Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS POLI

3.1 Identitas Pasien


Nama

: Tn. I

Umur

: 47 tahun

Alamat

: Kuta Baro

Pekerjaan

: Guru

Status

: Menikah

Agama

: Islam

No. CM

: 0-95-51-44

Tanggal Pemeriksaan

: 10 Desember 2015

3.2 Anamnesis
Keluhan Utama

: Bercak Kemerahan

Keluhan Tambahan

: Gatal diseluruh tubuh dan terasa panas

Riwayat Penyakit Sekarang

: Pasien datang dengan keluhan bercak

kemerahan diseluruh tubuh yang telah dirasakan sejak 20 tahun yang lalu dan
disertai dengan rasa gatal dan panas diseluruh tubuh. Pasien mengatakan
keluhannya hilang timbul, dan keluhannya timbul kembali sejak 1 bulan terakhir.
Awalnya bercak kecil dilipatan paha menyebar ke kepala, badan, dan anggota
gerak. Pasien mengatakan rasa gatal muncul saat malam hari sehingga pasien
susah tidur. Pasien juga mengatakan bahwa rasa gatal semakin timbul saat cuaca
panas atau terpaparnya sinar matahari serta saat pasien mengalami stress.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan sudah menderita penyakit ini
sejak 20 tahun yang lalu.
Riwayat Penggunaan Obat : Pasien sudah melakukan pengobatan ke dokter
spesialis kulit dan merasakan keluhan berkurang. Pasien sudah diberikan obat
minum dan salap namun pasien tidak tahu nama obatnya.
Riwayat Sosial : Pasien merupakan seorang guru SD. Beberapa tahun ini pasien
sudah jarang mengajar dan bergabung dengan teman-temannya karena merasa
malu dengan penyakit yang dideritanya.

PEMERIKSAAN FISIK KULIT


Status Dermatologis (10 Desember 2015)
Regio

Capitis,

Colli,

Thorakal, Antebrachii,

Manus,

Abdomen, Inguinal, Femur, Cruris, dan Pedis


Deskripsi Lesi

: Tampak plak eritematous dilapisi skuama tebal,


berbatas tegas, jumlah multiple, ukuran lentikuler
sampai plakat distribusi generalisata.

DIAGNOSIS BANDING
1. Psoriaris Vulgaris
2. Tinea Corporis
3. Pityriasis Rosea
4. Dermatitis Seboroik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji klinis
1. Fenomena Karsvlek
-

Pasien tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan

2. Auspitz Sign
-

Pasien tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan

3. Fenomena Koebner
-

Pasien tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan

DIAGNOSIS KLINIS
Psoriasis Vulgaris
TATALAKSANA
a. Terapi Sistemik
-

Cetirizine 10 mg tab 1x1

b. Terapi Topikal
-

Asam Salisilat 3% + Desoksimetason (pagi, malam)

c. Edukasi
-

Memberitahukan kepada pasien bahwasannya penyakit psoriasis


vulgaris banyak dijumpai dan tidak menular pada orang lain sehingga

pasien tidak perlu malu atau menghindar dari keluarga maupun


lingkungan sekitar
-

Menjelaskan kepada pasien bahwa psoriasis vulgaris dapat kambuh


namun bisa dikontrol dengan menghindari faktor pencetus seperti
stress, merokok, sinar matahari, trauma, dan lain-lain

Menjelaskan kepada pasien bahwa pengobatan ditujukan untuk


mencegah keparahan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Menjelaskan kepada pasien mengenai komplikasi yang dapat terjadi


seperti psoriasis artritis yaitu nyeri pada sendi-sendi kecil.

PROGNOSIS
-

Quo ad vital

: Dubia ad Bonam

Quo ad functionam

: Dubia ad Bonam

Quo ad sanactionam

: Dubia ad Malam

RESUME
Pasien laki-laki 47 tahun datang dengan keluhan bercak kemerahan pada
seluruh tubuh. Bercak kemerahan disertasi dengan rasa gatal dan panas. Pasien
mengatakan rasa gatal muncul pada saat malam hari. Pemeriksaan dermatologis
tampak plak eritomatous dilapisi skuama tebal, berbatas tegas, jumlah multiple,
ukuran

lentikuler

hingga

plakat,

dengan

distribusi

generalisata.

ANALISA KASUS
Pada anamnesis didapatkan pasien laki-laki berusia 47 tahun datang ke
poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan bercak kemerahan yang disertai rasa
gatal dan panas diseluruh tubuh. Keluhan telah dirasakan sejak 20 tahun yang
lalu. ..................
Pasien juga mengeluhkan bercak kemerahan dan menyebar keseluruh tubuh
disertai rasa gatal dan panas serta rasa gatal semakin bertambah saat cuaca panas,
berkeringat, beraktivitas dan pada saat pasien mengalami stress. Hal ini sesuai
dengan teori dimana rasa gatal terjadi pada kasus yang bervariasi, mulai dari gatal
yang ringan sampai pada gatal yang hebat. Salah satu penelitian dari belanda
mengatakan bahwa hampir 80% pasien dengan psoriasis akan mengeluhkan gatal.
Gatal yang dirasakan pasien juga dipengaruhi oleh stres dan emosional pasien.
Cuaca panas sendiri merupakan salah satu faktor yang memperberat gejala
psoriasis.
Pada pemeriksaan fisik status dermatologis didapatkan plak eritematous
dilapisi skuama tebal berbatas tegas, jumlah multiole, ukuran lentikuler sampai
plakat, distribusi generalisata. Hal ini sesuai dengan teori dimana gambaran lesi
psoriasis berupa makula eritematous yang meninggi (plak) berbatas tegas, dan
terdapat skuama yang tebal dan berlapis-lapis dan berwarna keperakan diatasnya,
dengan ukuran yang bervariasi mulai dari papul sampai eritematous. Namun pada
pasien ini skuama pada plak eritamatous sudah tidak terlalu khas, dimana skuama
sudah tidak terlalu tebal, dikarenakan pasien sudah melakukan pengobatan
selama 20 tahun dengan lesi yang hilang timbul, dan pasien juga sudah beberapa
kali melakukan kontrol ulang ke poli.
Pasien ini diberikan terapi berupa antihistamin oral yakni cetirizin 10mg 1
kali sehari, kombinasi Asam Salisilat 3% + Desoximethasone 0,25% + Vaseline.
7

Asam salisilat 3% termasuk kedalam obat keratolitik namun karena dalam dosis
yang rendah dapat memicu keratoplastik, yakni pembentukan kembali keratin yang
sudah rusak. Asam salilisilat topikal dapat meningkatkan hidrasi pada kulit dan
melunakkan stratum corneum melalui penurunan pH pada kulit. (4)
Cetirizin merupakan H1 antihistamin generasi 2. Cetirizin memiliki efek
sedative yang rendah dibandingkan obat antihistamin H1 generasi 1. Cetirizin
dapat mengurangi keluhan gatal pada pasien sehingga mencegah terjadinya
siklus gatal-garuk-gatal. Cetirizin mencapai konsentrasi puncak pada 1 jam
pertama setelah penggunaan dan waktu paruh selama 8 jam. Cetirizin bekerja
secara kompetitif pada reseptor H1 untuk menurunkan produksi sitokin,
pencetusan adhesi sel dan penghambatan kemotaksis sel inflamasi.(4)
Desoksimetason merupakan golongan kortikosteroid topical tingkat kedua
yang juga merupakan high potent. Pemberian kortikosteroid topical golongan
high potent diberikan dalam periode singkat dan pada area lesi yang telah
mengalami likenifikasi namun tidak digunakan pada daerah wajah. Pemberian
obat topical pada usia lanjut perlu diperhatikan sama halnya dengan pemberian
topical pada bayi dikarenakan tipis nya kulit pasien dan atrofi sekunder sel kulit
akibat penuaan.
Tabel 1 Diagnosis banding.
No
1.

Diagnosis

Manifestasi Klinis

Gejala Khas

Psoriasis

Suatu penyakit kulit yang

Makula eritamatus

Vulgaris

bersifat kronik dan residif

yang

meninggi

ditandai dengan adanya

(plak)

berbatas

makula eritamatus yang

tegas, dan tertutup

meninggi (plak) berbatas

skuama

tegas,

berlapis-lapis

dan

tertutup

Gambar

tebal,
dan

skuama tebal, berlapis-

berwarna tansparan

lapis

diatasnya

dan

transparan.

Lokasi prediklesi: skalp,


kuku,

ekstremitas,

umbilikus dan sakrum.


8

Lesi disertai rasa gatal


atau terbakar
2.

Tinea

Suatu

infeksi

korporis

dermotifita

jamur

pada

tidak

kulit

berambut

Makula eritematus
berbentuk

bulat

atau

lonjong,

(glaborous skin) di daerah

berbatas

tegas

muka, badan, lengan dan

dengan

gluteus.

diatasnya, kadang-

skuama

kadang

disertai

vesikal atau papul


di

tepinya.

kadang

Lesi

berbentuk

polisiklik

akibat

gabungan beberapa
lesi.

Daerah

tengahnya biasanya
lebih

tenang

(central healling)
3.

Ptisiasis

Suatu penyakit kulit yang

Lesi

Rosea

ditandai dengan adanya

(Herald

lesi

berbentuk oval atau

awal

berbentuk

pertama
patch)

eritema dan skuama halus

anular,

di

(Herald

diameter 2-4 cm,

minggu

berwarna

badan

patch)Beberapa

dengan

kemudian lesi diikuti lesi

eritamatus

lainnya yang berukuran

hiperpigmentasi

lebih kecil dengan jumlah

terutama

yang lebih banyak di

kulit

sepanjang

badan,

terapat

susunannya

sejajar

halus dipinggirnya.

dengan

hingga

Lesi

berikutnya

pohon

timbul

4-10

cemara terbalik disebut

setelah

Christmas tree pattern.

pertama,

Lesi

gambaran

kosta

menyerupai

biasanya

akan
9

atau
orang

gelap)

dan

skuama

hari
lesi

memberi
yang

sembuh

sendiri

waktu

4-10

dalam

khas, sama dengan

minggu.

lesi pertama namun

Tempat predileksi: badan,

dengan

lengan

yang

lebih

dan

membentuk

atas

bagian

proksimal dan paha atas.

ukuran

Christmas

kecil
tree

pattern.
4.

Dermatitis

Suatu

seboroik

dengan

penyakit

kulit

keradangan

Makula atau plak,


folikular,

superfisial kronis yang

perifolikular

berhungan

papul,

dengan

peningkatan

produksi

sebum

(seborrhea).

Lokasi

predileksinya

adalah
Area

area

seboroik.

seboroik

adalah

berwarna

kemerahan sampai
kekuningan,
tertutup

yang
skuama

basah

atau

berminyak,

bagian tubuh yang banyak

berbatas

terdapat kelenjar sebasea

tegas

(kelenjar minyak) yaitu:

tertalu gatal.

daerah

kepala

(kulit

kepala,

telinga

bagian

luar, saluran telinga, kulit


di

belakang

telinga),

wajah (alis mata, kelopak


mata,

glabella,

lipatan

nasolibialis, dagu). Badan


bagian

atas

(daerah

presternum,

daerah

intraskapula,

areolla

mammae)
lipatan
dibawah

dan

daerah

(ketiak,

lipatan

mammae,

umbilikus, lipatan paha,


daerah

anogenital

dan

10

atau

dan

kurang
tidak

lipatan pantat.

11

Anda mungkin juga menyukai