyentuh kepala
adalah tindakan yang amat tidak sopan sedangkan bagi orang Canada itu merupakan menyapa
teman yang sangat dekat. Ketika ibadah umrah, banyak orang Arab yang meminta jalan untuk
melewati barisan shalat dengan menyentuh kepala. Seorang ibu dari Indonesia langsung
dengan sigap bergerak menghindar, karna dalam budaya Indonesia hal itu sangatlah tidak
sopan.
Transportasi publik suatu negara juga menunjukan ketepatan waktu atau buaday tepat
waktu di negara tersebut. Singapura contohnya, transportasi umum bis, akan datang pada
menit menit yang sidah terjadwal dengan apik, maka bila kita terlambat satu menit saja, maka
akan ketinggalan bis, dan bis selanjutnya akan datang pada menit yang sudah ditentukan. Hal
ini membuat warga singapura sangat tepat waktu dan selalu disipin. Berbeda dengan di
Indonesia, kita bisa memberhentikan ankutan umum di mana saja dan kapan saja.
Penutup