Anda di halaman 1dari 3

Ruang Lingkup Konseling Penyandang Masalah Sosial

Ruang lingkup konseling penyandang masalah sosial diantaranya adalah:


1. Masalah Sosial (Social Problem)
Ada beberapa pengertian yang menjelaskan tentang masalah sosial (problem social)
diantaranya adalah:
a. Kartini Kartono
Kartini Kartono memberikan dua pengertian yang disebut sebagai masalah sosial
(social problem) yaitu sebagai berikut:
1) Masalah sosial (social problem) adalah semua bentuk tingkah laku yang
melanggar adat istiadat atau norma-norma yang berlaku di masyarakat
yang dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan hidup bersama.
2) Masalah sosial adalah situasi sosial yang dianggap mengganggu, tidak
dikehendaki, berbahaya, dan merugikan orang banyak menurut sebagian
besar warga masyarakat.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa adat istiadat dan kebudayaan itu merupakan sebuah
guideline dan sanksional yang mengontrol tingkah laku anggota masyarakat.
Maka tingkah laku yang dianggap tidak cocok, melanggar norma dan adat istiadat,
atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku umum dianggap sebagai masalah
sosial.
b. Dennis E. Poplin
Dennis mendefinisikan social problem sebagai: a pattern of behavior that
constitutes a trheat to society or those groups and institution of which society is
composed(suatu pola tingkah laku yang dapat mengancam ketenangan atau
ketentraman masyarakat atau kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga)
c. Boguslaw & George R. Vickers
A social problem as an objective condition in society, viewed by some members
of society as a problem (suatu masalah sosial sebagai kondisi objektif di
masyarakat, yang dipandang oleh beberapa anggota masyarakat sebagai masalah).
1

2. Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang
dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Definisi ini
didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya adalah:
1. Gertrude Wilson

1 Imam Asyari, Patologi Sosial (Surabaya: Usaha Nasional, 2005), hal. 26.

Social welfare is an organized concern of all people for all people


(kesejahteraan sosial merupakan perhatian yang terorganisir dari semua orang
untuk semua orang)
2. Walter Friendlander
Social welfare is the organized system of social services and institution, designed
to aid individuals and group to attain satisfying standards of life and health
(kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari institusi dan
pelayanan sosial, yang dirancang untuk membantu individu ataupun kelompok
agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan)
3. Elizabet Wickenden
Social welfare includes those laws, programs, benefit, and services which assure
of strengthen provisions for meeting social needs recognized to the well-being of
the population and the better functioning of the social order (kesejahteraan sosial
termasuk didalamnya adalah peraturan perundangan, program, tunjangan, dan
pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketentraman
dalam masyarakat). 2
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial adalah
suatu tindakan yang direncanakan secara matang dan terorganisir yang bertujuan
untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
3. Pekerjaan Sosial
Robert W. Robert dan Robert H. Nee mendefinisikan pekerjaan sosial sebagai suatu
profesi yang baru muncul pada awal abad kedua puluh, meskipun demikian ia
mempunyai akar sejak timbulnya revolusi industri. Berbeda dengan profesi lain yang
mengembangkan spesialisasi untuk mencapai kematangannya, maka pekerjaan sosial
lebih berusaha untuk menyatukan berbagai bidang ilmu ataupu spesialisasi dari
berbagai lapangan praktek.3

2 Isbandi Rukminto, Psikologi, Pekerjaan Sosial, Dan Ilmu Kesejahteraan Sosial


(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hal. 3.
3 ibid

Anda mungkin juga menyukai