Oleh
NUR CAHYANINGSIH
NIM. A41130489
GRAFTING KONVENSIONAL
TANAMAN KOPI
METODOLOGI
: Selasa,
Tanggal
: April 2016
Waktu
4
5
dari sisi kiri dan kanan serta daun dikupir kiri dan kanan setengahnya.
Masukan enteres tersebut pada celah batang bawah.
Ikat sambungan dengan hati-hati memakai tali plastic dan bungkus dengan
kantong plastic agar tidak kemasukan air dan mencegah penguapan.
PEMBAHASAN
METODOLOGI
1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Pengaruh Kadar Air, Suhu dan Kemasan terhadap
Penyimpanan Benih dilaksanakan pada :
Hari
: Selasa,
Tanggal
: April 2016
Waktu
3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja kegiatan seedling kopi adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2 Membuat media tanam : top soil dan kompos dengan perbandingan 1:1
3 Taburkan sedikit furadan kedalam media tanam
4 Campur top soil,kompos dan furadan hingga tercampur merata.
5 Lubangi bagian bawah polybag, kemudian isi dengan media tanam
6 Tekan-tekan hingga media tanam padat.
7 Untuk setiap kelompok membuat 250 polybag.
8 Tata polybag dengan rapi.
9 Siram polybag hingga air menyerap kebagian dalam media tanam.
10 Tanam benih kopi.
11 Amati pertumbuhannya dan ukur pertumbuhannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
Hasil
No
Media Tanam
Top Soil :
Kompos (1:2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
2
Daun
Tinggi
8
8
8
8
8
8
8
7
8
8
7,9
9
9,5
12
12,5
10
11
11
11
10,5
11
10,7
Media Tanam
Top Soil :
Kompos (1:1)
Daun
Tinggi
8
8
8
5
8
8
6
6
8
8
7,3
8
9,5
6,5
7,5
10,5
8
6
8,5
8,5
13
8.6
Pembahasan
Berdasarkan data table di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media
METODOLOGI
1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Pengaruh Kadar Air, Suhu dan Kemasan terhadap
Penyimpanan Benih dilaksanakan pada :
Hari
: Selasa,
Tanggal
: April 2016
Waktu
3. Prosedur Kerja
Prosedur atau langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2 Mensterilkan peralatan yang akan digunakan
3 Merendam kecambah kopi yang akan digunakan agar steril
4 Mengambil kecambah yang akan dijadikan batag bawah dan atas
5 Memotong setengah bagian kecambah yang akan dijadikan batang bawah
6
Mempersiapkan batang atas dengan memorong separuh bagian kemudian
7
8
11 Menutup hasil sambung dini yang telah ditanam dengan menggunakan plastic
lalu diberi label dan meletakkan hasil sambung dini pada tempat yang
ternaungi.
Hasil
Kecambah yang Disambung
Dini
Persentase
Keberhasilan
25
28%
Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase
keberhasilan dari sambung dini ini hanya 28% yang artinya persentase
keberhasilan tergolong rendah. Hal ini dapat terjadi akibat tidak steril atau
terkontaminasinya alat atau bahan yang digunakan pada saat kegiatan. Selain itu,
dapat pula diakibatkan karena pengikat sambungan kurang kuat sehingga batang
atas akan mudah terlepas atau berubah posisi ketika tersenggol. Batang atas tidak
menempel dengan sempurna dengan batang bawah jadi permukaan batang yang
maenempel dengan permukaan bidang bawah menjadi tidak merata sehingga
menghalangi penyatuan jaringan antara batang dan transmisi supply dari batang
bawah menjadi tidak lancar bahkan tidak berhasil sama sekali. Akibatnya batang
akan menjadi kering dan mati, dapat juga disebabkan oleh keterampilan pelaku
pemotong batang, karena bila pemotong salah maka dapat melukai jaringan
batang yang akan disambung.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.unsri.ac.id/1838/1/agria_2.pdf
https://sentulfresh.com/2015/02/21/manfaat-pupuk-kompos-untuk-tanaman/
https://nabsya.wordpress.com/2013/06/01/penyambungan-tanaman/
http://leira-fruit.blogspot.co.id/2013/02/sambung-dini-mini-grafting-dengan.html