Anda di halaman 1dari 1
2016, Penumpang Angkutan Udara Global Capai 3,6 Miliar Oleh Tri Murti P JAKARTA — Asosiasi Transportasi Udara Internasional (ATA) memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara global sebanyak 3,6 miliar pada 2016. Dengan demikian, ada penambahan penumpang sekitar 800 juta dibanding realisasi tahun 2011 sebanyak 2,8 miliar. “Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara kumulatif periode 20122016 mencapai 28,5%, ltu terdiri 00 juta penumpang domestik dan 331 juta penumpang internasio- nal,” kata Direktur Jenderal dan Chief Executive Officer (CEO) IATA Tony Tyler dalan keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Kami (6/12) Data industri penerbangan periode 2012-2016 menunjukkan, rata-rata pértumbuhan jumlah penumpang di- perkirakan 5,3% per tahun, Pada pe- tide yang saina, volume angkutan kargo internasional diproyeksikan tumbuh 3% per tahun menjadi total 34,5 juta ton pada 2016. “ni berarti ada penambahan sekitar 4,8juta ton kargo udara dibanding rea- lisasi 2011 sebanyak: 29,6 juta ton,” ujar dia, Tiga kawasan perekonomian yang tengah berkembang, Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Tirnur Tengah, di prediksi menjadi basis pertumbuhan penumpang penerbangan paling kuat pada 2012-2016. Jumlah penuumpang di rute antarwilayah dan yang terkkonek- si dengan Tiongkok diproyeksikan ‘mencapai 193 juta, Jumlah itu terdiri atas 159 juta penumpang rute domes tik dan 34 juta penumpang rute in- ternasional. Sedangkan, pertambahan jumlah penumpang di kawasan Asia Pasifik di- perkirakan sekitar 380 juta pada pe- riode tersebut. Kemudian hingga 2016, Amerika Serikat (AS) diperkira- kan tetap menjadi pasar penerbangan domestik terbesar dengan 710,2 juta penumpang. Pada saat yang sama, pe- numpang internasional yang terko- neksi ke Negeri Paman Sam itu men- capai 223 juta orang. “Fal itu mereflekcsilcan kematangan pasar AS, yakni dengan tingkat per- ‘tumbuhan penumpang domestik 2,6% dan 4,3% penumpang internasional. Angka itu berada di bawah rata-rata pertumbuhan penumpang global yak- ni 5,3% untuk rute internasional dan rute domestik 5,2%,” papar Tony. Masih Kuat Di sisi lain, kebutuhan jasa konekti- vitas global diperkirakan masih kuat, kendati kondisi ekonomi dunia tidak ‘menentu, IATA juga menyatakan, per- tumbuhan industri transportasi udara terkait erat dengan penciptaan lapa- ngan kerja serta dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Secara global industri penerbangan telah menyedia- kkan 57 juta lapangan pekerjaan dan menciptakan nilai ekonomis sekitar US$ 2,2 triliun, “Namun kondisi itu mensyaratkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang tidak mematikan inovasi industri penerbangan. Demikian pula, ke- bijakan di sektor pajak tidak boleh membatasi investasi di sektor infras- truktur pendukungnya,” jelas dia. Sementara itu, Pemerintah Indone- sia optimistis jumlah penumpang ang- kutan udara 2012 sekitar 70 juta atau masih sesuai target. Krisis global dinilai tidak terlalu berdampak terha- dap industri penerbangan nasional. “Pertumbuhan jumlah penumpang ditopang oleh kondisi perekonomian nasional yang masih di kisaran 6%," kata Direkctur Jenderal Direktorat Per- hubungan udara Kemenhub Herry Gumay bartebaru ini. Menurut Herry, realisasi pertumbuh- an penumpang udara sudah menembus 13% dari kisaran target yang dipatok pemerintah 10-20%. Dengan capaian tersebut, dia menyakini masa peak ses- son akhir tahun ini dapat menggenapi realisasi jumlah penumpang angkutan udara, Tahun lalu, realisasi jumlah | Penumpang mencapai 62 juta. Herry juga mengakui terdapat ken- dala pertumbuhan penumpang dari sisi infrastruktur kebandaraudaraan, Sebagian besar bandara di'Tanah Air sudah mengalami kelebihian kapasitas penumpang (overcapacity). Pengembangan bandara dinilai ha- rus segera dilakukan sejalan dengan ekspansi perusahaan penerbangan, Dalam kondisi keterbatasan kapas- tas, pemerintah terpaksa harus memperketat pemberian izin peng- operasian pesawat baru, “Untuk itu, kami berupaya merea- lisasikan proyek yang tercantum da- lam MP3EI, khususnya pengemba- ngan bandara,” ujar dia. Selain itu, Kemenhub mencanang- kan program penambahan rute pener- bangan menjadi total 200 rute pada 2015. Sedangkan, saat ini jumlah rute penerbangan sudah mencapai 60-70 rute.

Anda mungkin juga menyukai