JURNAL
OLEH:
RICKY RINALDO GULO
150301085
AGROEKOTEKNOLOGI 2B
LABORATORIUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
PERTANIAN
JURNAL
OLEH:
RICKY RINALDO GULO
150301085
AGROEKOTEKNOLOGI 2B
Jurnal sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
(
NIM:
LABORATORIUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan
mengucapkan
terimakasih
kepada,
Ir.
Meiriani
M.P;
Ir. Ratna Rosanti Lahay M.P; Ir. Lisa Mawarni M.P; Ir. Haryati M.P;
dan Ir. Revandi I.M Damanik M.Sc selaku dosen mata kuliah Fisiologi tumbuhan
Laboratorium serta kepada abang dan kakak asisten yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan jurnal ini masih terdapat
banyak kekurangan baik itu dari struktur penulisan maupun penyampaiannya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
memperbaiki dalam penulisan jurnal ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga jurnal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Tanah
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Iklim
Tanah
Botani Tanaman Kacang Tanah
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Iklim
Tanah
Pengertian Daerah Pertumbuhan Tanaman
Daerah Pertumbuhan Batang
Daerah Pertumbuhan Akar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Alat dan Bahan
Prosedur Percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu species. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup,tergantung
pada tersedianya meristem,hasil asimilasi,hormon dan substansi pertumbuhan
lainnya,serta lingkungan yang mendukung semua mahluk hidup pernah dalam
hidupnya mampu berubah ukuran,bentuk dan jumlah asalkan diberikan kondisi
yang cocok untuknya. Ketiga proses tersebut sangat mempengaruhi kehidupan itu
sendiri dan dapat membedakan mahluk hidup dari yang mati. Ketiga proses ini
berhubungan erat satu sama lainnya. (Heddy, 2004).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,
tergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi
pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara empiris,
pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotipe X
lingkungan (internal dan eksternal) (Fahn, 1992).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik
dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan
kurva yang sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan
respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan
air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai
pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan
biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang
(Kaufman, 1975).
Setiap bagian makhluk hidup menjadi tempat daerah pertumbuhan dan
perkembangan.Bahkan pada unit terkecil penyusun makhluk hidup.Karene pada
bagian inilah pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh
dari suatu makhluk hidup ( Suparmuji, 2013).
Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem
apikal dari tunas dan akar. Kebanyakan pertumbuhan terjadi pada fase
pendewasaan sel hanya sedikit kenaikan volumenya. Ujung akar dan ujung tajuk
pertumbuhan dan tepat diatas nodus tumbuhan monokotil, atau di dasar daun
rerumputan, meristem apikal tajuk dan meristem apikal akar terbentuk selama
proses perkembangan embrio saat pembentukan biji dan disebut meristem primer.
Daerah tumbuh pada tumbuhan terjadi pada meristem apikal yang dimana
pertumbuhannya berbeda-beda baik di akar maupun di batang (Sari, 2014).
Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Pertumbuhan ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan
lateral menghasilkan pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di
meristem interkalar, memerlukan tambahan sumber hormon pertumbuhan dan
mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang rendah (Campbell, 1999).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui daerah
pertumbuhan pada batang kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan
daerah petumbuhan akar pada kecambah kacang tanah (Arachis hypogaea).
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L) diperkirakan masuk ke
Indonesia antara tahun 1521-1529. Penanaman kacang tanah di Indonesia baru
dimulai pada awal abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas tipe
menjalar Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai
berikut, Kingdom : Plantae ;Divisi : Spermatophyta ; Subdivisi : Angiospermae ;
Kelas : Dicotyledonae ; Ordo : Leguminales Famili : Papilionaceae ; Genus :
Arachis ; Spesies : Arachis hypogaea L. (Ratnapuri, 2008).
. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas
empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun dengan
tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya
matahari sebanyak-banyaknya (Marzuki , 2007).
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak
lurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ini mempunyai akar-akar yang
bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati
dan dapat juga menjadi akar yang permanen/tetap. Bila menjadi akar tetap, maka
akan berfungsi kembali sebagai penyerap makanan. Kadang-kadang polongnya
mempunyai alat pengisap seperti bulu akar yang dapat menyerap makanan
(Ratnapuri, 2008).
Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe
pertumbuhannya tegak. Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 60 cm 70
cm. Ukuran batang dibedakan atas tiga macam yaitu : besar, sedang dan kecil.
Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan (Marzuki , 2007).
untuk
perkecambahan
dan
pertumbuhan
yang
cepat.
antara lain besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), seng (Zn), cuprum (Cu),
boron (B) dan klor (Cl) (Marzuki , 2007).
Botani Tanaman Kacang Hijau
Sitematika tanaman kacang hijau adalah: Kingdom: Plantae ; Divisio:
Magnoliophyta ; Class: Magnoliopsida ; Ordo: Fabales ; Family: Fabaceae ;
Genus: Vigna ; Species:Vigna radiata(L.) (Suhaeni, 2007).
Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil
akar (nodul, nodula). Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen
(N) sehingga menyuburkan tanah (Suhaeni, 2007).
Kacang hijau merupakan tumbuhan semusim yang tegak, percabangannya
bermula dari buku terbawah. Pasangan daun pertama berhadapan dan berupa daun
tunggal, daun berikutnya berseling-seling serta beranak daun tiga, anak daunnya
7bundar telur sampai berbentuk delta. Bunganya besar, berdiameter 1 2 cm
kehijauan sampai kuning cerah, terletak pada tandan ketiak yang tersusun atas 5
25 kuntum bunga, panjang tandan bunga 2 20 cm (Suhaeni, 2007).
Polongnya menyebar dan menggantung berbentuk silinder, panjangnya
mencapai 15 cm, sering lurus berbulu atau tanpa bulu dan berwarna hitam atau
coklat soga (towny brown) berisi sampai 20 butir biji yang bundar. Biji berwarna
hijau, memiliki warna yang kusam atau berkilap. Perkecambahannyasecara
epigeal (Irwan, 2006).
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bevariasi
antara 30 60 cm. Cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat
dan berbulu, berwarna hijau dan ada yang ungu (Suprapto, 2007).
Daun tanaman kacang hijau termasuk trifoliat (dalam satu tangkai terdapat
3 helai daun), letaknya berselingan dan berbentuk oval berwarna hijau muda
sampai hijau tua (Irwan, 2006).
Bunga kacang hijau termasuk bunga sempurna (hermaprodite), dapat
menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning.Biasanya
berbunga 30 70 hari, dan polongnya menjadi tua 60 120 hari setelah tanam.
Perontokan bunga banyak terjadi, mencapai 90%. Persilanganmasih juga terjadi
sampai 5%. Bunga biasanya diserbuki pada malam hari, sebelum mekar pagi hari
berikutnya (Suprapto, 2007).
Syarat Tumbuh
Iklim
Faktor iklim seperti curah hujan, suhu, radiasi surya, dan kelembaban
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanaman kacangkacangan membutuhkan air yang cukup selama pertumbuhannya (kondisi tanah
yang lembab). Kondisi air yang berlebihan (tergenang) tidak baik bagi
pertumbuhan tanaman. Apabila air irigasi tidak tersedia, maka curah hujan 100
200 mm /bulan dinilai cukup bagi pertumbuhan tanaman (Irwan, 2006).
Kacang hijau dapat ditanam di daerah iklim hangat dan di daerah
subtropik. Sebagian besar genotipnya memperlihatkan tanggapan terhadap hari
pendek. Kacang hijau adalah tanaman musim hangat dan tumbuh dibawah suhu
rata-rata yang berkisar 20 40 oC dengan suhu optimumnya 20 30 oC
(Irwan, 2006).
Pertumbuhanyang optimum yang tercapai pada suhu 20- 25 oC. Suhu 12
20 oC adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman,
tetapi dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan biji. Pada
suhu yang lebih tinggi dari 30 oC, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil
(Suprapto, 2007).
Pada banyak jenis tanaman, khususnya pada jenis tanaman semusim suhu
memainkan peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan dan
perkembangan bunga (Suprapto, 2007).
Tanah
Jenis tanah yang dikehendaki tanaman kacang hijau adalah liat
berlempung atau tanah lempung yang banyak mengandung bahan organik, seperti
tanah podsolik merah kuning(pmk) dan latosol. Kacang hijau dapat tumbuh pada
ketinggian < 2000 m dpl, dan tumbuh subur pada tanah liat atauliat berpasir yang
cukup kering, dengan pH 5.5 7.0 (Irwan, 2006).
Tanaman kacang hijau hampir dapat tumbuh pada semua jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian,
tanah yang paling cocok bagi tanaman kacang hijau ialah tanah liat berlempung
atau tanah lempung, misalnya podsolik merah kuning (PMK) dan latosol
(Irwan, 2006).
Tanah yang mempunyai pH 5.8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang
hijau, sedangkan tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan
terhambat. Kacang hijau menghendaki tanah dengankandungan hara fosfor,
kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Unsur hara ini cukup penting untuk
meningkatkan produksinya (Irwan, 2006).
generatif adalah
Pertumbuhan
perkembangan
primer
sekunder
untuk
adalah
memperpanjang
untuk
sumbu
meningkatkan
tubuh
diameter
dan
sumbu.
Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada internodus paling atas.
Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis, berdinding
lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel
diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus maka kecepatan
pemanjangan semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang
biasanya 10 cm panjangnya (Hakim, 2008).
Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit
lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan
sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan
yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas
(Pratama, 2009).
Daerah Pertumbuhan Akar
Proses pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar,
dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan.
Dari ujung akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan
zona pematangan. Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya,
yang disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem
dasar). Meristem apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan
sel-sel meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel
bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai
sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke
depan. Meristem akan mandukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan
menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut
(Lakitan, 2007).
Iklim: Cahaya,
Biologis: gulma,
Laju fotosintesis3.
Klorofil, karotein,
Tipe dan
letak merisitem 7.
Aktivitas enzim 9.
Tanaman
Pembahasan
Latunra (2013) yang menyatakan bahwa Gelas piala atau Beaker glass berfungsi
untuk sebagai wadah untuk melarutkan suatu zat atau bahan kimia, untuk
menampung zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagai wadah untuk mencampur
dan memanaskan cairan. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan
dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup. Gelas piala tidak dapat digunakan
untuk mengukur volume.
Pada praktikum yang dilakukan terlihat bahwa lempeng kaca yang telah
dilapisi kertas merang dan yang telah diletakkan tanaman ,hanya menyentuh air
sja dan tidak sampai tenggelam.Hal ini dikarenakan lempeng kaca sudah dilapisi
oleh kertas merang yang memiliki daya serap yang tinggi dan juga supaya akar
dapat bertumbuh dengan cepat untuk mencapai kebutuhan haranya yang berupa
air tersebut juga supaya akar tanaman tidak busuk,karena jika akar tanaman
terendam air,maka akar tanaman tersebut akan busuk.Hal ini sesuai dengan
literature Latunra (2013) yang menyatakan bahwa Kertas Merang adalah kertas
yang terbuat dari bahan merang atau jerami, merupakan produk lampau.Kertas
Merang memiliki daya serap yang tinggi.Pada percobaan daerah pertumbuhan
tanaman ini kertas merang cocok digunakan sebagi alat untuk menyerap air karena
daya serapnya yang tinggi.
Daerah pertumbuhan tanaman memiliki dua factor yaitu factor luar dan
dalam.Faktor luar berupa lingkungan dan factor dalam merupakan factor
genetic.Hal ini sesuai dengan literature Hakim (2008) yang menyatakan bahwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan
sebagai
faktor
eksternal
(lingkungan)
dan
faktor
internal
(genetik),
Iklim: Cahaya,
Biologis: gulma,
Laju fotosintesis3.
Klorofil, karotein,
Tipe dan
letak merisitem 7.
Aktivitas enzim 9.
Differensiasi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fajrullah, B., 2009. Jaringan Meristem. Universitas Andalas, Padang
Gardner, F.P., Pearce, P. R. B., Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
UI Press: Jakarta
LAMPIRAN