Anda di halaman 1dari 30

DAERAH PERTUMBUHAN TANAMAN

JURNAL

OLEH:
RICKY RINALDO GULO
150301085
AGROEKOTEKNOLOGI 2B

LABORATORIUM

FISIOLOGI

TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2016

DAERAH PERTUMBUHAN TANAMAN

JURNAL

OLEH:
RICKY RINALDO GULO
150301085
AGROEKOTEKNOLOGI 2B
Jurnal sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor

(
NIM:

LABORATORIUM

FISIOLOGI

TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan

paper ini dengan baik.


Adapun jurnal ini berjudul Daerah Pertumbuhan Tanaman yang
merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis

mengucapkan

terimakasih

kepada,

Ir.

Meiriani

M.P;

Ir. Ratna Rosanti Lahay M.P; Ir. Lisa Mawarni M.P; Ir. Haryati M.P;
dan Ir. Revandi I.M Damanik M.Sc selaku dosen mata kuliah Fisiologi tumbuhan
Laboratorium serta kepada abang dan kakak asisten yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan jurnal ini masih terdapat
banyak kekurangan baik itu dari struktur penulisan maupun penyampaiannya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
memperbaiki dalam penulisan jurnal ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga jurnal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Tanah
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Iklim
Tanah
Botani Tanaman Kacang Tanah
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Iklim
Tanah
Pengertian Daerah Pertumbuhan Tanaman
Daerah Pertumbuhan Batang
Daerah Pertumbuhan Akar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Alat dan Bahan
Prosedur Percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu species. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup,tergantung
pada tersedianya meristem,hasil asimilasi,hormon dan substansi pertumbuhan
lainnya,serta lingkungan yang mendukung semua mahluk hidup pernah dalam
hidupnya mampu berubah ukuran,bentuk dan jumlah asalkan diberikan kondisi
yang cocok untuknya. Ketiga proses tersebut sangat mempengaruhi kehidupan itu
sendiri dan dapat membedakan mahluk hidup dari yang mati. Ketiga proses ini
berhubungan erat satu sama lainnya. (Heddy, 2004).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,
tergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi
pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara empiris,
pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotipe X
lingkungan (internal dan eksternal) (Fahn, 1992).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik
dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan
kurva yang sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan
respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan
air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai
pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan

biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang
(Kaufman, 1975).
Setiap bagian makhluk hidup menjadi tempat daerah pertumbuhan dan
perkembangan.Bahkan pada unit terkecil penyusun makhluk hidup.Karene pada
bagian inilah pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh
dari suatu makhluk hidup ( Suparmuji, 2013).
Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem
apikal dari tunas dan akar. Kebanyakan pertumbuhan terjadi pada fase
pendewasaan sel hanya sedikit kenaikan volumenya. Ujung akar dan ujung tajuk
pertumbuhan dan tepat diatas nodus tumbuhan monokotil, atau di dasar daun
rerumputan, meristem apikal tajuk dan meristem apikal akar terbentuk selama
proses perkembangan embrio saat pembentukan biji dan disebut meristem primer.
Daerah tumbuh pada tumbuhan terjadi pada meristem apikal yang dimana
pertumbuhannya berbeda-beda baik di akar maupun di batang (Sari, 2014).
Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Pertumbuhan ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan
lateral menghasilkan pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di
meristem interkalar, memerlukan tambahan sumber hormon pertumbuhan dan
mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang rendah (Campbell, 1999).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui daerah
pertumbuhan pada batang kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan
daerah petumbuhan akar pada kecambah kacang tanah (Arachis hypogaea).

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L) diperkirakan masuk ke
Indonesia antara tahun 1521-1529. Penanaman kacang tanah di Indonesia baru
dimulai pada awal abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas tipe
menjalar Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai
berikut, Kingdom : Plantae ;Divisi : Spermatophyta ; Subdivisi : Angiospermae ;
Kelas : Dicotyledonae ; Ordo : Leguminales Famili : Papilionaceae ; Genus :
Arachis ; Spesies : Arachis hypogaea L. (Ratnapuri, 2008).
. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas
empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun dengan
tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya
matahari sebanyak-banyaknya (Marzuki , 2007).
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak
lurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ini mempunyai akar-akar yang
bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati
dan dapat juga menjadi akar yang permanen/tetap. Bila menjadi akar tetap, maka
akan berfungsi kembali sebagai penyerap makanan. Kadang-kadang polongnya
mempunyai alat pengisap seperti bulu akar yang dapat menyerap makanan
(Ratnapuri, 2008).
Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe
pertumbuhannya tegak. Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 60 cm 70
cm. Ukuran batang dibedakan atas tiga macam yaitu : besar, sedang dan kecil.
Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan (Marzuki , 2007).

Bunga keluar pada ketiak daun. Setiap bunga seolah-olah bertangkai


panjang berwarna putih. Tangkai ini sebenarnya bukan tangkai bunga, tetapi
tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning. Bendera mahkota
bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu har,
mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah dapat melakukan
penyerbukan sendiridan bersifat geotropis positif. Penyerbukan terjadi sebelum
bunganya mekar (Marzuki , 2007).
Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah.
Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di
dalamnya. Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar
karena berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna biji
kacang pun bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu. Perbedaanperbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya (Nurwidada, 2004).
Syarat Tumbuh
Iklim
Di Indonesia pada umumnya kacang tanah ditanam di daerah dataran
rendah. Tanaman kacang tanah cocok ditanam di dataran yang berketinggian
dibawah 500 meter di atas permukaan laut (Nurwidada, 2004).
Kacang tanah relatif toleran kekeringan dan membutuhkan sekitar minimal
400 mm curah hujan selama masa pertumbuhan. Untuk pertumbuhan optimal
dibutuhkan curah hujan tahunan 750 - 1250 mm. Suhu merupakan faktor
pembatas utama untuk hasil kacang tanah, untuk perkecambahan dibutuhkan
kisaran suhu 15 - 450 C. Selama masa pertumbuhan, dibutuhkan suhu dengan

rata-rata 22-270 C. Cuaca kering diperlukan untuk pematangan dan panen


(Nurwidada, 2004).
Benih kacang tanah membutuhkan air yang cukup banyak selama
perkecambahan. Untuk perkecambahan optimum, diperlukan tanah dengan
kelembaban 35 40%. Benih harus ditanam ketika tingkat kelembaban yang
menguntungkan

untuk

perkecambahan

dan

pertumbuhan

yang

cepat.

Pertumbuhan perkecambahan yang baik membantu tanaman muda untuk melawan


penyakit (Nurwidada, 2004).
Tanah
Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan kering (tegalan) maupun di
lahan sawah setelah padi. Kacang tanah dapat ditanam pada tanah bertekstur
ringan maupun agak berat, yang penting tanah tersebut dapat mengatuskan air
sehingga tidak menggenang. Akan tetapi, tanah yang paling sesuai adalah tanah
yang bertekstur ringan, drainase baik, remah, dan gembur (Marzuki , 2007).
Di tanah berat (lempung), bila terlalu becek, tanaman mati atau tidak
berpolong. Dalam kondisi kering, tanah lempung juga terlalu keras, sehingga
ginofor (calon polong) tidak dapat masuk dalam tanah, perkembangan polong
terhambat dan pada saat panen banyak polong tertinggal dalam tanah
(Marzuki , 2007).
Tanah dan lingkungan yang ideal untuk pertanaman kacang tanah adalah
tanah yang cukup mengandung unsur hara makro dan mikro. Unsur hara mikro
antara lain karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrigen (N), Fosfor (F), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S); sedangkan unsur hara mikro

antara lain besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), seng (Zn), cuprum (Cu),
boron (B) dan klor (Cl) (Marzuki , 2007).
Botani Tanaman Kacang Hijau
Sitematika tanaman kacang hijau adalah: Kingdom: Plantae ; Divisio:
Magnoliophyta ; Class: Magnoliopsida ; Ordo: Fabales ; Family: Fabaceae ;
Genus: Vigna ; Species:Vigna radiata(L.) (Suhaeni, 2007).
Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil
akar (nodul, nodula). Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen
(N) sehingga menyuburkan tanah (Suhaeni, 2007).
Kacang hijau merupakan tumbuhan semusim yang tegak, percabangannya
bermula dari buku terbawah. Pasangan daun pertama berhadapan dan berupa daun
tunggal, daun berikutnya berseling-seling serta beranak daun tiga, anak daunnya
7bundar telur sampai berbentuk delta. Bunganya besar, berdiameter 1 2 cm
kehijauan sampai kuning cerah, terletak pada tandan ketiak yang tersusun atas 5
25 kuntum bunga, panjang tandan bunga 2 20 cm (Suhaeni, 2007).
Polongnya menyebar dan menggantung berbentuk silinder, panjangnya
mencapai 15 cm, sering lurus berbulu atau tanpa bulu dan berwarna hitam atau
coklat soga (towny brown) berisi sampai 20 butir biji yang bundar. Biji berwarna
hijau, memiliki warna yang kusam atau berkilap. Perkecambahannyasecara
epigeal (Irwan, 2006).
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bevariasi
antara 30 60 cm. Cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat
dan berbulu, berwarna hijau dan ada yang ungu (Suprapto, 2007).

Daun tanaman kacang hijau termasuk trifoliat (dalam satu tangkai terdapat
3 helai daun), letaknya berselingan dan berbentuk oval berwarna hijau muda
sampai hijau tua (Irwan, 2006).
Bunga kacang hijau termasuk bunga sempurna (hermaprodite), dapat
menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning.Biasanya
berbunga 30 70 hari, dan polongnya menjadi tua 60 120 hari setelah tanam.
Perontokan bunga banyak terjadi, mencapai 90%. Persilanganmasih juga terjadi
sampai 5%. Bunga biasanya diserbuki pada malam hari, sebelum mekar pagi hari
berikutnya (Suprapto, 2007).
Syarat Tumbuh
Iklim
Faktor iklim seperti curah hujan, suhu, radiasi surya, dan kelembaban
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanaman kacangkacangan membutuhkan air yang cukup selama pertumbuhannya (kondisi tanah
yang lembab). Kondisi air yang berlebihan (tergenang) tidak baik bagi
pertumbuhan tanaman. Apabila air irigasi tidak tersedia, maka curah hujan 100
200 mm /bulan dinilai cukup bagi pertumbuhan tanaman (Irwan, 2006).
Kacang hijau dapat ditanam di daerah iklim hangat dan di daerah
subtropik. Sebagian besar genotipnya memperlihatkan tanggapan terhadap hari
pendek. Kacang hijau adalah tanaman musim hangat dan tumbuh dibawah suhu
rata-rata yang berkisar 20 40 oC dengan suhu optimumnya 20 30 oC
(Irwan, 2006).
Pertumbuhanyang optimum yang tercapai pada suhu 20- 25 oC. Suhu 12
20 oC adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman,

tetapi dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan biji. Pada
suhu yang lebih tinggi dari 30 oC, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil
(Suprapto, 2007).
Pada banyak jenis tanaman, khususnya pada jenis tanaman semusim suhu
memainkan peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan dan
perkembangan bunga (Suprapto, 2007).
Tanah
Jenis tanah yang dikehendaki tanaman kacang hijau adalah liat
berlempung atau tanah lempung yang banyak mengandung bahan organik, seperti
tanah podsolik merah kuning(pmk) dan latosol. Kacang hijau dapat tumbuh pada
ketinggian < 2000 m dpl, dan tumbuh subur pada tanah liat atauliat berpasir yang
cukup kering, dengan pH 5.5 7.0 (Irwan, 2006).
Tanaman kacang hijau hampir dapat tumbuh pada semua jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian,
tanah yang paling cocok bagi tanaman kacang hijau ialah tanah liat berlempung
atau tanah lempung, misalnya podsolik merah kuning (PMK) dan latosol
(Irwan, 2006).
Tanah yang mempunyai pH 5.8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang
hijau, sedangkan tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan
terhambat. Kacang hijau menghendaki tanah dengankandungan hara fosfor,
kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Unsur hara ini cukup penting untuk
meningkatkan produksinya (Irwan, 2006).

Pengertian Daerah Pertumbuhan Tanaman


TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organism multi sel
tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume juga dalam bobot,
jumlah sel, banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan teorinya. Semua cirri
dari pertumbuhan yang disebutkan tadi bias diukur teteapi ada dua macam
pengukura yang lazim untuk mengukur pertambahan volume atau massa
(Salisbury dan ross, 1996).
Pertumbuhan vegetatif dan generatif adalah proses penting dalam siklus
hidup setiap jenis tumbuhan. Pertumbuhan vegetatif adalah pertambahan volume,
jumlah, bentuk dan ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batang dan akar
yang dimulai dari terbentuknya daun pada proses perkecambahan hingga awal
terbentuknya

organ generatif. Sedangkan pertumbuhan

generatif adalah

pertumbuhan organ generatif yang dimulai dengan terbentuknya primordia bunga


hingga buah masak. Kedua proses dan fase pertumbuhan ini ditentukan oleh
faktor genetik dan lingkungan, tempat tumbuh tanaman sehingga terdapat
perbedaan masa dan fase antar jenis, varietas dan lingkungan yang berbeda
(Solikin, 2013).
Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Pertumbuhan ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan
lateral menghasilkan pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di
meristem interkalar, memerlukan tambahan sumber hormon pertumbuhan dan
mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang rendah (Fajrullah, 2009).

Pertumbuhan
perkembangan

primer

sekunder

untuk

adalah

memperpanjang

untuk

sumbu

meningkatkan

tubuh

diameter

dan

sumbu.

Pertumbuhan sekunder dalan akar akan terjadi penebalan sekunder kambiumnya


besar dari benang-benang meristem dalam jaringan prokambium atau jaringan
perenkimatis yang terletak pada kelompok-kelompok floem primer dan pusat stele
(Soerga, 2009).
Daerah Pertumbuhan Batang
Pertumbuhan primer batang dapat diukur secara kuantitatif, misalnya
dengan alat yang dinamakan auksanometer. Daerah pertumbuhan pada ujung
batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Daerah pembelahan
sel, terdapat di bagian ujung, sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat
meristematis) 2. Daerah pemanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan, merupakan daerah yang semua selnya dapat membesar dan
memanjang 3. Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya
berkembang menjadi sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus
(Herlina, 2013).
Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit
lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan
sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan
yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas.
Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat meristematis.
Pembelahan sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang
menyebabkan akar berbentuk silindris (Hakim, 2008).

Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada internodus paling atas.
Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis, berdinding
lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel
diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus maka kecepatan
pemanjangan semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang
biasanya 10 cm panjangnya (Hakim, 2008).
Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit
lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan
sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan
yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas
(Pratama, 2009).
Daerah Pertumbuhan Akar
Proses pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar,
dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan.
Dari ujung akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan
zona pematangan. Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya,
yang disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem
dasar). Meristem apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan
sel-sel meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel
bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai
sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke
depan. Meristem akan mandukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan
menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut
(Lakitan, 2007).

Empat daerah pertumbuhan akar, yaitu:a) Tudung akar, tudung akar


merupakan daerah akar yang paling ujung; b) Daerah meristem, daerah meristem
terletak di belakang tudung akar, yang meliputi meristem apikal (daerah pusat
pembelahan sel) dan derivatnya; c) Daerah pemanjangan, daerah pemanjangan sel
terletak di belakang daerah meristem. sel-selnya relative lebih tahan terhadap
kerusakan yang disebabkan radiasi dan bahan kimia beracun dibandingkan daerah
lain. Sel di daerah pemanjangan ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan;
d) Daerah diferensiasi, bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel
ini mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang sebenarnya (Haryoto, 2009).
Daerah Pembelahan, merupakan daerah yang paling ujung. Pada daerah ini
terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan sel. Sel-sel di
daerah pembelahan memiliki inti sel yang relatif besar, berdinding sel tipis, dan
aktif membelah diri. Daerah pembelahan disebut pula daerah meristematik
(Syarif, 2012).
Daerah Pemanjangan, merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem di
daerah pembelahan. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar
ukurannyasehingga membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel pada daerah ini lebih
besar dibandingkan dengan sel-sel pada daerah meristem (Zakyah, 2014).
Daerah Diferensiasi, terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di
daerah ini telah mengalami diferensiasi. Artinya sel-sel telah berubah bentuk
sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis,
korteks, empulur, xilem dan floem. Sebagian sel lagi mengalami diferensiasi
menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penunjang seperti kolenkim

dan sklerenkim. Dengan terjadinya diferensiasi sel maka terbentuklah berbagai


jaringan tumbuhan (Pratiwi, 2007).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Factor luar terdiri atas unsure hara,
air, suhu, kelembaban, dan cahaya. Sedangkan factor dalam terdiri atas gen dan
hormone. Hormone terbagi atas auksin, sitokinin, giberelin, asam traumalin dan
kalin (Suparmuji, 2010).
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara
factor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor internal meliputi faktor intrasel
(sifat genetik/hereditas) dan intersel (hormonal dan enzim).Faktor eksternal
meliputi air tanah dan mineral, kelembapan udara, suhu udara, cahaya dan
sebagainya (Suparmuji, 2010).
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yaitu, makanan
atau nutrisi, cahaya, air, suhu, tanah (Kaufman, 2008).
Gelas piala atau Beaker glass berfungsi untuk sebagai wadah untuk
melarutkan suatu zat atau bahan kimia, untuk menampung zat kimia yang bersifat
korosif, dan sebagai wadah untuk mencampur dan memanaskan cairan. Untuk
mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai
penutup. Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume
Kertas Merang adalah kertas yang terbuat dari bahan merang atau jerami,
merupakan produk lampau.Kertas Merang memiliki daya serap yang tinggi.Pada

percobaan daerah pertumbuhan tanaman ini kertas merang cocok digunakan


sebagi alat untuk menyerap air karena daya serapnya yang tinggi (Latunra, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di
kategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (genetik),
dikelompokkan sebagai berikut :Faktor Eksternal :1.
temperature, air, panjang hari, angin dan gas.2.

Iklim: Cahaya,

Edafatik (tanah): tekstur,

struktur, bahan organik, dan kapasitas pertukaran kation.3.

Biologis: gulma,

serangga, organisme penyebab penyakit, nematode, macam-macam tipe herbivore,


dan mikro organisme tanah .Faktor internal :1.
iklim, tanah dan biologis2.

Laju fotosintesis3.

dan kandungan pigmen lainnya5.

Ketahanan terhadap tekanan


Respirasi4.

Klorofil, karotein,

Pembagian hasil asimilasi N 6.

Tipe dan

letak merisitem 7.

Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan. 8.

Aktivitas enzim 9.

Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi )10.

Differensiasi (Hakim, 2008).

BAHAN DAN METODE


Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan dilaksanakan pada hari Kamis 12 Mei 2016 pukul 13.00 WIB
sampai dengan selesai. Percobaan dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Program Studi Agroekoteknolgi FakultasPertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan pada ketinggian sekitar 25 m di atas permukaan laut.
Bahan dan Alat Percobaan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kecambah
kacang tanah umur 3 hari 5 buah, epikotil kecambah kacang hijau umur 3 hari 5
buah sebagai objek pengamatan, Tinta Cina sebagai penanda nomor interval,
kertas merang untuk menjaga kelembaban media kecambah, air sebagai pelembab
media kecambah.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tusuk gigi
sebagai alat penanda, kertas milimeter untuk mengukur penanda, lempeng kaca
sebagai media peletakkan kecambah, karet gelang untuk melekatkan kecambah
pada lempeng kaca, gelas piala sebagai wadah objek pengamatan.
Prosedur Pengamatan
A. Daerah Pertumbuhan Akar
1. Dilapisi lempeng kaca 7 x 10 cm dengan kertas merang kemudian basahi
dengan air.
2. Dipilihlah 5 kecambah kacang tanah yang berakar lurus yang panjang paling
sedikit 2 cm.
3. Diletakkan kecambah memanjang kertas millimeter dan dengan cepat
tandailah akar kecambah tersebut mulai dari ujung sebanyak 10 tanda yang
masing-masing berjarak 1 mm.

4. Diletakkan dan ikat kecambah-kecambah yang telah bertanda tadi dengan


menggunakan karet gelang pada lempengan kaca yang telah dillapisi kertas
merang basah. Usahakan tanda-tanda jangan terhapus.
5. Diletakkan dengan hati-hati lempengan kaca bersama kecambah ke dalam
gelas piala dan kemudian tuangkan sedikit air ke dalam gelas piala untuk
mencegah kekeringan
6. Disimpanlah gelas piala tadi ke dalam laci atau tempat yang aman. Setelah
48 jam ukurlah jarak antar tanda. Rata-ratakanlah angka yang di dapat
kemudian buatlah grafik pertumbuhan (nomor interval vs jarak mm)
B. Daerah Pertumbuhan Batang
1. Dipilihlah 5 kecambah kacang hijau dengan epikotil lurus
2. Dengan memakai kertas millimeter dan alat pemberi tanda garis
Ditandailah epikotil dengan 10 tanda masing-masing berjarak 2 milimeter
dimulai dari nodus daun pertama (ujung epikotil).
3. Diletakkan dan ikat kecambah tersebut kepada lempengan kaca yang telah
dilapisi kertas merah basah.
4. Disimpanlah dalam laci atau tempat yang aman. Setelah 72 jam ukurlah
jarak antara tanda tadi.
Rata-ratakanlah angka yang diperoleh kemudian buatlah grafik pertumbuhan
batang (angka pertumbuhan panjang vs nomor interval).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tanaman

: Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)

Tanaman

Pembahasan

: Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.)

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa daerah pertumbuhan


batang pada tanaman kacang hijau (Phaseolus radiates L.) pada pengamatan hari
pertama, sampel pertama mendapatkan penambahan panjang dari 10 mm menjadi
39 mm, dengan rata-rata 3.9 mm. Pada sampel kedua mendapatkan penambahan
panjang menjadi 28 mm dengan rata-rata 2.8 mm. Pada sampel keempat,
mendapatkan penambahan panjang menjadi 45 mm dengan rata-rata 4.5 mm dan
Pada pengamatan hari kedua, rata-rata pertumbuhan tertinggi terdapat pada
sampel kedua yaitu 6.5 mm
Pada percobaan yang dilakukan digunakan kertas merang sebagai tempat
objek dilekatkan. Kertas merang ini berfungsi untuk menjaga kelembaban air
sehingga tanaman tetap tersedia factor tumbuhnya salah satunya adalah air yang
merupakan salah satu dari beberapa factor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Pada pengamatan yang dilakukan digunakan tinta cina yang di oleskan
pada tanaman dengan bentuk titik dengan tusuk gigi. Tinta cina memiliki warna
yang pekat sehingga memudahkan pengamatan. Tinta cina ini berfungsi untuk
mengetahui perubahan perbedaan pemanjangan yang terjadi terhadap tanaman
tersebut. Apabila titik tersebut terdapat pada daerah pemanjangan maka titik
tersebut juga akan merenggang sesuai dengan sifat daerah pemanjangan.
Sebagai wadah objek pengamatan digunakan gelas piala karena mencegah
kontaminasi atau hilangnya cairan yang berlebihan sehingga air masih tersedia
pada pengamatan 48 jam.Dan juga supaya pertumbuhan akar dan batang yang
akan diamati menjadi lurus karena bentuk gelas piala hyang tipis sehingga
perhitungan pertumbuhan tanaman mudah dilihat.Hal ini sesuai dengan literature

Latunra (2013) yang menyatakan bahwa Gelas piala atau Beaker glass berfungsi
untuk sebagai wadah untuk melarutkan suatu zat atau bahan kimia, untuk
menampung zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagai wadah untuk mencampur
dan memanaskan cairan. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan
dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup. Gelas piala tidak dapat digunakan
untuk mengukur volume.
Pada praktikum yang dilakukan terlihat bahwa lempeng kaca yang telah
dilapisi kertas merang dan yang telah diletakkan tanaman ,hanya menyentuh air
sja dan tidak sampai tenggelam.Hal ini dikarenakan lempeng kaca sudah dilapisi
oleh kertas merang yang memiliki daya serap yang tinggi dan juga supaya akar
dapat bertumbuh dengan cepat untuk mencapai kebutuhan haranya yang berupa
air tersebut juga supaya akar tanaman tidak busuk,karena jika akar tanaman
terendam air,maka akar tanaman tersebut akan busuk.Hal ini sesuai dengan
literature Latunra (2013) yang menyatakan bahwa Kertas Merang adalah kertas
yang terbuat dari bahan merang atau jerami, merupakan produk lampau.Kertas
Merang memiliki daya serap yang tinggi.Pada percobaan daerah pertumbuhan
tanaman ini kertas merang cocok digunakan sebagi alat untuk menyerap air karena
daya serapnya yang tinggi.
Daerah pertumbuhan tanaman memiliki dua factor yaitu factor luar dan
dalam.Faktor luar berupa lingkungan dan factor dalam merupakan factor
genetic.Hal ini sesuai dengan literature Hakim (2008) yang menyatakan bahwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan
sebagai

faktor

eksternal

(lingkungan)

dan

faktor

dikelompokkan sebagai berikut :Faktor Eksternal :1.

internal

(genetik),

Iklim: Cahaya,

temperature, air, panjang hari, angin dan gas.2.

Edafatik (tanah): tekstur,

struktur, bahan organik, dan kapasitas pertukaran kation.3.

Biologis: gulma,

serangga, organisme penyebab penyakit, nematode, macam-macam tipe herbivore,


dan mikro organisme tanah .Faktor internal :1.
iklim, tanah dan biologis2.

Laju fotosintesis3.

dan kandungan pigmen lainnya5.

Ketahanan terhadap tekanan


Respirasi4.

Klorofil, karotein,

Pembagian hasil asimilasi N 6.

Tipe dan

letak merisitem 7.

Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan. 8.

Aktivitas enzim 9.

Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi )10.

Differensiasi.

KESIMPULAN

1. Terdapat 3 daerah pertumbuhan pada akar dan batang yaitu: daerah


meristematis, daerah pemanjangan dan daerah diferensisasi.
2. Pada praktikum kali ini digunakan kertas merang ,karena kertas merang
memilitki daya serap yang tinggi sehingga dapat menyerap air dengan mudah.
3. Untuk menandai akar dan batang tanaman pada percobaan kali ini digunakan
tinta cina dan bukan tinta lainnya.Hali ini dikarenakan tinta cina memiliki
warna yang paling pekat dan awet sehingga pada pengamatan 48 jam tinta
masih terlihat.
4. Gelas piala atau Beaker glass berfungsi untuk sebagai wadah untuk melarutkan
suatu zat atau bahan kimia, untuk menampung zat kimia yang bersifat korosif.
5. Pada praktikum daerah pertumbuhan tanaman ini digunakan lempeng kaca
supaya mempermudah pengamatan karena lempeng kaca yang tipis dan
transparan sehingga pertumbuhan tanaman yang telah ditandai dengan tinta
cina akan lebih mudah terlihat.
6. Daerah pertumbuhan tanaman memiliki dua factor yaitu factor luar dan
dalam.Faktor luar berupa lingkungan dan factor dalam merupakan factor
genetik.

DAFTAR PUSTAKA
Fajrullah, B., 2009. Jaringan Meristem. Universitas Andalas, Padang
Gardner, F.P., Pearce, P. R. B., Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
UI Press: Jakarta

Hakim, L., 2008. Jurnal Penelitian, Konservasi dan Pemanfaatan Sumberdaya


Kacang Hijau. Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik
Tanaman Pangan, Bogor
Haryoto, 2009. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Heddy, S., 2007, Biologi Pertanian, Rajawali Press, Jakarta
Herlina, I. 2013. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Irwan, W.A. 2006. Budidaya Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata). Universitas
Padjajaran: Jatinangor.
Kaufman. 2008. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Lakitan, B. 2007.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta.RajaGrafindo Persada
Latunra, A. Ilham, 2013. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan
II. Laboratorium Botani Jurusan Biologi Universitas Hasanuddin.
Makassar
Marzuki, 2007. Bertanam Kacang Tanah. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nurwidada, 2004. Bertanam Kacang Tanah. Yogyakarta
Pratama, T. A. 2009. Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang
Sari, R., 2012. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian,
Universitas Andalas: Padang
Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung
Solikin. 2013. Pertumbuhan Vegetatif Dan Generatif Stachytarpeta jamaicensis
(L.) Vahl. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Surabaya.
Suhaeni, 2007. Menanam Kacang Hijau .Penerbit Nuansa. Bandung
Sumardi, I. 2008. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan, Jakarta
Suparmuji. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan. Erlangga, Jakarta.
Suprapto, HS., 2007. Bertanam Kacang Hijau. Cet.XX, Penebar Swadaya. Jakarta

Ratnapuri, I.2008. Karakteristik Pertumbuhan Dan Produksi Lima Varietas


Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai