Anda di halaman 1dari 2

Tugas Faktor Manusia dalam Rekayasa dan Desain

Critical Review of Journal: Ergonomic Analysis of Work in an Eyeglasses Store


Oleh: Givanny Permata Sari (1406606070)

Referensi dari artikel jurnal yang disadur:


Jnior, Aaro Pereira de Arajo, Maria do Carmo Medeiros Maia, Mayara de Miranda Lima, Paulo
Romero Procpio Ferreira Lopes, Samara Coeli Paiva Tjo. Ergonomic Analysis of Work in an
Eyeglasses Store. Elsevier B.V. Procedia Manufacturing (2015) : 6052-6059.
Dalam Bahasa Indonesia, jurnal ini memiliki judul Analisis Ergonomi pada Pekerjaan di Toko
Kacamata. Dalam penulisan jurnal ini, penulis melakukan survey dengan analisis ergonomi yang
bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di area kerja (toko kacamata) dan
mengevaluasi masalah-masalah pekerjaan yang terjadi di area kerja tersebut yang kemudian ditelaah
solusi yang dapat meningkatkan tingkat keergonomisan pekerjaan tersebut. Adapun jurnal ini ditulis oleh
5 orang, dimana kelima orang tersebut berasal dari institute yang sama, yaitu Institute Federal of Paraba.
Institute Federal of Paraba ini terletak di Brazil dan terkenal dengan ilmu kesehatan serta ilmu rekayasa
dan teknologinya. Para penulis ini, terutama Aaro Pereira de Arajo Jnior, merupakan penulis yang
sudah professional dalam bidangnya dan sudah menerbitkan banyak jurnal internasional.
Dari abstrak, dapat dilihat bahwa penulis berfokus pada aktivitas yang terjadi pada toko kacamata
dan berusaha menganalisis masalah ergonomi yang terjadi di lingkungan kerja tersebut. Penulis
mengatakan bahwa menganalisis permasalahan ini dengan mengacu pada parameter dari Workplace
Ergonomic Assesment (WEA). Oleh karena itu, dari abstrak ini, pembaca dapat mengetahui bahwa para
penulis mengacu pada tema ergonomi dan berusaha mengaplikasikan ilmu itu pada penelitian mereka saat
ini.
Pada bagian pendahuluan jurnal, penulis memaparkan pengenalan tentang ergonomi dan latar
belakang penulisan jurnal ini. Dijelaskan bahwa ergonomi merupakan ilmu yang diaplikasikan pada
desain suatu mesin, peralatan, sistem, dan pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan,
kesehatan, kenyamanan, dan efisiensi selama bekerja. Dalam suatu pekerjaan atau situasi harian,
ergonomi berfokus kepada manusia. Oleh karena itu, dari pengenalan ini penulis berusaha mengaitkannya
dengan latar belakang. Dikatakan bahwa di toko kacamata di daerah Brazil memiliki masalah tentang alur
dan ruang yang terbatas. Dalam penelitiannya mengatakan bahwa toko tersebut menjual dan merancang
kacamata dengan alat-alat tertentu. Peralatan yang digunakan didesain dengan maksud meraih kenyaman
yang ergonomis pada penggunanya, tetapi di penelitian ini menunjukkan bahwa keergonomisan dari
peralatan ini masih belum sesuai dengan NR-17. Yang kurang dari bagian ini adalah penulis tidak
menjelaskan kriteria NR-17 itu sepertia apa. Hal ini membuat para pembaca kurang memahami seberapa
kurang ergonomisnya peralatan yang digunakan pekerja di toko kacamata ini.
Subbab selanjutnya adalah metode yang digunakan penulis dalam meneliti pekerjaan di toko
kacamata ini. Penelitian lapangan dengan observasi langsung merupakan metodenya, dimana menerapkan
survey dengan klien serta mengumpulkan data secara fisik dan fotografi. Kemudian, metode kedua yang
digunakan untuk menganalisis pekerjaan ini berdasarkam parameter dari Workplace Ergonomic
Assesment (WEA).
Pada metode penelitian lapangan dengan observasi langsung, penulis mencari informasi secara
rinci terhadap apa saja yang terjadi pada keadaan toko kacamata dan orang-orang yang terlibat di
dalamnya. Dari metode ini, dapat dianalasis juga bagaimana perpindahan para pekerja yang dimulai dari
area pelayanan pelanggan sampai dengan ruang permesinan. Selain itu, dapat diamati juga karakteristik
dari para pekerja di toko kacamata (jumlah pekerja, posisi saat bekerja, berapa lama mereka bekerja,
keluhan yang mereka rasakan, dan sebagainya) serta karakteristik dari lingkungan kerja (luas area,

pembagian area kerja) sehingga penulis dapat mengetahui apakah kedua faktor tersebut sudah cukup
dikatakan baik menurut pandangan ergonomi atau masih memerlukan perbaikan.
Metode kedua yang digunakan penulis mengacu pada WEA. Pada metode ini dibagi menjadi dua
pendekatan: pendekatan tradisional serta pendekatan ergonomi. Seperti kata-kata yang dikutip dari jurnal
ini,
The theoretical principles of the approach proposed in this work are defined based on the Workplace
Ergonomic Assessment (WEA).This method of analysis of work is divided in two different approaches: the
traditional approach, which is based in the study of the human body movements, which are needed to do
a specific task and in the measurement of the time spent to do each one of these movements, and the
ergonomic approach, which is more narrow and limits the study case to an aspect of the workplace
situation: the decomposition in a man-task system.
Dari kutipan diatas, cukup membuktikan bahwa penulis mengacu pada metode yang digunakan.
Pada pendekatan tradisional, penulis berusaha menganalisis dari pergerakan tubuh manusia pada suatu
aktivitas tertentu. Dalam hal ini, penulis menjabarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan: melayani
pelanggan, pengenalan produk, memverifikasi ketinggian dari bola mata pelanggan, dan merancang
kacamata. Sedangkan pada pendekatan ergonomi, penulis menemukan 2 area kerja di toko kacamata
tesebut. Area kerja 1 adalah ruang untuk menjual produk (kacamata) dan area kerja 2 adalah tempat
dimana kacamata dirancang (ruang permesinan).
Kemudian, pada akhir subbab penulis menjabarkan solusi-solusi yang perlu dilakukan oleh toko
kacamata tersebut secara rinci beserta dengan penjelasan tentang akibat yang akan muncul apabila tidak
segera dilakukan perubahan. Pada subbab ini, pembaca dapat langsung memahami solusi yang diberikan
beserta dengan kaitan permaslahannya dengan jelas. Pada akhir kalimat, penulis juga menyimpulkan
solusi-solusi tersebut dalam satu paragraf:
Finally, for a more productive, comfortable and inclusive eyeglass store, regarding people with special
needs, as well as for the increase in the profits, there should be: awareness about the importance of the
use of PPEs; investment into the resizing of the workplaces; enlargement of the physical place with
environmental comfort parameters, designed by a interior design professional withexperience in the area
of architectural interior design.
Jurnal ini memiliki banyak kelebihan yang dapat ditemukan dengan mudah. Penulisan dan
metode yang dibuat sangat sistematis dan terperinci dari pengambilan data sampai dengan kesimpulan
dari penelitian. Dasar dari penelitian yang dikatakan sebagai garis pedoman juga berdasarkan hasil
observasi sehingga memang sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Bahasa yang digunakan penulis
pun tidak bertele-tele sehingga pembaca dengan mudah menemukan inti dari jurnal ini. Selain itu, kajian
dan acuan yang banyak dari sudut pandang menjadikan jurnal ini terpercaya dan benar adanya.
Namun, selain kelebihan-kelebihan yang ada, jurnal ini juga mempunyai beberapa kelemahan.
Penulis kurang menjelaskan tentang kriteria ergonomis menurut NR-17 sehingga pembaca kurang
memahami seberapa tidak ergonomisnya lingkungan kerja di toko kacamata tersebut. Selain itu, penulis
juga tidak mencoba untuk menerapkan hasil dari solusi-solusi yang sudah dijabarkan. Hal ini membuat
para pembaca kurang yakin apakah solusi yang diberikan sudah efektif dan dapat meningkatkan
keergonomisan dari kinerja toko kacamata tersebut.
Secara keseluruhan, jurnal ini sudah cukup baik karena menyajikan penulisan yang runtut,
mandiri, dan sistematis. Pembaca menjadi paham dengan alur penjelasan yang dibawa dengan bahasa
yang ringan, namun singkat dan padat. Walaupun kurang pengimplementasian dari solusi yang diberikan,
dengan penjelasan berdasarkan banyak pedoman dan kajian ini peneliti sudah dianggap berhasil dalam
melakukan peningkatan kinerja toko kacamata karena berkesesuaian dengan urgensi lingkungan kerja
yang membutuhan sisi ergonomis.

Anda mungkin juga menyukai